Holocaust is a big lie

Holocaust adalah pembunuhan massal yang dilakukan Nazi Jerman pada masa Perang Dunia II (1939 hingga tahun 1945) terhadap bangsa Yahudi di Eropa. Jumlah korban Yahudi dikatakan mencapai enam juta jiwa. http://id.wikipedia.org/wiki/Holocaust

adalah sebuah kebohongan. Holocaust adalah sebuah kebohongan. Tak satupun dari 3 alasan utama terbukti kebenarannya.

1. Jerman-Adolf Hitler secara sistematis memusnahkan Yahudi 1. Jerman-Adolf Hitler secara sistematis memusnahkan Yahudi. Hal ini tidak terbukti ! Yang ada adalah exodus orang-orang Yahudi keluar dari Jerman. Yahudi zionis dan Yahudi Jerman menuju Palestina. Dan Auschwitz adalah kamp tempat transit mereka.

2. Pembunuhan besar-besaran (1 jt orang) dalam kamar eksekusi dengan gas kimia. Secara teknis, MUSTAHIL. Karena membutuhkan : sebuah kamar yang sangat luas. bahan kimia (racun) yang sangat banyak. waktu yang sangat lama untuk membunuh manusia dalam jumlah sebanyak itu. Pencemaran udara, tanah akan terjadi area tersebut.

3. Disebutkan bahwa 6 jt orang Yahudi terbunuh 3. Disebutkan bahwa 6 jt orang Yahudi terbunuh. Kemudian ada koreksi bahwa yang meninggal di Auschwitz adalah 4 jt orang. Kemudian dikoreksi kembali menjadi 1,5 jt. Lalu 1jt dan malah sekarang ada pendapat yang menyebutkan 500rb orang. Mana yang benar ? Yang jelas hingga detik ini angka 6 jt masih diyakini. Mengapa ?

Di Jerman, penyangkalan Holocaust Yahudi dinyatakan sebagai kejahatan dan bila terbukti, pelakunya dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Holocaust seolah-olah menjadi sebuah keyakinan yang tidak boleh dibantah. Di negara-negara Eropa boleh mengkritik bahkan menghina Yesus, Bunda Maria. Tapi jangan pernah mengkritik Holocaust-Yahudi.

Germar Rudolf menulis dalam The Rudolf Report. “Tidak ada pembunuhan dengan gas yang terjadi di Auschwitz.”

Fritjof Meyer anggota kelompok sayap kiri di Jerman. “Auschwitz bukan kamp pembunuhan”

Horst Mahler seorang Revisionis, Akademisi di Jerman. “Aparat Hukum Jerman harus terbuka untuk menerima informasi baru tentang periode sejarah yang disebut Holocaust”

Dr Fredrick Toben, asli Jerman, dibesarkan di Australia dan menjadi warga negara Australia. Ia memiliki minat untuk membebaskan orang-orang Jerman dari sikap anti rasis terhadap Jerman akibat legenda Holocaust. Awalnya ia mengedit jurnal-jurnal revisionis yang disebut Truth Mission yang kemudian diganti namanya menjadi Adelaide Institute Newsletter. Dia secara pribadi juga sudah mengunjungi Auschwitz dan liang-liang yang ada di bawah kamar-kamar yang diduga digunakan sebagai kamar gas. Disana, ia tidak menemukan empat lubang di atap yang disebut-sebut untukmengalirkan gas ke dalam ruangan. Toben juga kerap melakukan dialog secara teratur dengan para ahli 'pemusnahan' etnis. (ln/tehrantimes)

Sebuah Laporan yang dibuat oleh International Committee of the Red Cross dalam aktifitasnya selama Perang Dunia II mengatakan : “Sebanyak 9.000 paket dikirim tiap hari. Dari musim gugur tahun 1943 hingga Mei 1945 sehingga total sekitar 1.112.000 paket dengan total berat adalah 4.500 ton yang semuanya dikirim ke kamp-kamp konsentrasi. Selain berisi makanan juga pakaian dan obat-obatan.” Di tengah masa perang komite ini bertugas menyalurkan bantuan dari nilai sebanyak lebih dari 20 juta franc swiss yang dikumpulkan oleh sebuah organisasi kesejahteraan Yahudi di seluruh dunia juga American Joint Distribution Committee of New York.

Berikut adalah data kependudukan Yahudi di Dunia pada tahun 1938 dan pada tahun 1948

Jumlah orang Yahudi di Eropa Sebelum PERANG DUNIA II (sebelum terjadi HOLOCAUST) Th. 1938 = 8.039.608 Setelah PERANG DUNIA II (setelah terjadi HOLOCAUST) Th. 1948 = 9.372.668