Bottom up planing oleh sri adiningsih

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
USUL PENELITIAN KOMPETITIF
Advertisements

Assalamu'alaikum....
MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran Pusat Pendidikan dan Pelatihan
MERENCANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Metaplan dan walking seminar
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MENJADI FASILITATOR YANG BAIK
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MANAJEMEN RISIKO PROYEK
Program Orientasi Pendidikan
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Proposal ? Penawaran tertulis… …Rencana yang untuk diwujudkan…
Arini Dewi Muchtaram ()
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYULUHAN PARTISIPATIF
KOMUNIKASI LINGKUNGAN
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Diagnosis Kesulitan Belajar
QUALITY ASSURANCE SPECIALIST (QAS) dan KETERKAITAN DENGAN PPM
PENGELOLAAN SARANA PRASARANA SEKOLAH / MADRASAH
Dr. Leonardo W. Permana, MARS.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENJELASAN TENTANG KELAS IBU HAMIL DAN KELAS IBU BALITA
SIKLUS KKN SISDAMAS UIN SGD BANDUNG
Kuliah 7 – Manajemen Proyek
J Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015
Mengelola Dinamika Kelompok
Pengantar Manajemen dan Organisasi
ALAT PERAGA.
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs
LESSON STUDY DALAM KERANGKA PPL
Tugas Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) BSPS Tahun 2016
BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
بسم لله الرحمن الرحيم Dengan menyebut asma Allah
KEGIATAN 2013 PENETAPAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ANAK:
PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns
KASI GIZI, PROMOSI DAN PM DINAS KESEHATAN KABUPATEN PRINGSEWU
Unik Ambar Wati STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DI SD Unik Ambar Wati
PENYUSUNAN Rencana On The Job Learning (ACTION PLAN)
COPY RIGHT: DIT.AKADEMIK DITJEN DIKTI 2008
Pengantar Manajemen dan Organisasi
POHON MASALAH DAN POHON HARAPAN/TUJUAN
Problem solving.
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
PTK KELOMPOK 3 6F PGSD Nama kelompok: Marisa Ulfa R ( )
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
TEKNIK MENULIS PROPOSAL
LESSON STUDY DALAM KERANGKA KPL
PENYUSUNAN USUL PENELITIAN.
PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PERENCANAAN PARTISIPATIF
MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH
TELECENTER SEBAGAI FASILITATOR PERUBAHAN KOMUNITAS
PEMBERDAYAAN KELUARGA
TEKNIK PEMETAAN BAGAN HUBUNGAN KELEMBAGAAN ( NetMap)
INSPIRASI PEMBELAJARAN MELALUI TAYANGAN VIDEO
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
1  Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses pengembangan potensi dan kemampuan sehingga tumbuh kapasitas untuk memecahkan masalah- masalah yang mereka.
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Masyarakat Peduli, Tanggap serta Mampu untuk Hidup Bersih dan Sehat Disampaikan pada: Orientasi Kader Pemberdayaan.
Mengelola Dinamika Kelompok
Monitoring And Evaluation Communities and Education Program in Aceh CEPA - Phase 2 Presented by Irwansya Yahya.
FORUM KONSULTASI PUBLIK
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
KELOMPOK KERJA (TEAMWORK) KELAS EAP PENGANTAR MANAJEMEN Disusun oleh : 1. Audhira Syafa Azzahra 2. Maria Ekawati 3. Hasri Fazari 4. Annisya Putri 5. Losdiani.
Transcript presentasi:

Bottom up planing oleh sri adiningsih Apa masyarakat mampu ? Bagaimana menyusun program ? Bagaimana kendala dana masyarakat ?

Bottom up planning Adaläh perencanaan yang dibuat bersama-sama antara pemanfaat (beneficiaries) dan pengambil kebijakan (policy makers) melalui prinsip kesetaraan, kebersamaan, penghargaan terhadap nilai lokal tanpa didasari oleh rasa ingin menang sendiri. Pemanfaat diberikan kesempatan seluas-Iuasnya untuk mengungkapkan masalahnya, mencari alternatif solusi dan sekaligus memutuskan program apa yang paling bermanfaat untuk mengatasi masalah tersebut.

Hasil perencanaan merupakan karya bersama yang harus dihargai dan ditindak lanjuti; pemanfaat diberi kesempatan seluas-Iuasnya untuk melakukan pemantauan dan èvaluasi terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan program (baik tehnis maupun finansial). Dalam perencanaan dari bawah perlu dibedakan antara technical knowledge, skills dan wisdom. Pengetahuan dan ketrampilan tehnis tentang perencanaan lebih banyak dimiliki oleh kita sedangkan masyarakat telah memiliki lebih banyak informasi tentang hal2 praktis berdasar pengalaman hidupnya yang kadang2 bersifat turun temurun (wisdom).

