RD Yustinus Dwi Karyanto APOLOGETIK RD Yustinus Dwi Karyanto
Apologetik Asal kata Bahasa Latin : Apologia = pembebasan Awal mula Apologia dipakai pengacara yang sedang mempertahankan kasus dari kliennya Selanjutnya Apologia dipakai dalam istilah teologi, berarti Pembelaan secara rasional iman Kristiani mengenai Allah, Kristus , Gereja dan tujuan hidup umat manusia
Apologetik Pembelaan dapat ditujukan kepada: - Mereka yang tidak percaya - Para pemeluk lain - Anggota komunitas kristiani lain - Anggota komunitas sendiri yang ragu-ragu
Perkembangan dan Perlunya apologetik di zaman sekarang Setelah Konsili Vatikan II terjadi penurunan seiring dengan keterbukaan yang dilakukan gereja Katolik terhadap agama-agama lain. Namun di zaman sekarang perlu adanya Apologetik, hal ini disebabkan karena orang menganggap semua agama sama sehingga tidak ada kebanggaan memeluk agama Katolik
Perkembangan dan Perlunya apologetik di zaman sekarang Adanya berbagai pertanyaan maupun serangan yang tertuju pada penghayatan iman Katolik melalui berbagai bidang. Menanggapi hal itu umumnya orang Katolik tidak bisa memberikan jawaban Apologetik dibutuhkan agar umat dapat mempertanggung jawabkan imannya secara rasional dan mampu menjawab berbagai kritik dan keraguan yang ditujukan kepadanya.
Kategori Apologetik Alamiah/pra apologetic/filosofi Kristiani - membahas keberadaan Tuhan. Kebenaran Kristus/Warta Injil - membahas kebangkitan Trinitas Kebenaran Gereja Katolik - membahas kebenaran kekatolikan
MENGEMBANGKAN KATEKESE APOLOGETIK Saat ini terjadi kelesuan/Kejenuhan Katekese dengan metode Sharing, maka dibutuhkan penyeimbang yaitu katekese yang memberi pengetahuan iman dan ajaran iman Membantu umat mempertanggungjawabkan imannya dan menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya
PROSES BERKATEKESE Dibacakan teks ajaran gereja Apa pertanyaan dari umat gereja/agama lain - terkait ajaran gereja tadi? - Latar belakang keyakinan/pemikiran apa yang memunculkan keberatan/pertanyaan tersebut?
PROSES BERKATEKESE Berdasarkan uraian ajaran Gereja di atas, cobalah menjawab pertanyaan dari gereja/agama lain tersebut Ungkapkan dengan kata sendiri inti ajaran Gereja tersebut Pemandu dapat melengkapi jawaban berdasar Kitab Suci, tradisi/ajaran Bapa Gereja, katekismus/magisterium
Keberadaan/Eksistensi Tuhan oleh Thomas Aquinas Dibuktikan dengan 5 metode pembuktian : Pergerakan Sebab Akibat Ketidak kekalan dan kekekalan Derajat kesempurnaan Desain dan tujuan akhir
1. Prinsip Pergerakan Tangan, digerakkan otak, sel-sel otak digerakkan oleh siapa dan seterusnya sampai pada suatu titik yang disebut unmoved mover atau penggerak yang tidak digerakkan oleh yang lain, karena Dia adalah sumber dari pergerakkan itu (Tuhan)
2. Prinsip Sebab Akibat Bayi menangis sebab ingin disusui, mau menyusui karena sayang, sayang karena lahir dari buah cinta dengan suami, membentuk keluarga karena bahagia, Bahagia sejati kalau ditelusuri akan sampai pada suatu titik, yang disebabkan karena uncaused cause atau penyebab yang tidak disebabkan oleh sesuatu yang lain (Sumber penyebab adalah Tuhan) Hukum alam yang mengatur, ada hukum atau aturan yang mengatur hidup moral, membedakan yang baik dan jahat -> tertulis dalam hati nurani manusia Secara alami, pemberi Hukum: Tuhan Sang Maha adil
3. Prinsip Ketidak kekalan dan Kekekalan Umur manusia bisa sampai 100th, 120th. Umurnya terbatas, dari nenek moyang sampai manusia pertama. Bagaimana manusia pertama bisa ada dan hidup? Tidak mungkin ia ada begitu saja. Sesuatu yang tidak ada, tidak mungkin menghasilkan sesuatu yang ada dan nyata. Jika semua mahluk tidak kekal maka harus ada yang kekal dan tidak mungkin hilang. Kekekalan membuat yang tidak kekal terus ada, bertahan, tidak punah dan memenuhi bumi. Kekekalan yang tidak disebabkan oleh yang lain disebut Tuhan yang kekal
