Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEORI PEMBANGUNAN KLASIK
Advertisements

STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI

Pengantar Teori Ekonomi By, Nurul Komaryatin, SE, MSi
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
TUGAS EKONOMI MAKRO MENGUKUR OUTPUT NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun $ DR. NURITA ANDRIANI.
: : Sisa Waktu.
MG-11 ANALISIS BIAYA MANFAAT ANALISIS PROYEK KEHUTANAN BERDISKONTO
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
1 Striving For Excellence National Product and Its Fluctuation.
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
UNIKA SOEGIJAPRANATA PENGANTAR EKONOMI MAKRO SEMESTER GASAL 2011/2012
PENDAPATAN NASIONAL.
Economic and Social Update April 2008 William E. Wallace, Kepala Ekonom Bank Dunia, Indonesia 1 April 2008.
KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH.
BAB 7 PENDAPATAN NASIONAL
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Andri Wijanarko,SE,ME Teori Konsumsi Andri Wijanarko,SE,ME
PELAKU EKONOMI PERTEMUAN 10.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
TEORI EKONOMI MAKRO 3 Sujarwo, SP., MP.
Penghitungan Pendapatan Nasional
Produk Domestik Regional Bruto
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan 2 UNMURA. Two ways of viewing GDP Total income of everyone in the economy Total expenditure on the economy’s output of goods.
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Metode pengukuran pendapatan nasional
Pendapatan national Pertemuan 9.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
ARUS PERPUTARAN EKONOMI
Penghitungan Pendapatan Nasional
Penghitungan Pendapatan Nasional
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
KEGIATAN EKONOMI NASIONAL
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
Penghitungan Pendapatan Nasional
PERTEMUAN 3 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Pengantar ekonomi makro
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PERTEMUAN KE-9 PENDAPATAN NASIONAL & MODEL PEREKONOMIAN
PENDAPATAN NASIONAL Teori Ekonomi Makro Ekonomi Pembangunan.
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
GDP & NATIONAL INCOME Pertemuan 3.
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Macam penggunaan hasil produksi (expend)
GROSS DOMESTIC PRODUCT
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Mengukur Aktivitas Ekonomi
MENGUKUR AKTIVITAS EKONOMI
Chapter 21: Perhitungan Pendapatan Nasional
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pengukuran Pendapatan Nasional
03 PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KONSEP DASAR PENDAPATAN NASIONAL
Transcript presentasi:

Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com

Output Nasional

Output Nasional (#1) Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

Output Nasional (#2) Besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara. Indikator kemakmuran  output nasional per kapita Indikator produktivitas rata-rata  output per tenga kerja

Output Nasional (#3) PDB Perkapita (Harga Konstan 2000)

Output Nasional (#4) Merupakan gambaran awal tentang masalah-masalah struktural yang dihadapi perekonomian Contoh : Jika sebagian besar output nasional dinikmati oleh sebagian kecil penduduk maka ada masalah dengan distribusi pendapatannya.

Output Nasional (#5) Contoh : Jika sebagian besar output nasional berasal dari sektor pertanian, maka perekonomian harus segera memodernisasi diri.

Output vs Employment : Indonesia

Output vs Employment : China

Output vs Employment : Jepang

Output Nasional : Case-Fair

Output Nasional : Case-Fair The Total market value of all goods and services produced within a given period by factor of production located within a country.

Output Nasional : Case-Fair Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan arga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam suatu periode dengan menggunakan faktor produksi yang berlokasi dalam perekonomian tersebut.

Output Nasional : Case-Fair Point : Produk dan jasa akhir, dalam pengertian yang dihitung dalam PDB adalah barang dan jasa yang digunakan pemakai terakhir (untuk konsumsi)

Output Nasional : Case-Fair Point : Harga pasar, yang menunjukkan bahwa nilai output nasional tersebut dihitung berdasarkan tingkat harga yang berlaku pada periode yang bersangkutan

Output Nasional : Case-Fair Point : Faktor-faktor produksi yang berlokasi di negara yang bersangkutan, dalam arti bahwa perhitungan PDB tidak mempertimbangkan asal faktor produksi (PMA atau PMDN) yang digunakan untuk menghasilkan output

Circular Flow of Macroeconomic Activity

Circular Flow of Macroeconomic Activity Sektor Makro Ekonomi: Sektor rumah tangga (Household), yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik

Circular Flow of Macroeconomic Activity Sektor Rumah Tangga Memiliki faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa privat maupun barang dan jasa publik

Circular Flow of Macroeconomic Activity Faktor Produksi : Kesediaan untuk bekerja  tenaga kerja Barang Modal  tanah Uag dan kesediaan menanggung resiko perusahaan  saham

Circular Flow of Macroeconomic Activity Sektor Makro Ekonomi: Sektor Perusahaan (Firms), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.

