SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 DISUSUN OLEH: TIM PENGEMBANG.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
Advertisements

L/O/G/O TEKNIK PENGEMBANGAN INTRUMEN OBSERVASI. Petunjuk Teknis Perencanaan Penilaian dengan Observasi a.Menentukan kompetensi sikap.
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN SILABUS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
OELH Tim Instruktur PLPG UNP
PENILAIAN.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
J Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK
Bimbingan Tugas Akhir Program (TAP) Pertemuan ke 7
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
DESAIN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PROPOSAL OLEH NANI ARIFIN Npm : O32
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS / SUPLEMEN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Kegiatan 6b Kajian dan Simulasi Penggunaan Modul GP Waktu: 14 JP
Persiapan & Pelaksanaan PKM
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
METODE PEMBELAJARAN INKUIRI
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Analisis Metode Eksperimen
Workshop Pembuatan RPP
PENILAIAN KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2004.
Pendekatan Pembelajaran “SCIENTIFIC” pada Implementasi Kurikulum 2013
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
PENILAIAN KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2004.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
Sesuai dengan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
PENGEMBANGAN SILABUS.
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
R E N U N G K A N !! Orang yang bertanya , bodoh dalam lima menit, dan orang yang tak bertanya akan bodoh selamanya ( pepatah China ) Sukses dalam.
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENGEMBANGAN SILABUS dan RPP dalam Implementasi KTSP
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 DISUSUN OLEH: TIM PENGEMBANG

RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 DESKRIPSI MATA LATIH Menyajikan mengenai konsep dasar Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Memperbaiki miskonsepsi mengenai pemahaman LKS yang terjadi saat ini Melatih para peserta untuk menyusun LKS yang konstruktivis, verifikatif dan latihan psikomotor.

RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 DEFINISI LEMBAR KEGIATAN SISWA Lembar kerja siswa (LKS) adalah bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menunjang kepada pencapaian indikator melalui Berbuat (Hands on Activity dan Berfikir (Minds on Activity) sehingga siswa memperoleh kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor

RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 FUNGSI LKS FUNGSI LEMBAR KEGIATAN SISWA  Lembar kerja siswa (LKS) adalah bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menunjang kepada pencapaian indikator  Lembar kerja siswa untuk mengarahkan siswa secara tertulis dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran  Pelaksanaan LKS melalui aktivitas berbuat dan berpikir  Digunakan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan adanya perubahan sikap

RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 TUJUAN PENYUSUNAN LKS  Lembar Kerja Siswa yang baik, mencerminkan karakteristik mata pelajaran.  Rambu-rambu penyusunan LKS. 1.Memperkuat dan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, indikator dan kompetensi dasar serta standar kompetensi yang telah dirumuskan 2.Membantu siswa melakukan aktivitas pembelajaran yang terarah

RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012  Bahan yang menjadi penyusun lembar kerja siswa sebaiknya memenuhi syarat-syarat: 1.Dikembangkan dari konsep yang memiliki kekuatan untuk dilakukannya kegiatan observasi 2.Isi LKS tersusun logis dan sistematis 3.Aktifitas yang dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan siswa 4.Bahan yang dibuat LKS memicu keingintahuan siswa 5.Mutakhir BAHAN PENYUSUN LKS

 Jenis-jenis lembar kegiatan siswa 1.LKS yang bersifat eksperimental adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan, berbuat, berpikir, dan membangun pengetahuan yang dilakukan secara eksperimen. 2.LKS verifikatif adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan untuk penguatan atau membuktikan teori. 3.LKS yang melatih keterampilan adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk berlatih yang menekankan membangun kemampuan psikomotor. RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 JENIS-JENIS LKS

 Secara metodologi LKS sebaiknya 1)Memperkaya kegiatan dalam kelas 2)Memotivasi siswa 3)Memberikan pengarahan dan instruksi jelas yang mudah dipahami 4)Mengembangkan keterampilan proses siswa 5)Mengembangkan kemampuan inkuiri sesuai dengan tahap perkembangan siswa 6)Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah 7)Mengembangkan kemampuan penguasaan materi pelajaran bagi siswa 8)Menanamkan sikap ilmiah melalui proses pengerjaan LKS dalam pembelajaran METODE RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012

PERTIMBANGAN PENGGUNAAN LKS Menarik minat siswa Atraktif Menambah keyakinan dan rasa “berhasil” bagi siswa Memotivasi siswa Pemilihan kosa kata dan istilah sains sesuai dengan perkembangan kognitif siswa Merangsang self assessment

RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 PRINSIP PENYUSUNAN LKS  Memilih Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, menentukan Indikator dan Tujuan Pembelajaran, menyusun rencanakan pelaksanaan pembelajaran (RPP)  Memilih secara cermat dan menilai secara teliti pertanyaan, tugas atau latihan dalam LKS apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan tahap perkembangan siswa  Setiappertanyaan yang tertuang dalam LKS seyogianya dapat mengarahkan pencapaian indikator.  Latihan dalam LKS menunjang penguasaan literasi sains siswa, penguasaan inkuiri dan menanamkan sikap ilmiah

RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 PRINSIP PENGGUNAAN LKS  Bila kelas heterogen, maka dapat dirancang latihan yang bersifat individual  Penggunaan LKS bukanlah untuk menggantikan tanggung jawab guru dalam pembelajaran melainkan sebagai sarana untuk mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran.  Penggunaan LKS sebaiknya dapat menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran melalui diskusi dan pelaksanaan langkah kerja berupa pengamatan, percobaan atau demonstrasi.  Guru sebaiknya memiliki kesiapan dalam pengelolaan kelas berkaitan dengan pengajaran individual, berhubung LKS disusun mempertimbangkan aspek perbedaan individu dan mengembangkan kemampuan self assessment bagi siswa

 Judul menggambarkan isi LKS secara keseluruhan  Tujuan dinyatakan sebagai kalimat pencapaian akhir dari kegiatan pembelajaran pengerjaan LKS  Landasan Teori isinya memaparkan teori yang sesuai dengan konsep yang dibahas dalam LKS, namun tidak memberi jawaban secara langsung terhadap tujuqan.  Alat dan Bahan merupakan daftar alat dan daftar bahan yang akan digunakan dalam kegiatan, baik jenis maupun jumlahnya  Langkah-Langkah Kegiatan adalah langkah-langkah prosedural kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa  Hasil Pengamatan berisi perolehan data dari hasil langkah-langkah melaksanakan kegiatan pengerjaan LKS  Pertanyaan Pengarah merupakan pertanyaan-pertanyaan produktif agar siswa terbimbing dan bisa menyimpulkan hasil pengamatannya  Kesimpulan kegiatan akhir pengerjaan LKS, merupakan langkah membangun pengetahuan dari hasil pelaksanaan kegiatan pengerjaan LKS RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 KOMPONEN PENYUSUN LKS

RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 ISI LEMBAR KEGIATAN SISWA Judul LKS Tujuan Teori Alat dan Bahan Langkah-Langkah Kegiatan Hasil Pengamatan Pertanyaan-Pertanyaan Pengarah/Produktif Kesimpulan

RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 LKS BAGI SISWA SD KELAS RENDAH  Lembar Kegiatan Siswa untuk kelas rendah sebaiknya disederhanakan, mengingat perkembangan kognitif belum seperti siswa SD kelas tinggi

RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 LATIHAN MENYUSUN LKS  Silahkan Ibu dan Bapak Guru peserta PLPG untuk berlatih menyusun LKS sebagai kelengkapan RPP yang telah dibuat, dan hasilnya akan dinilai oleh instruktur

RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN LKS RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012 NoASPEK YANG DINILAISKOR 1 Judul menggambarkan tujuan yang akan dicapai sesuai indikator yang dikembangkan Tujuan dinyatakan secara tepat sesuai dengan indikator dan kegiatan yang dilaksanakan Landasan teori dituliskan secara jelas dan melandasi kegiatan yang akan dilaksanakan Menuliskan alat dan bahan secara rinci sesuai kebutuhan Cara kerja dinyatakan secara terinci dan jelas Terdapat pernyataan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat dan menggambarkan hasil pengamatan Terdapat pertanyaan –pertanyaan yang tepat untuk mengarahkan pada kesimpulan Terdapat perintah yang tepat bagi siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan