BAB 5 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
4.1. Hukum-hukum Dasar untuk Sistem
Advertisements

TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Kecepatan efektif gas ideal
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
1. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya E K = ½mu 2 E P = 0 E K = 0 E P = mgh E.
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
Statement 1: Tidak ada satupun alat yang dapat beroperasi sedemikian rupa sehingga satu-satunya efek (bagi sistem dan sekelilingnya) adalah mengubah semua.
4.5 Kapasitas Panas dan Kapasitas Panas Jenis
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
DETERMINAN MATRIKS Esti Prastikaningsih.
Suku ke- n barisan aritmatika
Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
BAB 2 HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA.
BAB 2 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP.
BAB 1 KONSEP DASAR.
BAB 1 KONSEP DASAR.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-10
SRI NURMI LUBIS, S.Si.
Materi Kuliah Kalkulus II
LIMIT FUNGSI LIMIT FUNGSI ALJABAR.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
TEORI KINETIK GAS  TEKANAN GAS V Ek = ½ mv2 mv2 = 2 Ek Gas Ideal
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
GAS BAGAIMANA BALON GAS BEKERJA MENGANGKAT PENUMPANG ?
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
BENDA TEGAR PHYSICS.
BAB 4 HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA.
Cara eliminasi sesungguhnya sama dengan cara yang pernah dibahas pada
TERMODINAMIKA LARUTAN:
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
Luas Daerah ( Integral ).
BAB 5 HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA.
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
BAB II (BAGIAN 1). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak ada transfer massa antara sistem dan sekeliling dn i = 0(2.1) i = 1, 2, 3,... Sistem Q W 
HUKUM PERTAMA (KONSEP)
Bab 9 termodinamika.
Bersama Media Inovasi Mandiri Semoga Sukses !! Selamat Belajar…
Selamat Belajar… Bersama Media Inovasi Mandiri Semoga Sukses !!
TERMODINAMIKA by Ir.Kiryanto MT
TERMODINAMIKA LARUTAN:
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN Jl. Letjen. Sutoyo Pontianak, Telp. (0561) , Website:
Algoritma Branch and Bound
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
PD Tingkat/orde Satu Pangkat/derajat Satu
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
DETERMINAN DAN INVERSE MATRIKS.
Kompleksitas Waktu Asimptotik
KESETIMBANGAN REAKSI Kimia SMK
BAB V DIFFERENSIASI.
1.Energi dalam du = T dS - P dV 2.Entalpi dH = T dS + V dP
FI-1101: Kuliah 14 TERMODINAMIKA
Dimensi Tiga (Jarak) SMA 5 Mtr.
STOIKIOMETRI.
HUKUM I TERMODINAMIKA:
PENGGABUNGAN HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA DAN KEDUA
Pertemuan Temperatur, Kalor, Perpindahan Kalor dan Termodinamika
Gas Ideal Pert 5.
KINETIKA GAS Bejana volum V berisi N molekul dg. massa m
HUKUM TERMODINAMIKA I.
PANDANGAN UMUM TENTANG THERMODINAMIKA
BAB 2 HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA.
TERMODINAMIKA dan Hukum Pertama
APLIKASI HUKUM I TERMODINAMIKA DAN KAPASITAS KALOR
BAB 5 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP.
Hukum Pertama Termodinamika
Sebentar
Hukum Pertama Termodinamika
KERJA PEMUAIAN ADIABATIK
Kecepatan efektif gas ideal Dalam wadah tertutup terdapat N molekul gas bergerak ke segala arah (acak) dengan kecepatan yang berbeda Misalkan : N 1 molekul.
Transcript presentasi:

BAB 5 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP

PERHITUNGAN PROSES UNTUK GAS IDEAL Persamaan gas ideal: PV = RT U = U(T, P) P akibat dari gaya antar molekul Tidak ada gaya antar molekul U = U(T) Definisi dari kapasitas panas pada V konstan: Entalpy untuk gas ideal: H  U + PV = U(T) + RT = H(T)

y =y(x) = 3 x2 + 4x -5 dy/dx = y’ = 6 x + 4 =y’(x)

