STRUKTUR FILM DAN UNSUR PEMBENTUK FILM PERTEMUAN KE-4 MATA KULIAH PENULISAN SKENARIO
STRUKTUR FILM Struktur yang baik adalah struktur yang sederhana. Beberapa faktor yang mempengaruhi: keutuhan (semua unsur dalam film mesti bertalian dengan subyek utamanya ketergabungan (harus berhubungan antar unsur, dan menunjukkan kesimpulan)` tekanan (tekanan akan menentukan posisi dari unit-unit utama dan sampingan film) Interest (berhubungan dengan “isi” dari setiap unit)
STRUKTUR FILM Struktur film terdiri dari : shot; Sebuah potongan film bagaimanapun panjang atau pendeknya yang merupakan hasil satu pemotretan. Scene atau adegan; Penamaan atas serangkaian shot yang beberapa unsur didalamnya memiliki kesamaan, yakni setting, konsep, action, pelaku, suasana jiwa atau apa saja. Sequence atau babak; Terbentuk apabila beberapa adegan disusun secara berarti dan logis. Babak memiliki ritme permulaan, pengembangan dan akhir.
STRUKTUR FILM Analoginya seperti ini: Kata membentuk kalimat, dan kalimat membentuk paragraf. kalau kita aplikasikan ke struktur film: Shot membentuk scene, dan scene membentuk sequence.
STRUKTUR FILM Struktur ditentukan oleh sejumlah unsur : 1. Eksposisi (keterangan tentang tempat, waktu, suasana, watak) 2. Point of attack (konfrontasi awal dari kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan) 3. Komplikasi (menuturkan keterlibatan-keterlibatan antar unsur pendukung cerita) 4. Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam pertengahan cerita) 5. Reversal / pembalikan (terjadinya komplikasi baru antar pendukung cerita) 6. Konflik (perbenturan antara kekuatan-kekuatan yang bertentangan)
STRUKTUR FILM 7. Rising Action (pengungkapan pengembangan plot utam) 8. Krisis (timbul apabila komplikasi-komplikasi menuntut keputusan penting dari tokoh) 9. Klimaks (puncak paling tinggi dari semua ketegangan dan intensitas. Biasanya timbul bersamaan dengan krisis) 10. Falling action (klimaks menurun dan menuju kesimpulan) 11. Kesimpulan (tahap semua pertanyaan dijawab, masalah utama dipecahkan dan diatasi. Dalam cerita tragedi disebut katarsis, dan happy end dalam suatu komedi.)
STRUKTUR FILM Pola penulisan scenario yang paling lazim digunakan adalah struktur tiga babak. Pola ini hampir digunakan dalam semua film-film Hollywood. Struktur tiga babak berasal dari drama yunani kuno, yang ditemukan oleh aristoteles yang berkata bahwa drama yang baik seperti kehidupan kita, Yaitu anak-dewasa-tua dan seperti kehidupan alam, yaitu pagi-siang-sore/malam. Struktur tiga babak ini adalah satu satu jenis pola bercerita. Struktur ini juga yang dipakai untuk menyusun konstruksi dramatik. Wells Root dalam bukunya Writing the script menulis bahwa sebuah cerita yang baik ibarat sebuah sungai yang menyeret perahu sang protagonis ke arah air terjun. proses tokoh protagonis bagaimana dan kenapanya sampai ke air terjun dibagi dalam tiga babak.
Struktur tiga babak (1) BABAK I/opening/Pembukaan Opening atau pembukaan mempunyai durasi 2-5 menit pertama. Tugas dari babak pertama ini adalah: - Memperkenalkan tokoh protagonis secepat mungkin dan penonton secepat itu juga mengidentifikasi pada tokoh tersebut. -Memperkenalkan tokoh antagonis -Memperlihatkan problem utama yang dihadapi protagonis -Memberikan risiko yang besar apabila protagonis gagal dalam menghadapi problemnya.
