PRAMUKA: Scout for Change !

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk Guru
Advertisements

UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
T E N T A N G ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA.
T E N T A N G ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA By GS.
DRAFT ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) MATEMATIKA SMA KABUPATEN TANAH DATAR PEMBUKAAN Bahwa Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
MEMBANGUN PENDIDIKAN BERKARAKTER DAN BERBUDAYA
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA Wakil Ketua Kwarda 11 Gerakan Pramuka Jawa Tengah Juni 2007.
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
Penjelasan Undang Undang GERAKAN PRAMUKA Nomor: 12 tahun 2010
Hakikat PKn.
Ruang Lingkup Profesi Kependidikan
Pendidikan dalam Kepramukaan
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN VISIONER
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN
TUGAS POKOK GERAKAN PRAMUKA
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENUNJANG FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN Di Susun Oleh: Hadi Prana Abadi Tulus Suratno Lizza.
SELAMAT DATANG DI DUNIA PENGABDIAN
Kelompok 4 Adi Jadmiko (03) Doni Pradana (08) Gilang Pratama (13)
Politik Luar Negeri Indonesia
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
Dapat mengetahui dan menyebutkan kode kehormatan pramuka penggalang
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL “BELA NEGARA” “GRAND DESIGN KURIKULUM BELA NEGARA DAN RANCANGAN IMPLEMENTASINYA” TEGUH SOEDARTO Surabaya, 1 Oktober 2016.
Pendidikan kewarganegaraan
Kurikulum PKN dan Agama
Pengertian Negara Etimologi
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
PENDAHULUAN KEWARGANEGARAAN (LECTURE I)
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian Dr
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pembentuk Karakter Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Pengintegrasian Berbagai Nilai dan Materi ke dalam Mata Pelajaran
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
Didesain: Joko Mursitho – Joni Widodo
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN & MASYARAKAT MADANI
DEPARTEMEN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU
Membiasakan Perilaku Patriotik
MENUMBUHKEMBANGKAN DAN MEMBUDAYAKAN LITERASI DI INDONESIA
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
Kepemimpinan Pembelajaran
Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah
Pendidikan Kewarganegaraan
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
KEWARGANEGARAAN Ary Handayani 1. KONTRAK BELAJAR Perkuliahan / Kehadiran : 30% Tugas / Quiz : 35% UTS : 15% UAS : 20% 2.
Transcript presentasi:

PRAMUKA: Scout for Change ! DR. ADHYAKSA DAULT, SH, M.SI. KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKA PRAMUKA 2013-2018

Gerakan Pramuka Di Indonesia Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 melalui Mandataris Presiden Soekarno memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka untuk melebur seluruh organisasi kepanduan di Indonesia ke dalam gerakan kepanduan tunggal bernama GERAKAN PRAMUKA Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA dibentuk dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 Gerakan Pramuka di Indonesia secara resmi dikukuhkan pada tanggal 14 Agustus 1961 yang ditandai penganugrahan Panji Gerakan Pramuka melalui keputusan Presiden RI No 448 Tahun 1961 Di era reformasi, lahir UU No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang menjamin HAK KWARTIR GERAKAN PRAMUKA untuk menyelenggarakan pendidikan dan kegiatan kepramukaan di Indonesia. GP bukan kementerian/lembaga, ormas, yayasan, LSM, perusahaan, partai, dan sekolah (formal), tapi GP adalah ORGANISASI (SOSIAL) PENDIDIKAN yang berbadan hukum sendiri karena GP lahir dari masyarakat (society) yang kemudian difasilitasi oleh Negara karena kontribusi strategisnya bagi pendidikan dan pelatihan generasi muda bangsa

