PARAGRAF PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT disusun oleh: HABBIBI MUHAMMAD SEPTEAJI EKO PRANATA ANGGA IRWAN NASIHIN EKO WAHYU PRATOPO IRWAN FEBRIANA NOVRI IRAWAN PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI 2010
B. FUNGSI UTAMA PARAGRAF A. PENGERTIAN Karangan yang pendek atau singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk suatu gagasan. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama. B. FUNGSI UTAMA PARAGRAF 1. Untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru, 2. Sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya, 3. Sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.
C. SYARAT TERBENTUKNYA PARAGRAF 1. Kesatuan Paragraf Yang dimaksud kesatuan adalah tiap pargaraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa kita sebut dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf biasa kita sebut dengan paragraf induktif. 2. Kelengkapan Paragraf Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dll.
3. Kepaduan Paragraf Kemampuan untuk merangkai kalimat sehingga berkaitan satu sama lain sehingga logis dan serasi. Lalu menggunakan kata penghubung yang dapat membuat kalimat saling berkaitan. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan antarkalimat. Intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan unsur-unsur kalimat. Sedangkan antarkalimat yaitu kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Kepaduan paragraf didukung unsur kebahasaan, yaitu : a. Repetisi b. Kata Ganti c. Kata Transisi
TERIMA KASIH
Unsur- Unsur Kebahasan a Unsur- Unsur Kebahasan a. Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan. b. Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan subyek pembicaraan. Macam-macam kata ganti : a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya, ku. b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu, kamu sekalian. c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia, Beliau, mereka, nya. c. Kata Transisi : Agar perpindahan dari kalimat satu ke kalimat berikutnya mengalir dengan baik, tidak jarang digunakan kata sambung atau konjungsi. Secara umum kata sambung dibedakan ke dalam beberapa kategori: 1) kata sambung intrakalimat :atau, yang, tetapi, sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, dll. 2) kata sambung antarkalimat :biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun, begitu, sungguhpun demikian, meskipun, dll.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sesudah memasuki kawasan wacana atau karangan. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.