KAWASAN INDUSTRI TERPADU

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POTENSI UNGGULAN DAN PELUANG INVESTASI DI KAB. BANYUWANGI
Advertisements

P E L A B U H A N.
NORMA STANDAR PEDOMAN MANUAL
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PRASARANA OLAH RAGA DI DAERAH PERMUKIMAN
Materi SD kelas V Transportasi
MANUSIA, TANAH, DAN LAHAN
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
PENETAPAN TERMINAL TIPE B DI JAWA BARAT
MATERIAL HANDLING PADA PT. INDONATA UTAMA (PRODUSEN NATA DE COCO)
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BERBAGAI JENIS TRANSPORTASI
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
Sasaran Rencana Induk Perkeretaapian Nasional
Rapat Pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional
POTENSI DAERAH Pertanian
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
PROFILE Copyright of Taman Cipta Niaga®  Mencermati peluang peningkatan perekonomian pada sektor perindustrian yang terus mengalami perkembangan,
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
Pertemuan 4 Perencanaan Pelabuhan
PERENCANAAN PELABUHAN
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
JENIS TARIF ANGKUTAN.
DEFENISI DAN FUNGSI TERMINAL SECARA UMUM
FASILITAS PELABUHAN.
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI
08 DEFENISI DAN FUNGSI TERMINAL SECARA UMUM
05 CIRI PRASARANA TRANSPORTASI
PELABUHAN Oleh : Eka O. N..
JARINGAN TRANSPORTASI DAN PELAYANAN TRANSPORTASI DI KAWASAN RURAL
PELABUHAN ALUR PELAYARAN.
UKURAN DERMAGA Panjang Dermaga
PERATURAN PRESIDEN NO. 87 TAHUN 2011 RENCANA TATA RUANG KAWASAN BBK
Sistem Transportasi Pertemuan 5 Transportasi Darat 04 –
PENDAHULUAN Pertemuan 1
TRANSPORTASI INDONESIA 2045
Dasar Hukum: UU 38/2004 tentang Jalan
TATA GUNA LAHAN & TRANSPORTASI
DAMPAK YANG MENGUNTUNGKAN
Alur Kerja Studi Master Plan
I. PENGERTIAN PELABUHAN
TATA GUNA LAHAN & TRANSPORTASI
03. SISTEM PRASARANA TRANSPORTASI DARAT
Jaringan Transportasi
KDK TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL FT. UNDA
PENGERTIAN JARINGAN TRANSPORTASI
TEORI KRUGMAN Trade and Geography: Economies of Scale, Differentiated Products and Transport Costs ( Paul Krugman): teori yang relevan dengan kondisi ekonomi.
OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN
TRANSPORTASI MAKRO.
Kuliah 13 Terminal.
METROPOLITAN CIREBON Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Majalengka Di susun oleh : aditiYA RAMDANI – BALEBAT.
Pertemuan kesembilan “BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA”
KONSEP WILAYAH DAN PUSAT PERTUMBUHAN.
Sub sistem transportasi laut.
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
Transit Oriented Development (TOD)
IDENTIFIKASI 24 PELABUHAN PENDUKUNG TOL LAUT
danielta maulana cahya wirani dhinar wika lukman najhan
Disampaikan pada Sosialisasi RIPPARPROV
Pengangkutan Dengan Kereta Api (Aspek Hukum)
Kuliah 3 Transportasi Darat.
By : Atit Setiani, S.Tr,. MM.T.R. Istilah atau sebutan lain pelabuhan PELABUHAN HARBOURPORTDOCK.
Perencanaan Transportasi
I. PENGERTIAN PELABUHAN
PROPOSAL PENELITIAN Oleh Ansar G2F PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KONAWE SELATAN.
SEDIMENTASI by: Laurensia A H Obe-X 15. Devinisi Sedimentasi Sedimentasi adalah masuknya muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu melalui.
Pelabuhan Penyeberangan adalah pelabuhan yang khusus dipergunakan untuk angkutan penyeberangan dengan menggunakan Kapal Ro-Ro. Memuat atau membongkar.
Deskipsi Menjelaskan tentang Pengertian Pelabuhan meliputi : Perkembangan Pelabuhan, Arti penting pelabuhan, Definisi Pelabuhan, Macam pelabuhan, Pelabuhan.
MODUL 10 : Stasiun dan Emplasemen
K O N S T R U K S I J A L A N D A N J E M B A T A N JENIS BAHAN PEKERASAN JALAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN KLASIFIKASI JALAN Pendidikan Teknik Sipil.
 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN BISNIS  KONSEP PENGEMBANGAN AEROCITY  KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI.
Transcript presentasi:

KAWASAN INDUSTRI TERPADU - Tertuang dalam RTRW Berada Pada Akses Jalan Nasional Akses dari Pelabuhan 15 km Dari Pusat Kota 25 km Luas 600 Ha. Suplai Air Bersih Memadai Suplai Energi Listrik Unlimited Akses dari Bandara 30 km index

dengan pertimbangan teknis antara lain sebagai berikut : KAWASAN INDUSTRI TERPADU Dengan berbagai macam pertimbangan strategis dan ekonomis, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi saat ini mempersiapkan satu Kawasan Industri (Industrial Estate) yang berada di Wilayah Kecamatan Wongsorejo. dengan pertimbangan teknis antara lain sebagai berikut :

KAWASAN INDUSTRI TERPADU Lokasi berada di luar Kota ± (kurang lebih) 18 KM dari Kota Kabupaten sehingga diharapkan kegiatan produksi bagi perusahaan serta akses keluar masuk tidak mengganggu ; Lokasi berjarak ± (kurang lebih) 10 KM dari pelabuhan Meneng / Ketapang dimana pelabuhan ini mempunyai persyaratan teknis yang sangat memadai bagi kegiatan bongkar muat utamanya kegiatan eksport Import :

KAWASAN INDUSTRI TERPADU Dengan spesifikasi Kedalaman 18 M sehingga mampu untuk kegiatan sandar/bongkar/muat kapal-kapal barang super besar, Rentang/Panjang Dermaga ± (kurang lebih) 600 m, Luas areal penimbunan petikemas dan barang lainnya ± (kurang lebih) 10. ha, Lokasi berjarak ± (kurang lebih) 10 KM dari Stasiun Kereta Api Banyuwangi Baru (Ketapang) dimana Stasiun KA ini mempunyai persyaratan teknis yang sangat memadai bagi kegiatan bongkar muat ;

KAWASAN INDUSTRI TERPADU Jalan Akses masuk ke lokasi ± (kurang lebih) 800 m dari jalan nasional sehingga sangat minim kemungkinan mengganggu arus lalu lintas pada akses jalan nasional; Berada pada akses jalan Nasional yaitu ruas jalan Surabaya – Banyuwangi yang merupakan jalur utama transportasi pantura

KAWASAN INDUSTRI TERPADU Lokasi tersebut telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuwangi sebagai Kawasan Industri dan Agro Bisnis ; Kemudahan untuk Pembebasan lahan dikarenakan lokasi yang direncanakan adalah merupakan lokasi dengan kepemilikan tunggal dengan Sertipikat Hak Guna Usaha (HGU), Saat ini dalam proses peralihan kepemilikan ;

KAWASAN INDUSTRI TERPADU Tanggapan Positif dari masyarakat Kecamatan Wongsorejo Khususnya serta Kabupaten Banyuwangi umumnya dengan harapan apabila kawasan tersebut menjadi kawasan insdustri diharapkan dapat menggairahkan gerak roda perekonomian masyarakat (multiple effect) yang akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. End