Kelembagaan Pramuka di Kemenpora, Kemendikbud, & Kemenag Pasal 1 UU No. 12 Tahun 2010 menyatakan bahwa Menpora adalah menteri yang membantu dan memfasilitasi Gerakan Pramuka, melalui Deputi Pengembangan Pemuda c.q. Asisten Deputi Kepanduan. Kepramukaan dimaknai sebagai “pengembangan” pemuda, tapi GP bukanlah Organisasi Kepemudaan. Hanya usia 16-25 tahun Anggota Muda GP dan usia 26-30 tahun Anggota Dewasa GP yang tercakup dalam UU Kepemudaan. ( Penegak dan Pandega) Pasal 11 UU No. 12 Tahun 2010 menyatakan bahwa pendidikan kepramukaan adalah jalur “pendidikan non-formal” dalam Sistem Pendidikan Nasional, ditambah pula bahwa Anggota Muda disebut sebagai Peserta Didik dan Anggota Dewasa disebut sebagai Tenaga Pendidik. Dengan adanya Permendikbud No. 81A Tahun 2013 yang menyatakan bahwa kegiataan pramuka (bukan Anggota GP) adalah ekskul wajib menandakan pentingnya posisi Kemendikbud dalam mendukung dan memfasilitasi Gerakan Pramuka ( Siaga dan Penggalang) Kementerian Agama c.q. Ditjen Pendidikan Islam, sesuai UU Sisdiknas, memiliki tugas yang sama untuk membantu dan memfasilitasi Gerakan Pramuka. ( Santri dan Basis Keagamaan)

“Mendidik dan Melatih Anak Muda” Mandat Inti “Mendidik dan Melatih Anak Muda”

KEKUATAN UU No 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang menjamin HAK TUNGGAL Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara kegiatan kepramukaan di Indonesia Memiliki Sistem Pendidikan Kepramukaan dan Program2 Pokok Kepramukaan Data Renstra Hasil Munas: Anggota Muda: 8.285.856 (pa), 8.285855 (pi) Anggota Dewasa: 359.959 (pa), 271.925 (pi). Total: 17.200.595 Organisasi kwartir terstruktur dari pusat hingga Gugus Depan Aset Milik Gerakan Pramuka KELEMAHAN Belum punya data dasar dan baseline study sebagai basis pengambilan kebijakan Belum tersedia professional scouter sebagai pelaksana kebijakan Jenis Belanja APBN/ APBD bagi Gerakan Pramuka yang tidak pasti dan besaran yang tidak optimal Sistem Informasi Manajemen belum tersedia Kreativitas, inovasi, dan adaptasi belum jadi mind-set, attitude, dan nafas penggiat Gerakan Pramuka PELUANG Meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk outdoor activity dan pendidikan karakter Tak terbendungnya kreativitas, inovasi, energi, dan prakarsa kaum muda sebagai konsekuensi era teknologi informasi-komunikasi dan transportasi Bahan mentah: siswa dan mahasiswa (primer), dan masyarakat (sekunder) untuk menjadi kader andalan bangsa ANCAMAN Banyaknya institusi swasta yang “lebih mampu” menyediakan kebutuhan diklat yang kreatif dan inovatif Adanya gerakan kepanduan diluar garis UU Gerakan Pramuka Banyaknya aktivitas kepramukaan yang mengatasnamakan Pramuka dan tidak sesuai UU Gerakan Pramuka Berkurangnya ruang publik terbuka hijau, untuk kegiatan kepramukaan Budaya hedonisme di kalangan anak muda

Tantangan Bagi Organisasi Apapun Hari Ini Bagaimana menghadapi peningkatan HARAPAN yang tak terhindarkan ketika penghalang-penghalang lama berhasil diatasi Bagaimana menemukan MAKNA dari begitu banyak dan membingungkannya informasi dan dis-informasi Bagaimana MERASIONALKAN dunia dimana orang, informasi, dan uang bergerak secara bebas ke seluruh dunia Bagaimana untuk TETAP PEDULI kepada mereka yang hidup dalam kemiskinan, brutalitas, dan tekanan sebagai korban serta pelaku kejahatan Bagaimana BERJUANG melawan mereka yang gigih dalam beroposisi terhadap pandangan dan cara hidup kita Bagaimana berurusan dengan KEKUATAN menghancurkan yang tidak terbatas dan tak terduga Bagaimana mengeluarkan POTENSI masyarakat dan setiap orang