4. Derajat Kesempurnaan Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan. Ini menandakan ada derajat dan tingkatan kasih. Kalau ada tidak sempurna maka ada sempurna. Kalau ada sempurna maka ada yang paling sempurna. Semua tingkatan berpartisipasi dalam sesuatu yang tingkatannya paling tinggi. besi ditaruh dalam api menjadi besi panas. Panasnya besi bukan karena besi itu sendiri tetapi karena partisipasi dari besi itu. Sesuatu tidak dapat memberi apa yang tidak punya. Semua yang ada di dunia tidaklah sempurna namun semuanya ada karena partisipasi pada tingkatan yang paling tinggi yaitu Tuhan yang maha sempurna
5. Desain dan Tujuan Akhir Rumah ada yang mendesaian sehingga terwujud Alam raya ada yang mendesain. Ada arsitek alam surya yaitu Tuhan. Tidak mungkin rumah terjadi secara kebetulan. Tanpa ada merencanakan dan membangunnya
Problem Kejahatan dan Penderitaan Tuhan menciptakan manusia sesuai dengan citra-Nya, dengan memberi kehendak bebas (bukan robot) Kejahatan dan penderitaan akibat manusia menyalah gunakan kehendak bebasnya Baik orang yang beriman maupun tidak beriman, sama-sama menghadapi problem penderitaan dan kejahatan. Orang beriman mempunyai jawaban dan pengharapan
Problem Kejahatan dan Penderitaan Penderitaan/kesengsaraan menimbulkan ketekunan -> tahan uji -> pengharapan Penderitaan tidak pernah sia-sia jika ditanggung bersama Kristus dan di dalam iman kepada-Nya akan menghantar pada keselamatan kekal.
Iman akan Allah Tritunggal Allah itu satu kodrat, tiga diri Esa tetapi tiga diri adalah misteri Misteri = tidak dapat dijelaskan secara sempurna oleh akal manusia yang terbatas (cerita Agustinus), jika dapat, berarti manusia dapat mengatasi kemahasempurnaan Allah. Allah Maha Besar?
Makna Tritunggal Tidak menyatakan jumlah Allah (disalah pahami oleh agama lain) Tetapi kemuliaan dan keagungan/kebesaran Allah dalam persekutuan/relasinya yang sempurna yaitu Cinta Kasih (1 Yoh 4:8-16)
Makna Tritunggal Tidak bertentangan dengan akal budi tetapi melampaui akal budi Boleh diterangkan dengan metafor : - matahari : benda – sinar – panas - ruang : panjang – lebar – tinggi - waktu : dulu – kini – akan datang - manusia : tubuh – jiwa – roh namun tidak mencukupi
Makna Tritunggal Kita kembali kepada alkitab, karena Allah Tritunggal diwahyukan, dinyatakan, dibuka Allah melalui Alkitab Teks Alkitab harus utuh - Ul 6:4 - Yoh 14:16 - 2 Kor 13:13 - Mrk 12:32 - Yoh 14:26 - Mrk 12:29 - Mat 28:19 - Mrk 1:10-11 - Kis 7:55
Masalah Patung/Gambar Gereja Katolik tidak menghapuskan ayat Kel 20:4, namun mengelompokkannya dengan ayat 3 dan 5 dalam perintah pertama Yang dilarang di sini adalah patung berhala yang disembah sebagai Tuhan Patung dan gambar hanya alat saja yang membantu mengarahkan/memusatkan hati kepada Tuhan
Masalah Patung/Gambar Dasar Kitab Suci : A. Kel 25:1.18-20; Bil 21:8; Ul 21:9 Allah tidak melarang pembuatan patung jika membantu mendekatkan diri kepada-Nya B. Kol 1:15; Yoh 14:9 Misteri Allah yang tak terlihat menjadi terlihat dalam diri Kristus Alasan Gereja -> inkarnasi Allah menggambarkan diri-Nya dalam Kristus
Masalah Patung/Gambar Dua jenis penghormatan : Latria/adoration Penyembahan kepada Allah saja Dulla/veneration Penghormatan lambang -> bendera Konsili Vatikan II : kesenian religius membantu mengangkat hati kepada Allah
Gereja Katolik : Kitab Suci, Deuterokanonika Tradisi Magisterium Gereja Protestan : Sola Fide Gratia Scriptura
Surga, Neraka, Api Penyucian Mat 22:1-14 Perjamuan Nikah Mat 13:44-46 Harta dan Mutiara Mat 6:19-31 Bersifat Abadi Yoh 14:1-14 Rumah Bapa Luk 20:34-36 Tidak Seperti Dunia Surga : keadaan bersatu dengan Tuhan dalam kebahagiaan abadi
