PENGENDALIAN HIV/AIDS DI PROV DKI JAKARTA ERA JAKARTA BARU : Persepsi Potensi, Manfaat, hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan strategi test and Treat Dibawakan oleh Dinkes DKI pada Kegiatan Lecture Series Pusat Penelitian HIV-AIDS (PPH) Atma Jaya 27 Oktober2014
VISI “JAKARTA SEHAT UNTUK SEMUA TAHUN 2017” DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA “JAKARTA SEHAT UNTUK SEMUA TAHUN 2017” pengertian Jakarta Sehat Untuk Semua adalah “suatu kondisi dimana masyarakat Jakarta dapat dengan mudah mengakses sarana pelayanan kesehatan sehingga kualitas kesehatan masyarakat DKI Jakarta lebih meningkat dan sejajar dengan Kota lainnya di Dunia”
MISI Menyelenggarakan pembangunan kesehatan melalui manajemen kesehatan dan penerapan kaidah “Good Governance” Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, kesehatan perorangan, dan kegawatdaruratan kesehatan dengan prinsip pelayanan kesehatan prima Penguatan bidang kesehatan masyarakat sampai dengan tingkat kelurahan Mengembangkan pembiayaan kesehatan menuju sistem jaminan pembiayaan semesta Meningkatkan Kemitraan lintas sektor dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan; Meningkatkan Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
DKI JAKARTA FASILITAS JMLH DEMOGRAFI JMLH PDDK 10.135.301 Jw JUMLAH BPJS PUSKESMAS KECAMATAN 5.742.960 44 PUSKESMAS RAWAT INAP 25/ 254 TT PUSKESMAS KELURAHAN 301 RUMAH SAKIT - RSUD / RSKD 7 / 1.604 TT - RS IKS 81 / 2.407 TT 157 AGD DINKES 118 36 PBDS 152 PBDU / PBDG 248 LAB KLINIK 175 Praktik Perorangan DS 8209 Praktik Perorangan DU 8201 Praktik Perorangan DGS 1386 APOTIK 1824 DEMOGRAFI JMLH PDDK 10.135.301 Jw Kepadatan Penduduk 14.000/km2
SITUASI EPIDEMI
Situasi HIV AIDS Indonesia Dilapor Kemkes s/d Des 2013 Provinsi HIV AIDS PREV. PAPUA 14.087 10.116 319.9 JATIM 16.253 8.725 17.0 DKI 28.790 7.477 59.7 JABAR 10.198 4.131 8.0 BALI 8.059 3.985 93.4 INDONESIA 103.759 43.347 14.05 7.833 7477v revisi 7833 DKI 2014 sd JUNI 2.335 31
Persepsi potensi manfaat Keterlibatan stake holder dalam pengendalian HIV/SAIDS sudah sangat berarti dimana semuanya mengambil peran yang nyata dalam lingkup tugas pokok dan fungsi masing masing Terjadi peningkatan kesadaran stake holder mulai tingkat Gubernur ke Walikota hingga Kecamatan dan bahkan Lurah terhadap masalah HIV/AIDS. Program pencegahan HIV dan penyediaan layanan perawatan, dukungan dan pengobatan bagi mereka yang terinfeksi HIV sangat berkembang pesat. Unit Layanan berkaitan dengan HIV/AIDS secara bertahap dari 53 (sd tahun 2011), 66 (2012); 161 (2012) dan 184 (2014)
Perkembangan Jumlah Klinik 2011 53 2012 66 2013 161 2014 184
Total 184 unit TOTAL : 184 Unit UNIT LAYANAN Berkaitan HIV -AIDS DI DKI JAKARTA Total 184 unit TOTAL : 184 Unit
Meningkatnya jumlah orang yang mengakses Unit Layanan yang tersedia dan tidak bisa dipungkiri telah terjadi penurunan stigmatisasi dan diskriminasi terhadap penderita HIV/Aids Berkurangnya stigma dan diskriminasi. Dana yang dibutuhkan bukan lagi hanya terpenuhi dari APBN dan bantuan hibah namun sudah dianggarkan melalui APBD, BLUD dan bantuan pihak swasta