Hal lain yang menjadi tantangan kita adalah waktu Hal lain yang menjadi tantangan kita adalah waktu. Perencanaan dan bawah membutuhkan waktu lebih lama dan perencanaan yang bersifat top-down. Diperlukan kesabaran dan ketekunan yang tinggi dan kita sehingga tidak hanya output yang dicapai tetapi output tersebut dicapai melalui proses yang benar. Dari mana dan bagaimana kita bisa memulai perencanaan dari bawah?.

Syarat bottom up Ide masyarakat Kemampuan masyarakat Diterima masyarakat Dilaksanakan masyarakat Kelanggengan program

Ide masyarakat Faktor-faktor yang mempengaruhi Keinginan perubahan Pengalaman masa lalu Transformasi norma baru Kendala Suara mayoritas dan minoritas IPTEK

Kemampuan masyarakat Faktor yang mempengaruhi Tingkat pendidikan masyarakat Potensi masyarakat : sarana dan prasarana Kendala : Bukan ekonomi memerlukan waktu

Diterima masyarakat Refleksi masalah Refleksi kebutuhan masyarakat Tersusun prioritas masalah dan program utama berdasar kemampuan masyarakat

Dilaksanakan masyarakat Komitmen masyarakat ditunjukkan dalam partisipasi masyarakat melaksanakan program dan evaluasi program

Kelanggengan program Masyarakat punya rasa memiliki dan melakukan dukungan keberhasilan Mau menerima dan melakukan koreksi Mencoba yang baru

TAHAPAN PERENCANAAN PROGRAM GIZI MENDEFINISIKAN SITUASI (COMMUNITY DIAGNOSIS) Identifikasi masalah Menentukan “kriteria” prioritas masalah Menentukan akar penyebab masalah Mengidentifikasi “sumberdaya” yang akan dipergunakan untuk mengatasi masalah PERENCANAAN PROGRAM (pengambilan keputusan) proses untuk: Memutuskan masalah yang mana yang akan diatasi (menurut kriteria) Menentukan tujuan kwantitatip (dan kwalitatip) untuk menurunican besarnya masalah Menyusun alternatif strategi untuk menurunkan besarnya masalah Memilih Strategi terbaik (menurut kriteria) Mengalokasikan sumberdaya yang sudah diidentifikasi untuk mendulcung startegi. Menentukan jenis kegiatan proyek. PENGELOLAAN OLEH/DENGAN BERSAMA MASYARAKAT p roses untuk: Mempersiapkan pelaksanaan proyek sesuai dengan rencana Melaksanakan dan memonitor kemajuan kegiatan proyek berdasrkan strategi yang telah ditetapkan. Memonitor efisiensi dan efektivitas strategi yang dipakai. p roses yang berkelanjutan MAKA, dilakukan re-diagnosis, perencanaan ulang dst.

Advokasi Tujuan : mengadvokasi program top down menjadi bottom up Target : perencana program, pembuat kebijakan, kepala bidang yang terkait, swasta (produsen produk mak/min), agency Metode : lobby, seminar Pesan : Dampak Masalah Gizi Kurang Pada Pembangunan SDM kurang diminati Lebih menarik tentang Dampak Ekonomi Masalah Gizi Kurang

Tahap Pemberdayaan Masyarakat Tahap Persiapan terdiri dari sosialisasi konsep model dari tim pokja di kampus, dan jajaran Pemda Tingkat II sampai kelurahan, serta masyarakat untuk pemberdayaan. Tahap pengumpulan data masyarakat atau sensus diri Tahap perencanaan : diawali kegiatan refleksi hasil yang diseminasi hasil pengumpulan data masyarakat oleh masyarakat pada pemuka masyarakat setempat, Pemda dan PT dan penyusunan proposal Tahap pelaksanaan kegiatan Tahap evaluasi

metaplan Metaplan adalah sistem pengumpulan ide atau pendapat dari sekelompok orang yang saling bekerjasama. Metode ini dimulai oleh Eberhard Schnelle di Hamburg. Moderator yang sangat berpengalaman mampu mengatasi komplesitas pemecahan masalah dan inovasi suatu organisasi. Banyak pula praktisi yang bekerja pada level bawah melakukan fasilitasi diskusi memakai instrumen sederhana untuk awalan sebagai contoh uraian kejadian

metaplan Semua orang dalam grup menulis apa idenya yang keluar dari pemikiran mereka, ditulis satu ide pada satu kartu. Dalam curah pendapat (brain storming) adalah penting dimana setiap ide bebas disampaikan tanpa diadili kebenaran atau kesalahan. Kemudian semua kartu dikumpulkan dan ditempel pada papan tulis yang dialasi oleh kertas coklat. Saat itu ide mulai diproses. Kartu disusun sesuai kategori dan hasilnya menunjukkan temuan baru yang tidak disadari oleh satu o

