Teori dalam Pemilihan Karir Muhammad Riyadi Nasution

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASESMEN TEKNIK NON TES DAN TES
Advertisements

Prinsip - Prinsip Bimbingan dan Konseling
BIMBINGAN KONSELING KARIR
MODEL-MODEL KURIKULUM
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
PTIK – Evaluasi Pendidikan PTIK –
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
SEMINAR PROPOSAL JUDUL
Keprofesian Bidang Bimbingan dan Konseling serta Ketatalaksanaan Pendidikan Adriy.weebly.com.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Pemecahan masalah pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan,
HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN KARIR
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
TEORI PERKEMBANGAN KARIR
Oleh : Zaimmatun Nafi’ah ( ) Bimbingan dan Konseling.
Melakukan suatu hal sendiri Tanpa bantuan orang lain Melakukan untuk diri sendiri.
SUPRAPTO, EFEKTITITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF PADA SISWA KELAS XI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.
KARIR DAN PROSES SOSIALISASI
Studi Kasus.
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
TEORI PERKEMBANGAN KARIR
SDS Holland – John Holland
Bimbingan Karir Fitria Nurmastuti –
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
KONSELING KELOMPOK.
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Ilmu Sosial Dasar.
Teori Holland Aryo Luhur W ( ) Enfrie Nevada M ( )
Teori Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas Pertemuan 5
Poverty Syndrome pada negara-negara berkembang
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Tania Clara Dewanti BK/B
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
BIMBINGAN KONSELING.
Latarbelakang Permasalahan BK secara Psikologis PERTEMUAN -6
Kelompok 3 Anggota : Diana Lulita Sari Frandika Abdul R
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Materi pokok bimbingan konseling belajar
STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
PROPOSAL PENELITIAN SEMINAR BK AGUS MUHAMMAD IQRO
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Kecerdasan Majemuk.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TEORI TIPOLOGI HOLLAND
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MEMOTIVASI SUMBER DAYA MANUSIA
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TEORI TIPOLOGI HOLLAND
Pelayanan Kesejahteraan Siswa Perawat dan dokter sekolah
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MINAT KERJA Minat kerja merupakan kecenderungan memiliki kemauan, keinginan, dan kemampuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik berdasarkan.
BAB I pengertian pendidikan
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
TEORI TIPOLOGI HOLLAND
MINAT DAN BAKAT.
Transcript presentasi:

Teori dalam Pemilihan Karir Muhammad Riyadi Nasution Teori Holland Kelompok IV: Muhammad Riyadi Nasution Werry Kurniawan Nadya Kencana P. Vanita Utami Romarta Fitri Yana

KONSEP DASAR TEORI HOLLAND Kebanyakan orang dapat dikategorikan sebagai salah satu dari enam tipe : Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Giat (suka berusaha), dan Konvensional. Ada enam jenis lingkungan : Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Giat (suka berusaha), dan Konvensional. Orang menyelidiki lingkungan-lingkungan yang akan membiarkan atau memungkinkannya melatih keterampilan-keterampilan dan kemampuan-kemampuannya, mengekspresikan sikap-sikap dan nilai-nilainya, dan menerima masalah-masalah serta peranan-peranan yang sesuai. Perilaku seseorang ditentukan oleh interaksi antara kepribadiannya dan ciri-ciri lingkungannya. Manrihu (1992:70)

TIPE KEPRIBADIAN MENURUT HOLLAND aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau sistematik terhadap obyek-obyek, alat-alat, mesin-mesin, dan binatang-binatang. aktivitas-aktivitas yang memerlukan penyelidikan observasional, simbolik, sistematik, dan kreatif terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural agar dapat memahami dan mengontrol fenomena tersebut, dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas persuasif, sosial, dan repetitif. aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi data yang eksplisit, teratur, dan sistematik guna memberikan kontribusi kepada tujuan-tujuan organisasi. aktivitas- aktivitas yang melibatkan manipulasi terhadap orang-orang lain untuk perolehan ekonomik atau tujuan-tujuan organisasi. aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang-orang lain dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau menyediakan bantuan. aktivitas-aktivitas yang ambi- guous, bebas, dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk-produk artistik, seperti lukisan, drama, karangan.

KARAKTERISTIK TEORI HOLLAND Holland mengasumsikan bahwa orang yang memiliki minat yang berbeda-beda dan bekerja dalam lingkungan yang berlainan, sebenarnya adalah orang yang berkepribadian lain-lain dan mempunyai sejarah hidup yang berbeda-beda pula.

LINGKUNGAN OKUPASIONAL GAYA PRIBADI TEMA LINGKUNGAN OKUPASIONAL R E A L I S T C N V G Agresif, lebih menyukai tugas-tugas pekerjaan konkret daripada abstrak, pada dasarnya kurang dapat bergaul, interaksi interpersonal buruk. Pekerja terampil seperti tukang pipa, tukang listrik, dan operator mesin. Keterampilan teknisi seperti juru mesin, pesawat terbang, juru foto, juru draft dan pekerjaan servis tertentu. Intelektual, abstrak, analitik, mandiri, kadang-kadang radikal dan terlalu berorientasi pada tugas. Ilmiah seperti ahli kimia, ahli fisika, dan ahli matematik. Teknisi seperti teknisi lab, programmer komputer, dan pekerja elektronik.

