10. Prinsip Dasar pada Information Economics Suwirno Mawlan, S.Kom.,MTI Manajemen Investasi v1.0 2012 [STMIK MDP] 1.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CHAPTER 7 Pengembangan Sistem
Advertisements

4. Tujuan dan Tipe Investasi Teknologi Informasi Suwirno mawlan, S.Kom., MTI Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 1.
Desain Sistem Informasi Bab : Proses Bisnis
Manajemen Integrasi Proyek
BAB 2 SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
Luas Daerah ( Integral ).
Suwirno Mawlan, S.Kom., MTI
Studi Kasus: PT Mega Cipta Mandiri
14. Strategi Menilai Manfaat Teknologi Informasi
6-7. Perhitungan Biaya dan Manfaat Investasi
Lecture Note: Retno Budi Lestari Model Bisnis v [STMIK MDP] Retno Budi Lestari 1 9. Analisis Kasus Bisnis.
Pengenalan Re-engineering
Formula Menghitung Keuntungan Investasi
Information Systems, Organizations, and Strategy
INTEGRASI STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
Manajemen & Evolusi SI/TI
5. Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat yang Tangible
Menyiapkan Proposal Sistem
10. Prinsip Dasar pada Information Economics
Manajemen Risiko Strategi Risiko Reaktif & Proaktif
Oleh : Saripudin,MT.  After studying this chapter, you will be able to:  Recognize the difficulties in managing information resources.  Understand.
Training, Learning, and Development Strategy
4. Tujuan dan Tipe Investasi Teknologi Informasi
Chapter 10 Marketing.
Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications Ivan Diryana, ST., MT.
10. Prinsip Dasar pada Information Economics
3. Ragam Teknik Evaluasi Investasi Teknologi Informasi
KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASINYA PADA STRATEGI IS/IT
WaterfallPrototyping RAD Incremental Prototyping Pendekatan SDLC.
Bahan Kajian Riset Pemasaran
ANALISIS STRATEGIS: MENENTUKAN POTENSI MASA MENDATANG MODUL 6 PERT. 19 S/D 21.
Enterprise and Global Management of e-Business Technology
1 Pertemuan > > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
2. Klasifikasi Model Analisis Cost-Benefit
Pertemuan ke 5 Project Scope Management Ahmad, M.Pd
Electronic Business Pertemuan 1. E-Commerce merupakan suatu aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu.
MENENTUKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS
Information Economic.
Pengenalan Istilah Dasar, Definisi, Latar Belakang Perlunya PSSI
Result in Competitive Advantage from: Low costs Differentiation Result in Competitive Advantage from: Low costs Differentiation Improving Responsiveness.
INDONESIA INFRASTRUCTURE INITIATIVE IURSP – Monitoring dan Evaluasi IURSP – Monitoring and Evaluation Workshop 3 Steve Brown VicRoads International Projects.
3. Ragam Teknik Evaluasi Investasi Teknologi Informasi
Introduction.  Proses manajemen untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan secara menguntungkan  Pemasaran adalah proses.
Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi
Pert. 16. Menyimak lingkungan IS/IT saat ini
CISB444 - Strategic Information Systems Planning
E-Marketing Plan Pertemua 8.
Pertemuan 1 Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si
Pertemuan 1 Dadang Munandar, M.Si
Evaluasi Pelatihan.
PEMILIHAN SISTEM.
Pendahuluan.
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
Manajemen Keuangan Universitas Komputer Indonesia 2012
Information Technologies
Rancangan Tahapan Perkuliahan Sistem Informasi Manajemen- Perusahaan
Organizational Environment Analysis
Product planning management
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
IT Value Delivery.
Dasar-Dasar Sistem Informasi
Performance Measurement
MANAJEMEN PEMASARAN.
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
Pendahuluan.
Bahan Kajian Riset Pemasaran
Evaluasi Pelatihan.
Katalog KPI dan Presentasi Balanced Scorecard. Daftar Isi : 1. Tabel KPI Manajer HRD 2. Sampel Katalog KPI 3. Presentasi Performance Appraisal Berbasis.
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.
Implementation Strategy: The Value Chain, The Balanced Scorecard, and The Strategy Map Chapter 2 By: Afni Sirait, S.E., M.Acc.
Transcript presentasi:

