terapi oksigen dan tata laksana jalan napas

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Advertisements

Teori Graf.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
START.
Harga beli = 100% Jika untung = a %  H. Jual = …….% (100 + a) %
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Pengukuran Suhu Suhu suatu benda adalah tingkat panas benda itu.
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.

TENDENSI SENTRAL.
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI.
Korelasi dan Regresi Ganda
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
BAB 2 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP.
Latihan Soal Persamaan Linier Dua Variabel.
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
Statistika Deskriptif
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
WEEK 6 Teknik Elektro – UIN SGD Bandung PERULANGAN - LOOPING.
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
ASIKNYA BELAJAR MATEMATIKA
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
STATISTIK - I.
UKURAN PENYEBARAN DATA
1 Nilai rapot Adlina pada semester ganjil adalah sebagai berikut :
METODE Statistika BAB 1. PENDAHULUAN.
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
PERULANGAN Perulangan (loop) merupakan bentuk yang sering ditemui di dalam suatu program aplikasi. Di dalam bahasa Pascal, dikenal tiga macam perulangan,
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Tabel Yang harus Dilihat Sebelum Menilai
BILANGAN PECAHAN.
: : Sisa Waktu.
Luas Daerah ( Integral ).
SEGI EMPAT 4/8/2017.
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
Penilaian Dalam Tes Bahasa
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
PENGUKURAN GEJALA PUSAT / NILAI PUSAT/UKURAN RATA-RATA
EKUIVALENSI LOGIKA PERTEMUAN KE-7 OLEH: SUHARMAWAN, S.Pd., S.Kom.
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Tutorial #1. Hukum Kirchhoff simpul super 1A 55 10  55 Penerapan Hukum Kirchhoff Tentukan tegangan dan arus di resistor.
BEDAH MARKETING PLAN 1. BONUS ECERAN 15 %
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
G RAF 1. P ENDAHULUAN 2 3 D EFINISI G RAF 4 5.
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Graf.
Algoritma Branch and Bound
Bab 9B Analisis Variansi Bab 9B
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Universitas Udayana.
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
P OHON 1. D EFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit 2.
Korelasi dan Regresi Ganda
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
Transcript presentasi:

terapi oksigen dan tata laksana jalan napas Berikan perkenalan sebelum mulai sesi ini, gunakan improvisasi karena audience sdg dalam keadaan mengantuk di tengah siang hari (drowsiness after lunch syndrome…) ACLS ACLS

PASIEN KRITIS Jelaskan bahwa pada pasien sakit kritis termasuk kegawatan kardiopulmonal tjd peningkatan kebutuhan O2, penurunan hantaran O2 shg tjd hipoksia global ACLS

Penyebab Kematian Sel Hipoksia Trauma Infeksi Reaksi imunologis Gangguan genetika Gangguan nutrisi Jelaskan : penyebab kematian adalah hipoksia Jelaskan : organ tubuh paling rentan thd hipoksia adl otak  tujuan resusitasi yang utama adalah menjaga oksigenasi otak tetap terjaga ACLS

Terapi (suplementasi) Oksigen DO2 = CO x O2 content ventilasi, difusi, perfusi PAO2 – PaO2 – PatO2 Jelaskan bahwa tujuan resusitasi adalah menjaga sirkulasi darah yg membawa O2 tetap terjaga kelangsungannya karena oksigenasi jaringan dipengaruhi oleh DO2. Perjalanan O2 dari luar tubuh sampai digunakan di dalam tubuh melalui proses ventilasi,difusi dan perfusi. Difusi ditentukan oleh adanya perbedaan tekanan parsial O2.Yang bisa dilakukan penolong adalah manipulasi tekanan parsial O2 melalui manipulasi FiO2. Fi O2 >>> ACLS

Alat Suplementasi Oksigen (dasar) Jelaskan tentang alat2 suplementasi O2,dimulai dari adanya sumber oksigen, kanul hidung s/d venturi (sesuai urutan tampilan gambar). Jelaskan indikasi dan kegunaan masing2 alat suplementasi O2 (trmsk bhw utk kegawatan kardiopulmonal,yg digunakan adl alat yg dpt memberikan FiO2 tinggi). Jelaskan perbedaan antara parsial rebreathing mask dg non rebreathing mask. ACLS

