Dra. Susanti Prasetiyaningtiyas, MSi PENGANTAR AKUNTANSI I Dra. Susanti Prasetiyaningtiyas, MSi
DEFINISI ACCOUNTING Accounting is the art of recording, classifying and summarizing in a significant menner and in the terms of money, transactions and events which are, in part at least, of a financial character and interpreting the result there of. Akuntansi ialah seni mencatat, mengelompokkan, mengikhtisarkan kejadian yg sedikit-dikitnya bersifat finansial dan dari catatan itu dapat ditafsirkan hasilnya.
Pencatatan dilakukan dg pedoman sbb : 1. Berdasarkan sumber/dokumen yg nyata, yaitu faktur, kwitansi, nota dll 2. Pencatatan dilakukan pada hari terjadinya → pencegahan kelalaian 3. Pencatatan serapi mungkin
JENIS PERUSAHAAN MENURUT KEGIATAN USAHANYA : I. Service Businesses (perusahaan jasa) → perusahaan yg menjual jasa kepada konsumen Ex : Prsh asuransi, angkutan, biro iklan, bank dll II.Merchandising Busineses (perusahaan dagang) → perusahaan yg membeli dan menjual barang tetapi tidak memproduksi sendiri barang tsb Ex :toko, penyalur dll
III. Manufacturing Businesses (perusahaan industri) → perusahaan yg memproduksi barang Ex: pabrik rokok, pabrik kertas, pabrik ban dll
Pengguna dan Guna Informasi Ada 2 golongan pengguna yg berkepentingan : 1. Langsung terhadap perusahaan, yaitu Pemilik, kreditor, manajemen, karyawan dan pemerintah 2. Tidak langsung terhadap perusahaan yaitu : Analis dan konsultan keuangan, asosiasi dagang dan federasi buruh
Bentuk Perusahaan : 1. Perusahaan Perseorangan (Proprietorship) 2. Perusahaan Firma (Patnership) 3. Perseroan Komanditer (Patnership) 4. Perseroan Terbatas (Corporation) 5. Koperasi 6. Perusahaan Negara
Mengapa perlu Akuntansi pada Organisasi Modern? Akuntabel Transparan Adil (Fair) Bertanggung jawab Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis
Akuntabel? Organisasi modern yang akuntabel : Catatan keuangan yang tertib dan akurat Didukung dokumen transaksi yang lengkap Siap audit
Laporan Keuangan Contoh 1
Contoh 2
Contoh 3
Bentuk Persamaan Akuntansi AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL + PENDAPATAN - BIAYA
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan Transaksi 1 Pada tanggal 1 Desember 2008, Jisan Mendirikan sebuah salon kecantikan yang diberi nama “Salon Jreng” dengan menyetorkan dana sebesar Rp 20.000,-.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan Transaksi 2 Pada awal bulan tersebut dibeli peralatan salon seperti kursi, alat pengering rambut, dan sebagainya seharga Rp 10.000,- secara tunai.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan… Transaksi 3 Tanggal 5 Desember dibeli perlengkapan salon seperti bahan make-up, pewarna rambut, shampo, bahan pembersih kulit, dsb. Seharga Rp 4.000,- secara kredit.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan… Transaksi 4 Dalam dua minggu pertama diperoleh penghasilan sebesar Rp 1.500,-, Namun jumlah tersebut seluruhnya merupakan tagihan.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan… Transaksi 5 Tanggal 20 Desember dibayar utang atas pembelian perlengkapan salon sebesar Rp 2.000,-. Dengan adanya transaksi ini maka kas berkurang dan utang berkurang sebesar Rp 2.000,-.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan… Transaksi 6 Untuk kegiatan usahanya disewa sebuah rumah. Biaya sewa bulan Desember adalah Rp 300,- yang dibayar tunai. Kas akan berkurang dan Modal akan berkurang Rp 300,-.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan… Transaksi 7 Perusahaan membayar gaji pegawai bulan Desember sebesar Rp 450,-. Jumlah ini merupakan biaya yang akan mengurangi modal sekaligus mengurangi kas.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan… Transaksi 8 Diterima pembayaran dari langganan yang telah menerima pelayanan dari “Salon Jreng” sampai dengan tanggal 15 Desember sebesar Rp 700,-. Dalam transaksi ini tagihan atau piutang akan berkurang dan kas akan bertambah. Perlu diperhatikan bahwa tidak ada kenaikan jumlah pendapatan atau modal.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan… Transaksi 9 Selama dua minggu terakhir bulan Desember, salon telah memberikan jasanya dan muncul tagihan pada pelanggan yang menggunakan jasa sebesar Rp 3.800,-. Jumlah ini tentu menaikkan pendapatan perusahaan sekaligus menambah jumlah tagihan atau piutang.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan… Transaksi 10 Pada akhir bulan Desember dibayar biaya listrik Rp 250,- dan air Rp 150,-. Transaksi ini pada prinsipnya sama dengan transaksi 6. Kas dan Modal akan berkurang.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan… Transaksi 11 Persediaan perlengkapan salon yang tersisa pada akhir bulan Desember Rp 3.000,-. Berarti, selama bulan Desember digunakan perlengkapan salon sebesar Rp (4.000,- - 3.000,-) atau Rp 1.000,-. Transaksi ini akan mengurangi jumlah perlengkapan salon dan mengurangi modal Rp 1.000,-, sebab biaya perlengkapan muncul Rp 1.000,-.
Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan… Transaksi 12 Tanggal 31 Desaember Jisan mengambil uang kas untuk keperluan pribadi sebesar Rp 600,-. Jumlah ini tentu akan mengurangi kas. Selain itu modal perusahaan akan berkurang dalam jumlah yang sama karena ada pengambilan modal atau disebut juga prive.
Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1997 Salon JRENG Laporan Perubahan Modal Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1997 Modal, 1 Desember 1997 Tambah: Laba bersih bulan Desember Kurang: Pengambilan Prive 20.000 3.150 23.150 600 Modal, 31 Desember 1997 22.550
BAGAIMANA MENGHITUNG HARGA POKOK? Perusahaan Jasa Pada perusahaan jasa tidak terdapat persediaan barang dagangan karena jasa termasuk barang tidak berujud. Perhitungan harga pokok jasa adalah penjumlahan seluruh biaya usaha untuk melakukan jasa kepada pelanggan yang meliputi : Biaya Pemasaran Biaya Administrasi dan Umum
Laporan Harga Pokok Penjualan 2. Perusahaan Perdagangan Perusahaan perdagangan bercirikan adanya transaksi jual dan beli barang jadi. Dengan demikian terdapat aliran keluar dan masuk barang jadi di perusahaan. Hal ini berakibat pengusaha perlu menghitung Harga Pokok Penjualan dengan cara : UD JOSS Laporan Harga Pokok Penjualan Persediaan barang jadi (awal periode) Rp 2.000.000,- (+) Pembelian Barang Jadi (selama periode) Rp 20.000.000,- Barang jadi siap dijual Rp 22.000.000,- (-) Persediaan barang jadi (akhir periode) Rp 4.000.000,- Harga Pokok Penjualan Rp 18.000.000,-
Periode Setahun yang Berakhir 31 Desember 2004 UD JOSS Laporan Laba Rugi Periode Setahun yang Berakhir 31 Desember 2004 Penjualan Rp 80.000.000 (-) Harga Pokok Penjualan Rp 18.000.000 Laba Kotor Rp 62.000.000 Biaya Usaha : Biaya Pemasaran Rp 15.000.000 Biaya Administrasi dan Umum Rp 10.000.000 Rp 25.000.000 Laba Bersih Rp 37.000.000
3. Perusahaan Industri Pada perusahaan industri terdapat proses pembuatan produk yang memerlukan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya produksi lainnya. Oleh karenanya, untuk menyusun Laporan Laba Rugi pada perusahaan industri, maka pengusaha harus menyusun : Laporan Harga Pokok Produksi Laporan Harga Pokok Penjualan
Perusahaan Industri YESS Laporan Harga Pokok Produksi Periode Setahun yang Berakhir 31 Desember 2004 Bahan Baku : Persediaaan (awal) Rp 2.000.000 (+) Pembelian Rp 10.000.000 Siap dipakai Rp 12.000.000 (-) Persediaan (akhir) Rp 3.000.000 Biaya Pemakaian Bahan Rp 9.000.000 Tenaga Kerja : Rp 6.000.000 Biaya Produksi Lainnya : Biaya Listrik Rp 2.000.000 Biaya Air Rp 3.000.000 Biaya Sewa Rp 4.000.000 Biaya lainnya Rp 1.000.000 Rp 10.000.000 Total Biaya Produksi Periode tsb Rp 25.000.000 (+) Barang dalam proses (awal) Rp 2.000.000 (-) Barang dalam proses (akhir) Rp 3.000.000 Harga Pokok Produksi Rp 24.000.000
Perusahaan Industri YESS Laporan Harga Pokok Penjualan Persediaan barang jadi (awal periode) Rp 2.000.000,- (+) Harga Pokok Produksi Rp 24.000.000,- Barang jadi siap dijual Rp 26.000.000,- (-) Persediaan barang jadi (akhir periode) Rp 4.000.000,- Harga Pokok Penjualan Rp 22.000.000,- Laporan Laba Rugi Periode Setahun yang Berakhir 31 Desember 2004 Penjualan Rp 82.000.000 (-) Harga Pokok Penjualan Rp 22.000.000 Laba Kotor Rp 60.000.000 (-) Biaya Usaha : Biaya Pemasaran Rp 15.000.000 Biaya Administrasi dan Umum Rp 10.000.000 Rp 25.000.000 Laba Bersih Rp 35.000.000