1 SEMUA RESEARCH DILIBATKAN DLM PERLAWANAN TERHADAP ERROR Sampling error Error karena nonresponse Error dlm prosesing dan statistical analisis Kesalahan dalam desain survei =bias Bias karena desain questionnaire dan question- wording Unreliability atau kurangnya validitas dari macam teknik yang digunakan=bias Interviewer bias Responden unreliability, ignorance, misunderstanding, retinence, atau bias Bias dalam recording dan coding jawaban Kesalahan menginterpretasikan hasil=bias
2 KESALAHAN-KESALAHAN DLM SURVEI SAMPLING ERROR KERANGKA SAMPEL TDK MEMADAI/ TDK MENCAKUP SELURUH POPULASI JUMLAH SAMPEL TDK MENCUKUPI SAMPEL TIDAK REPRESENTATIF MEASUREMENT ERROR PENGUKURAN TIDAK SAKSAMA, SHG TDK SESUAI DG YG SEHARUSNYA DIUKUR (Biasanya kesalahan tsb tdk terdeteksi/ kl sdh terjadi sulit dikoreksi)
3 PENELITIAN DENGAN KERANGKA SAMPLING, DAN JML SAMPEL MEMADAI, BELUM TENTU MENGHASILKAN DATA YG VALID PENGUKURAN YG KURANG CERMAT “MEASUREMENT ERROR”
4 PENGUKURAN/ MEASUREMENT SUATU PROSEDUR DI MANA KITA MEMBERI PENILAIAN TENTANG KUANTITAS DAN KUALITAS KARAKTERISTIK SUBJEK (ORANG, BENDA, ATAU KEJADIAN) MENILAI BESAR KECILNYA SUATU GEJALA
5 PENGUKURAN MERUPAKAN HAL TERPENTING DLM MEMPEROLEH DATA YG VALID PENGUKURAN MEMADAI/AKURAT ~ VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA TINGGI
6 AKURASI STUDI : RELIABITAS: DERAJAT PERSAMAAN DIANTARA HASIL2 STUDI YG DIULANG PADA SITUASI YG SAMA VALIDITAS: KELANJUTANNYA, DI MANA STUDI MENGUKUR APA YG HRS DIUKUR
7 KUALITAS PENGUKURAN RELIABILITY DAN VALIDITY Seseorang yang belajar memanah, pertama kali yang harus dipelajari adalah belajar memanah secara tepat mengenai pusat dari target sasaran, dan sesudah itu kemudian belajar melakukan hal tersebut secara konsisten. Ini adalah analog dari reability dan validity. Konsistensi atau reliability dari pengukuran digambarkan dengan betapa dekatnya hasil tembakan-tembakan satu sama lain, di manapun hasil tembakan itu menuju sasaran. Validity digambarkan seperti tujuan memanah, betapa dekatnya hasil tembakan-tembakan satu sama lain dan tertuju pada pusat dari target sasaran. Idealnya sejumlah tembakan-tembakan seharusnya jatuh pada pusat dari target sasaran (reliable dan valid), tetapi sejumlah tembakan-tembakan mungkin jatuh berdekatan satu sama lain tetapi menyimpang jauh dari pusat target sasaran. Ini yang dikatakan reliable tetapi tidak valid, dan kemungkinan disebabkan karena BIAS dalam pengukuran.
8 * * * * * * ** * * * * VALIDITAS RELIABILITASRELIABILITAS HIGH LOW HIGH LOW * * * * * ** * * * * * * * *
9 VALIDITY Validity didefinisikan sebagai sampai sejauh mana suatu test mengukur apa yang harus diukur. Pendekatan ini sering digunakan dalam epidemiologi dan menggaris bawahi sensitivity. Validitas ditujukan pada komprehensiveness atau kecukupan dari pertanyaan-pertanyaan dalam menggambarkan tujuan. Sebagai contoh pada suatu skala kepuasan pasien, apakah semua items yang relevan dengan konsep yg ingin diukur ada dan apakah semua aspek kepuasan diukur? Jika tidak, maka yang akan ditarik adalah kesimpulan invalid. Masalah reliability dan validity seringkali timbul akibat teknik kuesioner.
10 MENILAI RELIABILITY Reliability adalah konsistensi dalam memperoleh hasil yang sama apabila pengukuran dilakukan dalam kondisi yang sama. Reliability atau konsistensi, berkaitan dengan kesalahan pengukuran. Reliability disimbolkan dengan tersebarnya tembakan. Ini ditujukan pada konsistensi atau stabilitas proses pengukuran sepanjang waktu oleh pengamat/ observers. Unreliability dapat dilihat sebagai discrepancies / kesenjangan yg dpt terjadi pd pengukuran yg berulang kali dilakukan.
