ALAM SEMESTA, MANUSIA, MASYARAKAT, KEBAHAGIAAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kajian Al qur'an Tentang Iptek
Advertisements

Siapakah sebenarnya diri kita?
Penciptaan Manusia Menurut Al Quran Dan Hadis
Dalil Al-Qur’an Mengenai Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan
MU’JIZAT AL-QURAN.
KELAHIRAN ALAM SEMESTA
EKOSISTEM DALAM PERSPEKTIF AL QUR’AN
PERANAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH QS AL BAQARAH AYAT 30
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
TADABBUR.
Program Pelatihan Dzikir Nafas
Bab IV Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah dan Hamba Alloh SWT
Manusia dan Agama.
Pendidikan AGAMA ISLAM untuk SMA kelas X
FALSAFAH KETUHANAN AKAL MAMPU MENEROPONG SEGALA BENTUK KEJADIAN YANG ADA DI MUKA BUMI INI UNTUK MENGENAL TUHAN AL-QUR’AN MENDORONG MANUSIA UNTUK BERPIKIR.
Pendidikan Agama Islam Kelas 6
Kejadian Manusia Menurut Al-Quran
Pertemuan Kedua Manusia dan Agama
DAKWAH ADALAH KEBUTUHAN MANUSIA
Agama Islam Pertemuan ke-3.
Manusia Dan Alam Semesta
Pendidikan Agama Islam
AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN
Menurut Para Ilmuan manusia
Bagaimana Siang dan Malam Berlaku?
KELOMPOK 2 ANISA KHAFIDA MADINATUL MUNAWAROH NURUL HASANAH
 Abdul Ghofur  Setiawan Gusmadi  Tedi Hendrawan  Afniati Fitriah Duru  Indra arif bismantoro
Manusia dan Agama.
 Kata sains adalah terminologi bahasa Inggris “science” yang berarti pengetahuan ilmiah. Sedangkan dalam bahasa Arab kata “ilmu” berarti pengetahuan.
Pertemuan Ke 3 dan 4 Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam
Manusia a. Asal Usul Manusia b. Manusia Makhluk Berakal.
Tugasnya sebagai khalifah di bumi
Macam-Macam Wanita Di Dalam Al Qur’an
BAB II IMAN DAN TAQWA.
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang terdiri dari ruh dan tanah yang memiliki kelengkapan :
TADABBUR.
KONSEP HUKUM ALAM Manusia, Ekosistem, harmonisasi dengan alam dan lingkungan kehidupan Oleh: Hafizh Budiman Irfan Aktori Abdillah.
AKIBAT BURUK MENJAUHI DAN MENINGGALKAN AL-QUR’AN
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
MANUSIA DAN STATUS KEBERADAANNYA
BAB II HAKEKAT MANUSIA DALAM ISLAM
EKSISTENSI MANUSIA.
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Potensi Dasar Manusia Anwar Ma’ruf, ST., MT..
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
KONSEP DASAR MANUSIA/INSAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TITIS OCTARY SATRIO D4 TEKNIK INFORMATIKA A
Kesempurnaan Ajaran Islam
Al Baqorah: 30 Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:
Cahya Indah Purnamasari
DIDIK ANAK AGAR JANGAN SOMBONG!
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR.
PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
UQDATUL KUBRO Dari mana saya? Mau apa saya? Mau kemana saya?
Eksplorasi ayat-ayat al-qur’an dengan ilmu
Pengertian manusia; Proses terjadinya manusia;
Manusia & Nilai-nilai Kemanusiaan Oleh: Arianto Achmad
HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
AL-’AQIDAH AL-ISLAMIYAH
 Al Qur’an dapati kesimpulan yang cukup besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا.
Transcript presentasi:

ALAM SEMESTA, MANUSIA, MASYARAKAT, KEBAHAGIAAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Konsep Islam Tentang Alam

Teori-teori pembentukan alam Teori Komet Buffon Tahun 1745, George comte de Buffon (1701-1788) dari Perancis mempostulatkan teori dualistik dan katastrofi yang menyatakan bahwa tabrakan komet dengan permukaan matahari menyebabkan materi matahari terlontar dan membentuk planet pada jarak yang berbeda. Kelemahannya Buffon tidak bisa menjelaskan asal komet. Ia hanya mengasumsikan bahwa komet jauh lebih masif dari kenyataannya.

