Perwakilan Masyarakat Batu Bukit KAWASAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBASIS KEBUN SAWIT DAN KARET IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) Oleh: Perwakilan Masyarakat Batu Bukit (Desa Bukit Batu, Sukajadi, Parit I Api-Api, Temiang, Api-Api, Tenggayun,, Sepahat, Tanjung Leban) 1
POTENSI KAWASAN Potensi pengembangan perkebunan sawit sangat luas dengan luas lahan yang sudah ada sekitar 15.000 ha. Potensi pengembangan perkebunan karet sangat luas dengan luas lahan yang sudah ada sekitar 2.500 ha. Kawasan berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian padi sawah. Luas areal sawah yang sudah dicetak sekitar 500 ha. Kelompok tani padi sawah yang sudah ada cukup aktif. Potensi pengembangan hewan ternak seperti sapi, kambing dan ayam. Pengembangan hewan ternak ini dapat dilakukan untuk memanfaatkan adanya perkebunaan sawit dan lahan kosong yang cukup sebagai bahan pakan ternak. Ternak sapi yang sudah ada di dalam kawasan sekitar 5.000 ekor. Pengembangan ini juga didukung oleh kelompok petani ternak yang cukup aktif. Kawasan juga berpotensi untuk pengembangan perikanan, mengingat lokasi merupakan pesisir pantai dan dialiri sungai dan kanal air tawar yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar.
KENDALA PENGEMBANGAN Kendala Pengembangan Perkebunan Karet dan Sawit : Kurangnya bibit unggul dan pupuk Banyaknya serangan hama Sering terjadinya kebakaran lahan Kurangnya/tidak adanya bantuan modal Kurangnya peremajaan karet Kendala Pengembangan Pertanian Padi Irigasi kurang tersedia Jalan produksi yang menghubungkan lahan pertanian masih kurang Kendala Pengembangan Ternak Kurangnya ketrampilan dalam budidaya ternak sapi/kambing/ayam Kurangnya bibit ternak unggul Kendala Pengembangan Perikanan Minimnya alat tangkap Kurangnya keterampilan masyarakat untuk budidaya ikan air tawar Kurangnya bantuan modal