ANALISIS STRUKTUR UMUR
PIRAMIDA PENDUDUK
Konsep Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur
Kegunaan Untuk melihat gambaran mengenai sejarah perkembangan penduduk masa lalu dan mengenai perkembangan penduduk masa yang akan datang Struktur umur penduduk saat ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi masa lalu Sebaliknya, struktur umur penduduk saat ini akan menentukan perkembangan penduduk di masa yang akan datang Dengan melihat gambar piramida penduduk, secara sekilas kita mengetahui struktur umur penduduk dan implikasinya terhadap tuntutan pelayanan kebutuhan dasar penduduk (baik balita, remaja, dewasa, laki-laki dan perempuan, dan lansia) sekaligus melihat potensi tenaga kerja serta membayangkan kebutuhan akan tambahan kesempatan kerja yang harus diciptakan
3 Macam Bentuk Piramida Penduduk secara Umum Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahiran yang tinggi diwaktu-waktu yang lalu Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran besar di waktu yang lalu tetapi kematian bayi yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus keusia dewasa dan menjadi tua lebih sedkit Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan ujung atas yang membesar menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi jumlah kelahiran yang cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah bayi yang lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya
Gambar Piramida Penduduk Indonesia, SP 2000 (data dirapikan)
Interpretasi Gambar piramida penduduk Indonesia tahun 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang berada pada kelompok umur dibawah 9 tahun sudah mulai berkurang karena penurunan jumlah kelahiran selama 10 tahun yang lalu. Kecuali usia 10-14 tahun, jumlah penduduk diatas 9 tahun menunjukkan jumlah yang membengkak pada badan priamida penduduk. Ini menunjukkan besarnya penduduk yang mencapai usia kerja
Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1971 Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1971, SP 1980, SP 1990, SP 2000 Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1971
Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1980 Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1971, SP 1980, SP 1990, SP 2000 Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1980
Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1990 Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1971, SP 1980, SP 1990, SP 2000 Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1990
Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 2000 Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1971, SP 1980, SP 1990, SP 2000 Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 2000
Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data SP 1971, SP 1980, SP 1990, SP 2000 Keempat piramida di atas menunjukkan adanya perubahan struktur umur penduduk Pada tahun 1971 melebar di bawah yang berarti masih banyaknya jumlah penduduk muda ( umur 0-14 tahun) Sejalan dengan pertambahan tahun bentuk piramida semakin cembung di tengah dan semakin sempit di bagian bawah yang berati jumlah penduduk muda semakin turun, sedangkan jumlah penduduk dewasa semakin meningkat Bagian atas piramida yang sedikit melebar menunjukkan semakin banyaknya jumlah penduduk lanjut usia (umur 65 tahun ke atas)
MEDIAN AGE
Pemilihan Ukuran Pemusatan Logika penggunaan ukuran Bentuk sebaran Masalah penerapan aritmatika Sensitivitas terhadap variasi sebaran Ukuran pemusatan yang paling sering digunakan dalam sebaran umur adalah median.
Kelemahan Penggunaan Rata-Rata Hitung dalam Sebaran Umur Kemencengan sebaran Kurang bermakna Bermasalah dengan sebaran umur yang diakhiri dengan interval terbuka (65+ atau 75+)
Pertimbangan Penggunaan Median dalam Ukuran Pemusatan Bentuk umum sebaran umur populasi (menceng kanan) Model sebaran demografi lainnya yang juga cenderung menceng kanan, seperti: Keluarga/RT menurut jumlah ART Tingkat kelahiran dan kelahiran menurut urutan Tingkat kelahiran menurut umur bagi wanita kawin Usia penduduk yang mendaftar sekolah Usia penduduk lajang
Formula yang Digunakan Keterangan: lMd : Batas bawah kelas nilai tengah N Jumlah semua frekuensi ∑ fx Jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas nilai tengah fMd Frekuensi kelas nilai tengah i Interval kelas nilai tengah
Penduduk Kota A Tahun 2010 Berapa umur median? Contoh: Umur Penduduk 0-4 66.082 5-9 64.652 10-14 49.285 15-19 35.866 20-24 37.316 25-29 36.568 30-34 30.830 35-39 25.455 Umur Penduduk 40-44 22.852 45-49 18.053 50-54 17.105 55-59 9.829 60-64 11.236 65-69 4.850 70-74 4.414 75+ 4.204 Berapa umur median?
Umur Penduduk ∑ fx 0-4 66.082 5-9 64.652 130.734 10-14 49.285 180.019 15-19 35.866 215.885 20-24 37.316 253.201 25-29 36.568 289.769 30-34 30.830 320.599 35-39 25.455 346.054 Umur Penduduk ∑ fx 40-44 22.852 368.906 45-49 18.053 386.959 50-54 17.105 404.064 55-59 9.829 413.893 60-64 11.236 425.129 65-69 4.850 429.979 70-74 4.414 434.393 75+ 4.204 438.597 N/2 = 438.597/2 = 219.298,5
Penduduk Kota B Tahun 2010 Berapa umur median? Latihan: Umur Penduduk 0-4 102.378 5-9 111.295 10-14 98.692 15-19 79.035 20-24 74.473 25-29 69.239 30-34 58.404 35-39 52.399 Umur Penduduk 40-44 42.556 45-49 36.134 50-54 31.114 55-59 21.473 60-64 22.749 65-69 12.858 70-74 10.554 75+ 10.521 TT 4.695 Berapa umur median?
