Oleh: dr. Djoko Wiyono SpKJ..

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT
Advertisements

PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA USIA LANJUT
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
Hipertensi (Darah Tinggi)
KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT
PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA USIA LANJUT
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
SINDROM DELIRIUM AKUT Rose dinda Martini.
Peran keluarga / caregiver dalam perawatan pasien dengan epilepsi
Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Psikiater Anak
ASKEP WAHAM.
DEFISIENSI KOMPLEKS PYRUVAT DEHIDROGENASE dr. Ardani Galih Prakosa
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN X) JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja (UU No.3 Th.1992) copyright by Elok Hikmawati.
Masa Pre-Natal (Sebelum Lahir) dan Kelahiran
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
KOMUNIKASI DENGAN SI SAKIT
ASKEP DEPRESI PD LANSIA
Ns. SATRIA GOBEL, M.Kep SpKom
PSIKOSIS dan DEPRESI POSTPARTUM
Richard P. Halgin Susan Krauss Whitbourne University of Massachusetts at Amherst slides by Travis Langley Henderson State University Abnormal Psychology.
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
Patologi Umum.
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
ASUHAN KEBIDANAN IV.
Masa Usia Lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
Masa Pre-Natal (Sebelum Lahir) dan Kelahiran
TIPS MENINGKATKAN KECERDASAN OTAK
Dissociative disorder
depresi Dinas Kesehatan Kota Palembang
PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA
dr. ELLY ANGGRENY ANG, SpKJ
Menyampaikan Berita Duka
Demensia Vs Pikun.
Tips Agar Tidak Mudah Pikun
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN DIMENSIA
Biar Nggak Pikun, Cukupi Vitamin D
Kelainan pada sistem saraf
Gangguan Kesadaran dan Kognitif pada Lansia (Konfusio dan Dimentia)
Askep Pada Pasien Alzheimer
Gangguan pusat perhatian dan hiperaktif
PENERAPAN PROSES PERAWATAN USILA
ALZHEIMER Chandra Novita M. ( ) Chindy Putri A. ( )
ALZHEIMER Aloysia Martha Dessy Nadia Ermelinda Soares Grace Ludji Leo
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ISOLASI SOSIAL NAMA KELOMPOK : D-IV Keperawatan Semarang
ASKEP PARKINSON.
Test ALZHEIMER Dr. Susy Setiawati.
Penyakit alzheimer dan parkinson
Kelainan pada Gen Autosomal
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
KONSEP DAN TATALAKSANA GIZI HIV
DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS KAMONJI
Pengaruh Obat Anti Epilepsi Terhadap Gangguan Daya Ingat pada Epilepsi Anak Epilepsi merupakan penyakit kronis di bidang neurologi dan penyakit kedua.
Konsep Dasar Keperawatan
DEMENSIA.
Masa Pre-Natal (Sebelum Lahir) dan Kelahiran
PENILAIAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS AGUSNADI TALAH.
Pasien Rawat Jalan Sugito Wonodirekso
JOURNAL READING ACE Polimorfisme dan Penggunaan ACE Inhibitors: Efek Terhadap Kemampuan Daya Ingat PEMBIMBING : dr. Setiawan, Sp.S DISUSUN OLEH : Desi.
Pendahuluan ICPD  (International Conference on Population and Development ) Mesir)  1995 Beijing, Cina,  1999 Denhaque  2000 New York Definisi.
The biology of learning and memory
PERKEMBANGAN MENTAL pada Lansia. 5 Hal yang harus diingat.
MENUJU HARI TUA YANG SEHAT
Pengertian Infeksi HIV pada anak terutama disebabkan penularan dari ibunya. Dengan kata lain infeksi HIV pada anak terjadi akibat penularan selama masa.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Transcript presentasi:

Oleh: dr. Djoko Wiyono SpKJ.. Pikun / Demensia Oleh: dr. Djoko Wiyono SpKJ..

Pendahuluan Otak manusia canggih Masing-masing bagian mempunyai fungsi khusus Bekerja secara terpadu ‘Maha’ komputer

Superolateral Surface of Brain

Medial Surface of Brain

Pendahuluan Tahun 2000  usia lanjut 7,28% 80% usia > 65 tahun  penyakit Proses degenerasi otak  masalah neuropsikologis  demensia (15% > 65) 3 juta penderita stroke AS  15% Demensia Vasukular

Definisi Kumpulan gejala klinik yang disebabkan oleh berbagai latar belakang penyakit. Tanda : Hilangnya memori jangka pendek. Gangguan global fungsi mental, termasuk fungsi bahasa. Mundurnya kemampuan berpikir abstrak. Kesulitan merawat diri sendiri. Perubahan perilaku. Emosi labil. Hilangnya pengenalan waktu dan tempat.

