DESAIN PROSES Nurul Ummi, ST.MT.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Advertisements

Pengukuran Sudut Sudut adalah bangun yang dibentuk oleh 2 sinar garis yang bersekutu pada pangkalnya. 2 sinar garis itu disebut kaki sudut. Pangkal kedua.
Pertemuan 8 Kualitas dan Efisiensi Produksi
Metode Precast pada benangan sudut
BIAYA PRODUKSI Seluruh beban keuangan yang dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang atau jasa.
RANCANG BANGUN MESIN PENGERING KACANG TANAH OTOMATIS
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Profil Perusahaan 1.YUNICA terhubung dengan Perusahaan manufacturing yang Khusus Produksi Produk-Produk Eksklusif  Memproduksi Nano Tech SP  Memproduksi.
ANALISIS PROSES BISNIS 8
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
PENGUKURAN WAKTU : untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian pekerjaan
KAPASITAS DEFINISI DIMENSI KAPASITAS PERENCANAAN KAPASITAS
Siklus Produksi Pertemuan 10.
Rancang Bangun Mesin Pencampur Bumbu Keripik
Peralatan penyediaan air
OPC, APC, MPPC, Routing Sheet
Kelompok 2: Minianingsih Nurfajri
PROSEDUR TATA LETAK FASILITAS
The Development and Implementation of Lean Manufacturing Techniques in Indian garment Industry Oleh : Ravikumar Marudhamuthu, et. al.
Diagram BESI-KARBON Austenit Austenit + Zementit
Interval Prediksi 1. Digunakan untuk melakukan estimasi nilai X secara individu 2. Tidak digunakan untuk melakukan estimasi parameter populasi yang tidak.
JARINGAN SYARAF TIRUAN
BIAYA MUTU ( THE C0ST OF QUALITY) DAN AKUNTANSI UNTUK KEHILANGAN DALAM PROSES PRODUKSI ( ACCOUNTING FOR PRODUCTION LOSSES)    JENIS – JENIS BIAYA MUTU.
Perancangan Sistem Produksi
Sistem Koordinat Bumi.
Alat Ukur Waktu dengan Satuan Jam
DINAMIKA TEKNIK Kode : MES 4312 Semester : IV Waktu : 1 x 2x 50 Menit
Analisis Harmonisa Tinjauan di Kawasan Fasor Sudaryatno Sudirham.
PENILAIAN KINERJA K3.
REKAYASA PROTOTIPE MESIN IRAT BAMBU UNTUK BAHAN BAKU BAMBU LAPIS
Mengebor Untuk memulai pengeboran dengan menggunakan mesin bor adalah memasang mata bor pada mesin bor, mata bor dengan kepala silindris dipasangkan menggunkan.
Manajemen Produksi dan Operasi
Tugas 1 masalah properti Fluida
: : Sisa Waktu.
SEGI EMPAT 4/8/2017.
MENGHITUNG LUAS LANTAI

Klik ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi besar energi listrik Alat dan bahan : Power Suplay Amperemeter Voltmeter.
ALAT UKUR DAN PENGGUNAANNYA
PERENCANAAN DAN TRANSMISI DAYA MESIN PENCETAK MIE
Teknologi Dan Rekayasa
METODE HEBB~3 Sutarno, ST. MT..
Teknik Manufaktur.
Pemeliharaan Fasilitas
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
SELAMAT SIANG.
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
PERENCANAAN ALIRAN BAHAN DAN TATA LETAK PABRIK
MARI BELAJAR MATEMATIKA
PRODUKSI DAN BIAYA JANGKA PENDEK
Pertemuan Ke-8 Perencanaan Sambungan Baut
Job Order & Process Costing
Analisis Pemindahan Bahan dan Ongkos
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan
Kuliah 12 LSiPro – FT Untirta Muhammad Adha Ilhami 2nd Edition
PRESENTASI LAPORAN AKHIR
PERANCANGAN KERJA PETA-PETA KERJA.
Pembuatan routing sheet dan multiple product process chart
MODUL 13. Analisa & Perancangan Kerja
PENGUKURAN KERJA MANAJEMEN OPERASIONAL
ILMU DASAR DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI
X PROPOSAL Home PROPOSAL MESIN PEMARUT KELAPA DENGAN 2 ROLL PARUT
Kebutuhan Luas Lantai.
PENGUKURAN WAKTU : waktu baku penyelesaian pekerjaan
Siklus Produksi Pertemuan 10.
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
MODUL 4 MATERI IV MERENCANA STRUKTUR ATAS JEMBATAN BAJA
PETA – PETA KERJA erwin m pribadi.
Transcript presentasi:

DESAIN PROSES Nurul Ummi, ST.MT

DESAIN PROSES OPC (Operation Process Chart) Peta Aliran Proses Routing Sheet Multi Product Process Chart (MPPC)

Tabel Waktu Siklus & Waktu Set-up No Part Name (Output) Process Description Equipment Setup Time/menit CT (waktusiklus/menit) Setup + CT 1 Rangka Atas (RA) Marking Mempola bahan baku Spidol, Meteran 2 Cutting I Memotong Baja Profil Mesin Cutting I 5 10 3 Cutting II Memotong bahan baku Mesin Cutting II 4 Rangka Samping 1 (RS-1) 6 7 Fonting Melubangi bahan baku Mesin Font 8 Rangka Samping 2 (RS-2) 9 Rangka Samping 1 (RS-2)

Menghitung Ws, Wn, Wb 1. Part name : Rangka Atas (RA) Mempola bahan baku   Keterampilan : (Excelent) B2 : 0.08 Usaha : (Good) C2 0.02 Kondisi : (Average) D Kosistensi : (Good) C 0.01 + Jumlah 0.11 jadi p : (1+ 0.11) = 1.11 Ws = 2.000 menit Wn = Ws x p = 2.22 Faktor kelonggaran : * Tenaga yang dikeluarkan (Sangat Ringan) 7% * Sikap kerja (Berdiri diatas dua kaki) 2% * Gerakan kerja (Normal) 0% * Kelelahan mata (Pandangan yg hampir terus menerus) 6% * Keadaan temperatur kerja (Normal) 3% * Keadaan atmosfir ( baik) * Keadaan lingkungan (Bersih, Sehat Cerah, dng kebisingan rendah) * Kelonggaran pribadi (Pria) Total 20% Wb Wn x (1 + All ) x (1 + 0.2) 3

Resume Tabel Ws, Wn, Wb No Part Name (Output) Process Description Equipment Ws Wn Wb 1 Rangka Atas (RA) Marking Mempola bahan baku Spidol, Meteran 2 2.22 3 Cutting I Memotong Baja Profil Mesin Cutting I 10 11.10 13 Cutting II Memotong bahan baku Mesin Cutting II 4 Rangka Samping 1 (RS-1) 5 6 7 Fonting Melubangi bahan baku Mesin Font 7.77 9 8 Rangka Samping 2 (RS-2)

Tabel Ecpected % Scrap Rangka Atas (RA) No Operation Code Next Operation Description Equipment Dimensi Awal (mm) V Dimensi Akhir (mm) Quantity Expected % Scrap P L T P1 P2 1 101 102 Mempola bahan baku Spidol, Meteran 6000 40 25 6000000 - 0% 2 0-50 Memotong besi profil Mesin Cutting I 198 198000 30 0.03% 3 0-51 Memotong bahan baku Mesin Cutting II 120 159000 20% Rangka Samping 1 (RS-1) No Operation Code Next Operation Description Equipment Dimensi Awal (mm) V Dimensi Akhir (mm) Quantity Expected % Scrap P1 P2 L T Ø lubang1 Ø lubang2 1 201 202 Mempola bahan baku Spidol, Meteran 6000 - 40 25 6000000 0% 2 203 Memotong baja profil Mesin Cutting I 998 998000 6 0.03% 3 204 Memotong bahan baku Mesin Cutting II 960 979000 1.90% 4 0-50 Melubangi bahan baku Mesin Font 20 10 939750 4.01%

Tabel Ecpected % Scrap Rangka Utama No Operation Code Next Operation Description Equipment Berat Awal (gr) Berat Akhir (gr) Expected % Scrap 1 0-60 0-71 Ass-2 (Menyambung part dengan cara mengelas) Las Listrik, electrode 200 10 5.00% 2 0-81 Menggerinda bahan baku mesin gerinda 13000 12800 1.54% 3 0-91 Mengamplas bahan baku kertas amplas 12750 0.39% 4 0-100 Mengecat compressor, cat 1000 50 5 0-110 Ass-3 (Joining) obeng listrik 12900 0.00%

Routing Sheet Routing sheet berguna untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan, dan juga untuk menghitung jumlah part yang harus disiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan. Informasi dalam pembuatan Routing Sheet terdiri dari : Nomor, nama dan jumlah part. Nomor dan urutan-urutan aktivitas. Mesin dan peralatan yang digunakan. Waktu dan jumlah produksi.