Hambatan , tantangan dalam pelaksanaan terbatasnya jumlah tenaga kesehatan terlatih dan terampil dalam melaksanakan program pengendalian IMS dan HIV serta penyakit oportunistiknya jika dibandingkan dengan luas wilayah prioritas dan besarnya populasi berisiko Kesadaran masyarakat, termasuk populasi berisiko untuk mengetahui status HIV nya masih relatif rendah. Hal ini tergambar dari masih cukup besarnya jumlah temuan kasus AIDS di RS yang sudah berada pada stadium lanjut
Belum terbentuknya suatu gerakan dalam masyarakat yang mengupayakan terbentuknya kelompok kerja secara luas yang dapat membantu penanggulangan HIV/AIDs berbasis masyarakat lokal . Adanya MDGs dimana tercantum secara jelas masalah HIV/ AIDS sebagai bagian yang harus dituntaskan dengan target hingga 2015, maka perhatian tentang HIV/AIDS menjadi program yang diprioritaskan di semua departemen sehingga banyak pejabat yang mulai berkomitment untuk menyemangati pelaksanaan penanggulangan HIV-AIDS terutama di DKI Jakarta sebagai pusat dari semua departemen yang ada.
Strategi test dan pengobatan (DINKES DKI ) Mengembangkan kebijakan yang mendukung pelaksanaan program penanggulangan HIV AIDS melalui peningkatan komitmennya terhadap pelaksanaan program dengan alokasi anggaran sebagai dana pendamping (APBD) secara bertahap, Melaksanakan Permenkes 21 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan Hiv Dan Aids secara konsekuen
Mengembangkan dan menciptakan proses yang signifikan untuk pengendalian HIV/AIDS, diantaranya : Pengembangan Kebijakan Promosi dan pencegahan Perawatan,Pengobatan dan Dukungan Melaksanakan Bulan VCT dan bulan IMS secara teratur setiap tahun Melaksanakan SUFA dan peran masyarakat dalam mendukung SUFA diseluruh wilayah DKI
Prioritas Kegiatan DINKES DKI Pembinaan, pengawasan dan pengendalian baik fasyankes maupun petugas kesehatan baik sektor pemerintah maupun swasta Peningkatan wawasan/Pelatihan bagi petugas kesehatan baik sektor pemerintah maupun swasta Pengadaan logistik Program HIV & Sifilis di jajaran Dinkes DKI Bimbingan teknis/supervisi Monitoring & Evaluasi Program Monitoring, Evaluasi & Validasi Data Manajemen Pengelolaan Logistik Sero- surveilans Surveilans pasif kasus AIDS Rumah Sakit Bimtek/ supervisi terpadu
Pengembangan Program HIV AIDS Perluasan test HIV melalui VCT/ KTS jadi KonselingTes atas Inisitif Petugas (KTIP) Perluasan skrining HIV bumil di KIA Skrining TB di poli HIV dan skrining HIV di poli TB Intregrasi skrining IMS dengan IVA test Penguatan LKB di 5 wilayah Strategic Use of ART (SUFA) Isoniazid Preventif Profilaksi Therapy (IPT) pada ODHA dengan ART Desentralisasi ARV di DKI Learning Site Nasional untuk PMTS dan HR
Contoh LAYANAN HIV-AIDS DI KLINIK HIV TERINTEGRASI di PUSKESMAS PASAR MINGGU- JAKARTA SELATAN Selamat datang di Klinik IMS / ISR Penyambutan Pasien Pendaftaran Pemeriksaan pasien Laki -laki Pemeriksaan Pasien Wanita Pengambilan Sample Darah
. Pemeriksaan di laboratorium Konselling Kondom Kegiatan TB-HIV Kegiatan Konseling . Kegiatan PMTCT . Kegiatan LASS
TERIMA KASIH