Teori Nebula Laplace Ada beberapa teori yang menginspirasi terbentuknya teori Laplace, dimulai dari filsuf Perancis, Renè Descartes (1596-1650) yang percaya bahwa angkasa terisi oleh “fluida alam semesta” dan planet terbentuk dalam pusaran air. Sayangnya teori ini tidak didukung dasar ilmiah.

Seratus tahun kemudian Immanuel Kant (1724-1804) menunjukkan adanya awan gas yang berkontraksi dibawah pengaruh gravitasi sehingga awan tersebut menjadi pipih. Ide ini didasarkan dari teori pusaran Descartes tapi fluidanya berubah menjadi gas. Setelah adanya teleskop, William Herschel (1738-1822) mengamati adanya nebula yang ia asumsikan sebagai kumpulan bintang yang gagal. Tahun 1791, ia melihat bintang tunggal yang dikelilingi halo yang terang. Hal inilah yang memberinya kesimplan bahwa bintang terbentuk dari nebula dan halo merupakan sisa nebula.

(Prof Stephen Hawking) Teori Big Bang menyatakan alam semesta terbentuk dari adanya ledakan dahsyat dari titik tunggal yang ”bervolume nol” dan ”kerapatan tak terbatas”. Semua materi di alam semesta berasal dari titik tunggal yang meledak ini

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ?”  ( Al Anbiyaa’, ayat 21 )

Kedudukan Alam Sebagai Ayat Allah SWT Semua yang ada di muka bumi merupakan tanda kekuasaan Allah SWT “Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, 191) (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali 'Imran, ayat 191)

Tentang ayat Allah di alam Surat Al Ghasiyah 17 - 20 17. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan, 18. dan langit, bagaimana ia ditinggikan? 19. dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? 20. dan bumi bagaimana ia dihamparkan?

Besarnya Alam semesta

”Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya” (Qur’an Surat Az-Zariyat : 47).

Qodho = Ketetapan Allah SWT Qodar = Takdir, ukuran kekuasaan Allah SWT Hukum – Hukum Alam Qodho dan Qodar Qodho = Ketetapan Allah SWT Qodar = Takdir, ukuran kekuasaan Allah SWT

Akhir Alam Kiamat

Surat al waqi’ah 1 - 6 “apabila terjadi hari kiamat, tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, Maka jadilah ia debu yang beterbangan,

Manusia

Manusia : Al-kain Al-hay Al-mufakir (Mu’jam Al-washit) Manusia : Makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain) (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Penciptaan Manusia Manusia Ruh Tanah QS: At-tiin, 4

اَلّذِيْ أَحْسَنَ كُلّ شَيْءٍ خَلْقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْاِنْسَانَ مِنْ طِيْنِ “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah” ( As-sajadah 7) وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ للمَلاَئِكَة إِنّي خَالِقٌ بَشَراً منْ صَلالةٍ منْ حَماءٍ مَسْنُوْن “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk” ( Qs: Al-hijr 28)

“Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina” ألَمْ يَكُنْ نُطْفَةٌ منْ مَنِيٍّ يُمْنيَ, ثُمّ كان عَلَقة فَخَلقَ فَسَوَّيْ, فَجَعَلَ منْهُ زَوْجَيْنِ دَكَر وَالانْثَي. “Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan” (QS Al-qiyamah 47-49) ثُمَّ جَعَلَ نَسَلَه مِنْ سُلالةٍ مِنْ طِيْنِ “Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina” ( As-sajadah 8)

