SUBYEK/ OBYEK PENELITIAN PENETAPAN SUBYEK/ OBYEK PENELITIAN (Bagian 1) Oleh : NANIK SETIJOWATI
Tahapan Penelitian 1. Memilih topik penelitian 2. Merumuskan masalah 3. Merumuska hipotesis 4. Menentukan variabel 5. Menentukan tipe dan desain 6. Merencanakan dan melaksanakan penelitian 7. Menganalisis data 8. Membuat kesimpulan
KEDUDUKAN SUBYEK PENELITIAN Pendefinisian dan Perumusan Masalah Studi Pendahuluan Perumusan Hipotesis Pengumpulan Data Populasi dan sampel Instrumen Penelitian Pengujian Validitas dan Reliabilitas Analisis Data Kesimpulan dan Rekomendasi Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
SUBYEK PENELITIAN Dalam topik penelitian, sudah ditentukan subjek penelitian sebagai populasi, yaitu kelompok besar dimana hasil penelitian akan diterapkan. Dalam perencanaan penelitian, penentuan subjek penelitian lebih terkait pada sampel, yaitu kelompok kecil dari populasi, yang akan digunakan dalam penelitian.
Con’t…SUBYEK PENELITIAN Karakteristik subjek penelitian yang akan digunakan sebagai sampel harus dituliskan secara lengkap. Pengambilan sampel penelitian berkaitan erat dengan validitas eksternal atau sejauh mana hasil penelitian nantinya dapat digeneralisasikan.
METODE PENENTUAN SUBYEK DALAM PENELITIAN STUDI KASUS
Definisi Populasi target Kumpulan dari satuan/unit yang ingin kita buat inferensi/generalisasinya Populasi studi/terjangkau kumpulan dari satuan/unit dimana kita mengambil sampel Sampel bagian dari populasi studi yg diambil untuk dilakukan pengukuran
Populasi target Pop.studi/ terjangkau sample
Mengapa sampling? Jumlah populasi yg sangat besar Homogenitas Menghemat waktu, biaya dan tenaga (efisien) Faktor ketelitian
Syarat sampel ideal Menghasilkan gambaran yang tepat karakter populasi (representatif) Dapat menentukan presisi (ketepatan) dari hasil penelitian. Sederhana dan mudah dilaksanakan Informasi banyak dan biaya rendah.
Bagaimana Prosedurnya???
Prosedure Sampling Tentukan Populasi Target dan Terjangkau Identifikasi kerangka sampling Pilih Tehnik Sampling Tetapkan Besar Sampel Kumpulkan data
Populasi Target dan Terjangkau Sasaran Akhir penerapan hasil penelitian Bersifat umum biasanya dibatasi karakteristik demografis (Contoh: usia, jenis kelamin, suku, dll), karakteristik klinis (Contoh: penderita TB kategori I, Penderita diare akut, dll) Populasi terjangkau Bagian dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti Dibatasi tempat dan Waktu Contoh: Pengetahuan Murid SMU N 1 Kota Medan tentang HIV AIDS
Kerangka Sampling Daftar dari semua unsur sampel dalam populasi Cth : Daftar penduduk kecamatan X Jumlah penderita TBC dari Puskesmas X Daftar murid SMU 1 Negeri Medan
= Consecutive
Teknik sampling dikembangkan membantu para peneliti melakukan generalisasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Generalisasi bisa dilakukan lewat penaksiran (estimation) parameter populasi maupun generalisasi lewat pengujian hipotesis (testing of hypothesis) tentang keadaan parameter di populasi.
Non probability sampling Consecutive sampling Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yg telah ditetapkan Convenient sampling/accidental sampling Pemilihan sampel tanpa kriteria, tanpa sistematika tertentu Quota sampling Sampel yang akan diambil telah ditentukan jumlah dan kriterianya. Kalau jumlah tersebut sudah dicapai maka sipengumpul data berhenti,
Snowball Sampling Menentukan sampel dalam jumlah kecil pada awal Kemudian sampel awal diminta untuk mengajak temannya A B1 B2 B3 C1 C2 C3 C4 C5 C6
Probability Sampling/Acak Acak sederhana(Simple Random Sampling) Sistematis (Systematic Random Sampling Sampel strata (Stratified Random Sampling) Klaster (Cluster sampling) Bertingkat/bertahap (Multistage)
Acak Sederhana Pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (indvidu) mempunyai kesempatan yang sama Cara yang paling sederhana, paling ideal Keuntungan: ketepatan yg tinggi Kerugian : harus ada kerangka sampling. Cara: dengan undian, tabel random, komputer
Acak Sederhana Randomisasi
Acak Stratifikasi Pengambilan sampel dengan membagi populasi menjadi beberapa strata dan setiap strata homogen Keuntungan : ketepatan tinggi, Standar deviasi lebih kecil Kerugian : harus mengetahui kondisi populasi, sulit membuat kelompok.
