RETORIKA, SENI BERKOMUNIKASI
PENGANTAR Kita selalu membutuhkan komunikasi dengan orang lain Sebagian besar aktivitas manusia selalu ditandai kegiatan bertutur Dengan bertutur manusia mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungannya, dan menciptakan budaya insani
Kemampuan bertutur atau berbicara bisa jadi merupakan bakat. Kepandaian bicara yang baik memerlukan pengetahuan dan latihan Orang sering memperhatikan cara dan bentuk pakaian, tetapi lupa memperhati-kan cara dan bertutur yang baik Di sinilah retorika sebagai “ilmu berbi-cara” diperlukan oleh semua orang
PENGERTIAN Retorik (rhetoric, rhetorica) yakni ilmu berpidato (the art of oratory) Seni penggunaan bahasa secara efektif (the art of using language effectively) Seni berbicara dengan baik yang dicapai berdasarkan bakat alam dan keterampilan teknis Ilmu dan seni yang mengajar orang untuk terampil menyusun tuturan yang efektif Seni untuk “memanipulasi” percakapan (the art of fake speech)
ELEMEN DASAR KOMUNIKASI Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect Sumber (source) Pesan (message) Saluran (media) Penerima (receiver) Efek (effect)
TIGA ASPEK RETORIK PLATO Pertama, sebagai penutur harus sanggup menun-jukkan kepada khalayak bhawa kita memiliki pe-ngetahuan luas, kepribadian terpercaya, status terhormat (PRINSIP ETHOS) Kedua, kita harus menyentuh hati khalayak, pera-saan, emosi, harapan, kebencian, dan kasih sayang (PRINSIP PHATOS) Ketiga, kita harus dapat meyakinkan khalayak de-ngan menunjukkan bukti, fakta, evidensi, dan argumentasi (PRINSIP LOGOS)
Pengembangan prinsip ethos – phatos -- logos berkaitan dengan aspek utama komunikasi, yaitu aspek verbal dan nonverbal Prinsip ethos – pahtos – logos pada da-sarnya dapat diterapkan dalam segala situasi komunikasi Penerapan prinsip tersebut tetap harus memperhatikan elemen dasar komunikasi
Pengaturan Pesan Disesuaikan dengan urutan motif (motive sequence) dari proses berpikir manusia, yaitu: Perhatian (attention) Kebutuhan (need) Pemuasan (satisfication) Visualisasi (visualisation) Tindakan (action)
PERNYATAAN PENTING Apabila ingin mempengaruhi orang lain, rebutlah perhatiannya, selanjutnya bangkitkan kebutuhannya, berikan petunjuk bagaimana cara memenuhi (memuaskan kebutuhannya), gambarkan dalam pikirannya keuntungan dan kerugian yang diperoleh, dan akhirnya doronglah ia untuk bertindak
PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF Dirumuskan dalam konsep kata REACH, yang berarti merengkuh atau meraih Respect = sikap hormat dan menghargai Empathy = paham situasi orang lain Audible = dapat didengar/dimengerti Clarity = kejelasan Humble = rendah hati
RESPECT Sikap hormat dan menghargai lawan bicara Pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting Sikap respect akan membuka kemungki-nan terjalinnya komunikasi Samuel Johnson: there will be no RES-PECT without TRUST, and there is no TRUST without INTEGRITY
EMPHATY Kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain Kemampuan untuk mendengar dan bersikap reseptif atau siap menerima masukan/umpan balik Kita perlu mengerti dan memahami dengan cermat kondisi lawan bicara Empati akan memudahkan kita memilih cara dan sikap yang tepat agar penerima pesan mudah diterima
AUDIBLE Pesan dapat didengar dan dimengerti Kunci utama agar pesan bersifat audible: a) susun pesan sesederhana mungkin b) fokus pada informasi penting c) gunakan ilustrasi/analogi utk memperjelas d) taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan lingkungan di sekitar Anda e) selalu menyiapkan rencana (pesan) cadangan
CLARITY Pesan harus jelas sehingga tidak menim-bulkan multiinterpretasi Berkaitan dengan kualitas suara Berkaitan dengan pilihan bahasa (kata, kalimat) yang kita gunakan Berkaitan dengan pengorganisasian ide (pesan)
HUMBLE Adalah sikap rendah hati Merupakan unsur yang terkait dengan prinsip pertama (respect) Rendah hati akan memunculkan sikap menghormati orang lain Rendah hati versus rendah diri
TEAM WORK Prinsip komunikasi di atas juga berlaku untuk komunikasi dalam/antar kelompok Komponen penting dalam membangun organisasi (teamwork) yaitu komunikasi yang efektif dalam team TEAM: akronim dari Together Everyone Achieve More” Kondisi tersebut akan menghadirkan sinergi
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI FIELD OF EXPERIENCE FRAME OF REFEREN
Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh faktor kerangka acuan (frame of reference) dan cakupan pengalaman (field of experince) yang dimiliki oleh Pembicara (0-1) dan Pendengar (0-2). Daerah yang diarsir menunjukkan kesamaan acuan dan pengalaman antara 0-1 dan 0-2. Artinya, jika 0-1 dan 0-2 memiliki acuan dan pengalaman yang relatif sama, maka komunikasi akan berjalan dengan lancar. Daerah yang diarsir semakin luas, berarti komunikasi makin efektif. Sebagai ilustrasi, jika Anda (mahasiswa) akan berkomu-nikasi dengan seorang petani, harus ada upaya menya-makan atau “mendekati” acuan (kemampuan berpikir) dan pengalaman yang dimiliki oleh petani. Dengan demikian, komunikasi akan bisa berjalan dengan lancar (‘nyambung”)
PENUTUP We are judged each day by our speech Ajining saliro dumunung ing busono, ajining diri dumunung ing lathi Cara bicara mengungkapkan apakah kita orang terpelajar atau kurang ajar