Optimal Test: The Neyman-Pearson Lemma

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGUJIAN HIPOTESIS (STATISTIK)
Advertisements

Nilai p (p value) Stat Mat II 8/06/2011Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Uji Hipotesis yang Menggunakan Sebaran t Stat Mat II 25/05/2011Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Nilai p (p value) untuk uji Dua Arah STAT MAT II 15/06/2011Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Ekonometrika Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Uji Hipotesis.
DOSEN : LIES ROSARIA., ST., MSI
Bab X Pengujian Hipotesis
Fungsi Konveks dan Konkaf
Ekonometrika Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Metode Statistika II Pertemuan 5 Pengajar: Timbang Sirait
STATISTIKA INFERENSIA
PERUMUSAN DAN UJI HIPOTESIS
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011/2012 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
UJI HIPOTESIS Dalam kegiatan penelitian, setelah hipotesis di rumuskan, maka keterlibatan statistik adalah sebagai alat untuk menganalisis data guna.
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
PENGUJIAN HIPOTESIS Mugi Wahidin, M.Epid Prodi Kesehatan masyarakat
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011
Estimasi Titik.
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
Steepest Descent (Ascent) untuk Kasus Min (Maks)
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013/2014
Statistika Matematika I
Sebaran Peluang bersyarat dan Kebebasan
Statistika Matematika 1
Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2013/2014 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012/2013 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Sifat-Sifat Kebaikan Penduga
Transhipment Model Riset Operasi 9 Mei 2011 Rahma Fitriani, S.Si, M.Sc.
Ekonometrika Program Studi Statistika, semester Ganjil 2011/2012 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
UJI HIPOTESIS Septi Fajarwati, M. Pd.
ESTIMASI PARAMETER DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
MODUL V HIPOTESIS STATISTIK
ANALISIS EKSPLORASI DATA
PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara sebelum percobaan dilakukan yang didasarkan pada studi literatur. Hipotesis statistik dibedakan.
Analisis Konfirmasi (I) :
STATISTIKA Pertemuan 7: Pengujian Hipotesis 1 Populasi
HIPOTESIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
STATISTIKA 2 Pertemuan 11: Pengujian Hipotesis Sampel Besar (n≥30)
Uji Hipotesis.
PENGUJIAN HIPOTESIS.
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
UJI SATU PIHAK (KANAN)/upper tail test H: θ = θo A: θ > θo
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011
HIPOTESIS Hipotesis Penelitian = Hipotesis Konseptual adalah pernyataan yang merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang masih harus diuji.
STATISTIKA Pertemuan 7: Pengujian Hipotesis 1 Populasi
Agribusiness Study of Programme Wiraraja University
STATISTIKA INFERENSI STATISTIK
TES HIPOTESIS.
PERUMUSAN DAN UJI HIPOTESIS
Peubah Acak (Random Variable) IV (kasus Peubah Kontinyu)
Analisis Multivariat Program S2 Matematika Semester Genap 2011/2012
Model Linier untuk data kontinyu (lanjut)
Pendugaan Parameter Statistika Matematika II
Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
Dualitas Antara Uji Hipotesis dan Selang Kepercayaan
Pengantar Teori Peluang Semester Genap 2011/2012
Uji Hipotesis Pada Sampel berukuran besar
Pendugaan Parameter Statistika Matematika II
Uji Hipotesis Dua Ragam
Analisis Multivariat Program S2 Matematika Semester Genap 2011/2012
Pengantar Teori Peluang Semester Genap 2011/2012
Sifat-sifat Kebaikan Penduga (lanjut)
Sifat-sifat kebaikan penduga Latihan 1
Model untuk Respons Biner
Paradigma Neyman Pearson
Uji Hipotesis yang melibatkan Ragam
Model Sediaan Probabilistik (lanjutan)
Statistika Matematika II Semester Genap 2011/2012
Transcript presentasi:

Optimal Test: The Neyman-Pearson Lemma STAT MAT II 2011 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Kuasa Uji Untuk statistik uji W dan daerah penolakan RR, Uji hipotesis yang bersesuaian dengan nilai parameter θ. Peluang menolak H0 ketika nilai parameter adalah θ Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Karena: Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Pada Uji Proporsi Nilai β dan Power sebagai fungsi dari nilai p alternatif Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Kuasa uji besar jika nilai p yang sebenarnya jauh lebih kecil dari p = 0.5 Jika nilai p yang sebenarnya sangat kecil, akan lebih mudah membuktikan bahwa H0 salah. Untuk nilai p yang mendekati 0.5 (<0.5), kuasa uji semakin kecil: lebih sering menyimpulkan bhw H0 benar (padahal tidak) Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Definisi Optimal Test Penentuan uji (daerah penolakan RR) untuk α tertentu dengan kuasa uji yang paling besar. Untuk H0 dan H1, keduanya hipotesis sederhana, Dengan cara rasio likelihood Di bawah H0 Di bawah H1 Uji optimal diperoleh pada rasio yang bernilai kecil Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Definisi Optimal Test Rasio likelihood: Data akan lebih mungkin berada di H1 Bernilai kecil Data akan lebih mungkin berada di H0 Bernilai besar Rasio likelihood yang kecil Daerah penolakan dipilih sedemikian sehingga data lebih mungkin berada di H1 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Lemma Neyman Pearson Pada uji hipotesis: Berdasarkan sampel dari sebaran dengan parameter θ, Untuk α tertentu, uji yang memaksimumkan power pada θa memiliki daerah penolakan RR yang ditentukan oleh Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Lemma Neyman Pearson k dipilih sehingga peluang kesalahan tipe I sebesar α. Uji tersebut adalah uji paling kuasa untuk H0 vs H1 Di antara semua uji untuk H0 vs H1 pada sampel berukuran n untuk taraf nyata α, Uji dengan penentuan RR tersebut adalah uji dengan peluang kesalahan tipe II yang paling kecil. Kuasa yang paling besar. Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Contoh penentuan uji paling Kuasa pada Uji Hipotesis Proporsi Sampel acak berukuran 10, diamati jumlah sukses. Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Likeli-hood Y p=0,5 0,0010 0,0098 0,0439 0,1172 0,2051 0,2461 p=0,3 0,0282 0,1211 0,2335 0,2668 0,2001 0,1029 0,0368 0,0090 0,0014 0,0001 0,0000 L(0.5)/L(0.3) 0,0346 0,0807 0,1882 0,4392 1,0248 2,3911 5,5793 13,0184 30,3762 70,8779 165,3817 k dipilih sedemikian: Rasio likelihood yang kecil ada di Y yang bernilai kecil (ujung kiri) Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Contoh penentuan uji paling Kuasa pada Uji Hipotesis Proporsi Sampel acak berukuran 10, diamati jumlah sukses. Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Likeli hood Y p=0,5 0,0010 0,0098 0,0439 0,1172 0,2051 0,2461 p=0,8 0,0000 0,0001 0,0008 0,0055 0,0264 0,0881 0,2013 0,3020 0,2684 0,1074 L(0.5)/L(0.8) 9536,7432 2384,1858 596,0464 149,0116 37,2529 9,3132 2,3283 0,5821 0,1455 0,0364 0,0091 k dipilih sedemikian: Rasio likelihood yang kecil ada di Y yang bernilai besar (ujung kanan) Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Contoh Kasus Dengan Fungsi Kepekatan yang umum Misalkan Y adalah satu pengamatan yang berasal dari populasi dengan fungsi sebaran: Akan diuji hipotesis berikut: Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Contoh (lanjut) Dengan rasio likelihood Pada θ sesuai hipotesis Penentuan RR sesuai kriteria berikut: Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Contoh (lanjut) Penentuan k’ atau k, sedemikian sehingga diperoleh peluang salah tipe I = α Untuk α=0.05 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Tolak H0 jika satu pengamatan tersebut bernilai lebih dari 0.95 Dengan kriteria tsb maka uji di atas adalah uji yang paling kuasa. Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Kasus dengan fungsi kepekatan peluang sebaran Normal Ingin ditentukan uji paling kuasa pada taraf α untuk hipotesis berikut: Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Contoh sebaran normal Untuk n pengamatan Rasio Likelihood Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Bentuk ekuivalen dari sebelumnya (*) ln dari (*) dan penyederhanaan Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Ruas kanan di pertidaksamaan terakhir: Berupa konstanta Maka daerah penolakan RR adalah: Nilai k’ ditentukan secara pasti dari: Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Jika pada kasus sebaran normal tersebut: Di bawah H0 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Secara Umum Pada sebaran normal dengan hipotesis: Penentuan batas wilayah penolakan: Berdasarkan lemma Neyman-Pearson akan menghasilkan uji paling kuasa dengan taraf nyata α Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Contoh Kasus Dengan Fungsi Kepekatan yang umum Misalkan Y adalah satu pengamatan yang berasal dari populasi dengan fungsi sebaran: Akan diuji hipotesis berikut: Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Contoh (lanjut) Dengan rasio likelihood Penentuan RR sesuai kriteria berikut: Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Contoh (lanjut) Penentuan k’ atau k, sedemikian sehingga diperoleh peluang salah tipe I = α Dibutuhkan transformasi fungsi bagi Y, untuk mencari fungsi kepekatan peluang bagi Ym Metode fungsi distribusi (kumulatif) Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Transformasi, berdasarkan fungsi sebaran Kumulatif Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Transformasi, berdasarkan fungsi sebaran Kumulatif Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Penentuan RR 15/06/2011 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc. Untuk hipotesis: Dan peluang salah tipe I = α Tolak H0 berdasarkan nilai y jika: Uji tersebut adalah uji yang paling kuasa. Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.