Teknologi Informasi dalam PBL untuk Bidang Keteknikan Lukito Edi Nugroho
Materi Presentasi Karakteristik profesi keteknikan PBL dalam pendidikan keteknikan Dukungan TI dalam penerapan PBL Beberapa tantangan dalam pelaksanaan PBL Penutup
Profesi Keteknikan Profesi yang memanfaatkan pengetahuan matematika dan ilmu-ilmu alam yang diperoleh dari studi, pengalaman, dan latihan secara bijaksana untuk mengem-bangkan cara-cara memanfaatkan bahan dan sumber daya alam secara ekonomis untuk kesejahteraan manusia (Definisi dari Accreditation Board for Engineering and Technology)
Profesi Keteknikan Problem utama dalam bidang keteknikan adalah menentukan tindakan (course of action) (Winfrey, 1962) Pertanyaan “bagaimana” ? Bekerja dalam keterbatasan teknologi dan ekonomi Tidak menekankan pada kebenaran absolut dari solusi, tetapi lebih pada kemanfaatannya dalam menentukan tindakan
Pendidikan Tinggi Keteknikan Selain memberikan teori-teori yang cukup, juga perlu memberikan contoh-contoh pemecahan problem nyata dengan memanfaatkan teori-teori yang ada Teori dan konsep Problem nyata
PBL dari “Problem Solving Strategy” (Hadgraft & Prpic, 2002) http://www.dlsweb.rmit.edu.au/eng/beng0001/LEARNING/strategy/strategy.html
PBL “Bringing problems to classes” Pergeseran paradigma pembelajaran: Dari “what is being taught” menjadi “what is being learned” Dari “teacher-centered” menuju “student-centered”
PBL dari “Problem Solving Strategy” (Hadgraft & Prpic, 2002) http://www.dlsweb.rmit.edu.au/eng/beng0001/LEARNING/strategy/strategy.html
PBL dalam Bidang Keteknikan Sebagai sebuah model pembelajaran, secara konseptual PBL cocok dengan karakteristik bidang keteknikan PBL Bidang Keteknikan pengembangan kompetensi pembelajaran berbasis problem pengembangan cara-cara untuk memecahkan problem nyata “link and match” dunia akademis dunia nyata
Beberapa Kendala dalam Penerapan PBL Pembelajaran secara terintegrasi Pembelajaran tidak bisa diorganisasikan secara tradisional menurut kurikulum Keterbatasan sarana dan fasilitas untuk mendukung kerjasama, komunikasi, dan pencarian informasi Perubahan paradigma bagi siswa dan dosen Bagi siswa: kesadaran untuk belajar secara mandiri (self-directed learning) Bagi dosen: fungsi baru sebagai fasilitator dan motivator
Peran TI dalam Penerapan PBL Menyediakan “lingkungan virtual” yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi keterbatasan sarana fisik, sekaligus membantu menumbuhkan sikap (attitude) yang diperlukan untuk bekerja dengannya Internet dan intranet sebagai sumber informasi Manajemen dan organisasi informasi Komunikasi dan interaksi
Lingkungan E-Learning
Learning Management System (LMS) Sistem perangkat lunak untuk mengelola berbagai aspek pembelajaran yang terkait dengan penyediaan, pengorganisasian, dan penyebaran informasi Penyimpanan materi pembelajaran secara digital Pengorganisasian materi pembelajaran Forum komunikasi dan diskusi Akses ke berbagai sumber informasi (termasuk Internet)
LMS di Jurusan Teknik Elektro UGM Sistem informasi berbasis Web yang dikembangkan dengan tools Open Source (MySQL, PHP) Dikembangkan secara mandiri oleh dosen dan mahasiswa S1 dan S2 di Jurusan Teknik Elektro Didukung materi-materi kuliah dalam bentuk digital (file-file .pdf, .doc, .html, video streaming) Pengorganisasian materi kuliah dengan konsep “mix ‘n match” Project yang selalu berkembang, digunakan dalam mendukung perkuliahan di program S1 dan S2
