Coba dicermati lagi !!! Bagian mana yang sulit ?

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fertilitas Andri Wijanarko,SE,ME
Advertisements

UKURAN MORTALITAS Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
UKURAN FERTILITAS.
DASAR-DASAR DEMOGRAFI
Proyeksi Penduduk Zainul Hidayat
Pertumbuhan Penduduk Oleh : Rouhdy Rangga ( )
PARDOMUAN B.M.SIANIPAR MORTALITAS.
Yonny Koentjoro Agroteknologi – Faperta – UPN “Veteran” Jatim
UKURAN-UKURAN DALAM ANALISIS DEMOGRAFI
Media Geografi Media Pembelajaran ini dibuat hanya untuk kalangan sendiri di lingkungan SMP 1 Karangmojo. Bagi yang menghendaki meniru atau mengcopy media.
KEPENDUDUKAN DAN DINAMIKA PENDUDUK
Permasalahan lingkungan hidup dan penanggulangannya
ASPEK KEPENDUDUKAN Oleh : Dra. Sri Agustin Sutrisnowati, M Si
UKURAN MORTALITAS Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes
KELAS XI SEMESTER GANJIL
by : Radita Tri Cahyani XI IPS 1 / 12
DINAMIKA ANTROPOSFER.
STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
DINAMIKA ANTROPOSFER.
ASPEK KEPENDUDUKAN.
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Populasi Penduduk Dunia
DASAR-DASAR DEMOGRAFI PELATIHAN PENDAYAGUNAAN HASIL PENDATAAN KELUARGA
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
BAB 2 ANTROPOSFER.
STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
Pertemuan ke-5 Fitriani Ulfatus Sa’adah
Dinamika Dan Masalah Kependudukan
Sumber dan Evaluasi data kependudukan
KOMPOSISI penduduk.
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
Ukuran dasar.
KEPENDUDUKAN-DEMOGRAFI
PROYEKSI PENDUDUK.
Ukuran DEMOGRAFI.
ANTROPOSFER.
Bab II Dinamika Penduduk
Lutvia Resta Setyawati
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
Ulangan tengah semester I
MORTALITAS ( KEMATIAN)
Kelompok 2 MORTALITAS.
PROPINSI SULAWESI SELATAN
PERMASALAHAN PENDUDUK
Advanced Learning Geography 1
Antroposfer dan Aspek Kependudukan
Mortalitas Merupakan suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah lahir hidup. Mortalitas.
BAB II PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA DARI NEGARA BERKEMBANG MENUJU NEGARA MAJU OLEH : KELOMPOK 1 ( KELAS 9 A )
Struktur data dan persebaran penduduk
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
ANTROPOSFER.
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah : Aspek Demografi
PENGUMPULAN, ANALISIS DATA TINGKAT KABUPATEN
MORTALITAS ILSA WAHYUNI ( ) KELOMPOK 6 FITRIANI AHMAD
MORTALITAS (KEMATIAN).
KEPENDUDUKAN-DEMOGRAFI
PROYEKSI PENDUDUK. Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelamin) di masa yang akan datang berdasarkan.
Nama Kelompok Tomi I. O. Suwandi M. Fery P. Dany F. Arif H. M.
MORTALITAS Rizka Esty Safriana, SST., M.Kes. Faktor penyebab dinamika penduduk: 1.Kelahiran (Fertilitas) 2.Kematian (Mortalitas) 3.Imigrasi ?  Kematian.
FERTILITAS.
ANTROPOSFER.
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
KEPENDUDUKAN Oleh: Lukman, S.I.P., M.A.P. Pengertian Masyarakat, Rakyat, Penduduk dan Warga Negara MASYARAKAT adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul.
Naka Tyasnara, e- ANTROPOSFER Oleh Naka Tyasnara, Drs. SMA Muhammadiyah 7 yogyakarta.
Naka Tyasnara, e- ANTROPOSFER Oleh Naka Tyasnara, Drs. SMA Muhammadiyah 7 yogyakarta.
Naka Tyasnara, e- ANTROPOSFER Oleh Naka Tyasnara, Drs. SMA Muhammadiyah 7 yogyakarta.
Transcript presentasi:

Coba dicermati lagi !!! Bagian mana yang sulit ?

Antroposfer Meliputi : - Aspek Kuantitas Sumberdaya Manusia - Aspek Kualitas Sumberdaya Manusia

Indikator : Kuantitas Sumberdaya Manusia meliputi : - Jumlah Penduduk - Persebaran dan Kepadatan Penduduk - Komposisi Penduduk - Pertumbuhan Penduduk

Indikator Kualitas Sumberdaya Manusia Meliputi : Tingkat Pendidikan Tingkat Kesehatan Tingkat Income Per Kapita

A. Kuantitas Sumberdaya Manusia Jumlah Penduduk : Diketahui melalui : Registrasi Penduduk Survei Sensus

Registrasi Penduduk Pencatatan kependudukan berkaitan dengan peristiwa penting hidup manusia, yaitu kelahiran, adopsi, pernikahan, perceraian, migrasi, kematian

Survei Pencacahan penduduk dengan cara mengambil sampel wilayah-wilayah tertentu yang kondisinya dapat mewakili kondisi umum di Indonesia. SUPAS : Survei Umum Penduduk Antar Sensus SUSENAS : Survei Sosial Ekonomi Nasional

Sensus Pencacahan Penduduk di suatu wilayah/negara dalam waktu yang serentak, dengan periode waktu tertentu ( Indonesia = 10 tahun ).

