Mahmud Yunus, S.Kom., M.Pd., M.T.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan 8 Interaksi Manusia dan Komputer Viska Armalina, ST., M.Eng
Advertisements

Konversi citra Satriyo.
Color Image Processing
Interaksi Manusia dan Komputer - part 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng.
Surface Rendering dan Warna
COLOR SPACE Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Cara Menghitung Ukuran File Gambar
Pengolahan Citra 4 – Peningkatan Kualitas Citra Disusun oleh: Teady Matius – Dari berbagai sumber.
Image color feature Achmad Basuki
Tentang LCD Projector.
PERALATAN OUTPUT (Monitor) By: Asriadi Pertemuan 11.
Belajar HTML Lanjut 2 TIK Fajar Harapan. Membuat Tabel Membuat tabel dalam html  untuk membuat Baris  untuk membuat Cell  untuk membuat header.
Pengertian Citra Dijital
Pengolahan Citra 2-Akuisisi Citra Dari berbagai sumber
Perbaikan Citra pada Domain Spasial
Representasi RGB pada Citra Digital
Operasi-operasi dasar Pengolahan Citra Digital~3
Pengolahan Citra Digital
Anna Hendrawati STMIK CILEGON
Grafika Warna Dewi Octaviani S.T, M.C.s.
W A R N A 4/14/2017.
IMAGE ENHANCEMENT (PERBAIKAN CITRA)
1. Pendahuluan Image Processing 1. Content: 1.Aplikasi Citra 2.Pengertian Citra Digital 3.Pengertian Piksel 4.Sampling 5.Kuantisasi 6.Jenis Citra 7.RGB.
CITRA BINER.
PENGOLAHAN WARNA CITRA
2 Pengolahan Citra Digital
Pengenalan Dasar Citra
DASAR DESAIN GRAFIS.
pengolahan citra References:
MODUL KULIAH 2 FORMASI CITRA
6th Meeting Color (Warna).
Image Processing 1. Pendahuluan.
EDY WINARNO fti-unisbank-smg 31 maret 2009
Digital Image Fundamentals
BAB II. PEMBENTUKAN CITRA
Pengolahan Citra Digital
Stimik Cilegon, 25 Juni 2010 Anna Hendrawati
Operasi Aritmatika dan Geometri pada Citra
3.1 Operasi Dasar Citra : Global
Informatics Engineering Dept
Pengantar PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Teori Warna Grafik Komputer 2.
Operasi Dasar Pengolahan Citra
Cara Menghitung Ukuran File Gambar
Dasar Pemrosesan Citra Digital
Operasi Aritmatika dan Geometri pada citra
DIGITAL ORTHOPHOTO.
Informatics Engineering Dept
Digital Image Processing
EDY WINARNO fti-unisbank-smg 14 April 2009
PERTEMUAN KE-1 Sumber :Prof. Sinisa Todorovic
PENGOLAHAN CITRA DAN POLA CITRA DIGITAL
Pengolahan Citra Digital
Pertemuan 10 (Lanjutan) F. Menaikkan Kapasitas Penyimpanan Data
PENINGKATAN KUALITAS CITRA (Image Enhancement)
Pengolahan Citra Digital
Grayscale Pengolahan Citra Danar Putra Pamungkas, M.Kom
Konsep Dasar Pengolahan Citra
Operasi titik / piksel.
Pengertian Pixel Pixel :
Operasi Pixel dan Histogram
Pengolahan Citra Digital. Pembentukan Citra Citra dibagi menjadi 2 macam : 1.Citra kontinyu : adalah citra yang dihasilkan dari sistem optik yang menerima.
IMAGE ENHANCEMENT.
KONSEP DASAR CITRA DIGITAL (2) dan SISTEM PEREKAMAN CITRA
Format citra Oleh : Kustanto 11/10/2018.
Bekerja dengan Warna.
Pertemuan 6 Mata Kuliah Pengolahan Citra
Negasi Pengolahan Citra Danar Putra Pamungkas, M.Kom
Pengolahan citra digital
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA
Transcript presentasi:

Mahmud Yunus, S.Kom., M.Pd., M.T. FORMAT CITRA Mahmud Yunus, S.Kom., M.Pd., M.T. myoenoes@yahoo.com myoenoes@gmail.com 081-8538.101

Format & Komponen Citra Digital Umumnya citra digital berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar yang memiliki Lebar dan Tinggi Komponen Citra Digital terdiri dari; Ukuran citra dalam Lebar x Tinggi yang dinyatakan dalam banyaknya titik/pixel. Resolusi Spasial merupakan ukuran banyaknya titik untuk setiap satuan panjang, biasanya dalam satuan ppi (pixel per inch). Makin besar resolusinya, makin banyak titik yang terkandung dalam citra, sehingga dalam ukuran yang sama dapat memberikan efek penampakan citra yang lebih halus (jumlah piksel yang digunakan untuk menyusun suatu citra mempengaruhi kualitas citra). Format merupakan informasi yang direpresentasikan oleh sebuah citra digital yang mengacu pada Resolusi Intensitas Citra, diantaranya adalah (a) Citra Biner yang hanya berisi informasi Hitam (0) atau Putih (1), (b) Citra Grayscale yang memiliki informasi nilai keabuan pixel dengan range 0 s/d 255 dan (c) Citra True Color dengan kemungkinan warna lebih dari 16 juta (256 x 265 x 256).

Efek Resolusi Berdasar Jumlah Piksel Pada Citra Ketika Gambar Disajikan Dengan Ukuran Yang Sama

Representasi Citra Digital Komputer hanya dapat mengolah data digital berupa sinyal Biner yang bernilai 0 dan 1, oleh karena itu data citra digital berbentuk kombinasi data Biner. Secara visual, nilai data citra digital mempresentasikan warna dari citra yang diolah. Karakteristik nilai data citra digital merepresentasikan format data citra digital yang digunakan. Format citra digital yang umum digunakan adalah; Citra Biner (Monokrom) Citra Skala Keabuan (Grayscale) Citra Warna (True Color) Citra Warna Berindeks

Citra Biner (Monokrom) Pada citra biner, setiap titik bernilai 0 atau 1, masing-masing mempresentasikan warna tertentu. Contoh yang paling lazim : warna hitam bernilai 0 dan warna putih bernilai 1. Tiap titik pada citra biner hanya membutuhkan 1 bit, sehingga setiap byte dapat menampung informasi 8 titik. = 10011101 $9D 01101110 $6A 01101101 $6D 10011110 $91

Citra Skala Keabuan (Grayscale) Citra skala keabuan memberi kemungkinan warna yang lebih banyak daripada citra biner. Pada citra skala keabuan 4 bit, kemungkinan nilainya adalah 2⁴ = 16 dan nilai maksimumnya adalah 2⁴-1 = 15, sedangkan untuk skala keabuan 8 bit kemungkinan nilainya adalah 2⁸ = 256. Format citra ini disebut skala keabuaan karena pada umumnya warna yang dipakai adalah warna hitam sebagai warna minimal dan warna putih sebagai warna maksimalnya, sehingga warna antaranya adalah abu-abu. Beberapa buku menyebut format citra ini sebagai citra intensitas. = 15 10 00 10 15 07 00 07 07 10 10 07 07 10 07 00 00 10 10 15 07 15 00 07 00 07 10 15 00 10 15 07

Contoh Citra Biner & Grayscale

Citra Warna (True Color) Pada citra warna setiap titik mempunyai warna yang spesifik yang merupakan kombinasi dari 3 warna dasar, yaitu : merah, hijau dan biru. Format citra ini sering disebut sebagai citra RGB (red, green, blue). Setiap warna dasar mempunyai intensitas sendiri dengan nilai maksimum 255 (8 bit) misalnya warna kuning merupakan kombinasi warna merah dan hijau sehingga nilai RGB nya adalah 255 255 0, sedangkan ungu muda nilai RGB nya adalah 150 0 150. Dengan demikian setiap titik pada citra warna membutuhkan data 3 byte. Jumlah kombinasi warna yang mungkin untuk format citra ini adalah 224 atau lebih dari 16 juta warna, dengan demikian bisa dinggap mencakup semua warna yang ada, inilah sebabnya format ini dinamakan true color. R G B = 025 150 070 255 200 050 069 240 175 040 010 105 230

Setiap Piksel Dinyatakan Dengan Nilai R, G, B

Citra Warna Berindeks Jumlah memory yang dibutuhkan untuk format citra warna true color adalah 3 kali jumlah titik yang ada dalam citra yang ditinjau. Pada kebanyakan kasus jumlah warna yang ada dalam suatu citra terkadang sangat terbatas, karena banyaknya warna dalam sebuah citra tidak mungkin melebihi banyaknya titik dalam citra itu sendiri. Untuk kasus tersebut disediakan format citra warna berindeks. Pada format ini informasi setiap titik merupakan indeks dari suatu tabel yang berisi informasi warna yang tersedia, yang disebut palet warna (kadang disebut juga color map) Jumlah bit yang dibutuhkan oleh setiap titik pada citra bergantung pada jumlah warna yang tersedia dalam palet warna. Keuntungan memakai palet warna ini adalah kita dapat dengan cepat memanipulasi warna tanpa harus mengubah informasi pada setiap titik dalam citra. Keuntungan lainnya adalah besarnya data yang diperlukan untuk menyimpan citra ini lebih kecil dibandingkan dengan citra warna true color.

Pengindekan Citra Warna Index R G B = 2 3 1 255 4 240 175 040 025 150 070 200 050 069 010 105 230

Jangkauan Nilai Pada Citra Keabuan

Jangkauan Nilai Pada Citra Warna

Histogram Histogram merupakan fungsi yang menyatakan jumlah (frekuensi) kemunculan titik-titik dalam citra pada setiap tingkat/level keabuan (pada citra grayscale) atau kecerahan warna (pada citra true color) Histogram memiliki kegunaan diantaranya adalah; Sebagai indikasi visual untuk menentukan apakah suatu citra sudah berada dalam jangkauan yang tepat dalam skala keabuan. Diharapkan suatu citra digital menggunakan seluruh tingkat keabuan yang ada, mulai dari nilai minimal hingga maksimal guna memperoleh efek citra yang lebih baik Sebagai indikator untuk menonjolkan suatu objek dalam citra dari latar belakangnya dengan menggunakan teknik Pengambangan (Thresholding)