KERANGKA KONSEPTUAL (KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL : ADALAH UNTUK MEMBERIKAN PEDOMAN DALAM PENYUSUNAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
C h a p t e r 1 Taufiq Arifin
Advertisements

Struktur Teori Akuntansi
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
PENGANTAR AKUNTANSI II
LAPORAN LABA RUGI.
KONSEP BIAYA (EXPENSES)
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
KONSEP LABA (INCOME CONCEPT)
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
KONSEP DASAR LAPORAN KEUANGAN
BAB VIII PENGERTIAN INCOME – REVENUE – GAIN – LOSS
RERANGKA KONSEPTUAL.
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
CONCEPTUAL FRAMEWORK.
Kerangka Konsepsual yang Mendasari Akuntansi Keuangan
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
OVERVIEW LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
THE STRUCTURE OF ACCOUNTING THEORY
ELEMEN DAN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Pengantar Akuntansi 1 Part 2 Disampaikan Oleh :
OVERVIEW LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI
KONSEP DASAR AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
THE STRUCTURE OF ACCOUNTING THEORY
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
MATERI 2 STRUKTUR TEORI AKUNTANSI.
STRUKTUR DASAR AKUNTANSI
Akuntansi Syariah Muhamad SE. MM.
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
AKUNTANSI MENENGAH ANTON ARISMAN STMIK-MDP.
Kerangka Konseptual.
Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
OVERVIEW LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
AKUNTANSI KOPERASI a JUNAIDI, SE
MATERI 3 TEORI AKUNTANSI DAN PERUMUSANNYA.
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
KERANGKA KONSEPTUAL PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia)
AKUNTANSI DAN AKTIVITAS KOPERASI
LAPORAN KEUANGAN BAB 3.
Bab 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI
Media Pembelajaran KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Kerangka Konseptual Akuantansi Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan Dominggus Domu Patimara ( ) Sostianus Langga ( ) Elisabeth Teresia Kay ( ) Aripka Panransia.
KDPPLK Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian LK bagi para pengguna eksternal.
Konseptual akuntansi keuangan
Disusun Oleh: Lyta Indriyani ( ) Ellysa Wahyu Putri W. ( )
Drs. Budhi Purwantoro Jati, MM., Ak., CA.
Drs. Budhi Purwantoro Jati, MM., Ak., CA.
THE STRUCTURE OF ACCOUNTING THEORY
OVERVIEW LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BAB 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan
B A B 2 KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN
Pengantar Akuntansi.
OVERVIEW LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Disusun Oleh: Ramina Anjani ( ) Kelas VI Reg 1 A Prodi Akuntansi Fakultas Sosial Sains 2018.
Disusun Oleh: Arief Nurrahman ( ) Karyati ( ) Sariyatul Ilyana ( )
TEORI AKUNTANSI “STRUKTUR TEORI AKUNTANSI”
TEORI AKUNTANSI. Definisi Teori Akuntansi Menurut Ahli  Menurut Hendriksen, teori Akuntansi adalah seperangkat prinsip- prinsip yang saling terkait (coherent),
Transcript presentasi:

KERANGKA KONSEPTUAL (KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL : ADALAH UNTUK MEMBERIKAN PEDOMAN DALAM PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM (GENERAL PURPOSES FINANCIAL STATEMENTS).

INSTITUT AKUNTAN INDONESIA PADA BULAN SEPTEMBER 1994 MEMUTUSKAN MENGADOPSI KERANGKA KONSEPTUAL YANG DISUSUN OLEH INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD COMMITTEE (IASC) SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN DAN INFORMASI KEUANGAN DI INDONESIA. SEDANGKAN NEGARA – NEGARA AMERIKA DAN AUSTRALIA SUDAH MEMILIKI KERANGKA KONSEPTUAL SENDIRI. KERANGKA KOSEPTUAL YANG AKAN DIBAHAS DALAM TEROI AKUNTANSI AKAN MENGACU PADA KERANGKA KONSEPTUAL YANG DIKEMBANGKAN DI USA.

PENGERTIAN KERANGKA KONSEPTUAL KERANGKA KONSEPTUAL DAPAT DIPANDANG SEBAGAI TEORI AKUNTANSI YANG TERSTRUKTUR (BELKAOUI, 1993), KARENA STRUKTUR KERANGKA KONSEPTUAL SAMA DENGAN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI YANG DIDASARKAN PADA PROSES PENALARAN LOGIS. YANG DAPAT DIGAMBARKAN DALAM BENTUK HIERARKI YANG MEMILIKI BEBERAPA TINGKATAN YAITU:

PADA TINGKATAN TEORI TINGGI : KERANGKA KONSEPTUAL MENYATAKAN RUANG LINGKUP DAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PADA TINGKATAN SELANJUTNYA : KERANGKA KONSEPTUAL MENG-IDENTIFIKASI DAN MENDDFINISIKAN KARAKTERISTIK KUALITATIF DARI INFORMASI KEUANGAN DAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN.