Kapasitas panas pada P konstan untuk gas ideal: Hubungan antara CV dan CP: CP = CV + R Untuk perubahan yang dialami oleh gas ideal: dU = CV dT (6.7) (6.8) dH = CP dT

Untuk gas ideal dalam sistem tertutup yang mengalami proses reversibel: Q + W = CV dT (3.10) Kerja untuk sistem tertutup yang mengalami proses reversibel: W =  P dV Sehingga: Q = CV dT + P dV (6.9)

Jika P dieliminir dari persamaan Q = CV dT + P dV Jika P diganti dengan persamaan di atas, maka akan diperoleh (6.11) (6.12)

Jika V dieliminir dari persamaan (6.13) (6.14)

Jika T dieliminir dari persamaan (6.15) (6.16)

PROSES ISOTERMAL (dT = 0) Dari pers. (6.7) dan (6.8): U = 0 dan H = 0 Dari pers. (6.11) dan (6.13): Dari pers. (6.12) dan (6.14):

PROSES ISOBARIS (dP = 0) Dari pers. (6.7) dan (6.8): dan W =  R (T2  T1)

PROSES ISOKORIS (dV = 0) Dari pers. (6.7) dan (6.8): dan Dari pers. (6.12) atau (6.16): W = 0

PROSES ADIABATIS (dQ = 0) Proses adiabatis adalah proses yang di dalamnya tidak ada transfer panas antara sistem dengan sekelilingnya. Q = 0 Sehingga pers. (4.31) menjadi (6.11)

Dengan cara yang sama, dari persamaan (4. 33) dan (4 Dengan cara yang sama, dari persamaan (4.33) dan (4.35) bisa diperoleh: Dengan definisi: Maka :

Sehingga : (6.26) (6.27) (6.28)

PROSES POLITROPIS Analog dengan proses adiabatis, proses politropis didefinisikan sebagai proses yang memenuhi: PV = konstan (6.32) Untuk gas ideal, persamaan yang analog dengan persamaan (6.27) dan (6.28) juga berlaku untuk proses politropis: (6.33) (6.34)

Proses isobaris :  = 0 Proses isotermal :  = 1 Proses adiabatis :  =  Proses isokoris :  =    = 0 P  = 1  =   =  V

CONTOH 4.3 Gas ideal dalam suatu sistem tertutup mengalami proses reversibel melalui serangkaian proses: Gas ditekan secara adiabatis dari keadaan awal 70C dan 1 bar sampai 150C. Kemudian gas didinginkan pada tekanan konstan sampai 70C. Akhirnya gas diekspansikan secara isotermal sampai dicapai kondisi awalnya Hitung W, Q, U, dan H untuk tiap langkah proses dan juga untuk keseluruhan proses. Data yang diketahui adalah: CV = (3/2) R CP = (5/2) R

PENYELESAIAN CV = (3/2) R = (3/2) (8,314) = 12,471 J mol-1 K-1 b 2 3 CP = (5/2) R = (5/2) (8,314) = 20,785 J mol-1 K-1 a P c 1 bar 70C 1 V

(a) Proses adiabatis Q = 0 U = W = CV T = (12,471) (150 – 70) = 998 J H = CP T = (20,785) (150 – 70) = 1.663 J Tekanan P2 dapat dihitung: (b) Proses isobaris Q = H = CP T = (20,785) (70 – 150) = – 1.663 J U = CV T = (12,471) (70 – 150) = – 998 J W = U – Q = – 998 – (– 1.689) = 665 J

(c) Proses isotermal H = U = 0 = 1.495 J Untuk keseluruhan proses: Q = 0 – 1.663 + 1.495 = – 168 J W = 998 + 665 – 1.495 = 168 J U = 998 – 998 + 0 = 0 H = 1.663 – 1.663 + 0 = 0