LINGKUNGAN OKUPASIONAL GAYA PRIBADI TEMA LINGKUNGAN OKUPASIONAL A R T I S C O L Imaginatif, menghargai estetika, lebih menyukai ekspresi diri melalui seni, agak mandiri dan extrovert. Artistik seperti pematung, pelukis, dan desainer. Musikal seperti guru musik, pemimpin orkestra, dan musisi, sastrais seperti editor, penulis, dan kritikus. Lebih menyukai interaksi sosial, senang bergaul, memperhatikan masalah-masalah sosial, religius, berorientasi layanan masyarakat, dan tertarik pada kegiatan pendidikan. Edukasional seperti guru, administrator pendidikan, dan profesor. Kesejahteraan sosial seperti pekerja sosial, sosiolog, konselor rehabilitasi, dan perawat profesional.

LINGKUNGAN OKUPASIONAL GAYA PRIBADI TEMA LINGKUNGAN OKUPASIONAL E N T R P I S G C O V A L Extrovert, agresif, petualang, lebih menyukai peran-peran pemimpin, dominant, persuasif, dan memanfaatkan keterampilan verbal yang baik. Managerial seperti manajer personalia, produksi, dan manajer pemasaran. Berbagai posisi pemasaran seperti salesperson asuransi, real estate, dan mobil. Praktis, terkendali, bisa bergaul, agak konservatif, lebih menyukai tugas-tugas terstruktur dan menyukai aturan-aturan dengan sanksi masyarakat. Pekerja kantor dan administrasi seperti penjaga waktu, petugas file, teller, akuntan, operator, sekretaris, petugas pembukuan, resepsionis, dan manejer kecil.

KEKUATAN DAN KELEMAHAN DALAM PELAYANAN KONSELING Banyak pakar psikologi vokasional menilai teori ini sebagai teori yang komprehensif karena meninjau jabatan sebagai bagian dari keseluruhan pola hidup seseorang. Dalam teori ini kurang ditinjau proses perkembangan yang melandasi keenam tipe kepribadian dan tidak menunjukkan pase-pase tertentu dalam proses perkembangan itu serta akumulasi rentang umur. Menunjuk pada taraf Intelegensi yang memungkinkan tingkat pendidikan sekolah tertentu. Dipertanyakan apakah masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi dalam hal tersebut, seperti taraf aspirasi. (Winkel & Hastuti, 2005:639)

Orientasi dari teori ini adalah berdasarkan budaya Amerika. KEKUATAN KELEMAHAN Dibandingkan dengan teori lain, teori ini lebih konprehensip dengan memadukan sain yang telah ada, sedangkan yang lain lebih menekankan hanya pada salah satu aspek saja Individu hanya terkait pada enam tipe kepribadian yang telah ada, sehingga bila ada individu yang memiliki kepribadian di luar aspek tersebut akan sulit menempatkannya pada bidang pekerjaan yang akan dimasukinya, dan juga belum ada lingkungan kerja sepenuhnya yang merupakan satu tipe. Ada beberapa instrumen yang dikemukakan Holland untuk menunjang teorinya tersebut. Orientasi dari teori ini adalah berdasarkan budaya Amerika.

PENERAPAN DALAM PELAYANAN KONSELING SEKOLAH Dalam teori ini penekanan diberikan pada pemahaman diri sehubungan dengan beberapa kualitas vokasional yang dimiliki siswa. Memberikan informasi yang akurat mengenai berbagai lingkungan okupasi kerja/karir kepada siswa. Menyadarkan konselor sekolah akan tugasnya untuk membantu siswa mengenal diri sendiri dan mengenal ciri-ciri lingkungan. LUAR SEKOLAH Membantu klien dalam memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan tipe kepribadian yang dominan dalam dirinya. Membantu klien menyesuaikan tipe kepribadian yang dominan dalam dirinya dengan pilihan karir yang ada serta lingkungan kerja yang sesuai.

PENUTUP Pada prinsipnya kebenaran suatu ilmu buatan manusia berada pada tataran relatif. Kebenaran ilmu buatan manusia tidaklah diarahkan pada benar yang sebenar-benarnya, tetapi lebih diarahkan sebagai benar yang bermanfaat. Semakin bermanfaat suatu ilmu bagi kepentingan umat manusia, maka semakin tinggilah nilai kebenarannya. Individu dalam memilih pekerjaan sangat tergantung dari corak hidupnya, yaitu yang terlihat dari hasil pengukuran penilaian diri dan intelejensi yang kemudian dari hasil tersebut didapatkan hierarkis pilihan pekerjaannnya yang di urutkan berdasarkan enam golongan orientasi John L. Holland. Individu dalam memilih pekerjaannya karena dipengaruhi oleh sejarah hidupnya dan juga karena tekanan sosial yang terjadi pada dirinya. Penggolongan model-model orientasi ditujukan agar bisa diketahui urutan kecenderungan seseorang dalam bekerja.

SUMBER : http://makalahkitasemua.blogspot.com/2009/11/teori-holland.html#ixzz2MYU99ezc http://konselingindonesia.com Hadiarni, Irman. 2009. Konseling Karier. Batusangkar : STAIN Batusangkar Press Dewa Ketut Sukardi, Drs. 1994. Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia. Manrihu, Muhammad Thayeb . 1992 . Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier . Jakarta . Bumi Aksara Winkel, W.S & Sri Hastuti . 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan . Jakarta: PT. Grasindo

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Membaca Adalah Pintu Untuk Menambah Wawasan Diri. Ilmu Terus Berkembang. Siapapun Anda!