Dr. Djoko Poernomo, M.Si Dosen Knowledge Management Program Studi Adm. Bisnis FISIP UNEJ 10 September (3)
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep strategi transfer pengetahuan dalam organisasi Mahasiswa dapat menjelaskan sejumlah rintangan dalam transfer pengetahuan dalam organisasi Mahasiswa dapat menjelaskan peran Administrator dan strategi transfer pengetahuan agar sukses di dalam organisasi Mahasiswa dapat menjelaskan kultur yang perlu dibangun dalam organisasi agar strategi transfer pengetahuan sukses.
Strategi adalah action plans. Transfer adalah proses memindahkan sesuatu dari tempat asal ke tempat lainnya namun dalam proses tersebut tidak harus dimaknai ada yang kurang di tempat asal sedangkan di tempat lain atau “baru” terjadi penambahan. Contoh transfer pengetahuan. Pengetahuan adalah kapasitas manusia (kemampuan potensial & aktual) untuk mengambil tindakan yang tepat pada situasi yang bervariasi dan tak pasti atau kombinasi dari pengalaman, nilai, informasi, dan wawasan, yang merupakan kerangka untuk memahami pengalaman dan informasi baru Pengetahuan: explicit knowledge & tacit knowledge. Pengubahan yang dimaksud adalah memodifikasi atau merubah pengetahuan.
Apa itu strategi transfer pengetahuan dan pengubahannya? Mengapa (perlu atau penting) strategi transfer pengetahuan dan pengubahannya? Bagaimana strategi transfer pengetahuan dan pengubahannya dilakukan?
Strategi transfer pengetahuan dan pengubahannya dapat dimaknai sebagai sejumlah rencana yang dilakukan oleh organisasi untuk memindahkan seperangkat wawasan, pengalaman, nilai-nilai, dan informasi ke pihak lainnya agar diperoleh pemahaman yang sama atas sesuatu fenomena demi kebaikan (organisasi) bersama. Isu kritis: 1) Bagaimanakah transfer pengetahuan (secara organisasional) dapat berjalan secara efektif? 2) Apakah harus menggunakan “pihak luar” untuk melakukan hal tersebut di dalam organisasi?
Banyak cara untuk mentransfer pengetahuan misalnya terstruktur, tidak terstruktur, dan spontan. Saat ini adalah era teknologi informasi, organisasi atau masyarakat bisa saja menggunakan , chatting untuk mentransfer namun tatap muka tetaplah sangat penting untuk tansfer, terlebih jika itu menyangkut tacit knowledge. Alasan sulitnya mentransfer tacit knowledge selain tatap muka ialah sulit untuk mendeteksi “ambisi” orang dalam organisasi lewat teknologi. Apa yang harus dilakukan Administrator?
Transfer pengetahuan kemungkinan terjadi dari eksternal ke internal; dari internal ke eksternal; dan dari internal ke internal. Mengingat administrator adalah peletak landasan arah, kebijakan, dan strategi organisasi maka ia harus bisa memfasilitasi terjadinya transfer pengetahuan dan pengubahannya. Cara (fasilitasi) yang harus ia lakukan: 1) Mendisain ruang komunikasi (percakapan) 2) Mendisain Forum Terbuka secara periodik 3) Mengundang pihak luar jika dipandang perlu.
1) Transfer/konversi pengetahuan antarindividu 2) Transfer/konversi pengetahuan individu ke struktur eksternal 3) Transfer/konversi pengetahuan dari struktur eksternal ke individu 4) Transfer/konversi pengetahuan dari kompetensi individual ke struktur internal
5) Transfer/konversi pengetahuan dari struktur internal ke kompetensi individual. 6) Transfer/konversi pengetahuan di dalam struktur eksternal. 7) Transfer/konversi pengetahuan dari struktur eksternal ke struktur internal. 8) Transfer/konversi pengetahuan dari struktur internal ke struktur eksternal. 9) Transfer/konversi pengetahuan di dalam struktur internal. 10) Memaksimalkan penciptaan nilai.
Rendahnya rasa saling percaya Perbedaan kultur, kosa kota, dan kerangka pilihan Kurangnya waktu dan tempat pertemuan Status dan penghargaan kepada pemilik pengetahuan Rendahnya daya serap pada si penerima Kepercayaan bahwa para ahli paling mengetahui dan masalahnya disini tidak ditemukan Tidak toleran dengan kesalahan dan perlunya dibantu.
Bangun hubungan dan kepercayaan melalui pertemuan tatap muka Ciptakan dasar yang sama melalui kosa kata, kamus, pendidikan, diskusi, tim, dan rotasi pekerjaan Tentukan waktu dan tempat untuk transfer pengetahuan (pameran, ruangan diskusi, dsb) Evaluasi kinerja dan sediakan insentif yang didasarkan atas “sharing” Didik anggota organisasi untuk fleksibel, sediakan waktu dan sumber daya untuk belajar Dorong ide yang kualitasnya baik tanpa memperhitungkan sumber ide Terima dan hargai kreativitas yang salah; kolaborasi; jangan kehilangan suasana untuk tidak mengetahui apapun.
Tacit knowledge Dokumen-dokumen tertulis Software Produk jadi Barang dalam proses Dan lain-lainnya.