Proyeksi Penduduk Zainul Hidayat Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Latar Belakang Manusia subyek dan obyek Pembangunan Perencanaan pembangunan memerlukan gambaran kondisi penduduk (obyek pembangunan) Gambaran penduduk dimasa mendatang Proyeksi penduduk. Ketersediaan data diperlukan dalam perencanaan pembangunan
Apa Proyeksi? Proyeksi ramalan yang berdasarkan pada ekstrapolasi atas kecenderungan masa lalu maupun masa kini ke masa depan Prediksi ramalan berdasarkan asumsi teoritik yang tegas Perkiraan ramalan berdasarkan pada penilaian yang informatif atau Penilaian pakar
METODE PROYEKSI Metode Matematik Pada perthitungan ini digunakan kalau tidak diketahui data komponen pertumbuhan penduduk, jadi hanya menggunakan data penduduk keseluruhan Metode Komponen Menggunakan data komponen pertumbuhan penduduk yaitu fertilitas, Mortalitas dan migrasi
METODE MATEMATIK Linier : Pn = Po (1 + rn) Geometrik : Pn = Po (1 + r)n Eksponensial : Pn = Poern Dimana : Pn = Jumlah penduduk pada tahun n Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan n = Periode waku dalam tahun e = Bilangan log natural 2,7182818
DATA PENDUKUNG METODE KOMPONEN Penduduk Dasar Jumlah penduduk yang digunakan sbg data dasar untuk memulai proyeksi (menurut sex dan kelp. umur). Angka Kelahiran (Fertilitas) Hasil reproduksi nyata dari sekelompok wanita Angka Kematian (Mortalitas) keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat Angka Migrasi (Migration Rate) Perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan tujuan untuk menetap
KOMPONEN PROYEKSI PENDUDUK Komponen Proyeksi terdiri dari ; a. Jumlah Penduduk : merupakan Hasil Perapihan (smoothing) Jumlah Penduduk. b. IMR dan e0; merupakan perhitungan angka kematian Bayi dan angka Harapan Hidup c. TFR dan ASFR : merupakan perhitungan angka kelahiran dan angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Ibu d. Migrasi dan ASNMR; merupakan perhitungan angka migrasi dan angka migrasi menurut Kelompok Umur
DATA YANG DIBUTUHKAN Kelahiran Angka fertilitas (TFR dan ASFR) BPS Kematian Angka IMR BPS Atau E0 atau konversi dari angka IMR dengan menggunakan tabel kematian (Life tables) model west Migrasi Jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar menurut jenis kelamin dan kelompok umur Angka migrasi neto menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Persiapan Proyeksi Data Dasar Melakukan Perapihan Umur Menentukan asumsi dan perhitungan Fertilitas Menentukan asumsi dan perhitungan Mortalitas Menentukan asumsi dan perhitungan Migrasi Menentukan asumsi dan perhitungan Proyeksi Penduduk
Asumsi Proyeksi 1. Asumsi Fertilitas Asumsi fertilitas : mengikuti pola/trend periode sebelumnya dengan melakukan pembatasan limit 1,6. Rumus : TFRt = 1,6 – (1,6 – TFR0)*ert Dimana ; TFRt = TFR pada tahun t r = Rate Penurunan TFR T = Periode Proyeksi TFR0 = TFR pada tahun Dasar
IMRt (Pr) = 4,45 – (4,45 – IMR0) * ert 2. Asumsi Mortalitas Asumsi mortalitas antara laki-laki dan perempuan mempunyai perlakuan yang berbeda yaitu ; IMRt (Pr) = 4,45 – (4,45 – IMR0) * ert IMRt (Lk) = 7,11 – (7,11 – IMR0) * ert Dimana : IMRt = Infant Mortality Rate pada tahun t r = Rate Penurunan IMR t = Periode Proyeksi IMR0 = Infant Mortality Rate pada tahun Dasar
3. Asumsi Migrasi Menghitung jumlah migran masuk- keluar 0,25 x (rasio penduduk 0 – 4 tahun dengan penduduk perempuan 15 - 44 th) 0,75 x (rasio penduduk 5 – 9 tahun dengan penduduk perempuan 20 - 49 th)
Menghitung Proyeksi Proses penghitungan proyeksi pendudukmenggunakan software Fivsin Release 10 dari Population Council. Semua data dasar yang telah disiapkan dientry ke software Fivsin. Jika data sudah siap, RUN dan tunggu hasilnya.
IMPLIKASI KEBIJAKAN Dinamika kependudukan berimplikasi terhadap pembangunan. Perencanaan pembangunan Kebijakan kependudukan di masa mendatang yang mencakup bidang kesehatan, pendidikan, TK, administrasi kependudukan (KTP), sosial dll.
Kesehatan Hasil proyeksi yang berkaitan dengan kesehatan : Balita penduduk perempuan di usia reproduksi (15-49 tahun), Lansia (60 tahun ke atas).
Implikasi Bagi Visi Strategis Kesehatan: biaya kesehatan agregat - Biaya kesehatan orang tua > biaya kesehatan balita - Infrastruktur kesehatan - Menciptakan aged population yang sehat dan produktif - Service delivery: asuransi Sektor jasa
Pendidikan Pembangunan sektor pendidikan membutuh-kan informasi penduduk usia sekolah : SD : 7-12 tahun SLTP : 13-15 tahun SLTA : 16-18 tahun Bagaimana kebutuhan sarana dan prasarana termasuk fasilitas gedung sekolah dan tenaga pengajar?
Contoh pemanfaatan proyeksi dalam bidang pendidikan di Bekasi : 2000-2010 Jumlah penduduk usia sekolah akan meningkat : Peningkatan ini berimplikasi terhadap kebutuhan fasilitas gedung sekolah, tenaga pengajar. Ratio guru dengan murid Daya tampung sekolah Kebutuhan fasilitas dan sarana yang diantisipasi dengan baik kualitas pendidikan
KETENAGAKERJAAN Perluasan kesempatan kerja merupakan isu sangat penting Kecenderungan jumlah penduduk usia produktif akan terus meningkat Perencanaan ketenagakerjaan sangat diperlukan agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Implikasi jumlah penduduk di masa depan dengan ketersediaan kartu tanda penduduk (KTP). Setiap warga negara wajib memiliki KTP sebagai kartu identitas diri. Di negara-negara maju kartu identitas diri sudah terintegrasi dengan pelayanan sosial lainnya seperti pelayanan jaminan sosial, jaminan kesehatan, tunjangan pensiun dsb. Berdasarkan hasil proyeksi, penduduk usia 17 tahun yaitu yang pertama kali memiliki KTP berjumlah 33.967 pada tahun 2000 dan diproyeksikan menjadi 46.748 pada tahun 2010. Dengan demikian pemerintah perlu mengantisipasi untuk menerbitkan sekitar 47 ribu KTP. Selain itu perlu juga disiapkan formulir aplikasi dan kartu keluarga.
SOSIAL Penduduk lansia yang meningkat membutuhkan fasilitas sosial yang memadai. Saat ini mungkin hampir semua fasilitas yang dibangun kurang memperhatikan kebutuhan penduduk lansia. Sarana transportasi : bus, kereta, dan angkot, Gedung-gedung yang dibangun pemerintah ataupun swasta tidak menyediakan fasilitas untuk penduduk lansia.
Terima Kasih