KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Pendidikan Islam di Indonesia dan Pembaharuannya
Advertisements

TUJUAN PENGEMBANGAN MANUSIA Pengembangan Manusia Melalui Peningkatan Kualitas Peningkatan Pilihan Hidup  Karir  Pengaruh  Penghasilan  Prestise 
INOVASI KURIKULUM Pertemuan ke 6.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
STANDAR PROSES PENDIDIKAN dan GURU DALAM PENCAPAIAN STANDAR PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG DSI-PK UU OTONOMI DAERAH DAN UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL MEMBERIKAN KELELUASAAN / OTONOMI UNTUK BERIMPROVISASI SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK.
HOW TO DEVELOP THE SCHOOL COMMUNITY
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
Konsep Dasar Pendidikan
Peran Guru Dalam Membangun Budaya Sekolah
Kualitas Pendidikan Makna yang tepat mengenai kualitas pendidikan dan jalan untuk meningkatkan- nya seringkali tidak dijelaskan. Biasanya, kualitas pendidikan.
Komponen-Komponen Pendidikan
Tugas keprofesian untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Adriy.weebly.com.
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Mutu Pendidikan => Rendah
SEJARAH & TELAAH KURIKULUM
Dosen: Unang Wahidin, M.Pd.I
TELAAH KURIKULUM Fitria Yuniasih.
LANDASAN YURIDIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
“PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA”
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan dan Konseling Komprehensif
sbg proses pelaksanaan kurikulum
Konsep Dasar PKM & Penyelenggaraannya
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M., M.Pd
Kurikulum Berbasis Kompetensi
PAPARAN CALON KEPALA SEKOLAH
Standar Proses Pendidikan
BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA
PENGEMBANGAN KURIKULUM
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
ANALISIS KURIKULUM IPBA KELAS TINGGI
STRATEGI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PENDIDIKAN DASAR DAN PEMBANGUNAN DAERAH
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Dr. RATNAWATI SUSANTO.,M.M.,M.Pd
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Konsep CBSA.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pembaharuan kurikulum
PENDEKATAN, MODEL, STRATEGI & METODE PEMBELAJARAN
BIMBINGAN KONSELING.
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
APLIKASI PENELITIAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS MULTI BUDAYA
Kementerian Pendidikan Nasional 2012
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Oleh : Septiani Zaroh BK 2010 B
KURIKULUM KBK DAN KURIKULUM KTSP
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
Pedagogi Kritis dalam Pendidikan di Indonesia
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN
PELUANG PROFESI AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK 2 ALFIAN MUBAROK SRI DEWI NURMAESIH HARIS SUHAILY.
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
Transcript presentasi:

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani

MASYARAKAT BERKUALITAS PERWUJUDAN MASYARAKAT BERKUALITAS MERUPAKAN TANGGUNGJAWAB PENDIDIKAN, TERUTAMA DALAM MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK MENJADI SUBYEK YANG MAKIN BERPERAN MENAMPILKAN KEUNGGULAN DIRINYA YANG TANGGUH, KREATIF, MANDIRI, DAN PROFESIONAL. KEUNGGULAN TERSEBUT SANGAT DIPERLUKAN, TERUTAMA DALAM MENGANTISIPASI ERA KESEJAGATAN, KHUSUSNYA GLOBALISASI PASAR BEBAS DILINGKUNGAN NEGARA-NEGARA ASEAN (AFTA), MAUPUN DIKAWASAN NEGARA ASIA PASIFIK (APEC)

GAMBARAN PENDIDIKAN DEWASA INI DALAM ERA GLOBALISASI DAN PASAR BEBAS MANUSIA DIHADAPKAN PADA PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TIDAK MENENTU. HAL INI MENGAKIBATKAN HUBUNGAN YANG TIDAK LINIER ANTARA PENDIDIKAN DAN LAPANGAN KERJA, KARENA APA YANG TERJADI DALAM LAPANGAN KERJA SULIT DIIKUTI OLEH DUNIA PENDIDIKAN, SEHINGGA TERJADI KESENJANGAN UNTUK ITU PEMBANGUNAN NASIONAL JANGAN HANYA MELIHAT KEPADA KEBUTUHAN INTERNAL MASYARAKAT DAN BANGSA, TETAPI PERLU DIJALIN PANDANGAN KELUAR DAN KEDEPAN, KARENA MASYARAKAT DAN BANGSA KITA ADALAH BAGIAN DARI MASYARAKAT DUNIA YANG MENYATU