Kegiatan metaplan Kerja kelompok terdiri dari 5 orang : fasilitator, co fasilitator, 2 orang penulis ( 1 pemerhati anak ), 1 orang penanggung jawab dokumentasi ( foto, mading) Tugas 1. fasilitator : memimpin diskusi ibu balita sebanyak 8-12 orang saja, (tanpa ceramah), hanya melakukan resume, 2. co fasi;itator : membantu fasilitator ( mempersiapkan ruang/tempat, alat tulis, kertas, selotip), juga membantu menuliskan ibu balita yg buta huruf 3. penulis satu : mencatat kegiatan posyandu selama 3 diskusi, data balita ( status gizi, N, D, ) jumlah balita , jumlah kader aktif. 4. Penulis ke dua : mencatat kegiatan termasuk tg penjelasan metaplan untuk laporan metaplan dan membawa untuk walking seminar 5. Untuk lancarnya kegiatan ini diperlukan Pemerhati anak dari salah satu penulis: mengajak anak bermain agar ibu balita bisa aktif diskusi tanpa ada gangguan 6. Bagian Dokumentasi yang bertanggung jawab ppd foto dan seluruh data metaplan Peserta Adalah Ibu balita, bukan kader posyandu dengan jumlah 8-12 orang

Topik metaplan gizi masyarakat Tiga pertanyaan yang diajukan : masalah gizi apa saja yang dirasakan oleh ibu sekitar posyandu ini ? Penyebab masalah gizi tsb 3. upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan masalah tsb? 4. Keluarga ibu sudah melakukan apa saja untuk menurunkan masalah tsb ? Bila perlu pemahaman maka tidak diperbolehkan memberikan ceramah tetapi bisa dialkuakn ice breaker untuk menggiring pemikiran ibu balita

Kaitan metaplan dan walking seminar Semua hasil metaplan ASLI dibawakan saat walking seminar ( tanpa merubah hasil dan tulisan) Dipasang MADING semua proses metaplan di ruang kelas Diskusi dilakukan dikelas dengan membaca hasil tugas masing-masing kelompok Resume Hasil walking seminar seKota surabaya Testimoni fasilitator atas semua upaya yg dilakukan Laporan disusun setelah walking seminar

Walking seminar Seminar yang berlangsung secara aktif setelah semua peserta membaca materi bahasan yang tersaji di dinding ruang seminar (walking). Seminar ini biasanya merupakan kelanjutan dari suatu diskusi kelompok. Dengan demikian diskusi berjalan dipandu oleh seorang moderator yang juga baru membaca sajian materi tersebut.

Skor Nilai 3. Aktif 2. kurang aktif 1. terlalu aktif Total nilai Indikator Kinerja Tabel 1. INSTRUMEN EVALUASI METAPLAN Nilai kelompok : A : bila nilai total skor 10-12 B : bila nilai total skor 5-9 C : bila nilai total skor <5 Skor Nilai 1. FASILITATOR 3. Aktif 2. kurang aktif 1. terlalu aktif 2. Ko-fasilitator 3. Mampu bekerjasama dengan fasilitator 2. kerjasama hanya saat metaplan 1. tidak ada kerjasama 3 Aktif menyiapkan sarana dan peserta 2. aktif menyiapkan sarana atau peserta saja 1. tidak aktif 3. Penulis 3. ada laporan tentang proses metaplan dan ada kegiatan untuk memperlancar meta-plan 2. ada laporan proses metaplan tetapi tidak mampu membuat kegiatan memperlancar metaplan 1. tidak ada laporan Total nilai

Tabel 2. INSTRUMEN EVALUASI Walking SEMINAR Nilai kelas : A : bila nilai total skor 8-15 B : bila nilai total skor 3-7 C : bila nilai total skor < 3 Skor 1. Presentasi seluruh kelompok 3. Presentasi semua tugas fasilitasi 2. Presentasi sebagian tugas 1. tidak melakukan presentasi 2. analisis 3. diskusi temuan masalah gizi, upaya masyarakat, harapan ke pemerintah 2. diskusi hanya satu hal temuan 1. tidak terjadi diskusi 3. laporan tulis 3. lengkap (laporan kegiatan, data penujang) 2. kurang lengkap 1.tidak lengkap 4. Tip sehat dari masyarakat 3 tip sesuai pedoman 2. tidak sesuai pedoman 1. tidak ada

terimakasih