Simple oxygen face mask 6-10 L/min 35% - 60% Face mask w/ O2 reservoir DEVICE FLOW RATE DELIVERY O2 Nasal canula 1 L/min 2 L/min 3 L/min 4 L/min 5 L/min 6 L/min 21% - 24% 25% - 28% 29% - 32% 33% - 36% 37% - 40% 41% - 44% Simple oxygen face mask 6-10 L/min 35% - 60% Face mask w/ O2 reservoir (nonrebreathing mask) 7 L/min 8 L/min 9 L/min 10-15 L/min 60% 70% 80% 90% 95% - 100% Ventury mask 4-8 L/min 10-12 L/min 24% - 35% 40% - 50% Sudah jelas, lanjutkan ke slide berikutnya. ACLS

Pemantauan Suplementasi Oksigen Pulse oximetry reading Interpretation Intervention 95% - 100% 90% - <95% 85% - <90% <85% Desired range Mild-moderate hypoxia Moderate-severe hypoxia Severe to life-threatening hypoxia O2 4 l/min – nasal canule Face mask Face mask w/ O2 reservoir  assisted ventilation Assisted ventilation Jelaskan bahwa setiap pemberian suplementasi O2 harus ada pemantauannya. Jelaskan bahwa pemantauan suplementasi O2 berdasarkan klinis, non invasif (pulse oxymetri) dan invasif (AGD). ACLS

Pembukaan Jalan Napas Jalan napas pasien tdk sadar sering tersumbat Head tilt – chin lift Jalan napas pasien tdk sadar sering tersumbat Jaw thrust Jelaskan bahwa jalan napas pasien tidak sadar sering tersumbat oleh lidah, epiglotis, dan juga cairan. Jelaskan bahwa agar jalan napas tetap terbuka perlu dilakukan manuver head tilt,chin lift dan juga jaw thrust. Bisa sebagian atau kombinasi ketiganya (tripple airway manouvre). Jelaskan manuver membuka jalan napas pada kasus cedera tulang leher. ACLS

Pemeliharaan Jalan Napas Manual Bantuan alat sederhana Bantuan alat lanjutan Tripple airway manouvre Oropharyngeal airway (OPA) Nasopharyngeal airway (NPA) Jelaskan bahwa pemeliharaan jalan napas perlu dilakukan setelah pembukaan jalan napas. Jelaskan bahwa pemeliharaan jalan napas bisa dilakukan secara manual, dengan alat sederhana ataupun dengan alat bantu lanjut. Jelaskan juga bahwa dalam pemeliharaan jalan napas juga perlu dilakukan pemeriksaan sumbatan jalan napas oleh cairan / benda asing secara berkala menggunakan sapuan jari tangan. Laryngeal mask airway Combitube Intubasi dg ETT ACLS

Oropharyngeal Airway Indikasi : Napas spontan Tidak ada reflek muntah Jelaskan indikasi OPA : pasien tdk sadar,tdk mampu manuver manual, napas spontan, tdk ada refleks muntah. Jelaskan cara pemilihan OPA : pangkal OPA pd sudut mulut, ujung OPA pd angulus mandibula. Jelaskan cara pemasangan OPA : lurus atau diputar. Jelaskan komplikasi OPA : sumbatan ~ ukuran OPA, trauma, laringospasme, muntah, aspirasi. Ingat komplikasi !! ACLS

…oropharyngeal airway Komplikasi Obstruksi total jalan nafas Laringospasme Muntah ACLS

…oropharyngal airway insertion ACLS

Nasopharyngeal Airway Indikasi : Napas spontan Ada reflek muntah Kesulitan dg OPA Jelaskan indikasi NPA : sadar/tdk sadar, napas spontan, ada refleks muntah, kesulitan dg OPA. Jelaskan KI NPA : fraktur wajah dan fraktur tulang dasar tengkorak. Jelaskan cara pemilihan NPA (ada gambar pd slide), cara pemasangan NPA (bevel menghadap lateral). Jelaskan komplikasi NPA : trauma, laringospasme, muntah, aspirasi, insersi intrakranial (pd fr. tlg wajah/tlg. dasar tengkorak) Ingat komplikasi & kontraindikasi !! ACLS

Bantuan Ventilasi Dasar Jelaskan bhw stlh jalan napas terbuka, pemberian ventilasi dasar dilakukan memakai bag valve mask (jelaskan bagian2nya, termasuk volume minimal reservoir adl 1600 ml). Jelaskan indikasi BVM Jelaskan cara pemberian BVM : 1 / 2 org penolong, secara “C” dan “E”. ACLS