10. Prinsip Dasar pada Information Economics Suwirno Mawlan, S.Kom.,MTI Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 1

Pendahuluan Dalam paradigma modern, manfaat implementasi teknologi informasi seringkali dikaitkan dengan konsep value dalam bisnis. Hal ini disebabkan karena lebarnya spektrum dari value yang dimaksud, dari yang sifatnya tangible menuju intangible sampai dengan yang sifatnya quantifiable menuju unquantifiable. Marilyn M. Parker, Robert J. Benson, dan H. E. Trainor melakukan terobosan melalui teori information economics-nya pada tahun 1985 sebagai salah satu cara yang hingga saat ini dinilai masih akurat dalam kaitannya dengan proses analisa biaya dan manfaat implementasi teknologi informasi. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 2

Information Economics (IE) Information economics bertujuan untuk menghubungkan aspek kuantitatif dan kualitatif dari manfaat teknologi informasi, baik yang bersifat tangible maupun intangible. Information economics merupakan suatu metode untuk mengukur manfaat dan biaya dari proyek teknologi informasi. (Parker et al., 1988: 5) Information economics merupakan pengembangan dari traditional cost-benefit analysis (CBA) yang dihubungkan dengan value (nilai) berdasarkan pada kinerja bisnis untuk menangani hal-hal yang memberikan dampak strategis bagi perusahaan. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 3

Why Information Economics? 1.The classes of value a company obtains through information technology are diverse; 2.A company has limited resources to invest in information technology; 3.A company needs to make allocation decisions in the most effective way; 4.Tool in traditional cost-benefit analysis are not adequate to address all classes of value. (Parket et al., 1988: 15) Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 4

Tahapan Information Economics Pengukuran information economics melalui 4 tahapan, yaitu: 1.Mengidentifikasi nilai dan total biaya dari setiap proyek; 2.Menerapkan kriteria ekonomi secara luas dalam proses pembuatan keputusan; 3.Memperkirakan alternatif-alternatif yang ada; 4.Mengalokasikan sumber daya yang berharga untuk proyek yang penting atau bernilai tinggi. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 5

Nilai (Value) “Value is based on advantage achieved over the competition, reflected in current and future business performance. That which will add to the advantage over the competitiors of a firm is the value in which management should be willing to invest.” (Parker et al., 1988: 64)  Nilai didasarkan pada keuntungan yang diperoleh dari persaingan, dicerminkan pada kinerja bisnis di masa sekarang dan masa depan. Dimana akan menambah keuntungan yang melebihi para pesaingnya dan nilai tersebut akan membuat pihak manajemen bersedia melakukan investasi. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 6

Klasifikasi Nilai (Classes of Value) Marilyn M. Parker dkk (Parker et al., 1988: 12) membagi nilai menjadi 6 kategori, yaitu: 1.Return on Investment (enhanced); 2.Strategic Match; 3.Competitive Advantage; 4.Management Information Support; 5.Competitive Response; 6.Strategic IS Architecture. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 7 Business Domain Technology Domain Financial Approach Non- Financial Approach

Klasifikasi Nilai (Classes of Value) 1.Return on Investment is derived from traditional cost- benefit analysis (CBA) and reflects advanced ideas on defining the financial effects (both cost and benefit) from information technology. 2.Strategic match is the value derived from directly supporting an existing business unit strategi. 3.Competitive advantage is the value derived from creating a new business strategy, a new product, or a new approach to overcoming a competitive force or hurdle. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 8