Pengorganisasian Materi Course Sistem Terdistribusi Modul Interoperabilitas pada aras jaringan materi pembelajaran Struktur logikal Topik Protokol untuk jaringan komputer An introduction to protocol.pdf Protocol design.html Overview of TCPIP.ppt Materi
Konsep “Mix-’n-Match” course modul topik materi
Daftar course yang dimiliki dosen
Informasi tentang sebuah course
Daftar modul yang dimiliki dosen
Informasi tentang sebuah modul
Daftar topik yang dimiliki dosen
Informasi tentang sebuah topik
Halaman mahasiswa
Daftar materi pembelajaran yang dapat diakses oleh mahasiswa
pelaksanaan inisiatif PBL E-Learning dan PBL Lingkungan e-learning berfungsi sebagai komplemen yang memperkaya lingkungan pembelajaran konvensional E-learning tidak menggantikan fungsi dosen E-learning tidak menggantikan kuliah pelaksanaan inisiatif PBL lingkungan e-learning lingkungan konvensional
E-Learning dan PBL E-learning dapat digunakan untuk mengorganisasikan materi pembelajaran Materi diorganisasikan menurut struktur logikal himpunan problem yang dimunculkan dalam sebuah mata kuliah Bagaimana sistem-sistem komputer dewasa ini memenuhi kebutuhan pengolahan data yang semakin besar ? Bagaimana menjawab kebutuhan akses anytime, anywhere ? Bagaimana menangani masalah interoperabilitas ? Adakah strategi yang bersifat generik ? Interoperabilitas pada aras jaringan komputer ? Interoperabilitas pada aras aplikasi ?
E-Learning dan PBL Lingkungan e-learning menghubungkan dosen dan mahasiswa dengan Internet yang berfungsi sebagai “gudang” (repository) informasi Perpustakaan digital (digital library) dari institusi-institusi ilmiah Situs-situs Web, baik milik institusi maupun perorangan
E-Learning dan PBL E-learning menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dan berinteraksi Antar mahasiswa dalam satu grup Antar grup mahasiswa Mahasiswa dengan dosen Mahasiswa dengan pihak-pihak eksternal lainnya
Beberapa Tantangan Kesiapan mahasiswa dan dosen dalam menghadapi perubahan paradigma pembelajaran Pemahaman tentang model PBL Ketrampilan dan sikap dalam bekerja dengan teknologi informasi Lingkungan e-learning diharapkan dapat membentuk ketrampilan dan sikap yang diperlukan
Beberapa Tantangan Struktur kurikulum vs karakteristik PBL Pembagian mata kuliah menurut bidang-bidang kajian membentuk “batas-batas” (boundaries) yang formal dan kaku PBL tidak memandang “domain” mata kuliah (pembelajaran bisa merambah materi yang secara tradisional “dimiliki” oleh mata kuliah lain) Pengorganisasian materi pembelajaran perlu dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan
Beberapa Tantangan Evaluasi: bagaimana mengukur capaian mahasiswa dalam pembelajarannya ? Problem-problem yang bersifat open-ended dan ill-structured Tiap siswa bisa menempuh “jalur” (path) pembelajaran yang berbeda
Beberapa Tantangan Efektivitas: apakah pembelajaran yang dilakukan di kampus cukup representatif dalam membentuk kompetensi yang diinginkan ? Seberapa jauh problem yang dibangkitkan di kelas memiliki kemiripan karakteristik dengan problem dunia nyata
Kesimpulan Keteknikan adalah sebuah bidang yang berorientasi pada penyelesaian problem, dan PBL secara konseptual conform dengan karakteristik tersebut Teknologi informasi, melalui lingkungan e-learning, dapat dimanfaatkan untuk memperkaya sistem pembelajaran berbasis PBL Dalam penerapannya di lingkungan tradisional, PBL menghadapi tantangan-tantangan yang harus dijawab untuk menjamin efektivitasnya. TI dapat membantu untuk hal-hal tertentu, tapi bukan merupakan obat untuk semua persoalan yang muncul