 Karyasiswa mampu memahami berbagai hal yang harus dipersiapkan untuk merancang advokasi: 1. Menetapkan tujuan 2. Menentukan strategi advokasi berdasarkan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BEKERJASAMA DENGAN TIM o l e h: ALWY RAHMAN & RAHMAT MUHAMMAD PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA DARI ALOKASI DANA BOPTN TAHUN 2013 UNTUK.
Advertisements

MANAJEMEN KONFLIK.
K O N F L I K.
Manajemen Advokasi Kesmas 2 (“A” frame for advocacy) bagian 1
Komunikasi Bisnis.
Program Orientasi Pendidikan
TEKNIK NEGOSIASI.
Advokasi Pelayanan Kesehatan Bagi Difabel
Keterampilan Dasar Mengajar
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
Created by : Rini Aprilia, M.Sc
Manajemen Konflik TIM MANAJEMEN.
Disiapkan oleh: AGUS MAULANA
ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)
MANAJEMEN KONFLIK  .
By: Mustopa JEJARING ADVOKASI.
Pendekatan Teori Sifat, Perilaku dan Hubungan
HANDPHONE : – PIN BB : 22 E E 5015 – 7 D 8 18 BD 3
NEGOSIASI DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
4. Model Proses Analisis Bisnis
TIP-TIP PERUNDINGAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB)
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Definisi Negosiasi yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak.
Manajemen Konflik.
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
STKIP-PGRI Banjarmasin
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Information Systems, Organizations, and Strategy
15 Hukum Negosiasi yang Berhasil
Chapter 7. Requirements Negotiation
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
Wawancara pelayanan kesehatan
Manajemen Konflik.
Bagaimana cara membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
M Hangga Novian SAB, M.Si. PROSES NEGOSIASI M Hangga Novian SAB, M.Si.
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
PERANAN-PERANAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT
LANGKAH DAN STRATEGI LOBI (I)
MEDIA, PELAYANAN PUBLIK DAN LOGIKA POLITIK Pertemuan 10
MENJUAL SEBAGAI SALAH SATU KEGIATAN DASAR KEWIRAUSAHAAN
MANAJEMEN KONFLIK Di sampaikan pada acara student day
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
ADVOKASI Referensi : Ritu R. Sharma. Pengantar Advokasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Manajemen Konflik Negosiasi.
MEMIMPIN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI
KOMUNIKASI EFEKTIF DAN NEGOSIASI
NEGOSIASI.
Konflik dalam Relasi dan Negosiasi
MEDIASI, KONSILIASI, ARBITRASE
TIP-TIP PERUNDINGAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB)
Keterampilan Dasar Mengajar
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
KETRAMPILAN DAN TEKNIK MEDIATOR
PENDEKATAN TEORI SIFAT,
Keterampilan Dasar Mengajar
TELECENTER SEBAGAI FASILITATOR PERUBAHAN KOMUNITAS
MANAJEMEN KONFLIK Manajemen Konflik.
Materi : Komunikasi, Advokasi, dan Fasilitasi
Information Systems, Organizations, and Strategy

MEDIASI, KONSILIASI, ARBITRASE
KONSEP KOLABORASI DAN NEGOSIASI. Konsep Kolaborasi Kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu,
Pelaporan Hasil Audit Proyek Modernisasi Pengadaan
Pertemuan 9 :Conflict Management Disusun : Lies Sunarmintyastuti
Tim Dosen: Dian Kholika Hamal, SKM., M.Kes Nanny Harmani, SKM., M.Kes
Debat Bahasa Indonesia
KOMUNIKASI EFEKTIF -Pengantar Psikologi-. 2 *Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dari si pengirim ke si penerima. *Suatu ide, tidak peduli.
Transcript presentasi:

 Karyasiswa mampu memahami berbagai hal yang harus dipersiapkan untuk merancang advokasi: 1. Menetapkan tujuan 2. Menentukan strategi advokasi berdasarkan bukti 3. Menyusun skenario untuk melaksanakan strategi 4. Mempersiapkan pelaksanaan strategi

1. Menetapkan Posisi, dengan pilihan: 1. Inisiasi proposal (affirmative position) 2. Merubah proposal orang lain (amending position) 3. Menentang inisiasi lawan (opposing position) 4. Tak memihak (bystander position=abstain)

1. Menentukan besarnya perubahan kebijakan 1. Perubahan bermakna  pertimbangan sumber daya waktu, tenaga 2. Perubahan kecil  edukasi orang bahwa ada permasalahan  next diharapkan mendukung saat di blow ulang 2. Memilih bingkai waktu, tergantung distribusi kekuatan dan tujuan advokat (kadang sengaja membuat hasil sementara yang tak kentara) 1. Waktu singkat 2. Waktu panjang

1. Menilai distribusi kekuatan 1. Pemihakan: Oposisi dan Dukungan 2. Kekuatan: 1.Kekuasaan mempengaruhi kebijakan 2.Keterikatan emosi dengan isu yang diperjuangkan Mendukung Menentang Dekan Kepala bagian 12 Dosen kependidika n 10 Dosen A Mahasiswa

2. Identifikasi faktor konteksual 1. Mengapa seseorang/organisasi memilih posisi oponen atau teman? 2. Bagaimana kemungkinan mereka merespon strategi yang dipilih? 3. Respon masa lalu 1. Konfliktual: jika dekat dengan isu ideologi  sebisa mungkin dihindari atau dibungkus menjadi isu berbeda 2. Biasa saja: isu yang mudah diakomodasi 4. Kepentingan terselubung 1. Biasanya memandang kepentingan isu berdasarkan kepentingan diri/kelompok 2. Politisi  khawatir konstituen hilang 3. Birokrasi  khawatir sumber daya dikurangi, pengaturan kekuasaan mereka, pengurangan keuntungan 4. Alasan lain: kekuasaan, prestise, sumber daya

5. Kekompakan kawan dan lawan 1. Kuat jika kawan kompak dan ada leadership 6. Realita situasi 1. Adakah isu-isu saat ini yang menjadi saat tepat/kurang tepat bagi tuntutan kebijakan? 1.Mendekati pemilu, keseimbangan kekuatan antar kekuasaan partai, persaingan antar legislatif, anggaran, perubahan pimpinan, proposal lain yang lebih menarik, keterbatasan waktu legislatif 7. Prediksi perubahan masa depan 1. Keberpihakan seseorang dapat berubah sesuai take and give dalam proses politik (game theory) 8. Adaptasi strategi sesuai kondisi 1. Adaptasi strategi sesuai segala perubahan up-to-date

 Pengumpulan data pendukung: › Isu adalah penting, kajian Kesmas › Regulasi terkait isu › Penanganan isu di daerah lain › Identifikasi barier dan oposisi  Apa saja kelemahan oposan/barier? › Identifikasi pendukung dan kolaborasi  Unsur cakupan luas  Diagnosa agenda: › Perspektif legislatif › Perspektif organisasi › Perspektif komunitas

 Melunakkan suasana: › Reframing isu › Timing › Coupling (menghubung-hubungkan fakta) › Mencari kolaboran, aktor politik sehaluan  Membangun dukungan dan solusi: › Negosiasi › Tetapkan routing (rumah pengaju advokasi yang sesuai) › Memanfaatkan media massa sebagai pengawas

1. Membangun skenario alternatif 1. Skenario tunggal: aktifitas tunggal (misal: presentasi pada policy maker saja) 2. Skenario moderat (misal: no 1 + diskusi-diskusi dan lobbying) 3. Skenario ambisius (misal: no 2 + koalisi, membinan konstituen, pengorganisasian pendukung) 4. Improvisasi: sesuai dengan pilihan gaya 1.Saat kesempatan datang untuk diskusi informal dengan policy maker  mengajukan usulan. 2.Biasanya sulit mengorganisasikan kekuatan

2. Memilih strategi 1. Sesuai pertimbangan dan gaya pendekatan pribadi 2. Menilai strategi lawan: oposisi sangat kuat, strategy ambisius dan kompleks, menyediakan sumber daya yang banyak 3. Biasanya siapapun lebih memilih strategi dengan resistensi minimal  strategi sederhana, sumber daya sedikit 4. Gaya pendekatan pribadi: 1.Mediator: fasilitasi kompromi, kelemahan sulit membina tim yang solid 2.Menciptakan konflik: memimpin perubahan, kelemahan sulit berkompromi sehingga kebijakan tak terlaksana 3. Merevisi strategi 1. Penilaian terhadap lawan dan kawan mungkin keliru 2. Ada perubahan pada strategi lawan