Tatalaksana Jalan Napas Lanjut Intubasi Endotrakea Tube (ETT)  definitif Laryngeal Mask Airway Combitube alternatif Jelaskan bhw untuk menjaga patensi jalan napas tingkat lanjut bisa dilakukan dengan intubasi ETT, LMA, Combitube. Jelaskan bahwa tindakan definitif dalam menjaga patensi jalan napas adl intubasi ETT, sedangkan LMA & Combitube adl alternatif. ACLS

Intubasi Endotrakea Indikasi Kontra TIDAK ADA indikasi Kegunaan Henti jantung, Patensi airway tdk bisa dipertahankan, Ventilasi non invasif tdk adekuat Indikasi Kontra indikasi TIDAK ADA Kecuali penolakan Kegunaan Menjaga patensi & keamanan jalan napas Membantu pemberian Fi O2 tinggi Jalur memasukkan obat resusitasi Jelaskan pengertian intubasi endotrakea: memasukkan ETT ke dalam trakea melalui mulut. Jelaskan indikasi, kontra indikasi,kegunaan dan komplikasi endotrakea. Komplikasi Trauma Intubasi esofagus Intubasi endotrakea Refleks vagal ACLS

Teknik Intubasi ETT Jelaskan teknik intubasi ETT dimulai dari buka jalan napas, pre oksigenasi, penekanan krikoid, laringoskopi (posisi laringoskopi dari arah kepala pasien), visualisasi pita suara, insersi ETT, kedalaman ETT (cukup sampai balon melewati pita suara), dan konfirmasi ETT (auskultasi suara napas di 5 titik : apeks paru ka-ki, basal paru ka-ki, epigastrium, CXR, EtCO2 detektor). Jelaskan bahwa intubasi ETT dilakukan dalam waktu kurang dari 30 detik. ACLS

Ventilasi dengan ETT Tidak perlu sinkronisasi dengan kompresi ventilasi diberikan hanya sampai dada terangkat, selama 1 menit Jelaskan bahwa pada pasien terintubasi pemberian ventilasi tdk perlu sinkronisasi dg kompresi, shg kompresi tdk perlu terhenti oleh ventilasi (bandingkan dg tanpa intubasi). Jelaskan bahwa volume ventilasi tdk perlu besar,cukup sampai dada terangkat/mengembang selama 1 menit saja. Jelaskan bahwa kecepatan ventilasi sesuai frekuensi napas normal : 8-10 bpm saat RJP, dan 10-12 bpm pd pasien apnea tnp arrest. 8 – 10 bpm saat RJP 10 – 12 bpm, tanpa henti jantung ACLS

Laryngeal Mask Airway & Combitube Jelaskan indikasi LMA : ventilasi manual tdk adekuat, henti napas, henti jantung. Jelaskan cara pemasangan LMA (sesuai gambar di slide). Jelaskan ttg Combitube (bagian2nya), indikasi Combitube (sama dg LMA). Jelaskan cara pemasangan Combitube. ACLS

Penyedotan Jalan Napas Jalan napas dibersihkan (disedot/suctioning) berkala Daya hisap – 80 s/d – 120 mmHg Waktu penyedotan maksimal 10 detik Kateter lunak vs keras Selalu pantau hemodinamik saat penyedotan Jelaskan bahwa jalan napas perlu dibersihkan dari cairan secara berkala utk : menghindari sumbatan, mencegah aspirasi. Jelaskan bhw tekanan yg digunakan adl -80 s/d – 120 mmHg. Jelaskan bahwa penyedotan sebaiknya dilakukan dengan posisi kepala miring. Jelaskan bahwa penyedotan dilakukan selama kurang dari 10 detik, sambil terus dipantau hemodinamik pasien. ACLS

ADA PERTANYAAN ? Selalu tanyakan ke audience apakah mereka sdh cukup jelas mengenai materi yg baru disampaikan. ACLS

Jika tidak ada pertanyaan,berikan slide ini: seekor anak ayam bertanya pada mantan bakal calon saudaranya yg sekarang sdh menjadi telur ceplok…. ACLS

Setelah tidak ada pertanyaan,sampaikan terima kasih dan lanjutkan dengan pemutaran video intubasi dan juga video ttg bagging. Terima Kasih ACLS