Klasifikasi Nilai (Classes of Value) 4.Management information is the value derived from information support of an enterprise or line of business critical success factor. 5.Competitive response reflects information technology projects intended to catch up with the competition. 6.Strategic IS architecture is an investment that enables other project to occur. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 9

1. Enhanced ROI Konsep value dalam information economics dianggap sebagai perluasan dari indikator semacam ROI, IRR, dan lain sebagainya melalui penambahan unsur manfaat seperti: value linking, value acceleration, value restructuring, dan innovation – atau yang lebih dikenal sebagai financial justification techniques. (Parker et al., 1988: 102) Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 10

Financial Justification Techniques 1.Value Acceleration  Time acceleration of benefits and costs because of linking 2 functions in a cause-effect relationship, typically triggering a one-time or sustained improvement in another department (ripple effect).  Example: An improved billing system would result invoice preparation one day earlier. 2.Value Linking  Same as Value Acceleration but time independent.  Example: The same improved billing system would help marketing and sales department identify revenue that would otherwise be lost because of incorrect billings. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 11

Financial Justification Techniques 3.Value Restructuring  Addresses the values associated with restructuring a job or department function; this is measured in productivity increases achieved by moving efforts of the department from lower value activities to higher value activities.  Example: The measurable increased productivity of a department or function because on an office automation implementation. 4.Innovation Valuation  Innovative IS/IT applications provide the vehicle to change business strategy, products and services, and business domain organization.  Example: The launch of a home or Internet banking service may change company image and attract new types of customers. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 12

2. Strategic Match The value contributed by IS/IT is the enabling of the strategic focus, enhancing the capacity of the business organization to achieve its roles in the strategic alternative. The IS/IT investment may not lead to cost reduction or revenue increase directly. This dimension assesses the value of moving towards the long-term corporate objective. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 13

2. Strategic Match IS/IT projects that are an integral and essential part of the corporate strategy will be assigned a higher strategic alignment score regardless of the ROI. Example:  Old Ivy Univ. has strategies of narrow-focus market and differentiated product for its undergrad. program. Applications of IS/IT that in line with the strategy include comm. network to the high school, and proprietary software for prospective high schools. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 14

3. Competitive Advantage Gaining competitive advantage with IS/IT is by achieving better financial performance than competitors by pursuing specific IS/IT strategies within a selected scope of operations. Inter-organizational systems (IOS) are a primary vehicle for accomplishing this. The value contributed by IS/IT in altering the strength of the bonds with customers and suppliers, the value of the products, the modes of distribution, and the creation of new products, new market, new relationships, new line of business, distribution channel, etc. (remember Porter’s Competitive Forces). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 15

3. Competitive Advantage Example:  American Hospital Supply through its IOS installed a computer terminal in the purchasing office of hospitals to create massive barriersto its competitors. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 16

4. Management Information Support Support management’s information needs for core activities:  Operational Control Examples: customer services, claims, capacity, facility scheduling.  Management Control Examples: budget, sales target, service performance, facility utilization.  Strategic Planning Examples: overall performance of the business units, planning for new products and services. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 17

4. Management Information Support Assess the IS/IT projects’contribution to management’s need for information on critical activities to enable its managers to make informed decisions. Example:  Riki Tiki Travel management may conclude its most critical success factor is customer satisfaction with ticket delivery. An application that tracks the performance of ticket delivery and that allows management to follow-up and control over this factor is within this class of value. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 18

5. Competitive Response A major source of pressure for investment justification in IS/IT is just to keep up with its competitors; the valueof IS/IT lies in facilitating this “catching up”process. Assess the degree of competitive damage associated with not undertaking the project:  The risk of losing the market share.  Possible pre-emptive move to prevent the competition from gaining a foothold. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 19

5. Competitive Response Example:  If Old Ivy Univ. discovers that its research line of business islosing research contracts to other universities capable of intense supercomputing in high energy physics, then investment that makes such a supercomputing possible at Old Ivy is in this class of value. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 20