PENDIDIKAN NASIONAL DEWASA INI DIHADAPKAN PADA 6 KRISIS POKOK (TILAAR) MENURUNNYA AKHLAK DAN MORAL PESERTA DIDIK PEMERATAAN KESEMPATAN BELAJAR MASIH RENDAHNYA EFISIENSI INTERNAL SISTEM PENDIDIKAN STATUS KELEMBAGAAN MANAJEMEN PENDIDIKAN YANG TIDAK SEJALAN DENGAN PEMBANGUNAN SUMBER DAYA YANG BELUM PROFESIONAL PERLU PENATAAN TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN SECARA MENYELURUH, BERKAITAN DENGAN KUALITAS PENDIDIKAN, SERTA RELEVANSINYA DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT DAN DUNIA KERJA

PRINSIP PENDIDIKAN (UNESCO, 1994): PENDIDIKAN HARUS DILETAKKAN PADA 4 PILAR : BELAJAR MENGETAHUI (LEARNING TO KNOW) BELAJAR MELAKUKAN (LEARNING TO DO ) BELAJAR HIDUP DALAM KEBERSAMAAN (LEARNING TO LIVE TOGETHER) BELAJAR MENJADI DIRI SENDIRI ( LEARNING TO BE) BELAJAR SEUMUR HIDUP (LIFE LONG LEARNING)

PENYEBAB MUTU PENDIDIKAN TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN SECARA MERATA (DEPDIKNAS,2001) KEBIJAKAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NASIONAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN EDUCATION PRODUCTION FUNCTION ATAU INPUT-OUTPUT ANALYSIS YANG TIDAK KONSEKUEN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NASIONAL DILAKUKAN SECARA BIROKRATIK-SENTRALISTIK PERAN SERTA MASYARAKAT, KHUSUSNYA ORANG TUA SISWA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SELAMA INI SANGAT MINIM

BERDASARKAN KENYATAAN TERSEBUT PEMERINTAH MELAKUKAN UPAYA PENYEMPURNAAN SISTEM PENDIDIKAN, DIANTARA UPAYA TERSEBUT ADALAH DENGAN DIKELUARKANNYA UU NO. 22 DAN 25 TAHUN 1999 TENTANG OTONOMI DAERAH, YANG SECARA LANGSUNG BERPENGARUH TERHADAP PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN BILA SEBELUMNYA PENGELOLAAN PENDIDIKAN MERUPAKAN WEWENANG PUSAT, MAKA DENGAN BERLAKUNYA UU TERSEBUT KEWENANGANNYA BERADA PADA PEMERINTAH DAERAH

4 ISU KEBIJAKAN KEBIJAKAN YANG PERLU DIREKONSTRUKSI DALAM OTODA (SIDI, 2000): PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN PENINGKATAN EFISIENSI PENGELOLAAN PENDIDIKAN PENINGKATAN RELEVANSI PENDIDIKAN PEMERATAAN PELAYANAN PENDIDIKAN UNTUK KEPENTINGAN TERSEBUT PERLU PERUBAHAN YANG CUKUP MENDASAR DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL YANG DIPANDANG SUDAH TIDAK EFEKTIF DALAM MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK UNTUK BERSAING DENGAN BANGSA-BANGSA LAIN. UNTUK ITU PERLU DITERAPKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (COMPETENCY BASED CURRICULUM) ATAU BIASA DISEBUT DENGAN ISTILAH KBK

DEFINISI KOMPETENSI : KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) : MERUPAKAN PERPADUAN DARI PENGETAHUAN, KETRAMPILAN NILAI DAN SIKAP YANG DIREFLEKSIKAN DALAM KEBIASAAN BERFIKIR DAN BERTINDAK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) : DIARTIKAN SEBAGAI SUATU KONSEP KURIKULUM YANG MENEKANKAN PADA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN (KOMPETENSI) MELAKUKAN TUGAS-TUGAS DENGAN STANDAR PERFORMANSI TERTENTU, SEHINGGA HASILNYA DAPAT DIRASAKAN OLEH PESERTA DIDIK, BERUPA PENGUASAAN TERHADAP SEPERANGKAT KOMPETENSI TERTENTU