PADA TINGKATAN OPERASIONAL YANG LEBIH RENDAH : KERANGKA KONSEPTUAL BERKAITAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP DAN ATURAN-ATURAN (RULES) TENTANG PENGUKURAN DAN PENGAKUAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN DAN TIPE INFORMASI YANG PERLU DISAJIKAN.

FASB (1978), MEN-DEFINISIKAN KERANGKA KONSEPTUAL SBB : SUATU SISTEM YANG KOHEREN TENTANG TUJUAN (OBJECTIVE) DAN KONSEP DASAR YANG SALING BERKAITAN, YANG DIHARAPKAN DAPAT MENGHASILKAN STANDAR-STANDAR YANG KONSISTEN DAN MEMBERIKAN PEDOMEN TENTANG JENIS, FUNGSI DAN KETERBATASAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN.

PERLUNYA KERANGKA KONSEPTUAL : SEBAGAI PEDOMAN DALAM MENENTUKAN STANDAR AKUNTANSI SEBAGAI KERANGKA REFERANSI UNTUK MEMECAHKAN MASALAH AKUNTANSI APABILA STANDAR YANG SEKARANG ADA, TIDAK MENGATUR ISUE-ISUE YANG BARU MUNCUL SEBAGAI DASAR MEMBUAT PERTIMBANGAN (JUDGEMENT) DALAM MENYAJIKAN LAPORAN KEUANGAN MENINGKATKAN DAYA BANDING DENGAN CARA MENGURANGI BERBAGI ALTERNATIF METODE AKUNTANSI YANG ADA. PERLUNYA KERANGKA KONSEPTUAL :  

SETIAP PERUSAHAAN DI-IJINKAN MEMILIH METODE AKUNTANSI YANG DI-SUKAI DALAM LINGKUP GENERALLY ACCEPTED ACCOUNTING PRINCIPLE (GAAP). HAL INI DIANUT OLEH BANYAK PIHAK, TERUTAMA PERUSAHAAN (WATTS AND ZIMMERMAN, 1986)

GAAP OLEH APB (ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD, 1970), DI-DEFINISIKAN SEBAGAI : KONVENSI – YAITU PRINSIP-PRINSIP YANG DITERIMA SECARA UMUM BERDASARKAN KESEPAKATAN (AGEEMENT), BUKANNYA DIHASILKAN SECARA FORMAL DARI SEPERANGKAT POSTULAT ATAU KONSEP DASAR . PRINSIP-PRINSIP TERSEBUT BERKEMBANG BERDASARKAN PENGALAMAN, ALASAN, KEBIASAAN, PEMAKAIAN, DAN JUGA KEBUTUHAN PRAKTIK.

TABLE KERANGKA KONSEPTUAL (USA) : LEVEL I : TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN TUJUAN DARI PELAPORAN KEUANGAN MENURUT SFAC NO. 1 (STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPTS.   PELAPORAN KEUANGAN MEMBERIKAN INFORMASI YANG BERMANFAAT BAGI INVESTOR DAN KREDITOR, DAN PEMAKAI LAINNYA DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN INVESTASI, KREDIT DAN YANG SERUPA SECARA RASIONAL. INFORMASI TERSEBUT HARUS BERSIFAT COMPREHENSIVE BAGI MEREKA YANG MEMILIKI PEMAHAMAN YANG RASIONAL TENTANG KEGIATAN BISNIS DAN EKONOMI DAN MEMILIKI KEMAUAN UNTUK MEMELAJARI INFORMASI DENGAN CARA YANG RASIONAL

PELAPORAN KEUANGAN MEMBERIKAN INFORMASI UNTUK MEMBANTU INVESTOR , KREDITOR DAN PEMAKAI LAINNYA TENTANG PENERIMAAN KAS BERSIH YANG BERKAITAN DENGAN PERUSAHAAN. PELAPORAN KEUANGAN MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG SUMBER-SUMBER EKONOMI SUATU PERUSAHAAN DAN KLAIM TERHADAP SUMBER- SUMBER TERSEBUT. PELAPORAN KEUANGAN MENYEDIAKAN INFORMASI TENTANG HASIL USAHA (PERFORMAN KEUANGAN) SELAMA SATU PERIODE PELAPORAN KEUANGAN MENYEDIAKAN INFORMASI TENTANG BAGAIMANA PERUSAHAAN MEMPEROLEH DAN MEMBELANJAKAN KAS, PINJAMAN DAN PENGEMBALIANNYA, TRANSAKSI MODAL, DIVIDEN DAN EQUITIES LAINNYA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SOLVENCI DAN LIKUIDITAS PERUSAHAN.

