PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
SUMBER DAYA ALAM Semua komponen baik yang berupa komponen biotik maupun abiotik yang terdapat di permukaan bumi, di dalam tanah, di perairan, dan di udara yang dapat digunakan untuk mensejahterakan kehidupan manusia SDA dapat berupa: Flora & Fauna - air, tanah dengan segala kandungan mineral, dan udara yang bersih dan sehat yang terdapat dalam atmosfer
Oleh karena itu memanfaatkan sumber daya alam harus didasarkan pada keperluan rasional karena banyak sumber daya alam yang tidak hanya diperlukan oleh manusia, tetapi juga oleh makhluk hidup lainnya. Dari sifat sumber daya alam itu dapat dibedakan atas: 1) sumber daya alam biotik yang dapat terbarukan (renewable) 2) sumber daya alam abiotik yang tidak dapat terbarukan (non renewable)
Manusia dituntut menggunakan sumberdaya dengan penuh kebijaksanaan Salah satu bentuknya adalah usaha melestarikan dari istilah konservasi Usaha pelestarian sumber daya alam itu tidak terhatas terhadap sumber daya alam abiotik saja, tetapi juga terhadap sumber daya alam biotik. Kedua jenis sumber daya alam itu terdapat di bumi secara tidak merata
Penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus karena adanya dua faktor penyebab: a) pertumbuhan penduduk yang cepat b) perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi.
Pertumbuhan penduduk yang cepat sudah dapat dipastikan akan mengakibatkan meningkatnya pemakaian sumber daya alam. Majunya sains dan teknologi akan mempercepat perubahan budaya manusia, berarti meningkatnya keper-luan hidup di mana kesemuanya itu menuntut peningkatan
Air Sebagai sumber kehidupan Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3 - 1,4 milyar km3 air penyebarannya: - 97,5% adalah air laut, - 1,75% berbentuk es, dan - 0,73% ada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah dan sebagainya. - Hanya sekitar 0,001% berbentuk uap air di udara.
sirkulasi air mi tidak merata Sirkulasi air ini dipengaruhi oleh kondisi meteorologi (suhu, tekanan atmosfir, angin dan lain-lain) dan kondisi topografi, tetapi kondisi meteorologi adalah faktor yang menentukan. Air berubah ke dalam tiga bentuk atau sifat menurut waktu dan tempat, yaitu air sebagai bahan padat, air sebagai cairan dan air sebagai uap atau gas.
Air mempunyai kapasitas menahan panas (heat holding capacity) yang sangat besar. Jika es menjadi cair dan air menjadi uap, maka sangat banyak panas yang diserap. Hal itu disebut panas pencairan (= panas sebanyak 80 kalori yang dibutuhkan untuk mencairkan 1 g es) dan panas penguapan (= panas sebanyak 540 kalori yang dibutuhkan untuk menguapkan 1 g air pada suhu 100°C).
Air dapat dengan mudah melarutkan banyak bahan, maka air sungai itu mengandung komponen-komponen dari daerah yang dialiri, tetapi kadang-kadang sungai merupakan sungai mati, karena mengandung bahan-bahan yang merusak atau berbahaya. Dapat dimanfaatkan manusia sebagai sumber energi. Air yang menyimpan tenaga kinetis dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga hidro.
Sumber Daya Alam Laut Kira-kira 70% wilayah Indonesia tertutup oleh perairan, sehingga laut merupakan lingkungan fisik yang menonjol karena Indonesia terdiri dari daerah kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki data sebagai berikut. a) Wilayah laut, terdiri: - Perairan Teritorial (batas 12 mil laut): ± 5,1 juta km2 - Paparan Benua (sampai kedalaman 200 m) : ± 3,0 juta km2
- Zona Ekonomi ekskluksif 200 mil: ± 2,7 juta km2 b) Wilayah pesisir, terdiri: - Panjang Pantai : ± 8 1.000 km - Hutan Payau : ± 10 juta km2 - Hutan Mangrove : ± 3,6 juta km2 - Daerah Tambak : ± 183.000 ha Karena perairan Indonesia terletak di daerah tropis, maka hampir sepanjang tahun suhu lapisan permukaan tinggi, berkisar antara 26°C dan 30°C. Sedangkan kadar garam di lapisan permukaan rendah, yaitu 27% - 33%.
Keadaan perairan Indonesia Sifat-sifat Lapisan Atas Lapisan Bawah - Suhu - Kadar garam - Cahaya matahari - Proses fotosintesis - Kadar unsur hara (N, P, Si, dli) - Kadar zat asam tinggi rendah cepat lambat
Berkaitan dengan perbedaan suhu dan kadar garam pada bagian laut sebelah atas dan bawah terjadi pemisahan yang bersifat kekal antara lapisan air permukaan dengan lapisan di bawahnya pada kedalaman 200 m. Keadaan itu menyebabkan perairan tropis kurang subur bila dibandingkan dengan perairan daerah subtropis atau daerah dingin. Namun demikian ada beberapa perkecualian, misalnya: (1) perairan dekat pantai, khususnya dekat muara sungai yang unsur-unsur haranya disediakan secara terus menerus dan darat.
(2) perairan dangkal, yang mempu-nyai kesempatan pengadukan dengan bahan-bahan yang terdapat pada bagian dasar yang kaya bahan hara. (3) daerah perairan yang pada musim tertentu terdapat arus vertikal dan daerah kedalaman tertentu (daerah upwelling) , sehingga terjadi pengadukan bahan hara dan bagian pengairan yang dalam.
Ditinjau dan daya tembus cahaya di laut dapat dibedakan daerah-daerah: (1) euphotic zone, lapisan air di permukaan yang cukup cahaya untuk plankton nabati (phytoplankton) berfotosintesis (P> R ; P = Fotosintesis, R = respiration). (2) disphotic zone, lapisan yang cahayanya hanya remang-remangehingga proses fotosintesis sekedar cukup untuk respirasi atau bahkan kadang-kadang kurang (P R). (3) aphotic zone, lapisan lebih dalam lagi yang gelap karena cahaya matahari tidak mampu menembus (P<R).
Di laut sumber daya alamnya ada yang bersifat dapat diperbaharui, semua organisme yang hidup di laut, dan yang bersifat tidak dapat diperbaharui, meliputi berbagai bahan tambang seperti hasil minyak bumi lepas pantai dan tambang logam lepas pantai. Pada masanya nanti sumber-sumber daya alam itu akan habis mengingat pemanfaatannya terus meningkat, karenanya usaha pelestarian tidak dapat diabaikan.
Sumber daya alam laut khususnya di Indonesia berupa 90% berasal dari usaha perikanan dan laut atau tambak. Biota laut lain yang mulai dibudidayakan manusia diantaranya ikan baronang, ikan kerapu, rajungan, kerang-kerangan, rumput laut dan lain-lain.
Usaha-usaha lain untuk melestankan sumber daya alam laut diantaranya: Larangan menangkap induk ikan bandeng yang hidupnya di laut lepas. Orang hanya boleh mengambil anak bandeng atau nener, tetapi tidak induknya. Larangan menangkap ikan dengan bahan peledak, karena akan memusnahkan anak-anak ikan itu. Larangan menangkap ikan dengan jala jenis trawl atau hanya menggunakan jala dengan mata jalanya memiliki ukuran tertentu. Menetapkan suatu daerah laut menjadi daerah suaka alam laut.
Larangan membuang sampah apa saja yang diduga akan menimbulkan pencemaran laut. Larangan merusak terumbu-terumbu karang, apalagi mengambilnya untuk keperluan manusia. Larangan merusak hutan bakau, selain untuk mencegah kerusakan pantai juga untuk menjaga kelestarian ekosistem daerah payau atau ekosistem hutan bakau.
2) Sumber Daya Alam Air Tawar Danau Sungai
Tanah Tanah merupakan tempat kehidupan berbagai jenis makhluk hidup. Jika pada tanah itu cukup mengandung bahan hara, air, udara, tanah dan keadaan topografinya. Lapisan itu mudah terkelupas oleh aliran air, sedang bahan hara itu mudah berubah susunannya karena pengaruh panas matahari.
Untuk mencegah kedua hal itu, maka tanah itu perlu mendapat perlindungan dengan jalan ditanami. Proses terbawanya lapisan tanah oleh air kita kenal dengan sebutan erosi. Secara ekologi fungsi tanah antara lain: 1) sebagai habitat atau pemukiman bagi organisme, terutama bagi manusia 2) merupakan media yang memungkinkan timbulnya berbagai proses yang ada hubungannya dengan kehidupan, misalnya:
a) proses peredaran bahan-bahan mineral (mineral cycle) b) proses peredaran sistem energi (energy flow/energy cycle) c) proses penyimpanan dan peredaran air (under ground water cycle) d) proses pembentukan alami (natural decomposition and purification) dan lain-lain.
Udara