Circular Flow of Macroeconomic Activity Kontribusi Perusahaan : Sektor Perusahaan (Firms), memberikan gaji untuk kesediaan bekerja  upah Pendapatan bunga untuk kesediaan meminjamkan uang. Pendapatan sewa untuk penggunaan barang modal Pembagian deviden

Consumption and Purchase Gaji, Bunga, Deviden, Bunga Final Goods and Services Jasa Produktif TK, barang modal,dsb Perusahaan Rumah Tangga Gaji, Bunga, Deviden, Bunga

Circular Flow of Macroeconomic Activity Sektor Makro Ekonomi: Sektor Pemerintah (Government), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.

Circular Flow of Macroeconomic Activity Sektor Pemerintah Berfungsi menyediakan barang publik. Karena barnag publik tidak bisa disediakan oleh mekanisme pasar, maka pemerintah menarik pajak dari rumah tangga

Circular Flow of Macroeconomic Activity Sektor Pemerintah Melakukan pengeluaran berupa pembelian barang dan jasa dari sektor perusahaan.

Circular Flow of Macroeconomic Activity Sektor Rumah Tangga + Sektor Perusahaan Sektor Pemerintah = Closed Economy

Circular Flow of Macroeconomic Activity Sektor Makro Ekonomi: Sektor Luar Negeri (Foreign), yaitu sektor perekonomian dunia, di mana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor

Tiga Pasar Utama

Pasar Barang (Goods and Services Market) Tiga Pasar Utama Pasar Barang (Goods and Services Market) Pasar Tenaga Kerja (Labour Market) Pasar Uang dan Modal (Money and Capital Market)

Tiga Pasar Utama : Pasar Barang Adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa. Dalam ekonomi tertutup, permintaan berasal dari rumah tangga dan pemerintah. Penawaran dari perusahaan

Tiga Pasar Utama : Pasar Barang Dalam ekonomi modern  tidak semua perusahaan memproduksi bahan baku sendiri. Intermediate Input  input yang diperoleh dari perusahaan lain.

Tiga Pasar Utama : Pasar Tenaga Kerja Adalah interaksi antara permintaan dan penawaran tenagekerja. Dalam ekonomi tertutup maka penawaran berasal dari rumah tangga. Permintaan dari perusahaan dan pemerintah

Tiga Pasar Utama : Pasar Tenaga Kerja Dalam ekonomi terbuka maka penawaran dan permintaan tenaga kerja bisa berasal dari luar negeri

Tiga Pasar Utama : Pasar Uang dan Modal Adalah interaksi antara permintaan dan penawaran modal dan uang. Yang dijual bukan fisik uang, namun hak penggunaan uang.

Tiga Pasar Utama : Pasar Uang dan Modal Penawaran berasal dari pihak yang bersedia menunda hak penggunaan uang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Tiga Pasar Utama : Pasar Uang dan Modal Permintaan berasal dari pihak yang membutuhkan uang, dengan bersedia membayar “cost of money” yaitu bunga. Jangka waktu : Setahun atau kurang : pasar uang Diatas setahun : pasar modal

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

Sir William Petty (1665) : pendapatan nasional kerajaan Inggris 40 juta pound

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional Metode Output/Produksi Metode Pendapatan Metode Pengeluaran

Diagram Pendapatan Nasional Produksi Pengeluaran Pendapatan

Dilakukan dengan membagi perekonomian dalam Industrial Origin Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Output atau Metode Produksi Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Dilakukan dengan membagi perekonomian dalam Industrial Origin

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Output atau Metode Produksi Untuk menghindari double counting maka yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor.

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Output atau Metode Produksi Nilai Tambah (NT) adalah selisih antara nilai output (NO) dengan nilai input antara (NI) NT = NO – NI

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Output atau Metode Produksi Contoh : Sektor Nilai Output Nilai Input Nilai Tambah 1. Pertanian (Kapas) 2. Pabrik Benang 3. Pabrik Tekstil 4. Industri Garmen 5. Perdagangan (Pakaian) 300 400 600 900 1250 100 200 350

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Output atau Metode Produksi PDB = 300+100+200+300+350 = 1250

Produk Domestik Bruto Tanpa Migas Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah) Lapangan Usaha 2007 2008* 2009** 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 541,931.5 716,065.3 858,252.0 2. Pertambangan & Penggalian 440,609.6 540,605.3 591,531.7 3. Industri Pengolahan 1,068,653.9 1,380,713.1 1,480,905.4 a. Industri Migas 182,324.3 242,043.0 213,706.5 b. Industri Bukan Migas 886,329.6 1,138,670.1 1,267,198.9 4. Listrik, Gas & Air Bersih 34,723.8 40,846.1 46,823.1 5. Konstruksi 304,996.8 419,642.4 554,982.2 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 592,304.1 691,494.7 750,605.0 7. Pengangkutan dan Komunikasi 264,263.3 312,190.2 352,407.2 a. Pengangkutan 149,973.5 171,246.8 181,616.4 b. Komunikasi 114,289.8 140,943.4 170,790.8 8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan 305,213.5 368,129.7 404,116.4 9. Jasa-jasa 398,196.7 481,669.9 573,818.7 a. Pemerintahan Umum 205,343.9 257,547.7 318,580.8 b. Swasta 192,852.8 224,122.2 255,237.9 Produk Domestik Bruto 3,950,893.2 4,951,356.7 5,613,441.7 Produk Domestik Bruto Tanpa Migas 3,534,406.5 4,427,193.3 5,146,512.1

