MATERIAL MAJU, ADVANCED MATERIALS RAPAT KORDINASI NASIONAL RISTEK 2013 DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA IPTEK KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
PENGERTIAN DASAR Definisi dari material maju menurut advanced material sector report, 2004 merupakan material dan modifikasi dari material yang sudah ada untuk memperoleh performa yang superior pada satu karakter atau lebih. Material maju menunjukkan kekuatan yang lebih besar, rasio densitas kekuatan yang lebih tinggi, kekerasan yang lebih besar dan lebih unggul pada sisi termal, elektrikal, optikal atau ciri-ciri kimiawi ketika dibandingkan material tradisional.
PENGGOLONGAN MATERIAL MAJU Besi dan alloy seperti biasanya dipergunakan untuk pesawat terbang dan digunakan sebagai bahan dasar mobil di industri pertahanan. Selain itu dikembangkan juga pada besi amorf berdasar campuran (alloys) yang dikombinasikan dengan liquid metal yang menghasilkan kekuatan yang lebih besar, diestimasikan akan menjadi dua sampai tiga kali lebih kuat daripada besi terbaik. Dan juga lebih ringan daripada aluminium atau titanium akan tetapi lebih murah daripada material komposit. Structural ceramic, jika keramik konvensional merupakan isolator maka keramik oksida menghasilkan superkonduktor contohnya intan dan silicon carbide memiliki konduktivitas termal yang tinggi daripada aluminium atau tembaga. Polimer bermanfaat dalam mengurangi noise industri aerospace, transportasi, konstruksi, medis, marine Komposit maju merupakan perpaduan dari satu atau dua material yang berbeda baik dari sifat fisik dan kimiawinya dan menghasilkan material dengan sifat yang sangat berbeda. Biasaya komposit ini digunakan untuk material bangunan yaitu semen. Umumnya juga digunakan untuk bangunan, jembatan dan struktur. Elektronik, magnetic dan material optic seperti semikonduktor dimanfaatkan sebagai Integrated electronic circuit, devais optoelektronik dan juga untuk photovoltaic Medis dan dental material seperti alumina dan calcium phosphate glasses and carbon fibre reinforced polylactic acid composites Material katalis Material untuk bahan bangunan
MENGAPA MATERIAL MAJU PENTING DIPERHATIKAN Material maju merupakan unsur penting dalam mendukung bidang fokus yang lainnya ( pangan, energi, transportasi dll) Material maju merupakan unsur penting dalam mendukung industri manufaktur di Indonesia. Industri manufaktur merupakan pilar ekonomi Indonesia, penyumbang terbesar dalam perolehan PDB (misalnya semikonduktor,nano material, baja dll) Secara spesifik, beberapa material alam yang digolongkan material maju merupakan unsur penting dan strategis di masa datang ( misal logam tanah jarang) Dalam dunia militer, material maju juga sangat berperan dalam pengembangan dan rekayasa pesawat, kapal perang, dan alat utama sistem senjata lainnya. Selain itu untuk menuju ketahanan energi material maju sangat diperlukan dalam pengembangan industri sel surya, pada batere Litium untuk mobil listrik. Demikian juga dalam PLTN material maju merupakan unsur utama instalasi nuklir (reaktor)
POTENSI SUMBERDAYA MATERIAL MAJU (1) SUMBER DAYA ALAM Material dasar untuk material maju antara lain pasir silika, logam tanah jarang, lithium, nikel , timah, besi (laterit), dll Sebagian besar material-material tersebut melimpah di Indonesia, akan tetapi selalu hanya dimanfaatkan secara konvensional sehingga nilai ekonominya menjadi rendah. Proses pengolahan menjadi bahan baku industri masih dilakukan di luar negeri (UU no 4 2009 mengharuskan pengolahan dalam negeri)