Fakta-Fakta Menarik Public Trust & Tipe Insitusi Tingkat kepercayaan publik (public trust) kepada pemerintah dan NGO mengalami penurunan; ….kepercayaan kepada media sedikit meningkat; Public trust kepada institusi pemerintah merupakan yang terendah dibandingkan dengan terhadap institusi lainnya Public Trust & Tipe Insitusi Source: Edelman Trust Barometer, 2012 Penurunan Tingkat Kepercayaan Publik

Fakta-Fakta Menarik Juru Bicara Paling Kredibel Menurut Publik Cukup jelas, bahwa pejabat pemerintah bukanlah sosok yang paling dipercaya oleh publik; Sedangkan akademisi dan pakar dipercaya oleh sekitar 68% responden; Paling rendah dibandingkan Profesi lainnya Source: Edelman Trust Barometer, 2012

Generasi Indonesia Modern BAGAIMANA KARAKTERISTIK ANAK MUDA HARI INI? Generasi Indonesia Modern Generasi 1: 1880-1900 : Cokroaminoto dkk Generasi 2: 1900-1920: Bung Karno dkk Generasi 3: 1920-1940: Suharto dkk Generasi 4: 1940-1960: Cak Nur, Amien R, Gus Dur, Mega, Wiranto, Prabowo, SBY, ARB, SP, JK, dkk Generasi 5: 1960-1980: Adhyaksa,Anies,dll Generasi 6: 1980-2000: 50% PRAMUKA BARU? Generasi 7: 2000-2020: 100% PRAMUKA BARU?

Gen-6 & Gen-7, Siapa mereka? Mereka disebut sebagai Gen C Menurut “Dan Pankraz” (Australia), bisa berarti Content, Connected, digital Creative, Cocreation, Customize, Curiousity, dan Cyborg. C bisa juga berati Cyber, Cracker, Chameleon (bunglon), dan constantly Changing. Cepat berubah mengikuti arus informasi yang mereka terima Mereka dibentuk oleh content dan sangat addicted dengan media sosial Mereka juga citizen journalist yang menulis opini sebebas-bebasnya, dan melaporkan apa saja yang dialami, dilihat dan dirasakan Mereka connected ke dunia maya secara online dan realtime

Apa yang Dicari Anak Muda Hari Ini? Pengetahuan (Knowledge) Kecakapan/Keahlian dan Karakter Persahabatan, Akses, Jaringan, dan Kontribusi Karier Materiil Eksistensi, Kebebasan, dan Kemandirian Reputasi, Pengaruh, dan Kekuasaan Jika Gerakan Pramuka gagal memenuhi kebutuhan anak muda kini, maka pramuka akan ditinggalkan dan “mati”.

Visi Gerakan Pramuka 2013-2018 Terwujudnya PRAMUKA yang relevan dengan kebutuhan anak muda untuk melakukan perubahan (Scout for Change).

Misi Gerakan Pramuka 2013 – 2018 Mengarahkan dan menjadikan kaum muda sebagai subjek kunci PRAMUKA yang inovatif, relevan, dan yang menciptakan dan menggerakkan perubahan bangsa, negara, dan masyarakat Indonesia pada Abad XXI sesuai misi suci Gerakan Pramuka

Anak Muda yang Ingin Dibentuk 3 K: Karakter, Kompetensi, dan Kolaborasi 1. BERKARAKTER, sesuai Satya Darma Pramuka. Secara ringkas, ada tiga karakter utama; Religius. Dalam arti bahwa jiwa dan nilai-nilai Agama yang Benar melandasi dan mewarnai langkah berindividu, bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat, sehingga membentuk kepribadian yang percaya dan tunduk pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Patriotis. Dalam arti cinta tanah air, bela negara, patriot bangsa, bangga dengan negeri sendiri, peduli kepentingan nasional ketika berhadapan dengan kepentingan asing yang merugikan, dan menjaga keutuhan NKRI serta dasar negara Pancasila. Terbuka. Dalam arti menghormati pluralitas sosial bangsa, memiliki sikap toleran pada perbedaan pemikiran, dan menghargai bahwa setiap warga negara punya hak yang sama dalam NKRI

