PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAMI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Berjalan Bersama Dengan Allah
Advertisements

Siapakah sebenarnya diri kita?
Penciptaan Manusia Menurut Al Quran Dan Hadis
Pendidikan AGAMA ISLAM untuk SMA kelas X
PIK M DIY 8 FUNGSI KELUARGA.
MU’JIZAT AL-QURAN.
Al-Qur'an & Iptek Tugas agama XII IPS.
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
Bab IV Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah dan Hamba Alloh SWT
Manusia dan Agama.
BAB 2 MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM PANDANGAN ISLAM
Pendidikan AGAMA ISLAM untuk SMA kelas X
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Kejadian Manusia Menurut Al-Quran
Pertemuan Kedua Manusia dan Agama
DAKWAH ADALAH KEBUTUHAN MANUSIA
HADITS KEempat.
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
BAB I Al-Baqarah; 30, al-Mu’minun; 12-14, az-Zariyat; 56, an-nahl; 78
Manusia dan Agama.
Ma’rifatul Insan Kompetensi Dasar : Mengetahui asal usul manusia
PENCIPTAAN MANUSIA.
Ayat Tentang Hak dan Kewajiban Suami Istri Disusun Oleh: Sabrianto.
HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
Tugasnya sebagai khalifah di bumi
Macam-Macam Wanita Di Dalam Al Qur’an
HUBUNGAN HUKUM ANTARA ORANG TUA DAN ANAK
ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP
Perkara yang akan dipelajari:
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Surah Al Baqarah (2) : 233 “ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan dan kewajiban.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
BAB 2 MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM PANDANGAN ISLAM
MENGENAL ALLAH Melalui asmaul husna
ADAB KEPADA IBU BAPA Pengertian. Dalil.
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
MANUSIA DAN STATUS KEBERADAANNYA
BAB II HAKEKAT MANUSIA DALAM ISLAM
KELOMPOK 8 NELLA SORAJAGUSTI NILA KHOIRUL NAIM NURINDAH BUDIYANI
PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAMI
HADITS IJTIMA’I.
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَافِي السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ {الحج : 70}
HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Potensi Dasar Manusia Anwar Ma’ruf, ST., MT..
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
AZAS-AZAS HUKUM ISLAM.
KONSEP DASAR MANUSIA/INSAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TITIS OCTARY SATRIO D4 TEKNIK INFORMATIKA A
Mengenal Sifat Allah Agus Nizami
Cahya Indah Purnamasari
ALLAH ATAU MAMON? Lesson 3 for January 20, 2018.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR.
UQDATUL KUBRO Dari mana saya? Mau apa saya? Mau kemana saya?
Pengertian manusia; Proses terjadinya manusia;
Manusia & Nilai-nilai Kemanusiaan Oleh: Arianto Achmad
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
Islam Juga untuk Anak-anak
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
AQIDAH UNIT 8 Kelas Bimbingan Dewasa.
(E 11) اَلتَّوَازُنُ.
Transcript presentasi:

PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAMI PERTEMUAN KE-9 DAN KE-10 PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAMI Referensi : Psikologi Perkembangan Islami. Jurnal Psikologi Islami. Volume II. Nomor 4. Desember 2006 Nashori, F. 2003. Potensi-Potensi Manusia. Seri Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Adakah Manusia Mengalami Masa Remaja? Apakah Setiap Orang Mengalami Masa Tekanan dan Badai (Storm and sress)?

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA (Lestari 2006, Sofia 2006, Nashori, 2003) Persaksian Dalam Kandungan Bayi Kanak-kanak, Tamyiz Baligh, Amrad Taklif Futuh, Kebangkitan (kembali)

1. FASE PERSAKSIAN Q.S Al A'raaf (7) : 172 - 174 Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Pencipta kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu [582]?" [582]. Maksudnya: agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak-bapak mereka dahulu telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan bagi mereka, hanyalah meniru orang-orang tua mereka yang mempersekutukan Tuhan itu. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa karena kesalahan orang-orang tua mereka itu. Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).

2. DALAM KANDUNGAN Q.S. Al Mu’minuun (23) : 12-14 12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah 13. Kemudian Kami jadikan nutfah itu (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) 14. Kemudian nutfah itu Kami jadikan ‘Alaqah, lalu Kami jadikan Mudghoh (segumpal daging), dan segumpal daging itu Kami jadikan ‘idhooma (tulang belulang), lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging (Lahma). Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Q.S. Az Zumar (39) : 6 Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan[1306]. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? [1306]. Tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.