Surga, Neraka, Api Penyucian Luk 16:19-31 Tempat mengerikan Mat 25:41 Api yang kekal Neraka : keadaan sengsara yang kekal karena terpisah dari Tuhan
Surga, Neraka, Api Penyucian Pemurnian dan perbaikan Akibatnya dosa dibersihkan dan hukuman dosa dilunasi Jiwa yang membutuhkan pemurnian setelah kematian Dalam keadaan berahmat Ada jaminan masuk Surga
Surga, Neraka, Api Penyucian Jiwa terarah kepada Allah, namun mereka merasa menderita rindu bersatu dengan Allah Damai dan sukacita karena penderitaan mereka membawa kepada Allah Dasar Biblis Mat 12:32 1 Kor 3:15
Surga, Neraka, Api Penyucian 1 Ptr 3:18-20; 4:6 1 Makabe 12:42-45 Dosa berat dan dosa ringan Kondisi antara dimana dosa ringan bisa diampuni
Indulgensi Penghapusan siksa temporal di depan Allah untuk dosa-dosa yang diampuni Dasarnya - Mat 18:18 - Yoh 20:22-23
Pembaharuan Karismatik Katolik Februari 1967 retret dosen dan mahasiswa universitas katolik di Pittsburgh, AS merasakan karya Roh Kudus setelah Doa Pencurahan Roh Kudus Gerakan yang menghidupkan kembali karunia-karunia karismatik
Pembaharuan Karismatik Katolik Dasar Kitab Suci Bahasa Roh dan Karunia Karismatik : Mrk 16:17 Nubuat bagi orang percaya Kis 2 Peristiwa Pentakosta Kis 10 Kornelius menerima bahasa Roh Kis 19:1-6 Jemaat Efesus menerima 8 Roh 1 Kor 12-14 Jemaat Korintus menerima bahasa Roh dan karunia Karismatik
Pembaharuan Karismatik Katolik Orang-orang kudus yang menerima karunia bahasa Roh dan karunia Karismatik : St. Hildegard - St. Theresia Avila St. Dominic - St. Ignatius Loyola St. Antonius Padua - Padre Pio St. Vincentius Ferari St. Fransiskus Xaverius St. Yohanes Salib
Pembaharuan Karismatik Katolik Kesimpulan : bahasa Roh dan karunia Karismatik sudah ada sejak jaman gereja perdana – membangun jemaat dan evangelisasi Gereja mengakui karunia itu namun lebih menekankan tujuh karunia Roh Kudus yang menguduskan seseorang
Pembaharuan Karismatik Katolik Sikap Gereja Katolik : Paus Paulus VI – mengantar pda pengalaman doa yang mendalam Paus Yohanes Paulus II – gerakan ini sangat penting bagi pembaharuan Gereja Paus Benediktus XVI – mengakui sebagai gerakan gerejawi yang menghasilkan buah bagi Gereja
Pembaharuan Karismatik Katolik Buah-buah Positif Mengalami pertobatan Mengalami Allah dalam doa-doa pujian dan penyembahan, relasi personal dan spontan Menyadari kehadiran Tuhan melalui firman-Nya – hidup dan menyentuh Menghidupi Sakramen-sakramen
Pembaharuan Karismatik Katolik Waspada akan efek-efek negatif Anggapan bahasa Roh segala-galanya, yang terima lebih kudus/baik daripada yang tidak menerima Menekankan pengalaman karunia karismatik melupakan Sapta Karunia Roh Kudus Merasa diri paling benar sehingga tidak perlu taat atau mendengarkan magisterium/hirarki
Pembaharuan Karismatik Katolik Waspada akan efek-efek negatif Ibadat Karismatik lebih tinggi daripada sakramen, doa rosario dan devosi lainnya Eksklusif, tidak mau membaur dengan kegiatan paroki
Pembaharuan Karismatik Katolik Kita tidak diharuskan menjadi anggota gerakan karismatik, tetapi tidak boleh menolak Sudah ada BPNPKKI yang bertugas memberikan bimbingan sesuai visi dan misi Gereja Katolik
Salib dengan Corpus Dalam Gereja Katolik, Corpus pada Salib menjadi sesuatu yang penting karena : Menunjukkan yang disalib itu adalah sungguh Yesus, bukan yang lain. Yang dihormati adalah salib Yesus, bukan sekedar salib. Kebangkitan Yesus tidak dapat dipisahkan dengan salib. Salib Yesus menjadi simbol pengorbanan dan penyerahan yang mendatangkan keselamatan dan penebusan. Kita diajak menghayati pengorbanan Kristus dan meneladani Dia yang berani menderita untuk memperjuangkan keselamatan umat manusia. Menegaskan bahwa melalui salib menuju keselamatan dan kebangkitan mulia Dalam gereja Kristen, Salib tanpa Corpus -> Yesus sudah bangkit