KBK BERORIENTASI PADA: HASIL DAN DAMPAK YANG DIHARAPKAN MUNCUL PADA DIRI PESERTA DIDIK MELALUI SERANGKAIAN PENGALAMAN BELAJAR YANG BERMAKNA KEBERAGAMAN YANG DAPAT DIMANIFESTASIKAN SESUAI DENGAN KEBUTUUHANNYA

KARAKTERISTIK KBK: (DEPDIKNAS, 2002) MENEKANKAN PADA KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA BAIK SECARA INDIVIDUAL MAUPUN KLASIKAL BERORIENTASI PADA HASIL BELAJAR (LEARNING OUTCOMES) DAN KEBERAGAMAN SUMBER BELAJAR BUKAN HANYA GURU, TETAPI JUGA SUMBER BELAJAR LAINNYA YANG MEMENUHI UNSUR EDUKATIF PENYAMPAIAN DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DAN METODE YANG BERVARIASI PENILAIAN MENEKANKAN PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR DALAM UPAYA PENGUASAAN ATAU PENCAPAIAN SUATU KOMPETENSI

KBK: ASUMSI YANG MENDASARI SEDIKIT GURU PROFESIONAL YANG DIMILIKI SEKOLAH, SEHINGGA TIDAK MAMPU MELAKUKAN PROSES PEMBELAJARAN SECARA OPTIMAL. KARENA ITU KBK MENUNTUT PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU BANYAK SEKOLAH YANG HANYA MENGOLEKSI SEJUMLAH MATA PELAJARAN DAN PENGALAMAN SEHINGGA MENGAJAR DIARTIKAN SEBAGAI KEGIATAN MENYAJIKAN MATERI PESERTA DIDIK BUKANLAH TABUNG KOSONG YANG DAPAT DIISI SEKEHENDAK GURU, MELAINKAN MEMILIKI SEJUMLAH POTENSI YANG PERLU DIKEMBANGKAN, UNTUK ITU PERLU IKLIM KONDUSIF UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI YANG DIMILIKI

LANJUTAN PESERTA DIDIK MEMILIKI POTENSI YANG BERBEDA DAN BERVARIASI, GURU HARUS DAPAT MENGANTISIPASI DAN MEMAHAMI KONDISI TERSEBUT PENDIDIKAN BERFUNGSI MENGKONDISIKAN LINGKUNGAN UNTUK MEMBANTU PESERTA DIDIK MENGEMBANGKAN BERBAGAI POTENSI YANG DIMILIKI SECARA OPTIMAL KURIKULUM SEBAGAI RENCANA PEMBELAJARAN HARUS BERISI KOMPETENSI POTENSIAL YANG TERSUSUN SECARA SISTEMATIS DAN DAPAT DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN KURIKULUM SEBAGAI PROSES PEMBELAJARAN HARUS MENYEDIAKAN BERBAGAI KEMUNGKINAN KEPADA PESERTA DIDIK UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSINYA SECARA OPTIMAL

IMPLEMENTASI KBK: MENUNTUT HUBUNGAN KERJA YANG TRAMPIL DAN BERKUALITAS SEKOLAH HARUS MAMPU MENCERMATI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK YANG BERVARIASI, KEINGINAN STAF YANG BERBEDA, KONDISI LINGKUNGAN YANG BERAGAM, HARAPAN MASYARAKAT SERTA TUNTUTAN DUNIA KERJA MEMBERI PELUANG BAGI KEPALA SEKOLAH, GURU DAN PESERTA DIDIK UNTUK MELAKUKAN INOVASI DAN IMPROVISASI DI SEKOLAH MENUNTUT KERJA SAMA YANG OPTIMAL DIANTARA PARA PENGAJAR, KARENA KBK MEMERLUKAN PENGAJARAN BERBENTUK TIM KBK MERUPAKAN BENTUK OPPERASIONAL DESENTRALISASI PENDIDIKAN YANG AKAN MEMBERIKAN WAWASAN BARU TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN SELAMA INI