Analisis Dampak APBN (Pengeluaran Pemerintah)
Persamaan Model I-O X = (I-Ad)-1 Fd , dengan, X = Variabel endogen (Output) (I-Ad)-1 = Matriks Pengganda (Matriks Leontief) Fd = Variabel Eksogen (Permintaan Akhir) Menunjukkan hubungan antara variabel eksogen (permintaan akhir) dan variabel endogen (output) dengan matriks Leontief sebagai koefisien arahnya
Variabel eksogen: Variabel endogen: Variabel yang dapat ditentukan sebelumnya Dalam hal ini (analisis I-O) dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan seperti: APBN, APBD, Pengeluaran turis/pariwisata dsb. Berhubungan logis dengan variabel endogen (output) Variabel endogen: Variabel akibat dari variabel eksogen Dalam hal ini (analisis I-O) dapat diganti-ganti tetapi harus ada hubungan dengan output Hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien/elastisitas/perbandingan terhadap output, misalnya: koefisien nilai tambah, koefisien tenaga kerja, koefisien pajak
Persamaam dampak APBN (pengeluaran pemerintah) X = (I-Ad)-1 APBN , dengan, APBN = Matriks APBN menurut sektor I-O disebut juga persamaan dampak APBN (pengeluaran pemerintah) terhadap penciptaan output Apabila X (output) dikembangkan menjadi nilai tambah (V), tenaga kerja (L) dan pajak (T): Harus dicari/dihitung koefisien nilai tambah, tenaga kerja dan pajak terhadap output (X) Koefisien tersebut: Koefisien nilai tambah, v = V/X V = vX Koefisien tenaga kerja, l = L/X L = lX Koefisien pajak, t = T/X T = tX
Sehinggga persamaan dampak APBN (pengeluaran pemerintah) menjadi : V = v(I-Ad)-1 APBN Dampak APBN terhadap penciptaan nilai tambah L = l(I-Ad)-1 APBN Dampak APBN terhadap penciptaan tenaga kerja T = t(I-Ad)-1 APBN Dampak APBN terhadap penciptaan pajak Dengan v, l, t = Matriks diagonal koefisien nilai tambah, tenaga kerja dan pajak
Yang perlu diperhatikan: Menyusun matriks APBN (sisi pengeluaran) sesuai dengan klasifikasi menurut sektor I-O serta sesuai dengan klasifikasi matriks I-O (I-Ad)-1 yang dipergunakan Diperlukan data APBN yang rinci sehingga klasifikasi menurut sektor I-O dapat dilakukan dengan baik. Seperti keterangan MAK (Mata Anggaran Keluaran), Keterangan Program, Tolok Ukur, Proyek dan sebagainya Semakin rinci data APBN semakin baik hasil dampak yang dapat dilihat di berbagai sektor serta keterkaitannya Diperlukan data nilai tambah, tenaga kerja dan pajak menurut sektor I-O untuk menghitung koefisien nilai tambah, tenaga kerja dan pajak
Analisis dampak APBN maupun perubahan APBN antara lain dapat melihat: Dampak rincian APBN menurut pengeluaran rutin dan pembangunan Dampak terhadap variabel-variabel ekonomi penting seperti penciptaan output, nilai tambah, tenaga kerja, pajak dsb Dampak output, nilai tambah, tenaga kerja dan pajak manurut sektor I-O
Hasil analisis antara lain dapat melihat efektifitas dan efisiensi APBN dengan cara melihat: Rasio penciptaan output, nilai tambah, tenaga kerja, pajak terhadap total APBN Rasio penciptaan output, nilai tambah, tenaga kerja, pajak terhadap total output, nilai tambah, tenaga kerja, pajak Rasio penciptaan output, nilai tambah, tenaga kerja, pajak di masing-masing sektor ekonomi terhadap total APBN Rasio penciptaan output, nilai tambah, tenaga kerja, pajak di masing-masing sektor ekonomi terhadap total output, nilai tambah, tenaga kerja, pajak Penambahan APBN di suatu sektor apakah juga mendorong sektor lain
Simulasi Hasil
Terima Kasih