PELAPORAN KEUANGAN MENYEDIAKAN INFORMASI TENTANG BAGAIMANA MANAJEMEN MEMPERTANGGUNG-JAWABKAN KEPADA PEMILIK ATAS PEMAKAIAN SUMBER EKONOMI YANG DIPERCAYAKAN KEPADANYA PELAPORAN KEUANGAN MEMBERIKAN INFORMASI YANG BERMANFAAT BAGI MANAJER DAN DIREKTUR SESUAI KEPENTINGAN PEMILIK.

LEVEL : 2 – KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN 1. KARAKTERISTIK KUALITATIF DARI INFORMASI. FASB DALAM SFAC NO. 2 , KARAKTERISTIK KUALITATIF DIMAKSUDKAN : UNTUK MEMBERIKAN KRITERIA DASAR DALAM MEMILIH : - ALTERNATIF METODE AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN - PERSYARATAN PENG-UNGKAPAN (DISCLOSURE) KEGUNAAN BAGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DARI DUA YANG TERPENTING, LALU SEKUNDER DAN YANG LAINNYA : LEVEL : 2 – KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN

RELEVANSI, DAN RELIABILITY, BERKAITAN DENGAN : TIMELINESS, PREDICTIVE VALUE DAN FEEDBACK VALUE COMPARABILITY, DAN CONSISTENCY, YANG MERUPAKAN KUALITAS SEKUNDER COST - BENEFIT, DAN MATERIALITY , MERUPAKAN KRITERIA UNTUK MENGAKUI INFORMASI AKUNTANSI

2. ELEMENT LAPORAN KEUANGAN DALAM SFAC NO.3, TERDIRI DARI : AKTIVA (ASSETS) HUTANG (LIABILITIES) EKUITAS (EQUITY) INVESTASI OLEH PEMILIK (INVESTMENT BY OWNERS) DISTRIBUSI PADA PEMILIK (DISTRIBUTION TO OWNERS) LABA KOMPREHENSIVE (COMPREHENSIVE INCOME) PENDAPATAN (REVENUE) BIAYA (EXPENSES) KEUNTUGAN (GAINS) KERUGIAN (LOSSES)

3. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN. DALAM SFAC NO. 5 DIBEDAKAN ANTARA LABA PERIODIK (EARNING) DAN LABA KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE INCOME). EARNING BERBEDA DENGAN INCOME, KARENA DALAM EARNING TIDAK DIPERHITUNGKAN PENYESUAIAN- PENYESUAIAN PERIODE SEBELUMNYA YANG TIDAK DIAKUI PADA PERIODE SEKARANG. SEPERTI PENGARUH KUMULATIF PERUBAHAN PRINSIP AKUNTANSI TIDAK DIMASUKKAN DALAM EARNINGS.

SEDANGKAN COMPREHENSIVE INCOME, MENGAKUI DUA POS YANG DIKELUARKAN DARI EARNING, MENGAKUI PENGARUH PERUBAHAN ATAS PENYESUAIAN AKUNTANSI PERIODE SEBELUMNYA YANG DIAKUI PADA PERIODE SEKARANG DAN PERUBAHAN LAINNYA DALAM AKTIVA NETTO PERUSAHAAN (HOLDING GAINS AND LOSSES) YANG DIAKUI PADA PERIODE BERJALAN, MISALNYA, PERUBAHAN DALAM NILAI PASAR INVESTASI SURAT BERHARGA DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI AKTIVA TIDAK LANCAR DAN PENYESUAIAN PENJABARAN ATAS MATA UANG ASING DIMASUKKAN SEBAGAI LABA KOMPREHENSIF.

5 DASAR PENGUKURAN YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN NILAI AKTIVA DAN HUTANG : COST HISTORIS (HISTORICAL COST), YAITU JUMLAH KAS ATAU SETARANYA YANG DIKELUARKAN UNTUK MEMPEROLEH AKTIVA SAMPAI SIAP DIGUNAKAN. COST PENGGANTIAN TERKINI (CURRENT REPLACEMENT COST), YAITU JUMLAH KAS ATAU SETARANYA YANG HARUS DIBAYAR JIKA AKTIVA YANG SEJENIS/SAMA DIPEROLEH PADA SAAT SEKARANG.