Penduduk Muda/Tua? Penggolongan penduduk muda/young population (berstruktur umur muda) dan penduduk tua/old population (berstruktur umur tua) dapat dilakukan dengan cara: Melihat umur mediannya Umur Median Kategori 20 tahun 20-29 tahun 30 tahun Penduduk muda Penduduk “Intermediate” Penduduk tua
Umur Penduduk Tua Penduduk Muda 0 - 14 15 - 64 65 + < 30% 60% Melihat komposisi umur di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun Umur Penduduk Tua Penduduk Muda 0 - 14 15 - 64 65 + < 30% 60% 10% 40% =55% =5%
Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Faktor sosial-ekonomi suatu negara akan mempengaruhi struktur umur penduduk melalui ketiga variabel demografi tersebut. Perbedaan struktur umur akan menimbulkan pula perbedaan dalam aspek sosial-ekonomi, seperti masalah angkatan kerja, pertumbuhan penduduk, dan masalah pendidikan.
Angka Ketergantungan
Formula Rasio ketergantungan anak Rasio ketergantungan anak digunakan untuk menunjukkan besarnya beban tanggungan anak bagi usia produktif di suatu daerah pada suatu waktu tertentu
Formula Rasio ketergantungan lanjut usia Rasio ketergantungan anak digunakan untuk menunjukkan besarnya beban tanggungan penduduk lanjut usia bagi usia produktif di suatu daerah pada suatu waktu tertentu
Formula Rasio ketergantungan Rasio ketergantungan anak digunakan untuk menunjukkan besarnya total beban tanggungan penduduk tidak produktif bagi usia produktif di suatu daerah pada suatu waktu tertentu
Kegunaan Menunjukkan potensi dampak dari perubahan struktur umur penduduk untuk pembangunan sosial dan ekonomi Menunjukkan tren yang luas dalam kebutuhan dukungan sosial Angka rasio ketergantungan yang tinggi menunjukkan bahwa populasi yang aktif secara ekonomi dan perekonomian secara keseluruhan menghadapi beban yang lebih besar untuk mendukung dan memberikan pelayanan sosial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan oleh orang-orang tua yang sering tergantung secara ekonomi Rasio ketergantungan anak yang tinggi, misalnya, menunjukkan bahwa investasi yang lebih tinggi perlu dibuat di sekolah dan tempat penitipan anak
Bonus Demografi Sering juga disebut demografic dividend Atau demografik gift Dikaitkan dengan munculnya suatu kesempatan yang harus dimanfaatkan untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat The window of opportunity
Pengertian Bonus Demografi Keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya Rasio Ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang (Wongboonsin, dkk. 2003) Dampak transisi demografi yang menurunkan proporsi umur penduduk muda dan meningkatkan proporsi penduduk usia kerja. Menjelaskan hubungan pertumbuhan penduduk dan ekonomi (Mason, 2001)
Lanjutan Bonus demografi terjadi karena penurunan kelahiran yang dalam jangka panjang menurunkan proporsi penduduk muda sehingga investasi untuk pemenuhan kebutuhannya berkurang dan sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga (Ross, 2004)
Bagaimana proses Bonus Demografi terjadi? Proses transisi demografi karena penurunan fertilitas dan mortalitas Terjadi perubahan struktur umur penduduk: penurunan fertilitas akan menurunkan proporsi anak-anak (keberhasilan KB) penurunan kematian bayi akan meningkatkan jumlah bayi yang terus hidup dan mencapai usia kerja Rasio ketergantungan menurun karena penurunan proporsi penduduk muda dan peningkatan proporsi penduduk usia kerja
Asumsi Fertilitas TFR 2.34 tahun 2000, menurun menjadi 2.1 tahun 2015, dan mencapai 1.85 tahun 2050 Tetapi jumlah bayi yang lahir masih sekitar 4 juta per tahun mencapai 3,5 jt tahunn 2050 Replacement level, NRR=1 harus dicapai tahun 2010-2015 Terus menurun menjadi 0.89 tahun 2050. Sumber: Adioetomo, 2008
Sumber: Adioetomo, 2008
Pergeseran umur penduduk Jumlah anak dibawah 15 tahun menurun, tetapi masih 50 juta tahun 2050 Jumlah penduduk usia kerja meningkat drastis mencapai 170,9 jt tahun 2015, mencapai 195,2 tahun 2040 dan menurun menjadi 191,5 tahun 2050 Jumlah lansia meningkat pelahan sampai tahun 2035 lalu meningkat pesat mencapai 49,6 tahun 2050 sama dengan jumlah anak. Sumber: Adioetomo, 2008
Sumber: Adioetomo, 2008
Sumber: Adioetomo, 2008