Definisi operasional dari prosedur ini adalah: memilih n buah angka berbeda dengan peluang pengambilan yang sama dari sebuah tabel yang berisikan angka-angka acak, dimana n buah angka acak yang terpilih terkait dengan ukuran n dari N buah nomor urut (listing number) elemen populasi. Adapun tiap n yang terpilih merujuk kepada sebuah elemen yang khas pada populasi.
Adapun mengenai nomor urut elemen dalam populasi, susunannya tidaklah harus berurutan melainkan nomor urut elemen dalam populasi tersebut dapat menyebar diantara N+B nomor- nomor. B adalah simbol bagi “blank” yang simbol yang menyatakan elemen tidak berhubungan dengan elemen populasi
Anggaplah kita ingin melakukan penarikan sampel secara SRS dimana ditentukan n=400 dari N=8000 karyawan yang ada pada daftar gaji sebuah perusahaan dimana karyawan-karyawan tersebut memiliki nomor identifikasi yang berkisar antara angka 1 sampai dengan Maka yang disebut dengan blank adalah sebanyak 2000 buah angka. Dalam kasus lain, apabila nomor identifikasinya berkisar antara 1 sampai dengan , maka yang disebut blank adalah sebanyak 9200 buah angka.
Perhatikan bahwa dalam beberapa penarikan sampel lanjutan, sebuah elemen yang telah terpilih sebelumnya bisa jadi dapat dipilih kembali ataupun tidak dapat dipilih kembali. Apabila dapat dipilih kembali maka disebut penarikan sampel dengan pemulihan (with replacement) dan apabila tidak dapat dipilih kembali maka disebut sebagai penarikan sampel tanpa pemulihan (without replacement). Singkatnya, penarikan sampel tanpa pemulihan itu adalah berkenaan dengan simple random sampling (srs) dan penarikan sampel dengan pemulihan itu adalah berkenaan dengan unrestricted sampling (penarikan sampel tidak terbatas).
Dalam prakteknya, kita jarang menggunakan desain sampling SRS. Namun, mengapa justru SRS dibahas secara luas dalam teori sampling? Pertama, oleh karena sifat matematikanya SRS yang sederhana maka sebagian besar teori dan teknik statistik menggunakan asumsi keadaannya adalah simple random selection of element (pemilihan elemen sebagai sampel secara acak), walaupun keadaan sebenarnya bisa jadi adalah unrestricted selection (pemilihan tak terbatas). Kedua, semua peluang pemilihan sampel dapat dipandang sebagai pembatasan (restriction) pada pemilihan sampel acak sederhana.
Ketiga, secara relatif, perhitungan pada SRS seringkali digunakan pada data yang diperoleh dari pemilihan yang dilakukan secara lebih kompleks. Prosedur ini menghasilkan perkiraan yang bagus pada situasi dimana distribusi variabel dalam populasinya adalah random. Namun demikian, asumsi kerandoman itu sendiri seringkali tidak terjadi sehingga malah menciptakan kesalahan yang mencolok. Keempat, perhitungan secara SRS seringkali dapat digunakan sebagai dasar perhitungan yang tidak menyusahkan, selain itu “design effect” dari SRS sendiri dapat benar-benar bermanfaat.