NILAI PASAR TERKINI (CURRENT MARKET VALUE), YAITU JUMLAH KAS ATAU SETARANYA YANG DIPEROLEH DENGAN MENJUAL AKTIVA KEGIATAN PENJUALAN NORMAL. NILAI BERSIH YANG DAPAT DIREALISASI (NET REALISABLE VALUE), YAITU JUMLAH KAS ATAU SETARANYA YANG DIPEROLEH JIKA AKTIVA DIHARAPKAN AKAN DIJUAL SETELAH DIKURANGI DENGAN BIAYA LANGSUNG (BIAYA PRODUKSI DAN PENJUALAN). NILAI SEKARANG ALIRAN KAS MENDATANG (PRESENT VALUE OF FUTURE CASH FLOW), YAITU NILAI SEKARANG ALIRAN KAS MASA MENDATANG YANG AKAN DIPEROLEH SEANDAINYA AKTIVA DIJUAL PADA MASA YANG AKAN DATANG.

LEVEL KE – TIGA : POSTULATE, PRINSIP DAN KETERBATASAN A. POSTULATE AKUNTANSI (ASUMSI / KONSEP DASAR) ADALAH PERNYATAAN ATAU AKSIOMA YANG KEBENARANNYA TERBUKTI DENGAN SENDIRINYA, DAN MENGGAMBARKAN LINGKUNGAN EKONOMI, POLITIK, SOSIOLOGI DAN HUKUM TEMPAT AKUNTANSI DIPRAKTEKKAN. THE ECONOMIC ENTITY GOING CONCERN MONOTARY UNIT (UNIT MONETER/MATA UANG) THE ACCOUNTING PERIOD

B. ACCOUNTING PRINCIPLES (PRINSIP PENDAPATAN) THE HISTORICAL COST PRINCIPLE THE REVENUE PRINCIPLE THE MATCHING PRINCIPLE THE FULL DISCLOSURE PRINCIPLE C. CONSTRAINT COST BENEFIT RELATIONSHIP THE MATERIALITY PRINCIPLE INDUSTRI PRACTICE B. ACCOUNTING PRINCIPLES (PRINSIP PENDAPATAN)

KERANGKA CONCEPTUAL INDONESIA. PENGURUS PUSAT IAI PADA TANGGAL 7 SEPTEMBER 1994, MENAMAKAN KERANGKA KONSEPTUAL INDONESIA DENGAN ISTILAH “ KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN “ KEGUNAAN : KOMITE PENYUSUN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PELAKSANAAN TUGASNYA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENANGGULANGI MASALAH AKUNTANSI YANG BELUM DIATUR DALAM STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AUDITOR, DALAM MEMBERIKAN PENDAPAT MENGENAI APAKAH LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM PARA PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN, DALAM MENAFSIRKAN INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LK YANG DISUSUN SESUAI PSAK KERANGKA CONCEPTUAL INDONESIA.

TUJUAN : MENURUT IAI : TUJUAN LAPORAN KEUANGAN ADALAH UNTUK MENYEDIAKAN INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN POSISI KEUANGAN, PRESTASI HASIL USAHA SERTA PERUBAHAN POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN YANG BERMANFAAT BAGI PEMAKAI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI. PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN : INVESTOR, KREDITOR, PEMASOK, KARYAWAN, PELANGGAN, PEMERINTAH DAN MAYARAKAT.   ASUMSI DASAR : DASAR AKRUAL KELANGSUNGAN HIDUP

KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN KENDALA INFORMASI KAREKTERISTIK YANG DIGUNAKAN IAI, TERDIRI DARI : UNDERSTANDABILITY, RELEVAN, RELIABILITY, COMPARABILITY, RELEVAN, TIMLINESS, SUBSTANCE OVER FORMS, SERTA MATCHING CONCEPT   IAI MENGAKUI ADANYA KENDALA DALAM PENYAJIAN INFORMASI, DIANTARANYA ADALAH : KETEPATAN WAKTU PENYAJIAN, KESEIMBANGAN ANTARA BIAYA DAN MANFAAT SERTA KESEIMBANGAN DI ANTARA KARAKTERISTIK KUALITATIF. ELEMEN LAPORAN KEUANGAN AGAK BERBEDA DENGAN FASB, IAI HANYA MENGAKUI 5 ELEMEN LAPORAN KEUANGAN, YAITU : AKTIVA KEWAJIBAN EKUITAS PENGHASILAN (INCOME) BEBAN (EXPENSES)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENGAKUAN ADALAH PROSES PEMBENTUKAN SUATU POS YANG MEMENUHI DEFINISI ELEMEN LAPORAN KEUANGAN SERTA KRITERIA PENGAKUAN, DENGAN CARA MENYTAKAN POS TERSEBUT BAIK DALAM KATA-KATA MAUPUN DALAM JUMLAH RUPIAH DAN MENCANTUMKANNYA DALAM NERACA ATAU LAPORAN LABA-RUGI. KRITERIA PENGAKUAN YANG DIKEMUKAKAN OLEH IAI LEBIH SEDERHANA DIBANDINGKAN FASB. MENURUT IAI, POS YANG MEMENUHI DEFINISI ELEMEN LAPORAN KEUANGAN HARUS DIAKUI APABILA : - MANFAAT EKONOMI YANG BERKAITAN DENGAN POS TERSEBUT AKAN MENGALIR DARI ATAU KE DALAM PERUSAHAAN - POS TERSEBUT MEMPUNYAI NILAI ATAU BIAYA YANG DAPAT DIUKUR DENGAN ANDAL PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PENGUKURAN ADALAH PROSES PENENTUAN JUMLAH RUPIAH UNTUK MENGAKUI DAN MEMESUKKAN SEIAP ELEMEN LAPORAN KEUANGN DE DALAM NERACA ATAU LAPORAN LABA-RUGI. BERBAGAI PENGUKURAN TERSEBUT ANTARA LAIN : BIAYA HISTORIS, YAITU AKTIVA DICATAT SEBESAR PENGELUARAN KAS (SETARA KAS) YANG DIBAYAR ATAU SEBESAR NILAI WAJAR DARI IMBALAN YANG DIBERIKAN UNTUK MEMPEROLEH AKTIVA TERSEBUT PADA SAAT PEROLEHAN DAN KEWAJIBAN DICATAT SEBESAR JUMLAH YANG DITERIMA SEBAGAI PENUKAR DARI KEWAJIBAN ATAU JUMLAH KAS YANG DIHARAPKAN AKAN DIBAYARKAN UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN DALAM PELAKSANAAN USAHA YANG NORMAL.

BIAYA TERKINI (CURRENT COST), AKTIVA DINILAI DALAM JUMLAH KAS YANG DIBAYARKAN UNTUK MEMPEROLEH AKTIVA TERSEBUT SEKARANG. KEWAJIBAN DINYATAKAN DALAM JUMLAH KAS UNTUK MENYELESAIKAN KEWAJIBAN SEKARANG. NILAI REALISASI (REALIZABLE VALUE), AKTIVA DINYATAKAN DALAM JUMLAH KAS YANG DAPAT DIPEROLEH SEKARANG DENGAN MENJUAL AKTIVA DALAM PELEPASAN NORMAL (ORDERLY DISPOSAL). KEWAJIBAN DINYATAKAN SEBESAR JUMLAH KAS YANG DIHARAPKAN AKAN DIBAYARKAN UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN DALAM PELAKSANAAN USAHA NORMAL NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE), AKTIVA DINYATAKAN SEBESAR ARUS KAS DIMASA DEPAN YANG DIDISKONTOKAN KE NILAI SEKARANG DALAM PELAKSANAAN USAHA NORMAL. KEWAJIBAN DINYATAKAN SEBESAR ARUS KAS DI MASA DEPAN YANG DIDISKONTOKAN KE NILAI SEKARANG DALAM PELAKSANAAN USAHA NORMAL

KRITIK TERHADAP KERANGKA KONSEPTUAL DI AMERIKA BERBAGAI KRITIK DITUJUKAN TERHADAP PROYEK KERANGKA KONSEPTUAL BAHWASANYA PERKEMBANGAN BERJALAN AGAK LAMBAT.   DUA PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN DALAM ANALISIS ADALAH : KERANGKA KONSEPTUAL SEHARUSNYA MERUPAKAN PENDEKATAN ILMIAH YANG MAMPU MEMBENARKAN OBSERVASI BERDASARKAN LOGIKA DAN BUKTI EMPIRIS PEDEKATAN YANG DIPUSATKAN PADA PEMILIHAN TINDAKAN YANG DIANGGAP PALING BAIK BERDASARKAN NILAI-NILAI PROFESIONAL