Definisi Gangguan kognisi dengan tanda – tanda : Kemunduran intelektual tanpa adanya gangguan tingkat kesadaran atau situasi stres. Menimbulkan gangguan dalam pekerjaan, aktivitas harian dan sosial, yang disebabkan oleh berbagai keadaan yang sebagian masih reversibel.

Etiologi dan Lokasi Kerusakan Demensia kortikal: penyakit Alzheimer dan degenerasi lobus frontalis. Demensia Subkortikal Demensia vaskular (lakunar dan penyakit Bins wanger). Sindroma ekstrapiramidal (penyakit Parkinson, Huntington, Wilson, degenerasi serebeler, kalsifikasi ganglia basal, dsb). Hidrosefalus White matter diseases (multiple sclerosis, HIV, Encephalopathy). Dementia syndrome of depression.

Etiologi dan Lokasi Kerusakan Demensia akibat kombinasi kelainan kortikal – subkortikal Demensia multi infark. Demensia akibat infeksi (slow virus, paresis umum). Enselofati toksik – metabolik (penyakit sistemik, endokrinopatia, intokasi obat – logam berat, keadaan defisiensi). Sindroma demensia akibat lain (post traumatik, post anoksik, neoplastik)

Perubahan Patologi Makroskopis Mikroskopis Volume parenkim mengerut Volume ventrikel melebar Mikroskopis Sel neuron berkurang Timbulnya neuronal fibrillary tangles Timbulnya senile plague (plak senilis) Berkurangnya densitar hubungan sinap neuron

Penatalaksanaan Pendekatan farmakologis dan non farmakologis bertujuan untuk: Mempertahankan kualitas hidup dengan memanfaatkan kemampuan yang ada secara optimal. Menghambat progresivitas penyakit. Mengobati gangguan lain yang menyertai demensia. Membantu keluarga dengan memberikan informasi cara perawatan yang tepat dan menghadapi keadaan penyakitnya secara realistis.

Farmakologis Golongan acetylcholin esterase inhibitor  Donepezil Golongan estrogen  meningkatkan aktivitas cholinergik Golongan NSAID  mengurangi “senile plaque” dan “neurofibrillary tangles”. Antioksidan menghambat oksidasi oleh radikal bebas. Nootropik memfasilitasi neurotransmisi cholinergik.

Penatalaksanaan Non Farmakologis Penatalaksanaan ditujukan untuk keluarga, lingkungan dan penderita dengan tujuan: Menentukan program aktivitas harian penderita. Orientasi realitas. Modifikasi perilaku. Memberikan informasi dan pelatihan yang benar pada keluarga atau pengasuh penderita.

Program Harian Penderita Latihan fisik dan otak. Gizi. Mencegah / mengelola faktor resiko. Melaksanakan hobi dan aktivitas sosial sesuai dengan kemampuannya. Mencegah stress. Stop merokok. Melaksanakan “LUPA” (Latiah, Ulang, Perhatikan, dan Asosiasi). Tingkatkan aktivitas.

Orentasi Realitas Diingatkan akan waktu dan tempat. Beri tanda khusus untuk tempat tertentu, misalnya kamar mandi. Pemberian stimulasi melalui latihan atau permainan, misalnya permainan monopoli, kartu, scrable atau mengisi teka teki silang. Buatlah lingkungan yang familiar, aman, dan tenang, hindarkan keadaan yang membingungkan serta menimbulkan stress. Berikan keleluasaan bergerak.

Modifikasi Perilaku Perhatikan perilaku penderita dan perhatikan faktor pencetusnya. Gangguan perilaku yang sering dijumpai adalah depresi, agitasi, agresivitas, wandering, pertanyaan / pembicaraan yang berulang – ulang dan disinhibisi seksual. Memberikan informasi yang benar mengenai penyakitnya pada keluarga dan pengasuhnya. Membuat rencana untuk pula asuh / perawatan penderita dengan melibatkan seluruh anggota keluarga maupun pengasuhnya. Perlu juga diperhatikan kesejahteraan keluarga dan pengasuh. Perlu diperhatikan aspek hukum penderita.

Kesimpulan Deteksi dini demensia perlu dilakukan dengan mengenal gejalanya, melakukan pemeriksaan klinis yang akurat dan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan. Pemeriksaan neuropsikologis dilakukan untuk penapisan demensia, menentukan derajat keparahannya, tindak lanjut dan evaluasi hasil pengobatan. Penatalaksanaan farmakologis dan non farmakologis secara tepat, sehingga dapat menyembuhkan atau mencegah progresivitas penyakitnya, menjamin kesejahteraan penderita maupun keluarga dan pengasuhnya.

Terima Kasih