فَإِذَا سَوَيْتُه وَنَفَخْتُ فِيْه مِنْ رُوْحِي فَقَعُوْا لَهُ سَاجِدِيْنَ “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” ( Qs: Al-hijr 29) ثُمَّ سَوَّاه وَنَفَخَ فِيْه منْ رُوْحِه, وَجَعَلَ لَكُمُ السمْعَ وَالابْصار و الاَفْئِدة قَلِيْلا ماتَشْكُرُوْنَ “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur” (As-sajadah 9)

Potensi Manusia Manusia Pendengaran Penglihatan Hati

“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) Potensi Manusia وَلَقَدْ ذَرأنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْراً منْ الجِنِّ وَالانْسِ لَهمْ قَلَوْبً لاَيَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُوْنَ بِهَا وَلَهُم أَذَانُ لايُسْمَعُوْنَ بِهَا ألئكَ كَلاَ نْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ, ألئك هُمُ الغَافِلُوْنَ “ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (An-’araf 179) قُلْ هُوَ الذِي أنْشأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السمْعَ وَ الابْصَار و الافْئدَة قَلِيْلا مَّا تَشْكُرُوْنَ “Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati." (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur” (Al-mulk, 23) ثُمَّ سَوَّاه وَنَفَخَ فِيْه منْ رُوْحِه, وَجَعَلَ لَكُمُ السمْعَ وَالابْصار و الاَفْئِدة قَلِيْلا ماتَشْكُرُوْنَ “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur” (As-sajadah 9) وَ اللهُ أَخْرجَكُمْ منْ بُطُوْنِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُوْن شَيْئاً وَجَعَللكُمُ السَمْعَ وَالابْصَار وَالافْئِدَة لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْن “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (An-nahl 78) أَفَلمْ يَسِيْرُ فَي الارض فَتَكُونَ لهُمْ قُلُوْبٌ يَعْقِلُوْن بِهَا أَوْ أَذَانٌ يُسْمَعُوْنَ بِهَا, فَإِنَّها لا تَعْمَي الابْصَار وَلكِنْ تَعْمَي القُلُوْ ب التي فِيْ الصُدُوْر “maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada” (Al-hajj 46)

Misi Manusia Manusia Ibadah Taqwa ‘Izzah Khilafah

Misi Manusia يَأَيُّهَا الذيْنَ أَمَنُوا كُتِب عَلَيْكُمُ الصِيَامَ كماَ كُتِب عَلي َالذيْن مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Al-baqoroh 183) يَأَيُّهَا النَاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الذِيْ خَلَقَكُمْ وَالذيْن مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” (Al-baqoroh 21) وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَ الاِنْس إلأ لِيعْبُدُوْنَ “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (Ad-dzariyat 56) وَإِذْقال رُبُّكَ للمَلائِةِ إنّي جَاعِلٌ فِي الارْض خَلِيْفَة “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi “ (Al-baqoroh 30) يَقُوْلُون لئنْ رَجَعْنَا إليَ المدِيْنَةِ لَيُخْرِجَنَّ الاَعَزَّ منهَا الاذَلَّ, وَلله العِزَّةُ وَلِرَسُولِه وَللْمُؤْمَنِيْن وَلَكِنَّ المُنَافِقِيْنَ لا يَعْلَمُوْن “Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.” (Al-munafiqun 9)

Alam ditundukan untuk manusia Keunggulan Manusia Manusia Mulia Di tiupkannya ruh Di beri keistimewaan Alam ditundukan untuk manusia Memilih Iman Kufur

Kelebihan Manusia : mahkluk yang dimuliakan وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّافِي السَّمَاوَاتِ ومافِي الارضِ جَمِيْعًا مِنْهَ, إنَّ فِي ذلِكَ لايات لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُوْنَ “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (Al-jatsiyah 13) وَلَقَدْ كَرَمْنَا بَنِي أَدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فَيِ البَرِّ وَالبَحَر وَرزَقْناَهُمْ منَ الطَيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلي كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلاً “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Al-isra 70) ثُمَّ سَوَّاه وَنَفَخَ فِيْه منْ رُوْحِه, وَجَعَلَ لَكُمُ السمْعَ وَالابْصار و الاَفْئِدة قَلِيْلا ماتَشْكُرُوْنَ “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur” (As-sajadah 9) Di tiupkannya Ruh Alam di peruntukan untuk manusia Kelebihan

وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْن Kelebihan Manusia : mahkluk yang bisa memilih هُوَ الذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُم كَافِرٌ وَمِنكُمْ مُؤْمِنْ, والله بِما تَعْمَلُوْنَ بَصِيْراً “Dia-lah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Alt-tagobhun 2) إَنّا هَدَيْنَاه السَبِيْل إِمَّاشَاكِرًا وَإِمَّاكَفُوْرًا “Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.” (Al-isra 70) وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْن “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” (As-balad10) Iman vs Kufur Iman Vs Kufur Iman vs Kufur

Kelemahan Manusia Makhluk Lemah Bodoh Butuh Manusia

يُرِيْدُالله أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الانْسَانُ َضَعِيْفًا Kekurangan Manusia يَأَيُّها النّاس أَنْتُمُ الفُقَرَاء إلي اللهِ, وَالله غَنِيُّ الحَمِيْد “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (Fathir 15) إنَّاعَرَضْنَا الامانَة عَلي السَمَاوَات والارض والجِبَالِ فَأَبَيْنَا أنْ يَحْملْنهاَ وَأشْفَقْنَا منْها وَحَمَلهَا الانْسَان, إنَّه كَان ظَلُوْمًا جَهُوْلاً “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (Al-iahzab 73) يُرِيْدُالله أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الانْسَانُ َضَعِيْفًا “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (An-nisa 28) Lemah Butuh Bodoh

Kedudukan Manusia sebagai Khalifah Memelihara Menjaga Memakmurkan Manusia

Dhoruriyatul Al-khoms ( din, nafs, ‘akal, mal, nasal) Kedudukan Manusia sebagai Khalifah وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدعُونَ إلي الخيْر ويأْمُرون باالمعروف وينهون عَن المُنْكر وألئك هم المفلحونَ “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung” (Al-imran104) Dhoruriyatul Al-khoms ( din, nafs, ‘akal, mal, nasal) إنّ الذيْن أَمَنُوا وَالذين هاجِروا وَجَاهَدوا في سبيل الله ألئك يَرْجُون رجْمَة الله, والله غَفُوْر الرحيْمِ “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-baqoroh 2118) Memakmurkan Menjaga Memelihara

Unsur Manusia Manusia Ruh Jiwa Tanah Hati Akal Jasad QS: At-tiin, 4

MASYARAKAT

Masayrakat: maudu’ Al-ijtima’ wal jama’ah baina An-naas ( Mu’jamu Al-washit ) Masayrakat: sejumlah Manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama

Konsep Islam tentang Masyarakat Pembantukan Masyarakat Sesuai konsep Islam Pribadi Komunitas Maysrakat yang sesuai konsep islam

BAHAGIA

Bahagia: Mu’awanu Allah lil Insan ‘ala Naili Al-khoir, Dhidu As-syaqowah (Mu’jam Al-washit) Bahagia: Keadaan atau perasaan senang dan tentram (Bebas dari segala yang menyusahkan) (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Konsep Islam tentang Kebahagiaan Bahagia: bukan sesuatu yang berkaitan dengan harta, tahta, Banyaknya anak, atau yang bersifat materi. Bahagia itu adalah sesuatu abstrak yang tidak dapat dilihat Mata, tidak pula disamakan dengan sesuatu yang bisa di Hitung, dan bahkan bukan sesuatau yang bisa di beli oleh Uang dan kekayaan. Akan tetapi bahagia itu sesutau yang di Rasakan manusia jiwanya …. Seperti jiwa yang bersih, hati yang tenang, kelapangan dada. Jadi kebahagiaan itu sesuatu yang muncul dari dalam diri Manusia. Dan itu tentunya bukan sesuatu yang datangnya Dari luar. (Al-iman wal Al-hayah, Yusuf Al-qordhowi, maktab Al-wahbah)