STUKTUR DAN FUNGSI TUBUH MANUSIA KONSEP DASAR IPA Disusun oleh: 1. Tri Wahyuni Fajar R (1452000289) 2. Esti Indriyastuti (1452000293) 3. Ratih Kumalasari (1452000130) 4. Riza Yuniati (1452000275) 5. Hafid Rifai (1452000121) Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2014
SISTEM PENCERAAN Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, rektum, hati dan pankreas.
Ada dua jenis proses pencernaan makanan dalam tubuh yaitu : 1 Ada dua jenis proses pencernaan makanan dalam tubuh yaitu : 1. Pencernaan makanan secara mekanis Pencernaan makanan secara mekanis terjadi di dalam mulut. Makanan dilumatkan oleh gigi. 2. Pencernaan makanan secara kimia Pencernaan makanan secara kimia dilakukan oleh enzim. Hal itu terjadi di dalam mulut, lambung dan usus. Tujuan pencernaan dengan bantuan enzim adalah mengubah zat-zat makanan sehingga mudah diserap tubuh.
Tugas alat pencernaan makanan adalah : 1 Tugas alat pencernaan makanan adalah : 1. Menghancurkan makanan menjadi bentuk yang halus. 2. Menyerap zat-zat makanan yang larut sehingga masuk ke dala darah. 3. Mengeluarkan dari tubuh zat-zat yang tidak dapat dicerna
Alat Pencernaan makanan pada manusia terdiri dari : 1. Rongga Mulut 2. Kerongkongan 3. Lambung 4. Usus dua belas jari 5. Usus Halus 6. Usus Besar 7. Anus Penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia : Diare Maag Radang usus buntu Tifus Sariawan
ंTujuan reproduksi adalah untuk menghasilkan keturunan ंReproduksi pada manusia hanya terjadi secara seksual ंReproduksi pada manusia diawali dengan perkawinan (kopulasi) ं Umumnya kopulasi diikuti dengan pembuahan (fertilisasi) internal ं Fertilisasi merupakan penyatuan sperma dengan ovum ं Sperma dibentuk dalam proses spermatogenesis ं Ovum dibentuk dalam proses oogenesis. ं Spermatogenesis dan oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin (gamet) yang disebut dengan Gametogenesis. SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI PRIA ORGAN LUAR ORGAN DALAM TESTIS SALURAN REPRODUKSI : Epididimis & Vas Deferens URETHRA PENIS SCROTUM (KANTUNG PELIR)
SISTEM REPRODUKSI WANITA ORGAN DALAM ORGAN LUAR OVIDUK OVARIUM UTERUS VAGINA VULVA KLITORIS
SISTEM SARAF Sistem saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan merespon rangsangan. Struktur sel saraf Setiap sel saraf/neuron terdiri dari 3 bagian utama yaitu : Dendrit berupa serabut pendek yang bercabangdan fungsinya menghantarkan impuls dari reseptor ke badan sel Badan sel bagian neuron yanf berukuran besar yang fungsinya meneruskan impuls dari dendrit Akson bagian neuron yang panjang dan tidak bercabang dan fungsinya menghantarkan impuls dari badansel ke neuron yang lain
Susunan sistem saraf terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi Susunan sistem saraf terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi. ‘Saraf pusat’ Otak Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum lanjutan/ sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol. Sumsum tulang belakang Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. ‘ SARAF TEPI’ Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
SISTEM URINARIA Sistem urin adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari: Ginjal Ureter vesika urinaria uretra. Ada tiga tahap pembentukan urine: 1) Proses filtrasi Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh kabsula bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain, yang diteruskan ke tubulus ginjal
2) Proses reabsorpsi Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal oblogator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tublus bagian bawah. Penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. , seperti hormon dan vitamin
3) Proses sekresi Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra : air 95% Urea, amoniak, dan asam ureat yang merupakan hasil metabolisme protein Garam-Garam mineral, terutama garam dapur (NaCl) Zat warna Empedu (bilirubin dan biliverdin), yang menyebabkan warna kuning pada urin. Zat-zat yang berlebihan dalam darah