Bentuk Sensus Sensus de Facto : pencacahan penduduk berdasarkan tempat tinggal objek sensus saat sensus dilaksanakan. Sensus de Jure : pencacahan penduduk berdasarkan tempat tinggal tetap objek sensus ( penduduk tetap ).

Metode Sensus Metode House Holder : petugas sensus mendatangi rumah k erumah dan mencatat data berdasarkan keterangan obyek sensus ( cocok untuk wil. dg tingkat pendidikan yg rendah dan masyarakat yang homogen ) Metode Canvaser : petugas memberikan form untuk diisi oleh obyek sensus dan dikembalikan kepada petugas ( cocok untuk wil. dg. Tingkat pendidikan yg tinggi dan masyarakat yg. heterogen )

Penduduk Tetap Sebelum 1980 : telah menetap minimal 3 bulan Setelah 1980 : telah menetep minimal 6 bulan

Sensus di Indonesia 1930 --- 60,7 juta 1961 --- 97,1 juta 2010 --- 237.641.326

10 Negara dengan Penduduk Terbesar ( Th 2000 ) China -----1.285 juta India ----- 1.025 juta USA ----- 286 juta Indonesia -----207 juta Brazil ----- 173 juta Rusia ----- 145 juta Pakistan ----- 145 juta Bangladesh ----- 140 juta Japan ------ 127 juta Nigeria ----- 117 juta

2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk Persebaran Penduduk di Indonesia, TIDAK MERATA : P. Jawa Luas : ± 7 % luas wilayah Indonesia Penduduk : ± 60 % penduduk Indonesia

Persebaran Penduduk di Indonesia, TIDAK MERATA : Tinggal di perkotaan : ± 29 % Tinggal di perdesaan : ± 71 %

Karena Persebarannya tidak merata mengakibatkan kepadatan penduduk yang tidak merata pula Kepadatan Penduduk Aritmatik Jumlah Penduduk ( jiwa ) KP Aritmatika = --------------------------------- Luas Wilayah ( km2 ) Kepadatan Penduduk Agraris Jumlah Penduduk Petani (jiwa) KP. Agraris = ----------------------------------- Luas Lahan Pertanian ( km2 )

Propinsi terpadat : DKI Jakarta ( 15.164 jiwa/km2) (tahun 2000 ) Propinsi terpadat : DKI Jakarta ( 15.164 jiwa/km2) Propinsi terjarang : Papua ( 5 jiwa/km2 )

3. Komposisi Penduduk Adalah pengelompokan penduduk menurut kriteria tertentu, misalnya : usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, agama, mata pencaharian, tempat tinggal, dsb.

- Komposisi Penduduk Menurut Usia Kelompok Usia 0 – 14 tahun = usia belum produktif Kelompok Usia 15 – 64 tahun = usia produktif Kelompok Usia > 65 tahun = usia tidak produktif Pengelompokan di atas akan mempengaruhi Angka Ketergantungan ( Dependency Ratio ) ∑(0-14 th ) + ∑ (> 65 th) DR = ----------------------------x 100 ∑(15 – 64 th)

Angka Ketergantungan ( Dependency Ratio ) Menunjukkan jumlah penduduk tidak produktif yang menjadi tanggungan setiap 100 penduduk produktif .

Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Adalah pengelompokan penduduk berdasarkan jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Akan berpengaruh kepada Sex Ratio suatu negara. Jumlah Penduduk Laki-laki Sex Ratio = ---------------------------------------x 100 % Jumlah Penduduk Perempuan Sex Ratio akan berpengaruh pada tingkat kelahiran.

Komposisi Penduduk berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin akan menentukan bentuk Piramida Penduduk suatu negara

Piramida Penduduk Muda Piramida Penduduk Tua Piramida Penduduk Stasioner Piramida Penduduk Tua

4. Pertumbuhan Penduduk Dipengaruhi oleh : - Kelahiran ( Fertilitas/Natalitas) - Kematian ( Mortalitas ) - In Migrasi - Out Migrasi

Kelahiran ( Fertilitas/Natalitas ) Dipengaruhi oleh : a. Faktor-faktor Pronatalitas : a.1. Kawin Usia Muda. a.2. Tingkat Kesehatan Yang Rendah. a.3. Nilai tradisional bahwa Banyak anak banyak rejeki.