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pendapatan Metode Pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pendapatan Q = f (L,K,U,E) Q  Output L  Labor K  Kapital U  Uang/Finansial E  Entrepreneurship

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pendapatan Jenis balas jasa : Tenaga kerja : upah atau gaji Kapital : Sewa Uang : bunga Entrepeneur : profit Total balas jasa : National Income

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pendapatan NI = w + I + r + π NI  National Income w  wage I  interest r  rent π  profit

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pendapatan Contoh : National Income di Amerika tahun 1994 (US$ miliar) Sektor Nilai Output Pendapatan Upah Pendapatan Non Gaji Keuntungan Perusahaan Pendapatan Bunga Netto Pendapatan sewa 4.004,6 473,7 542,7 409,7 27,7 National Income 5.458,4

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pengeluaran Metode Pengeluaran memandang bahwa PDB merupakan nilai total pengeluaran dari pelaku ekonomi dalam waktu tertentu

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pengeluaran Jenis Pengeluaran : Konsumsi rumah tangga Konsumsi pemerintah Pengeluaran investasi Ekspor netto

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pengeluaran Konsumsi rumah tangga, merupakan pengeluaran yang digunakan untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis pakai dalam tempo setahun atau kurang, maupun barang yang dapat dipakai lebih dari setahun.

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pengeluaran Konsumsi pemerintah merupakan pengeluaran yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir, sedangkan pengeluaran untuk tunjangan sosial tidak masuk dalam pengeluaran konsumsi

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pengeluaran Pengeluaran Investasi merupakan pengeluaran sektor dunia usaha untuk memelihara dan memperbaiki kemampuan menciptakan/meningkatkan nilai tambah. Disebut juga Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (Gross Domestic Fix Capital Formation)

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pengeluaran Pengeluaran Investasi Untuk mengetahui potensi produksi maka akan lebih tepat bila yang dihitung adalah investasi netto yaitu investasi bruto dikurangi penyusutan

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pengeluaran Pengeluaran Investasi Menunjukkan bahwa pendekatan pengeluaran lebih mempertimbangkan barang-barang modal baru (newly capital goods) karena barang modal tersebut merupakan output baru.

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional : Metode Pengeluaran Ekspor Netto merupakan selisih antara nilai ekpor dengan impor. PDB = C + I + G + (X-M) C  Konsumsi rumah tangga I  Pengeluaran Investasi G  Konsumsi Pemerintah X  Eksport M  Impor

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 JENIS PENGGUNAAN 2006 2007 2008 2009   Pengeluaran Konsumsi 210,260,292 223,820,060 235,432,864 254,791,295 Rumah tangga 191,199,232 203,247,262 212,668,089 229,341,156 Lembaga Non Profit Rumah Tangga 1,828,139 1,918,386 1,947,926 2,052,010 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 17,232,920 18,654,412 20,816,850 23,398,130 Pembentukan modal tetap domestik bruto 50,311,879 51,673,609 54,702,839 57,559,552 Perubahan inventori 6,497,666 7,508,987 6,417,580 -1,311,832 Diskrepansi statistik 1) Ekspor barang dan jasa 136,882,084 144,585,355 153,057,880 167,205,089 Impor barang dan jasa (-/-) 132,702,604 139,773,827 144,688,475 158,033,557 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 271,249,317 287,814,184 304,922,688 320,210,548

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000

PDB Harga Berlaku vs Harga Konstan

Harga Berlaku vs Harga Konstan FAKTA : PDB menggunakan satuan moneter yaitu satuan mata uang untuk memudahkan perhitungan. Merupakan perkalian antara Price dan Quantity. Price mengalami kenaikan harga dari waktu ke waktu.

Harga Berlaku vs Harga Konstan PDB2009 = Quantity2009 x Price2009 PDB2010 = Quantity2010 x Price2010 PDB2011= Quantity2011 x Price2011

Harga Berlaku vs Harga Konstan TAHUN DASAR 2009 PDB2009 = Quantity2009 x Price2009 PDB2010 = Quantity2010 x Price2009 PDB2011= Quantity2011 x Price2009

Harga Berlaku vs Harga Konstan Pertumbuhan PDB Harga Konstan disebut juga : Economic Growth

Harga Berlaku vs Harga Konstan JENIS PENGGUNAAN Berlaku Konstan 2000   Pengeluaran Konsumsi 521,803,612 254,791,295 Rumah tangga 463,592,926 229,341,156 Lembaga Non Profit Rumah Tangga 4,306,004 2,052,010 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 53,904,682 23,398,130 Pembentukan modal tetap domestik bruto 122,639,584 57,559,552 Perubahan Stok 8,580,645 -1,311,832 Diskrepansi statistik 1) Ekspor barang dan jasa 317,540,836 167,205,089 Impor barang dan jasa (-/-) 286,333,743 158,033,557 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 684,230,934 320,210,548

See you next time…