PENYIAPAN LAHAN KILANG MINYAK BALONGAN INDRAMAYU 1990-1992 Hidrografi Operasional : Kuliah 04 DREDGING (PENGERUKAN ) DAN REKLAMASI LAHAN Contoh Project : PENYIAPAN LAHAN KILANG MINYAK BALONGAN INDRAMAYU 1990-1992
Kilang Minyak Balongan 1990
Pengantar Kilang Balongan disiapkan untuk mengolah minyak mentah import. Lahan awal berupa tanah sawah pasang surut (60 Ha). Supaya aman/bebas dari banjir perlu diurug 2.5 meter di atas MSL (rata-rata 2 m dari tinggi permukaan semula) Mengapa di ambil dari Material Dasar Laut ? (tidak menggunakan material Sirtu di daerah sekitar ?)
Pulau Karang Konsetual Laut Jawa Bak Dasar Laut Daratan Balongan
Pengantar Atas dasar Optimisasi : Jenis material urugan anti korosif Tidak menganggu lalu lintas di daratan Sumber Material tersedia banyak Karang dapat tumbuh lagi Analisis Resiko Lingkungan : Berkurang Penahan Gelombang dan Arus Perubahan Arah Arus Laut
Kegiatan Survai Reklamasi Lahan Kilang Balongan 1991 Secara umum, material diambil dari sebuah pulau karang yang berjarak 60 km di laut jawa (sebelah utara kota Indramayu). Pulau ini dikeruk dengan jenis Hopper Suction Dregger Material hasil pengerukan dibawa dengan Hooper Tanker ke Bak Dasar laut dekat Balongan, Dari Bak Dasar Laut tersebut kemudian di dipompa ke darat (lahan kilang. Hasil material di wilayah darat diratakan sampai pada elevasi (tinggi) sesuai desain Bagaimana Operasional Tim Survey di Laut Bagaiman Operasional Tim Survey di Darat
KEGIATAN TIM “HYDRO” Produk : Data kedalaman perairan sebelum dilakukan Pengerukan Dikoreksi dengan Otomatic Gauge. Echosounder Atlas Deso 20 Produk : Sinyal benda-benda dasar laut yang mengandung logam bersensor magnet, untuk menghindari fasilitas lain seperti pipa/kapal karam Magnetometer SM-123 Ruang Kontrol Survey Survey Vessel Argus Side Scan Sonar Klein 520 Rekaman SSS Produk : Model permukaan secara umum, untuk menunjang proses interpretasi hasil dari side scan sonar. Sub Bottom Profiling EM 100
Objective Tim Survey di Laut 1. Mendapatkan informasi (mapping) bawah laut sepanjang jalur (60 Km) koridor 500 m sebelum operasi pengerukan dimulai ; melalui Survai Bathimetri + Instalasi Stasiun Pasut SSS SBP dan MAGNETOMETER SURVEYURVEY 2. Pemanduan/ Menavigasi Kapal Dredger 3. Monitoring Kedalaman Hasil Pengerukkan di Pulau Karang dan Bak Dasar Laut
Pulau Karang Konsetual Laut Jawa Bak Dasar Laut Daratan Balongan
Kegiatan Survai PENGERUKAN (DREDGING) Pengerukan dan Pengisapan Navigasi Room Tanker membawa Material untuk disimpan di Bak Dasar Laut Bor Heading
Objective Tim Survey di Darat 1. Mendapatkan informasi (mapping) topografi seluas 60 Ha sebelum di urug (direklamasi) Pengadaan Titik Kontrol di Pulau Karang dan Lahan Reklamasi Pemetaan Topografi 2. Pemanduan Pipa dan Buldoser 3. Monitoring Ketinggian hasil Reklamasi dan Restlement Tanah Asli/Dasar 4. Menghitung volume material urugan/ minggu sebagai dasar klaim jasa reklamasi
Kegiatan Survai REKLAMASI Pemanduan Jalur Pipa Kapal Dreger di Atas Bak Dasar Laut Menghisap Material dan Memompa ke Wilayah Darat (60% air, 40% karang) Pemanduan dan Monitoring Tinggi Urugan
Proses Griding menggunakan Rotating Laser level Kegiatan TIM “TOPO” Proses Griding menggunakan Rotating Laser level
Mengukur Restlement Tanah Dasar Elevasi Tanah Dasar mengalami penurunan akibat beban Material urugan Bagaimana Rekayasa Pengukurannya ? Apa Implikasi terhadap Volume Material mengacu pada Elevasi Akhir yang dicapai
Mempercepat Distribusi Material Mengurug pada daerah tertentu sulit dijangkau dengan pipa secara langsung Armada Truck digunakan untuk mendistribusikan material urugan pada daerah tersebut
Fraksi ketelitian pada unit Cm pada jarak 50 m Rotating Laser Level Teknologi Alternatif pengganti WaterPass Digunakan untuk membatu bolduser meratakan tanah Fraksi ketelitian pada unit Cm pada jarak 50 m