6. Strategic IS/IT Architecture The value is in providing the computing environment, communication network, and software services to the organization which enable other (future) projects to run on the same platform. Assess the degree to which the proposed IS/IT projects fit into the overall IS/IT plan (or blueprint). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 21

6. Strategic IS/IT Architecture Example:  If Riki Tiki invests in a communications network that is a preconditionto on-premise delivery of tickets and boarding passes as well as on-premise delivery of itineraries and other information about travel for other corporate customers, it is within this class of value. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 22

Analisis Biaya dan Manfaat “A cost is a measurement of the amount of resources required to obtain a product. Costs are expressed in quantitative dollars required.” (Parker et al., 1988: 90)  Biaya merupakan suatu pengukuran atas jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk. Biaya dinyatakan dalam ukuran mata uang (misalnya rupiah atau dolar). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 23

Analisis Biaya dan Manfaat Dalam IE terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya pengembangan (development cost) dan biaya berjalan (ongoing cost). Marilyn M. Parker dkk (Parker et al., 1988: 92) membagi manfaat menjadi 3 jenis, yaitu: 1.Tangible benefits; 2.Quasi-tangible benefits; 3.Intangible benefits. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 24

Jenis-Jenis Manfaat 1.Tangible benefit adalah manfaat yang mempunyai dampak langsung pada keuntungan perusahaan. Analisis terhadap tangible benefit menggunakan perhitungan dengan metode simple ROI atau traditional Cost-Benefit Analysis (CBA). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 25

Jenis-Jenis Manfaat 2.Quasi-tangible benefit adalah manfaat yang berfokus pada peningkatan efisiensi perusahaan. Analisis terhadap quasi-tangible benefit menggunakan perhitungan dengan value acceleration (VA), value linking (VL), value restructuring (VR), dan innovation valuation. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 26

Jenis-Jenis Manfaat 3.Intangible benefit adalah manfaat yang berfokus pada peningkatan efektivitas perusahaan. Analisis terhadap intangible benefit menggunakan dua penilaian, yaitu business domain dan technology domain. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 27

Two-Domain Analysis Value dapat ditemukan dan didefinisikan secara cermat jika dilakukan pengkajian terhadap dua domain utama, yaitu: domain bisnis dan domain teknologi. Untuk dapat memahami bagaimana kedua domain tersebut berinteraksi, perlu dikembangkan sebuah kerangka pemahaman tertentu. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 28

Two-Domain Analysis Setiap perusahaan yang berbisnis pasti memiliki atau menyusun business plan atau rencana bisnis. Berdasarkan visi, misi, obyektif, dan sasaran yang dikemukakan dalam rencana bisnis itulah maka perusahaan menyusun strategi operasionalnya sehari-hari. Hal yang utama dilakukan adalah mendesain rangkaian proses bisnis terkait dengan penciptaan produk dan jasanya serta membentuk sebuah struktur organisasi yang dinilai paling efektif dan efisien. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 29

Two-Domain Analysis Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 30

Two-Domain Analysis Untuk mendesain sebuah proses bisnis dengan kinerja yang prima – lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik dibandingkan dengan para pesaing bisnis yang lain – perlu melibatkan teknologi informasi. Oleh karena itu, sebuah arsitektur sistem informasi yang dapat menjawab tantangan usaha tersebut perlu dikembangkan. Kedua domain tersebut dapat dipisahkan karena adanya hubungan dimana domain bisnis dikaitkan dengan aspek manfaat, sementara domain teknologi dianggap berkontribusi terhadap aspek biaya (atau bisnis merupakan sumber pendapatan sementara teknologi merupakan sumber pengeluaran). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 31

Two-Domain Analysis Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 32

Two-Domain Analysis Keseimbangan di antara kedua domain tersebut perlu dijaga agar hasil akhirnya tidak menjadi kerugian bagi perusahaan. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 33

IE Two-Domain Model Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 34

Penjelasan IE Two-Domain Model Dari sudut pandang domain bisnis, nilai diciptakan dengan menggunakan TI, misalnya adanya peningkatan pendapatan, pengurangan biaya, dan peningkatan efektivitas. Dari sudut pandang domain teknologi, nilai dapat dilihat dari manfaat yang didapat oleh domain bisnis. Nilai domain teknologi merupakan bentuk lanjut dari manfaat dalam domain bisnis, yaitu adanya pembiayaan kembali atau investasi lebih lanjut terhadap TI. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 35

Penjelasan IE Two-Domain Model Nilai ini kemudian digunakan kembali untuk menciptakan manfaat terhadap domain bisnis. Biaya pada domain bisnis merupakan semacam pembayaran atas digunakannya pelayanan yang merupakan nilai dari domain teknologi dan biaya pada domain teknologi merupakan penggunaan sumber daya TI untuk menciptakan pelayanan kepada domain bisnis. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 36

Penjelasan IE Two-Domain Model Jika kedua domain tersebut diibaratkan sebagai sebuah neraca usaha, maka akan diperoleh hubungan antara kedua domain terkait berupa siklus sebagai berikut.  Bisnis akan memperoleh sebuah value apabila menerapkan aplikasi teknologi informasi tertentu.  Teknologi tersebut membutuhkan biaya investasi dan operasional yang akan dibebankan kepada bisnis.  Namun, biaya tersebut bukan merupakan alokasi finansial yang hilang atau sia-sia karena akan menggerakkan aplikasi teknologi informasi untuk menciptakan sejumlah atau beragam value yang akan mendatangkan sumber pendapatan baru bagi bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 37

Two-Domain Analysis Perhitungan value dan biaya investasi melibatkan berbagai pihak di dalam perusahaan, seperti: para manajer, direktur keuangan, kepala divisi perencanaan, penanggung jawab manajemen sistem informasi, dan lain sebagainya. Mereka menentukan besarnya manfaat atau value dari sejumlah perencanaan implementasi aplikasi teknologi informasi yang ada kemudian menyusun urutan prioritas pengembangannya. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 38

Two-Domain Analysis Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 39

Two-Domain Analysis Masing-masing pihak menganalisa dan memberikan nilai atau score terhadap setiap proyek aplikasi teknologi informasi yang dikembangkan. Mengingat bahwa terdapat banyak cara melakukan justifikasi terhadap investasi – selain ROI dan IR – maka lebih dari satu metodologi perlu dilibatkan dalam perhitungan tersebut, dimana masing-masing metodologi akan diberikan beban atau weight sesuai dengan pandangan pihak terkait terhadap keampuhan konsep tersebut merepresentasikan perhitungan cost-benefit. Hasil perhitungan yang merupakan jumlah dari perkalian antara score yang diberikan dengan bobot yang ada merupakan total value yang dimaksud. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 40

Two-Domain Analysis Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 41

Two-Domain Analysis Dengan melakukan hal yang sama terhadap setiap aplikasi teknologi yang ada, maka manajemen perusahaan dapat melihat dan membanding-bandingkan total value dari masing-masing aplikasi teknologi yang telah dimiliki maupun yang akan dikembangkan. Untuk dapat menentukan prioritas terhadap sistem mana yang sebaiknya terlebih dahulu diperhatikan dan dibangun, perlu dilakukan satu tahapan pengkajian dengan menghitung total value yang merupakan hasil penjumlahan antara ROI (dan konsep lain yang dimiliki) dengan hasil evaluasi pada domain bisnis (meliputi manfaat total yang berpotensi akan diraih perusahaan) dan hasil evaluasi pada domain teknologi (merupakan keunggulan-keunggulan yang diperoleh oleh perusahaan karena adanya teknologi tersebut setelah memperhitungkan berbagai faktor biaya dan resiko yang ada). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 42

Two-Domain Analysis Urutan prioritas ditentukan berdasarkan total nilai terbesar yang diperoleh oleh masing-masing proyek teknologi informasi yang ada. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 43