 Kompetitif, bertarung › Menekan dan memaksa orang lain  Kooperatif dan kolaboratif › Memberi dan menerima untuk membangun kepercayaan dan rasa percaya diri  Menghindar, pasif › Menyangkal, menarik diri, menunggu orang lain membuat tindakan  Mengeksplorasi, aktif › Bertanya, berkomunikasi dan mencari alternatif

1. Mengorganisasi tim atau koalisi 1. Bagaimana mengorganisir kawan, mengoordinir? 2. Seberapa besar sumber daya dibutuhkan, dari mana sumbernya? 3. Bagaimana pembagian tugasnya diantara kawan? 2. Menentukan tujuan advokasi kebijakan 3. Menentukan isi proposal dan menemukan sponsor secara dini 1. Apa isi minimal tuntutan, dan apa isi tuntutan yang bisa dinegosiasi? 2. Siapakah tokoh politik yang tertarik dengan tuntutan? 4. Menampilkan gaya pendekatan 1. Bagaimana gaya menuntut yang akan dilakukan? mediasi vs. konflik

5. Memilih sumber kekuasaan dan mengatur strategi 1. Sumber kekuasaan apa yang akan dimanfaatkan? 1.Substantive, perseorangan, pembuatan kebijakan, proses, pembentukan isi tuntutan 2.Siapa yang akan memanfaatkan kekuasaan apa pada saat apa? 6. Melaksanakan strategi 1. Bagaimana strategi diterapkan? 2. Kapan perlu improvisasi? 7. Memperbaiki strategi 1. Kapan strategi perlu diperbaiki? 2. Even/faktor apa yang membuat strategi perlu direvisi?

 Mempunyai visi yang jelas, berorientasi masa depan, realitis dan optimistis  Organisasikan dengan baik. Kumpulkan data, buat sistem pengarsipan yang baik  Buat prioritas. Argumen apa yang paling dibutuhkan

 Bersikap informatif. Bagi yang anda ketahui, hal ini akan membantu orang lain mengerti kebutuhan anda  Bersikap kreatif. Berikan solusi ketika mendiskusikan masalah  Teguh dalam prinsip dan pendirian, jangan mudah menyerah, ingat visi anda  Seranglah masalah yang didiskusikan, jangan sekali-kali menyerang pribadi lawan anda

 Bersikap asertif, jangan bersikap agresif  Belajar untuk berkomunikasi efektif › Dengarkan › To the point › Tunjukkan otoritas anda  Persiapkan fisik anda, untuk perdebatan yang panjang dan melelahkan  Ikuti agenda yang telah dibuat. Monitor kemajuan, ingatkanakan kesepakatan yang telah dibuat

 Fokuskan lebih dulu pada hasil yang dicapai (nyatakan kesimpulan pada awal kalimat)  Berikan rekomendasi terbaik anda (jangan terlalu banyak memberi alternatif)  Buatlah sesingkat mungkin  Tekankan unsur kepraktisan ide anda  Gunakan alat bantu visual

 Tepat (gunakan fakta)  Atur presentasi dengan urutan yang logis  Latar belakang  Situasi saat ini  Outcome  Jabarkan rekomendasi anda menjadi unit yang lebih kecil

 Berikan alternatif berikut kemungkinan pro dan kontra  Jangan terlalu terburu-buru  Buatlah outline proposal (1, 2, 3, …)

 Awali dengan pembicaraan ringan  Tekankan hubungan antara proposal anda dengan orang-orang yang anda diskusikan  Tunjukkan bahwa ide anda tersebut berhasil baik pada masa silam  Tunjukkan dukungan yang diberikan orang yang terhormat  Gunakan penulisan dengan gaya bahasa informal

 Gunakan cukup waktu untuk berdiskusi  Tetaplah sabar jika lawan melenceng dari pembicaraan  Kalimat pembukaan, hubungkan antara topik dengan konsep atau ide yang lebih luas  Tekankan keunikan ide atau topik yang anda usulkan  Tekankan nilai masa depan yang dicapai atau hubungkan dengan dampak dari ide tersebut  Tekankan pada konsep kunci yang mendasari

 Jansson B. becoming an effective Policy Advocate, from policy practice to social justice. 4th ed. California: Books/Cole, Thomson Learning Inc;  Fisher R, Ury W, Patton B. Getting to yes. Teknik berunding menuju kesepakatan tanpa memaksakan kehendak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia; 1999.