Acak stratifikasi strata sampel
Acak Sistematis Yang diambil secara acak adalah unsur pertama, selanjutnya secara sistematis sesuai langkah yg ditetapkan keuntungan : kerangka sampling tidak mutlak lebih mudah, biaya relatif rendah. Kerugian : terdapat kecendrungan tertentu.
Acak sistimatis penentuan secara sistematis
Acak klaster Populasi dibagi didalam kelas, didalam kelas terdapat semua variasi yang akan diteliti Ciri : didalam kelas seheterogen mungkin Antar kelas sehomogen mungkin
Klaster acak kelas Kelas (dlm heterogen)
ˆ ˆ ˆ @ @ & & @ @ & & @ @ & & $ $ $ $ $ $ ˆ ˆ ˆ Sampel Stratified Sampel Cluster $ $ @ @ & & @ @ $ $ & & @ @ $ $ & &
Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW. Contoh : Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah Belimbing kota malang. Kesulitan membuat kerangka populasi karena jumlah satuan analisis yang banyak (warga belimbing kota malang) Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW. Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik random, diperoleh 3 RW Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang menggunakan internet.
Acak bertingkat (Multistage) Pengambilan sampel dengan banyak tahap. Contoh : untuk penelitian di seluruh Indonesia, langkah awal mengacak propinsi, kemudian mengacak kabupaten dst sampai ketingkat yg paling kecil.
Bertingkat
Bagaimana Menentukan Besar sampel??????
Penentuan Besar Sampel Syarat penting untuk suatu generalisasi atau inferensi Semakin homogen populasi, semakin kecil sampel, semakin heterogen populasi, semakin besar sampel Tujuan penentuan besar sampel : 1. mewakili populasi (representativeness) 2. keperluan analisis
Penentuan Besar sampel Tergantung: Biaya yg tersedia, waktu dan tenaga Tujuan dan desain penelitian Variasi dalam variabel (objek penelitian) dan banyak variabel Skala pengukuran Hipotesis (one tail dan two tail) serta Alpha dan betha yang ditetapkan Presisi : ketepatan yang dikehendaki (ditentukan peneliti) Rencana analisis
Z and Error Z one tailed atau Z Z two tailed 0,01 0,02 0,03 0,05 0,10 0,15 0,20 2,576 2,238 1,960 1,645 1,282 1,036 0,842 2,581 1,440
Beberapa contoh menentukan sample size Populasi kurang dari 10.000 n = N 1 + N (d²) N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan yang diinginkan
Menentukan ukuran sampel menurut Gay Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu : Metode deskriptif, minimal 10% populasi untuk populasi yang relatif kecil min 20% Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok
SUBYEK/ OBYEK DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL METODE PENENTUAN SUBYEK/ OBYEK DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Eksperimen/Uji klinik
Menyeleksi subyek Lakukan pengukuran variabel data dasar yang mencakup: Data demografis: umur, berat badan, jenis kelamin, dll. Data klinis Data laboratorium
Menentukan besar sampel Penentuan besar sampel yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil UK yang sahih Ditentukan oleh nilai , , SD gabungan, , proporsi Sampel terlalu kecil hasil negatif semu atau positif semu Sampel terlalu besar terlalu sensitif, memboroskan waktu, dana, pengorbanan subyek
Menentukan besar sampel Untuk menentukan rerata dalam suatu populasi: n = (Z.SD/d)2 Z = tingkat kemaknaan SD = deviasi standar d = tingkat ketepatan absolut yang diinginkan
Menentukan besar sampel Contoh: Berapa besar sampel untuk mengetahui rerata umur pasien yang menderita melano karsinoma? Komentar: Tentukan: nilai , mis 0.05 SD, mis 3.8 tahun (dari kepustakaan) Tingkat ketepatan absolut yang diinginkan peneliti, mis. 1 tahun Hasil perhitungan n=(1.96 x 3.8)/12=55.47
Menentukan besar sampel Untuk mengetahui adakah perbedaan antara rerata dari 2 populasi: n1 = n2 = 2 {(Z + Z).SD/}2 Z = tingkat kemaknaan, Z = power SD = deviasi standar gabungan kedua kelompok = selisih minimal rerata yang masih bermakna secara klinik (ditentukan oleh peneliti!) Populasi subyek: misalnya penderita urtikaria kronis, penderita community-acquired pneumonia Kriteria inklusi terlalu longgar banyak pasien tapi sangat heterogen Kriteria terlalu ketat; susah dpat pasien
Menentukan besar sampel Contoh: Berapa besar sampel untuk mengetahui adanya perbedaan kecepatan obat A dan B dalam menyembuhkan uretritis oleh C. trachomatis Komentar: Tentukan: Z = mis 1.96, Z = mis 0.84 SD = deviasi standar gabungan (dari kepustakaan), mis: 2 hari = mis. 1 hari Populasi subyek: misalnya penderita urtikaria kronis, penderita community-acquired pneumonia Kriteria inklusi terlalu longgar banyak pasien tapi sangat heterogen Kriteria terlalu ketat; susah dpat pasien
Terima Kasih Atas Perhatiannya