Kelahiran ( Fertilitas/Natalitas ) b. Faktor Antinatalitas : b.1. Pembatasan Usia Kawin (UU Perkawinan) b.2. Program Keluarga Berencana. b.3. Pembatasan Tunjangan Anak bagi Pegawai. b.4. Nilai modern bahwa Anak Merupakan Beban.

Logo

Alat-alat kontrasepsi

Puskesmas di desa

Rumah sakit elit di kota

Penghitungan Angka Kelahiran Menggunakan Crude Birth Rate ( Angka Kelahiran Kasar ) B CBR = ---- x 1000 P Age Specific Birth Rate ( Angka Kelahiran Menurut Umur Bx ASBR = ------- x 1000 Px

KATEGORI UNTUK CBR : Di negara berkembang : Rendah : CBR < 30 Sedang : 30 < CBR < 40 Tinggi : CBR > 40 2. Di negara maju : Rendah : CBR < 20 Sedang : 20 < CBR < 30 Tinggi : CBR >30

Kematian ( Mortalitas ) Dipengaruhi Oleh : Faktor Pro Mortalitas : a.1. Fasilitas kesehatan yang kurang memadai a.2. Kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya kesehatan a.3. Kecelakaan kerja dan lalu lintas a.4. Bencana alam. a.5. Peperangan. a.6. Bunuh diri

Kematian ( Mortalitas ) b. Faktor Anti Mortalitas : b.1. Fasilitas kesehatan yang memadai b.2. Lingkungan yang bersih dan teratur b.3. Ajaran agama yang melarang bunuh diri b.4. Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi

Perang tradisional

Perang modern

Penghitungan Angka Kematian Menggunakan Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar ) D CDR = ---- x 1000 P Age Specific Death Rate ( Angka Kematian Menurut Umur ) Dx ASDR = ------- x 1000 Px

KATEGORI UNTUK CDR : Di negara berkembang : Rendah : CDR < 10 Sedang : 10 < CDR < 20 Tinggi : CDR > 20 2. Di negara maju : Rendah : CDR < 14 Sedang : 14 < CDR < 18 Tinggi : CDR > 18

Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan Penduduk Alami : Pt = ( B – D ) Pertumbuhan Penduduk Migrasi : Pt = ( I – E ) Pertumbuhan Penduduk Sosial : Pt = ( B – D ) + ( I – E )

Proyeksi Penduduk Proyeksi Penduduk Geometri : Pt = P0 ( 1 + r )n Proyeksi Penduduk Eksponensial : Pt = P0.ert

Zero Population Growth ( ZPG ) Angka Pertumbuhan Penduduk Nol berarti bahwa jumlah penduduk di suatu wilayah tidak bertambah ataupun berkurang. Dapat terjadi jika : - Banyaknya kelahiran sama dengan banyaknya kematian dan migrasi netto sama dengan nol. - Jumlah kelahiran melebihi jumlah kematian tetapi kelebihan tersebut diimbangi oleh migrasi keluar netto. - Jumlah kematian melebihi jumlah kelahiran, tetapi kelebihan tersebut diimbangi oleh migrasi masuk netto

B. Kualitas Sumberdaya Manusia Tingkat Pendidikan : Indikatornya adalah Tingkat buta huruf penduduk yang berusia ≥ 10 tahun. Semakin tinggi tingkat buta hurufnya, berarti semakin rendah kualitas pendidikannya.

4. Sangat Tinggi : IMR > 125 Tingkat Kesehatan : Indikatornya adalah Tingkat Kematian Bayi ( Infant Mortality Rate ) usia ≤1 tahun dalam setiap 1000 kelahiran. Kriteria IMR 1. Rendah : IMR < 35 2. Sedang : 35 < IMR < 75 3. Tinggi : 75 < IMR < 125 4. Sangat Tinggi : IMR > 125

Income Per Capita : Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut.

Income Percapita Negara ASEAN tahun 2010 Indonesia : 4.380 $ US Malaysia : 14.603 $ US Thailand : 8.643 $ US Singapura : 57.238 $ US Philipina : 3.725 $ US Brunai Darusalam : 42.200 $ US Vietnam : 3.123 $ US Laos : 2.435 $ US Myanmar : 1.246 $ US Kamboja : 2.086 $ US

Bank Dunia (World Bank) telah mengelompokkan negara-negara menjadi 5 kelompok berdasarkan tinggi rendahnya pendapatan per kapita. 1. Kelompok Negara Berpendapatan Rendah (Low Income Economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita US $ 520,00 atau kurang. 2. Kelompok Negara Berpendapatan Menengah Bawah (Lower – Middle Economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara US $ 521,00 sampai US $ 1.740,00. 3. Kelompok Negara Berpendapatan Menengah (Middle Economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara US $ 1.741,00 sampai US $ 2.990,00. 4. Kelompok Negara Berpendapatan Menengah Tinggi (Upper – Middle Economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara US $ 2.991,00 sampai US $ 4.870,00. 5. Kelompok Negara Berpendapatan Tinggi (High Income Economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara US $ 4.871,00 sampai US $ 25.480,00 bahkan lebih.