Dalam Modul ini akan dibahas tentang data primer secara menyeluruh, 1 RTI PENGUMPULAN DATA PRIMER MODUL 9 Dalam Modul ini akan dibahas tentang data primer secara menyeluruh, yaitu pengumpulan datanya, hakekat dan jenis pengumpulan datanya. Pengumpulan Data Primer Seperti telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, pedoman umum dalam melakukan penelitian adalah memanfaatkan semua kemungkinan dalam mengidentifikasi dan mengumpulkan data primer yang diharapkan dapat memecahkan masalah pengambilan keputusan. Hanya saja seringkali data sekunder tidak mencukupi untuk menjawab permasalahan. Bahkan dalam banyak kasus, tidak tersedia data sekunder yang dibutuhkan. Dalam keadaan seperti ini, peneliti mati tidak mati harus mencari data primer sendiri yang dibutuhkan dalam formulasi studi dan disain penelitian. Pengumpulan Data Primer (PDP) merupakan bagian integral dari proses penelitian bisnis dan ekonomi yang sering kali diperlukan untuk tujuan pengambilan keputusan. Data primer dapat didefinisikan sebagai data yang di- kumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu. Subbab ini akan memfokuskan pada aspek managerial dan tata cara PDP untuk tujuan pengambilan keputusan. Dimulai dengan pengantar singkat mengenai hakekat PDP, berbagai metode utama PDP akan disajikan, dengan titik berat pada perilaku dan kontrol masing-masing metode. Hakekat PDP Bila data sekunder telah dicari dan diketemukan namun tidak mencukupi untuk kebutuhan informasi, maka PDP merupakan pilihan yang agaknya tidak dapat ditawar. Data primer biasanya tidak tersedia dalam bentuk yang sudah dikompilasi, sehingga merupakan tugas peneliti untuk mengumpulkannya dengan cara yang paling efisien dan dalam format yang bermanfaat bagi tujuan pengambilan keputusan. Modul Riset Teknologi Informasi-Devi Fitrianah, S.Kom, MTI http://www.mercubuana.ac.id
3 Agar semakin memperjelas perbedaan dua metode ini, mari kita lihat contoh penggunaan metode PDP aktif dan pasif dalam penelitian bisnis. Bila kita mengumpulkan data mengenai pola kepemimpinan manajer. dengan mengamati aktivitas manajer dalam lingkungan kerjanya, ini termasuk pengumpulan data pasif. Namun, bila kita meminta manajeruntuk mengisi kuesioner yang isinya menanyakan dan mengenai pola kepemimpinannya, maka ini merupakan pengumpulan data aktif. Dalam praktek amat sering dijumpai berbagai kemungkinan variasi dari masing-masing rnetode. Berbagai variasi dari masing-rnasing metode PDP, yang dibedakan berdasarkan 3 dimensi, yaitu:derajat kesamaran (degree of disguise),derajat struktur dan metode pengumpulan (Davis & Cosenza, 1993:264-5). Derajat kesamaran memperhatikan apakah tujuan studi diketahui atau tidak oleh responden. Dalam beberapa kasus mungkin perlu untuk menyembunyikan tujuan studi dari responden karena dikhawatirkan terjadi bias.. Misalnya, penelitian mengenai motivasi didasarkan pada fakta bahwa manusia tidak dapat atau tidak mati menceritakan perasaannya yang terdalam Karenanya, tujuan studi tidak dinyatakankepada responden agar responden dapat mengidentifikasi motivasi dan kesenangannya secara tidak bias kepada peneliti. Derajat struktur memusatkan perhatian pada formalisasi proses pengumpulan data. Studi observasi yang terstruktur berarti peneliti mencari Karakteristik atau tingkah laku tertentu berdasarkan daftar pertanyaan, baik tertulis maupun verbal, yang telah disiapkan sebelumnya. Observasj yang tak terstruktur menghendaki peneliti untuk secara aktif mengamati situasi dengan pertanyaan pertanyaan yang tidak formal atau hanya sedikit terstruktur sekedar dapat mengarahkan peneliti dalam mendapatkan informasi. Metode pengumpulan menunjukan cara bagaimana data diperoleh dari unit-unit analisis dalam penelitian. Hal ini bisa dilakukan dengancara manual maupun komputer. Contoh observasi manual adalah bila peneliti mengamati jumlah mobil yang melewati suatu perempatan pada hari-hari tertentu dalam Modul Riset Teknologi Informasi-Devi Fitrianah, S.Kom, MTIhttp://www.mercubuana.ac.id
Alasan kedua, metode PDP pasif sering harus dilengkapi dengan metode 5 Variasi Metode Manual Komputerisasi Terstruktur Tak terstruktur memperhatikan seluruh iklan itu atau tidak tersebut Tidak tersamar Peneliti, yang menjelaskan tujuan tujuan riset kepada responden, mengamati dan mencatat (1) minat penonton terhadap produk tersebut; (2) apakah penonton mem perhatikan Peneliti yang men jelaskan tujuan riset respoden, mengamati semua tingkah laku responden untuk mengidentifikasi tanggapannya baru tersebut. Peneliti, yang tujuan riset kepada penonton, mengamati reaksi mata dan tingkah laku responden lewat monitor. men jelaskan tujuan riset ke pada penonton, meng amati reaksi responden lewat rekaman video Kendati PDP pasif telah sering digunakan sebagai cara utama dalam pengumpulan informasi, seringkali data yang dihasilkan tidak mencukupi untuk pengambilan keputusan karena dua alasan: Pertama, penggunaan metode PDP pasif berarti karakteristik, tingkah laku, dan lain-lain, diamati ketika hal tersebut terjadi. Cara ini tidak selalu dimungkinkan dalam riset bisnis. Sebagai contoh, banyak pola pengeluaran rumah tangga diketemukan berhubungan dengan varia bel demografi dan variabel sejarah hidup lain dari rumah tangga tersebut. Metode PDP pasif, dalam kasus ini, tidak begitu sesuai untuk mengukur variabel-variabel tersebut. Alasan kedua, metode PDP pasif sering harus dilengkapi dengan metode PDP lain karena PDP pasif sering menghasilkan informasi yang bisa saja berbeda bila situasinya berbeda. Masalah utama yang dihadapi teknik observasi, terutama dengan cara manual, adalah bahwa data yang dikumpulkan merupakan penafsiran dari apa yang diamati oleh sipeneliti.. Akibatnya, peneliti yang berbeda mungkin saja menafsirkan arti yang berbeda untuk fenomena yang sama. Masalah yang terakhir inilah yang menimbulkan pertanyaan mengenai validitas penilaian para peneliti. Modul Riset Teknologi Informasi-Devi Fitrianah, S.Kom, MTIhttp://www.mercubuana.ac.id