POTENSI SUMBERDAYA MATERIAL MAJU (2) SUMBER DAYA MANUSIA Peneliti-peneliti di Indonesia telah mumpuni dalam pengembangan teknologi material maju, sel surya BPPT, LIPI, Tekmira, ITB, UI, ITB, PT Len LTJ (logam tanah jarang) Batan, LIPI, Tekmira ESDM, ITB, PT Timah nano material BPPT, ITB, UI, LIPI batere lithium LIPI, Batan, PT Nipress, ITS, UI, ITB baja PT KS, ITB, LIPI
POTENSI SUMBERDAYA MATERIAL MAJU (3) SARANA PRASARANA LITBANG Sarana dan prasarana yang berupa alat laboratorium dan alat uji untuk pengembangan material maju masih sangat minim. Sel surya belum adanya DSS (reaktor untuk pemurnian pasir silika menjadi silikon) LTJ diperlukan pembangunan reaktor untuk proses bahan baku Nano material belum adanya alat untuk membuat material sampai skala nano Batere lithium belum mempunyai alat untuk pembuatan sel batere (impor dari Cina) Material katalis belum didukung secara lengkap di PT/lemlitbang
PEMANFAATAN MATERIAL MAJU ENERGI Sel surya Reaktor nuklir Penyimpanan energi batere lithium MANUFAKTUR Nano material Superkonduktor dan semikonduktor untuk TIK Alloy, komposit, polimer untuk keperluan kendaraan (mobil listrik, pesawat terbang, kapal ) TEKNOLOGI KESEHATAN Untuk keperluan gigi tiruan Teknologi Pangan
RENCANA TINDAK DUKUNGAN IPTEK PADA PENGGUNAAN MATERIAL MAJU Ristek akan mempersiapkan road map riset dan pengembangan material maju termasuk sinergi dengan bidang fokus lainnya Ristek akan mengkordinasikan dan mengalokasikan pembiayaan riset dalam bentuk konsorsium menggunakan dana APBN dan mendorong pembiayaan riset dari dunia industri dalam konsep pembiayaan litbang 1% dari GDP (Inisiatif 1-747), misalnya konsorsium vaksin dengan Bio Farma Ristek akan melakukan inventarisasi kemampuan, dengan target tahun 2014 sudah diperoleh suatu metodologi pipe line dari hulu kearah hilir pengolahan sumberdaya mineral Indonesia dengan melibatkan seluruh komponen SINas Ristek akan mengembangkan program-program inisiatif baru yang lebih difokuskan pada pembuatan prototipe yang berorientasi pada industri di hilir untuk mendukung program ketahanan energi, pangan, pertahanan dan keamanan, transportasi serta kesehatan Ristek akan mengembangkan rancang bangun sel surya, pengembangan sel batere lithium, litbang baja untuk mendukung industri pembangkit listrik(termasuk PLTN), eksplorasi dan pemanfaatan LTJ, pengembangan reaktor nuklir serta pengembangan silika untuk industri semi dan super konduktor (industri manufaktur) Secara khusus, dukungan pada pengembangan sel batere lithium untuk pembuatan prototipe mobil listrik dalam tahun 2014 dan 2015 Program pengembangan rancang bangun sel surya: membentuk konsorsium sel surya dari SDM yang telah tersedia, pengembangan SNI untuk sel surya, pengembangan centre of excellence dalam bidang sel surya (termasuk pilot project pengolahan silika menjadi sillkon grade)
PENUTUP Kementerian Ristek terus mendukung kegiatan-kegiatan riset, kordinasi riset berupa pembentukan konsorsium, berkomunikasi dengan para stakeholder, dunia usaha dan industri untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. Kementerian Ristek akan terus menerus memberikan dukungan regulasi yang mengoptimalkan penggunaan material maju untuk itu kordinasi dengan kementerian terkait akan ditingkatkan Kementerian ristek akan mendukung pengujian-pengujian dari hasil riset (prototipe) untuk menaikkan TRL hasil riset tersebut sehingga pada saatnya impor bahan baku dan bahan penolong untuk industri manufaktur menggunakan material maju sudah dapat dihentikan