TEORI PERILAKU PRODUSEN TEORI BIAYA PRODUKSI
BIAYA PRODUKSI “Semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.” Biaya Produksi dibedakan dalam dua jangka waktu: Jangka Pendek, yaitu jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya Jangka Panjang, yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.
Biaya Produksi dalam Jangka Pendek Biaya Total (Total Cost) Keseluruhan jumlah biaya yang diproduksi. Didapat dari: TC = TFC + TVC Dimana: TFC = Total Fixed Cost / Biaya Tetap Total TVC = Total Variable Cost / Biaya Berubah Total
Biaya Produksi dalam Jangka Pendek Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang tidak dapat diubah jumlahnya. Contoh: Mesin pabrik, Tanah dan bangunan pabrik, dll. Biaya Berubah Total (Total Variable Cost) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang dapat diubah jumlahnya. Contoh: tenaga kerja dan bahan baku.
Biaya Produksi dalam Jangka Pendek Biaya Rata-rata (Average Cost) Biaya tetap Rata-rata (Average Fixed Cost) AFC = 𝑇𝐹𝐶 𝑄 Biaya berubah Rata-rata (Average Variable Cost) AVC = 𝑇𝑉𝐶 𝑄 Biaya Total Rata-rata (Average Cost) AC = 𝑇𝐶 𝑄 atau AC = AFC + AVC
Biaya Produksi dalam Jangka Pendek Biaya Marjinal (Marginal Cost) Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit. MCn = TCn – TCn-1 Dimana: MCn = biaya marginal produksi ke-n TCn = Biaya total pada waktu produksi ke-n TCn-1 = Biaya total pada waktu produksi ke- n-1 Atau dapat pula menggunakan rumus: MCn = 𝑇𝐶 𝑄
TABEL BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK (RIBU RUPIAH) Q TFC TVC TC MC AFC AVC AC 50 1 2 100 25,00 25,0 50,0 6 150 12,50 8,3 16,7 3 12 200 8,33 4,2 12,5 4 20 250 6,25 2,5 10,0 5 27 300 7,14 1,9 9,3 11,1 33 350 1,5 9,1 10,6 7 38 400 10,00 1,3 9,2 10,5 8 42 450 1,2 9,5 10,7 9 45 500 16,67 1,1 10 47 550 11,7 11 48 600 50,00 1,0 11,5
Kurva Biaya-Biaya Total Jangka Pendek TC TVC Biaya Produksi (ribu rupiah) Jumlah Produksi (unit)
Kurva Biaya-Biaya Rata-Rata Biaya Produksi (ribu rupiah) AC AVC AFC Jumlah Produksi (unit)
Hubungan Antara Kurva MC dengan AC AVC MC AC Biaya Produksi (ribu rupiah) Jumlah Produksi (unit) Gambar di atas menunjukkan: Apabila MC < AVC, maka AVC menurun Apabila MC > AVC, maka AVC menaik
Biaya Produksi dalam Jangka Panjang Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi (input) yang akan digunakan. Oleh karenanya, produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan biaya tidak tetap. Ini berarti perusahaan dapat pula menambah mesin-mesin produksi (teknologi), luasan lahan pabrik dan bangunan (tanah). Akibatnya, dalam jangka panjang banyak terdapat kuva jangka pendek yang dapat digambarkan.
Cara Meminimumkan Biaya dalam Jangka Panjang Karena perusahaan dapat memperluas kapasitas produksi, maka ia harus dapat menentukan kapasitas pabrik agar dapat meminimumkan biaya produksi. Dalam analisis ekonomi, kapasitas pabrik digambarkan dengan kurva biaya total Rata-rata (AC). Sehingga dalam analisis, meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.
Beberapa Kemungkinan Kapasitas PAbrik AC2 AC1 AC3 Biaya Produksi Kapasitas 1 Kapasitas 3 Kapasitas 2 100 130 160 240 275 Jumlah Produksi (unit)
Kurva LRAC (Long Run Average Cost) Kurva Biaya Total Rata-rata Jangka PAnjang Kurva LRAC (Long Run Average Cost) Kurva yang menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas produksinya. Kurva LRAC dibentuk berdasarkan kurva AC yang tak terhingga jumlahnya hingga membentuk garis lengkung berbentuk U. Titik persinggungan merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha dalam jangka pankang.
Kurva Biaya Total Rata-rata Jangka PAnjang LRAC AC1 AC3 Biaya Produksi QA QB QC Jumlah Produksi (unit)
Skala Ekonomi dan Tidak Ekonomi Spesialisasi Faktor-faktor produksi Pengurangan Harga bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi lain Memungkinkan Produk Sampingan (by-product) doproduksi Mendorong Perkembangan Usaha lain
Skala Ekonomi dan Tidak Ekonomi Skala Tidak Ekonomi Kegiatan memproduksi perusahaan dikatakan tidak ekonomi apabila pertambahan biaya produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata semakin tinggi. Ini disebabkan menurunnya efisiensi produksi. Penyebab skala tidak ekonomi antara lain apabila organisasi perusahaan sudah sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan dalam mengatur dan memimpinnya.