3. BERKOLABORASI / KOLABORATIF 2. BERKOMPETENSI / KOMPETEN Terampil, cerdas, memiliki keahlian, dan kepakaran dalam suatu bidang tertentu, disamping memiliki kecakapan hidup yang umum, berwawasan yang mumpuni, berpengetahuan luas dan mendalam, dapat diandalkan untuk menuntaskan pekerjaan dan kegiatan, serta dengan kemahirannya dapat mengembangkan dirinya dan masyarakatnya untuk kemajuan peradaban manusia yang tinggi. 3. BERKOLABORASI / KOLABORATIF Mampu dan mau bekerjasama, bersinergi, kooperatif, tolong-menolong, peduli sesama hidup dan lingkungan hidup, bertindak sosial, mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, teamwork, networking, menjalin silaturahmi, bekerja secara kolektif, suka bermusyawarah, dan patuh serta berkomitmen melaksanakan keputusan yang telah diambil bersama, melibatkan semua pemangku kepentingan Pramuka khususnya, dan bangsa serta masyakarat umumnya untuk memajukan negara, bangsa, dan masyarakat Indonesia dan dunia.

Tahap-tahap Yang Harus Dilalui Hadir (Presence). Pramuka telah hadir di tengah-tengah masyarakat tapi hari ini pengaruh dan manfaatnya dirasa terus berkurang Pengaruh (Influence). Ketika kehadiran telah diperkuat dengan kepemimpinan yang kuat, organisasi solid, dan program-program strategis, maka pengaruh mulai diraih, ditandai dengan pesatnya minat anak muda bergabung dan mengalirnya dukungan masyarakat pada Gerakan Pramuka dalam menjalankan perannya Dominasi (Dominance). Gerakan Pramuka menjadi pilihan utama yang dipercaya seluruh stakeholder dalam membentuk kualitas anak muda sebagai kader bangsa, dan ikut menyelesaikan berbagai persoalan kebangsaan, kenegaraan, dan kemasyarakatan.

KERANGKA KERJA REPUTASI Kerangka kerja reputasi dibangun secara independen, berkelanjutan dan saling mendukung antara Reputasi Pramuka saat ini, Performa Program dan Prestasi Pramuka Indonesia (Kwarnas). Performa Program lebih menekankan pada aspek ‘pertemuan ekpektasi publik’, sedangkan Prestasi condong pada ‘apa kegunaan langsung Pramuka dalam kehidupan sehari-hari’. Dari dimensi Performa dan Prestasi tadi muncullah Reputasi Pramuka secara utuh. Dengan kerangka kerja ini, kita bisa melihat bahwa sesuatu yang dijalankan dengan benar sekalipun, bisa menjadi salah ketika kerangka berpikirnya berbeda dengan yang berkembang di masyarakat. Keunggulan kerangka kerja ini akan muncul saat menyentuh aspek Kesadaran, Sikap dan Perilaku masyarakat dalam tiap pengembangan program.

Spektrum Partisipasi Publik: Pesan… Tingkat Partisipasi Publik Rendah Tinggi Informasi Kebijakan Publik Satu Arah Dua Arah INFORM CONSULT INVOLVE COLLABORATE EMPOWER Masyarakat hanya mendengar update informasi Masyarakat akan selalu mendengar Masyarakat akan kerja bersama kita supaya concern kita terwujud Masyarakat memberi masukan & akan mewujudkan semaksimal mungkin Masyarakat akan mewujudkan apa yang kita putuskan Source: International Association for Public Participation (IAP2); modified bu a uthor

Program Internal (al.) Master Plan Transformasi Gerakan Pramuka 2015-2045 (Satu Abad Indonesia) Reformulasi materi dan metode kependidikan yang lebih inovatif, kreatif, dan relevan Reorganisasi kwartir dari pusat hingga daerah, organ-organ pendukung, dan badan kelengkapan lainnya Kursus Kader Andalan secara berjenjang Membuat PRAMUNI, Pramuka Usia Dini Mengembangkan Pusdiklatnas sebagai “Indonesian Scouting Academy” dan Puslitbangnas sebagai “Indonesian Scouting Institute yang terkemuka Reorganisasi dan ekspansi Badan Usaha Milik dan Aset Gerakan Pramuka (BUMGP) secara profesional, serta mengembangkan UKM di kwartir Konsolidasi, penatausahaan, dan optimalisasi hak paten atas atribut Pramuka untuk pengembangan Gerakan Pramuka Sinkronisasi pengembangan DKN dengan kepelatihan kepemudaan sebagaimana tercakup dalam UU Kepemudaan DLL

Program Eksternal (al.) Reformulasi kerjasama utama dan setara: Kemenpora, Kemendikbud, dan Kemenag (Ditjen Pendis) untuk implementasi UU Gerakan Pramuka Mengembangkan Program “Pramuka Goes to Community” Mengupayakan terbangunnya Museum Nasional Gerakan Pramuka Mengupayakan adanya Liga Sepakbola Pramuka, kerjasama PSSI (Kakwarnas Cup) Membuat Scout Corner Gerakan Pramuka di lembaga-lembaga Hubungan bilateral, regional, dan multilateral Gerakan Pramuka yang lebih memperhatikan posisi strategis Indonesia sebagai kepanduan terbesar di dunia Membentuk Cyber Army Gerakan Pramuka : Website, Media Sosial, Media Komunitas, dan lain-lain serta membentuk Pusat Informasi (Pusinfo) yang kuat Gerakan Pramuka Award untuk anggota masyarakat yang berprestasi mengembangkan inovasi kepramukaan DLL

Pramuka ‘Goes to Communities’ KEORGANISASIAN Revitalisasi Gudep Satuan Komunitas (SAKO) berbasis komunitas agama, profesi, aspsirasi, dan wilayah yang terintegrasi dengan Kwartir GP Pengembangan komunitas-komunitas pendukung/kontributor pada gerakan pramuka (GUGUS DARMA PRAMUKA) yang terintegrasi dengan Kwartir GP KOMUNITAS NON-GP Integrasi dunia kepramukaan dalam kegiatan-kegiatan komunitas anak muda terkini, yang berbasis minat, interest, hobby, dan sejenisnya Menjalin hubungan yang kuat dengan kelompok-kelompok sosial yang tidak terlalu besar tapi punya pengaruh yang kuat (kerjasama program) Memperkuat hubungan dengan komunitas budaya lokal di berbagai daerah di Indonesia sehingga GP punya nilai yang kaya yang berbasis kearifan lokal

Akhir... Kepanduan/kepramukaan dilahirkan masyarakat, difasilitasi Negara dalam bentuk Gerakan Pramuka (GP), pada dasarnya didedikasikan bagi bangsa, negara, dan masyarakat Indonesia. Gerakan Pramuka adalah alat perjuangan nasional kita Kwartir Gerakan Pramuka adalah penanggungjawab penyelenggaraan dan pemegang hak pengelolaan kegiatan kepramukaan di Indonesia. Pihak-pihak diluar Kwartir Gerakan Pramuka adalah pendukung, fasilitator, serta ikut mengawasi operasi kegiatan kepramukaan dan pengembangannya Gerakan Pramuka harus relevan dengan semangat zaman (geiszeit) tanpa kehilangan jati diri kepramukaannya Transformasi Gerakan Pramuka di abad XXI adalah keharusan sejarah agar abadi di muka bumi Indonesia