Data yang diperlukan dalam pembuatan routing sheet ini adalah : Kapasitas mesin (waktu standar dalam operasi) Presentase scrapt Efisiensi mesin Kegunaan Routing Sheet adalah sebagai berikut : Untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan. Untuk menghitung jumlah part yang harus disiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan

Format Routing Sheet No. Opr. Deskripsi Mesin/ Alat Produk Jam % Scrapt Bahan Diminta Disiapkan Eff. Mesin (%) Keb. Teoritis Aktual (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j)

Cara-cara pengisian routing sheet : Kolom (a) sampai (e), masukan data dari OPC yang telah dibuat. Kolom (f) = kapasitas terpasang (dimulai dari paling bawah). Terlebih dahulu isikan jumlah produk akhir yang diinginkan pada setiap akhir aktivitas. Kolom (g) = kolom (f) / (100 % - % scrapt). Diisi dengan jumlah yang harus disiapkan pada awal aktivitas yang bersangkutan. Karena bahan yang diproses akan mengalami pengurangan material maka perlu diperhitungkan scrapt yang terbuang selama proses berlangsung (misalnya scrapt berupa geram pada proses pembubutan, bahan yang terbuang sebagai sisa dari proses pemotongan, dan sebagainya). Kolom (h) = kolom (g) / effisiensi mesin ; effisiensi mesin = n %. Kolom (i) = kolom (h) / kolom (d). Kolom (j) = pembualatan keatas (round-up) dari kolom (i).

Contoh Perhitungan  Nomor Operasi : 40  Waktu Operasi : 10 det  Komponen 100 Rangka Oven Utama  Nomor Operasi : 40  Waktu Operasi : 10 det  (%) Bor : 0,5 % Produk per jam Produk akhir yang diminta (dm ) = 53 unit/jam ( Dilihat dari KPT ) Material yang disiapkan  

Contoh Perhitungan Effesiesi Mesin   Jumlah Mesin Teoritis

Routing sheet Rangka Atas (RA) Efesiensi Mesin : 85% No Operation Code Next Operation Description Equipment Ws (detik) Ws (menit) MPPH (3600/CT) Expected %Scrap GPR PTS Effisiensi Produk MRT 1 101 102 Mempola bahan baku Spidol, Meteran 120 2 30 0.00% 0.0003 0.0000 0.00000 0.000000 0-50 Memotong besi profil Mesin Cutting I 600 10 6 0.03% 0.1582 0.00028 0.000047 3 0-51 Memotong bahan baku Mesin Cutting II 19.70% 0.13445 0.022408

Kebutuhan Mesin + Operator Equipment Komponen Total Jumlah Operator Rangka Atas (RA) Rangka Samping 1 (RS-1) Rangka Samping 2 (RS-2) Rangka Bawah (RB) Penghubung Rangka Samping (PRS) Penghubung Rangka Utama (PRU) Poros (Por) Siku Penghubung (SP) Pengunci (Png) MRT MRA 1 Mesin Cutting I 0.0000472 0.0000708 0.00047 No Equipment Komponen Total Jumlah Operator Rangka Atas (RA) Rangka Samping 1 (RS-1) Rangka Samping 2 (RS-2) MRT MRA 2 Mesin Cutting II 0.0224078 0.0026457 0.0276992 1

MPPC (Multi Product Process Chart) Multi Product Process Chart (MPPC) adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan proses untuk masing-masing komponen yang akan diproduksi. Informasi yang dapat diperoleh dari MPPC ini adalah jumlah mesin aktual yang dibutuhkan.

No Equipment Part Name MRT Total MRT Total MRA Jumlah Operator 1 Mesin Cutting I Rangka Atas (RA) 0.0000472 0.00047 Rangka Samping 1 (RS-1) Rangka Samping 2 (RS-2) Rangka Bawah (RB) Penghubung Rangka Samping (PRS) Penghubung Rangka Utama (PRU) Poros (Por) Siku Penghubung (SP) 0.0000708 Pengunci (Png) 2 Mesin Cutting II 0.0224078 0.02770 0.0026457 3 Mesin Font 0.0038164 0.03438 Engsel (Eng) 0.0036780 0.0039857 0.0228979 4 Las Listrik I RA + RS-1 + RS-2 + RB + PRS + Baut Ø10 0.0068472 0.00685