DALAM KANDUNGAN Dari Abi Abd Rahman Abdillah Ibn Mas’ud r.a berkata,”Rasulullah SAW mengatakan kepada kami bahwa kejadian manusia sesungguhnya adalah seorang dari kalian dikumpulkan dari perut ibumu selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi alaqah dalam waktu yang sama, kemudian menjadi mudghah juga dalam waktu yang sama. Sesudah itu malaikat diutus untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan diutus untuk melakukan pencatatan empat hal, yaitu rizkinya, usianya, amal perbuatannya, dan celaka atau bahagianya” (H.R. Muslim) Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya dalam proses kehamilan) nutfah tidak berubah dalam rahim selama 40 hari, setelah itu ia menjadi ‘alaqah, lalu mudghah dalam waktu yang sama. Kalau Allah Menghendaki untuk Menyempurnakannya, Allah Mengutus malaikat yangakan berkata kepadanya laki-laki atau perempuan, celaka atau bahagia, pendek atau tinggi, kurang atau lebih kekuatan dan umurnya, sehat atau sakit. Semua itu akan dicatat.” Seorang sahabat bertanya,”Lalu apa gunanya kalau semua itu telah ditentukan?” Beliau menjawab,”Berbuatlah, karena masing-masing akan diarahkan kepada tujuan penciptanya” (H.R. Ahmad)

DALAM KANDUNGAN Pengaruh Sikap dan Perilaku Orang tua terhadap anak dalam kandungan (Nashori, 2003) : Fisik : apa yang dikonsumsi orang tua berpengaruh terhadap perkembangan fisik anak Kognisi : apa yang distimulasikan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak Emosi : apa yang dirasakan, terutama Ibu, berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak Spiritual : apa yang diamalkan orang tua berpengaruh terhadap perkembangan spiritual anak

3. BAYI (0-2 tahun) Kesiapan fungsi pendengaran saat lahir : Mendengarkan adzan dan iqomah oleh orang sholeh  peneguhan persaksian tauhid Rambut dicukur, bersedekah emas/perak seberat rambut yang telah dicukur Aqiqah Menyembelih hewan untuk dibagikan. Hikmahnya adalah melakukan pengorbanan dan pendidikan bagi jiwa bayi agar kelak menjadi manusia yang mampu mengatasi sifat-sifat yang cenderung berbuat tipu daya, kerusakan, dan kehancuran (hewani) Nama yang baik, nama adalah doa Indera penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan perlu distimulasi agar berfungsi optimal Penyusuan berperan penting dalam perkembangan fisik, kognisi, emosi, dan spiritual bayi Khitan : pensucian fisik/jasad

PENYUSUAN TERHADAP BAYI Q.S Al Baqarah (2) : 233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Q.S. Luqman (31) 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

4. Kanak-kanak (2-7 tahun) Belajar tentang Islam Masa eksplorasi, ingin tahu terhadap dunia dan lingkungan Belajar tentang Islam Pendidikan yang bertauhid untuk menyelamatkan jiwa oleh orang tua / lingkungan dengan keteladanan, pembiasaan, dan penciptaan lingkungan kondusif

Tamyiz (7-10 tahun) Persiapan menjadi hamba Allah (Abdullah) : Memiliki pengetahuan cara berinteraksi dengan Allah Memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan dengan Allah (sholat, puasa, dsb) Mampu membedakan hal yang baik dan buruk Mampu menalar apa yang Diperintahkan dan Dilarang Allah Mampu membedakan tingkatan hukum (wajib, sunah, mubah, makruh, haram) Bermain untuk memenuhi perkembangan fisik, emosi, dan sosial Mendapatkan pendidikan moral dari orang tua Pengenalan konsekuensi positif lebih didahulukan daripada konsekuensi negatif

5. Remaja, Baligh, Amrad (10-17 tahun) Baligh : sampai, masa kanak-kanak berakhir, mulai menginjak masa remaja Laki-laki : spermache Perempuan : menarche Sudah wajib melakukan hal-hal yang telah diatur agama Persiapan menjalankan tugas dan tanggung jawab manusia / khalifah Muatan utama pendidikan adalah penguasaan dasar-dasar ilmu ketuhanan dan ilmu kemakhlukan

Amrad Persiapan menjadi khalifatullah / wakil Allah : Mengetahui tugas dan tanggung jawab manusia Memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis bidang tertentu yang memberikan manfaat Memiliki kemampuan menjalin relasi dengan sesama manusia Mampu berpikir abstrak, menerima pengetahuan secara rasional dan empirik Belajar Banyak hal tentang Islam Akil baligh : Berakal Rasio berkembang dan mewarnai tindakan

6. Taklif (17-40 tahun) Bertanggung jawab atas semua sikap dan perilaku pribadi, ibadah, muamalah / kemasyarakatan, jinayah / hukum, munakahat Fisik berfungsi secara maksimal, puncak pertumbuhan, menguasai ketrampilan motorik dan merespon Menguasai penalaran, analogis, dan kreatif Emosi stabil Siap menunaikan tugas dan tanggung jawab sebagai khalifatullah Mengembangkan peran sosial, sebagai bagian dari masyarakat Pengembangan diri dan masyarakat, dengan tidak memisahkan (mendikotomikan) agama dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kehidupan.

Q.S AL BAQARAH (2):286 Allah tidak membebani (Laa yukallifullah) seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

7. Futuh (40 tahun-maut) Futuh : kemenangan Mengalami berbagai pengalaman spiritual dan religius (spiritual / religius experiences) Mampu memahami esensi / hakikat segala sesuatu Mampu melakukan kontemplasi Perasaan cinta kepada Sang Pencipta dan maklukNya semakin kuat

Futuh Q.S. An Nashr (110) : Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (Al-Fathu) dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat

Q.S. Al Ahqaaf (46) : 15 Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri

8. Kebangkitan (pasca maut) Q.S. Al Hajj (22) : 5 Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah