OLEH : ISKANDARSYAH MADJID PROBLEMATIKA MICROFINANCE DAN PENGEMBANGAN SEKTOR SWASTA/KEWIRAUSAHAWAN DI ACEH Usaha Mikro: Sebuah Kesalahan Konsep OLEH : ISKANDARSYAH MADJID
LATAR BELAKANG Jumlah UMKM 42,39 juta unit (99.9% dari total unit usaha) Menyerap 79.04 juta tenaga kerja (99.4% dari total angkatan kerja Pembentukan PDB 56.72% dari total PDB
PETA KEMISKINAN
PROFIL KEMISKINAN DI ACEH Sebelum Tsunami Jumlah Penduduk : 4.297.485 Jiwa Angkatan Kerja : 2.538.189 Jiwa Tingkat Pengangguran : 11,2% (dari Jumlah Penduduk) Tingkat Pertumbuhan Ekonomi : 3,5% per Tahun Struktur perekonomian didominasi oleh sektor pertanian Jumlah penduduk miskin 1,7 juta jiwa atau 40,39 Persen Sumber : Bappeda NAD, 2006
PROFIL KEMISKINAN DI ACEH PascaTsunami Jumlah Penduduk 4.076.760 Jiwa Pertumbuhan ekonomi turun 0,25 % pada tahun 2005 Tingkat pengangguran 11,2 % Pertumbuhan penduduk sebesar 1,5 % Persentase penduduk miskin 47,8 % Sumber : Bappeda NAD, 2006
DEFINISI UMKM UU No 9 tahun 1995: Usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia no. 40/KMK.06/2003: Usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun. BPS dan Departemen Perinsdustrian: Industri kerajinan rumah tangga (IKRT) 1-4 pekerja, dan Industri kecil (5-19) pekerja.
Karateristik Usaha Mikro Usaha Rumah Tangga Mobiltas geografis maupun mobilitas usaha tinggi Mudah tumbuh( memulai usaha baru) Mudah tutup Tumpang tindih dengan usaha kecil
Jenis Kesulitan Usaha Mikro 1. Kesulitan Modal 34.55% 44.05% 2. Pengadaan bahan Baku 20.14% 12.22% 3. Pemasaran 31.70% 34.00% 4. Kesulitan Lainnya 13.6% 9.73% Sumber BPS
Kendala Pembiayaan dari sisi UMKM Persyaratan jaminan fisik/tambahan yang diminta bank Prosedur pengajuan kredit yang dianggap sulit dan berbelit-belit Relatif tinggi tingkat suku bunga
Lembaga Keuangan Mikro Tiga Elemen Penting Menyediakan beragam jenis pelayanan Keuangan Melayani Rakyat Miskin Menggunakan prosedur dan mekanisme yang kontekstual dan fleksibel
Alternatif Pengembangan Keuangan Mikro Banking of the poor Mobilisasi keuangan mendasarkan diri dari kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat miskin Banking with the poor Mendasarkan diri dari memanfaatkan kelembagaan yang telah ada Banking for the Poor Sumber dari financial support terutama bukan diperoleh dari mobilisasi tabungan mayarakat miskin, namun memperoleh dari sumber lain
MICROFINANCE DI INDONESIA Program keuangan mikro pertama sekali diluncurkan pada tahun 1898 yang dikenal dengan Badan Kredit Desa (BKD) Sejak 1994 pemerintah telah merubah menjadi Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP) dibawah payung Koperasi Unit Desa (KUS) Kredit Usaha Tani (KUT) Kredit Umum Perdesaan (KUPEDES) Kredit Usaha Kecil (KUK) Badan Kredit Kecamatan (BKK), LKK, BKPD, KURK, Lumbung Pitih Nagari, LPD PKK (sejak 1967)
PETA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO INDONESIA Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BRI Unit Desa Koperasi Koperasi Kredit Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP) Bada Kredit Desa (BKD) Lembaga Ekonomi Produktif Masyarakat (UEDSP) Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP) Proyek peningkatan pendapatan petani nelayan kecil (P4K) Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Pegadaian LKM-LSM LKM Tradisional
Hanya LKM ? Trust Building Kewirausahawan Dukungan Pemerintah Inkubator Dukungan Pemerintah Pembangunan faktor-faktor aset Whole seller SME Marketing Factor Promosi (pameran) Kemasan (pabrik)
WIRAUSAHA Jiwa Usahawan Perubahan Perilaku Orientasi Perguruan Tinggi Tercipta Diciptakan Perubahan Perilaku Sifat-Sifat yang harus ada Shiddiq (benar dan jujur) Amanah (Tepercaya, kredibel) Fathanah (Cerdas) Thabligh (Komunikatif) Orientasi Perguruan Tinggi KKU Inkubator Usahawan Muda
BILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH TERIMA KASIH BILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH