SIFAT GERAK OTOT Untuk menghasilkan suatu gerak, otot bekerja berpasangan dengan otot lain. Saat suatu otot berkontraksi, maka otot yang bersangkutan akan menggerakkan tulang yang dilekatinya ke satu arah. Sebaliknya, otot lain yang merupakan pasangannya akan menggerakkan tulang ke arah sebaliknya (berlawanan). Gerak kedua otot tersebut disebut GERAK ANTAGONIS
GERAK ANTAGONIS Arah gerakan yang antagonis dapat berupa: Gerak antagonis merupakan gerak otot-otot yang arah gerakkannya saling berlawanan. Arah gerakan yang antagonis dapat berupa: ekstensor (meluruskan) x fleksor (membengkokkan) abduktor (menjauhi badan) x adduktor (mendekati badan) depresor (menurunkan) x elevator (mengangkat) supinasi (menengadah) x pronasi (menelungkup) Contoh otot antagonis adalah otot bisep (otot ber-origo dua) dan otot trisep (otot ber-origo tiga).
GERAK FLEKSI DAN GERAK EKSTENSI GERAK FLEKSI terjadi karena bisep berkontraksi dan trisep berelaksasi. Otot bisep disebut fleksor karena saat berkontraksi terjadi gerak fleksi. GERAK EKSTENSI terjadi karena bisep berelaksasi dan trisep berkontraksi. Otot trisep disebut ekstensor karena pada saat berkontraksi terjadi gerak ekstensi
GAMBAR GERAK ANTAGONIS PADA OTOT BISEP DAN TRISEP
GERAK SINERGIS GERAK SINERGIS merupakan gerak otot yang arah gerakkannya searah (saling menunjang). Contoh gerak sinergis adalah gerak otsaat terot-otot di antara tulang rusuk yang bekerjasama saat terjadi pengambilan dan penghembusan nafas