Sebelum masuk ke Babak II atau Tengah, segeralah memasukan POINT OF ATTACK (POA), titik dimana menjadi awal bergulirnya cerita yang sesungguhnya. Penonton harus terseret oleh cerita tanpa bisa melepaskan diri lagi. Ini harus secepatnya dihadirkan supaya penonton tidak keburu bosan. Teori POA ini dikemukakan oleh William miller dalam bukunya Screenwriting for Narrative Film and Television.
Struktur tiga babak (2) BABAK II atau Tengah Babak kedua ini adalah tahap pengembangan, dimana haruslah diintensifkan problem- problem protagonis atau tokoh utamanya serta hambatan-hambatan yang dihadapi tokoh. Di babak kedua inilah cerita sesungguhnya diuji akan menjadi baik dan memuaskan bagi penonton. Akan seperti apakah ending dari babak selanjutnya. Pada babak kedua ini juga haruslah dibangun curiosity, suspense dan surprise.
Struktur tiga babak (3) BABAK III/akhir/ending/klimaks Babak terakhir ini ibarat selesainya sebuah tugas. Dimana penyelesaian semua problem yang dihadapi oleh tokoh protagonis, apakah ia berhasil mengatasinya masalahnya ataukah gagal dan berakhir dengan tragis. Menyelesaikan masalah dalam sebuah film biasanya mempunyai dua pilihan: happy ending atau unhappy ending/ sad ending. Dalam banyak kasus film-film Hollywood hampir bisa dipastikan, semua berakhir dengan happy ending, meskipun sering ceritanya diambil dari kisah nyata. Ada juga kisah nyata yang benar-benar digambarkan berakhir tragis pada babak terakhir ini. Pilihan happy atau unhappy ending adalah urusan yang harus dikompromikan dengan selera penonton kalau ceritanya diluar kisah nyata. Penonton tidak pernah menghendaki suatu ending yang tragis, tidak bahagia dan mengecewakan. Rumus happy ending adalah rumus paling banyak digunakan oleh Hollywood.
Unsur pembentuk film Film dibentuk oleh unsur audio dan visual Secara teori dikategorikan dalam: Unsur naratif: Materi atau bahan olahan, dalam hal ini adalah penceritaannya. Unsur sinematik: Cara atau dengan gaya seperti apa bahan olahan itu akan digarap.
Unsur pembentuk film Aspek penceritaan: background tokoh, karakter, permasalahan, ruang, waktu. Kesemuanya berkesinambungan dalam menjalin peristiwa atau kejadian dan dilatarbelakangi oleh hukum kausalitas (logika sebab akibat). Paduan antara ruang, waktu dan aspek kausalitas adalah yang membentuk elemen pembentuk naratif sebuah film Aspek pembentuk sinematik: Mise en Scene, Sinematografi, editing, Suara Mise en Scene (dari bahasa prancis): segala sesuatu yang berada di depan kamera. Sinematografi: hubungan esensial bagaimana perlakuan terhadap kamera serta bahan baku yang digunakan, bagaimana kamera digunakan untuk memenuhi kebutuhannya yang berhubungan dengan objek yang akan direkam. Editing: Struktur, ritme, penekanan dramatik dibangun melalui proses pemilihan, penyambungan dari gambar yang sudah direkam. Suara: seluruh unsur bunyi yang berhubungan dengan gambar. Dialog/ narasi, musik ataupun effect
Unsur pembentuk film Ada 4 elemen penting dari mise en scene : - Setting - Tata Cahaya - Kostum dan make up - Akting dan pergerakan pemain
kesimpulan Unsur naratif dan sinematik merupakan 2 unsur yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya harus saling berinteraksi serta memiliki kesinambungan. Sehingga bentuk film menjadi utuh”
kesimpulan Film yang baik adalah film yang mampu menggugah emosi penontonnya. Ada unsur naratif dan sinematik yang dibangun secara menyatu
TUGAS REVIEW FILM Individu: Poin: Masalah | Tujuan Film | Tokoh dan Karakter | Pesan Film | kritik Format: 2 halaman PENUH! | 1,5 spasi | 12 TNR | a4 | Margin: normal | No PLAGIAT! Dikumpul di pertemuan ke-5 tanggal 15 april 2014