11 SUATU PENGUKURAN DG RELIABILITAS TINGGI, BLM TENTU VALIDITAS TINGGI MUNGKIN TERJADI PENGAMAT A DAN B MEMBUAT KESALAHAN PENGAMATAN YG SAMA
12 PENGUKURAN A. PENGUKURAN OBJEKTIF PENILAIAN KUANTITAS DAN KUALITAS FISIK DG MENGGUNAKAN ALAT PENGUKUR ( KUESIONER DLL, TIMBANGAN BADAN, TES LAB.) B. PENGUKURAN SUBJEKTIF PROSEDUR PENGUKURAN KUANTITAS DAN KUALITAS BERDASAR INTERPRETASI/PENDAPAT (SUBJEK = RESPONDEN)
13 PENGGUNAAN ALAT PENGUKUR TIDAK SELALU BERARTI PENGUKURAN MEMADAI/ DATA LEBIH VALID ALAT UKUR/INSTRUMEN TDK DIKALIBRASI SULIT/TDK PRAKTIS DIGUNAKAN DI LAP. RUSAK SAAT PENGUMPULAN DATA ALAT YG CANGGIH SULIT DIKALIBRASI
14 PENGUKURAN SUBJEKTIF ADA HAL-HAL YG TDK BISA DIUKUR SECARA OBJEKTIF KUANTITAS DAN KUALITAS YG BERHUB. DG MANUSIA SULIT DIUKUR SECARA OBJEKTIF PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT, PENDAPAT RESPONDEN TENTANG KUALITAS PELAYANAN SULIT DIUKUR SECARA OBJEKTIF (CONTOH: INDIK. RESPONSIVENESS, STIGMA THD HIV/AIDS) DLM HAL INI DILAKUKAN PENGUKURAN YG MERUPAKAN INTERPRETASI SUBJEKTIF PENGUKURAN SUBYEKTIF “KURANG BAIK” PERSEPSI SALAH
15 PENGUKURAN OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF TDK BERKAITAN DG TEHNIK PENGUKURAN ‘BAIK’ DAN ‘TDK BAIK’
16 CARA MENGHINDARI KESALAHAN PENGUKURAN DEFINISI OPERASIONAL RANCANGAN KUESIONER YG BAIK TENAGA LAPANGAN TERLATIH SUPERVISI TENAGA LAPANGAN
17 DEFINISI OPERASIONAL SUATU PERNYATAAN YG JELAS DAN RINCI TENTANG VARIABEL, SHG TIDAK MENIMBULKAN INTERPRETASI YG BERBEDA
18 RANCANGAN KUESIONER YANG BAIK
19 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KUESIONER TETAPKAN TUJUAN SURVEI ISI KUESIONER RELEVAN DG TUJUAN TETAPKAN INFORMASI APA YG AKAN DIKUMPULKAN TETAPKAN VARIABEL/INDIKATOR YG AKAN DIUKUR BGMN MENGAJUKAN PERTANYAAN BGMN MERANCANG KUESIONER YG VALID & RELIABLE SIAPA YG MENJADI RESPONDEN
20 KUESIONER YANG BAIK KUESIONER VALID: MENGHASILKAN JAWABAN YG BENAR DAN AKURAT MENGUKUR APA YG INGIN DIUKUR KUESIONER RELIABLE: SIAPAPUN PEWAWANCARA, KAPANPUN DAN DIMANAPUN; RESPONDEN YG SAMA AKAN MEMBERI JAWABAN YG SAMA
21 KUESIONER YG VALID DAN RELIABLE KUESIONER DIRANCANG DG BAIK DEFINISI OPERASIONAL UJI COBA/PRE-TEST KUESIONER
22 RANCANGAN KUESIONER YG BAIK GUNAKAN BAHASA YG SEDERHANA ALUR PERTANYAAN HARUS JELAS TAMPILAN FORMAT KUESIONER KODE JAWABAN HARUS DISEDIAKAN SATU KODE UNTUK SATU JAWABAN INSTRUKSI UNTUK PEWAWANCARA BEDAKAN DG PERTANYAAN YG HRS DIBACAKAN
23 RANCANGAN KUESIONER YG BAIK PASTIKAN KUESIONER SDH DI UJI COBA PASTIKAN PERTANYAAN SUDAH MENCAKUP INFORMASI UNTUK MENGUKUR SETIAP INDIKATOR AGAR DATA SUATU SURVEI DAPAT DIBANDINGKAN, PERTANYAAN DAN KATAGORI JAWABAN HRS SAMA SETIAP KALI SURVEI DILAKUKAN
24 MANFAAT PRE-TEST / UJI COBA LAPANGAN ?
25 PRE-TEST/ UJI COBA KUESIONER LANGKAH YG SANGAT PENTING UNT: MERANCANG ULANG/SEMPURNAKAN IDENTIFIKASI MASALAH TATA LAKSANA LAPANGAN MASALAH SALAH INTERPRETASI PERTANYAAN MASALAH BUDAYA SETEMPAT
26 TERIMA KASIH