1. Bilangan Pecahan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika
Advertisements

Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
MAP - KARNAUGH.
ELEKTRONIKA DIGITAL Misbah, ST, MT.  Dua Variabel  Tiga Variabel  Empat Variabel B A 0B0B 1B1B 0A0A 1A1A BC A 00 B.C 01 B.C 11 B.C 10 B.C 0A0A 1A1A.
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE
GERBANG LOGIKA pertemuan ke-8 oleh Sri Weda Mahendra S.T
Selemat Datang Dalam Presentasi kami kelompok II Kelas G tentang Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan dan Gerbang Logika.
Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 – Gerbang Logika, Aljabar Boolean Dimas Firmanda Al Riza.
Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan
Peng.Komputer TI- AMinggu ke STRUKTUR DATA.
Oleh : Ilmawan Mustaqim
PERTEMUAN MINGGU KE-4 REPRESENTASI DATA.
Applications of Matrix and Linear Transformation in Geometric and Computational Problems by Algebra Research Group Dept. of Mathematics Course 2.
Simple as Posible Computer - 1 Rinta Kridalukmana Literatur : Organisasi & Arsitektur Komputer Maman Abdurohman, Informatika, Bandung.
I. SISTEM BILANGAN BINER
Bilangan dan Kode By: Moch. Rif’an Moch. Rif'an.,ST.,MT.
SISTEM BILANGAN & SISTEM KODE
Oleh : Tim Hibah Pengajaran Mata Kuliah Teknologi Informasi Jurusan Matematika Pertemuan 4.
Penyederhanaan By: Moch. Rif’an,ST.,MT.
PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA.
Ema Maliachi,S.kom Bahasa Assembly Konversi Bilangan Pertemuan ke-2.
Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Pengantar Teknologi Informasi (Teori) Minggu ke-04 Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom.
Pengantar Teknologi Informasi
Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan
SISTEM BILANGAN & SISTEM KODE
Ema Maliachi,S.kom Bahasa Assembly Konversi Bilangan Pertemuan ke-3.
ARCHITECTURE COMPUTER
XVIII. RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER
Arsitektur & Organisasi
Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
ARITMATIKA DIGITAL Siswo Wardoyo, S.T., M.Eng.
1. Angga Dwi PrasetyoA Ardea Yoga O GA Dhika Dwi AnugrahA
15 Januari Jim Michael Widi, S.Kom - FTI UBL.
SISTEM BILANGAN Terbagi atas 4 macam yaitu : Bilangan Desimal berbasis
SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN
Odd semester 2012/2013 Pengantar Sistem Digital DIGITAL SYSTEMS AND INFORMATION Book: Logic and Computer Design Fundamentals M. Moris Mano, Charles R.
Pendahuluan 1.
Operator dan Assignment Pertemuan 3 Pemrograman Berbasis Obyek Oleh Tita Karlita.
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
Operasi Aritmatika.
Aritmatika Biner Universitas Gunadarma.
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung 2013
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
FPGA DAN VHDL TEORI, ANTARMUKA DAN APLIKASI Chapter 1 Prinsip-Prinsip Sistem Digital Ferry Wahyu Wibowo © Copyright 2014 oleh Ferry Wahyu Wibowo, Deepublish.
PENDAHULUAN.
RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER
Sumber : Rinaldi Munir, ITB
Sistem-Sistem Bilangan
MENJELASKAN SISTEM BILANGAN
Pengantar Sistem Komputer
REPRESENTASI FIX POINT DAN FLOATING POINT

Aritmatika Bilangan Biner
Information and Communication Technology: PENGANTAR TEORI INFORMASI presented by: Rhiza S. Sadjad
Sistem Pengkodean.
ALGORITHMA CLIPPING COHEN-SUTHERLAND
OLEH : DANANG ERWANTO, ST
Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 1)
Oleh Sumiasih, dayu mas, hitem wijana, artawan, swidiyasa MAHA SARASWATI DENPASAR Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan.
Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma
IP Subnetting Oleh: Idris Winarno.
KOMUNIKASI DATA – ST014 SISTEM BILANGAN
Data dan Struktur Data.
PENGGUNAAN GERBANG LOGIKA
BILANGAN POSITIF & NEGATIF
Moch. Rif'an.,ST.,MT Bilangan pecahan. Moch. Rif'an.,ST.,MT.
I. SISTEM BILANGAN BINER
Transcript presentasi:

1. Bilangan Pecahan

Dengan : (A)r = Bilangan A1 = Digit ke 1 di belakang koma A2 = Digit ke 2 di belakang koma A3 = Digit ke 3 di belakang koma An = Digit ke n di belakang koma r = radik

Bilangan pecahan Biner Contoh 1.1: (0,10011) 2 = (………)10 Solusi:

Contoh 1.2: (0,59375)10 = (……….)2 Solusi: 0,59375 × 2 = 1,1875 0,1875 × 2 = 0,375 0,375 × 2 = 0,75 0,75 × 2 = 1,5 0,5 × 2 = 1,0 Jadi, (0,5937)10 = (0,10011)2

Contoh 1.3: Konversi dari biner ke Octal dan ke Hexadecimal 10 110 001 101 011, 111 1002 = 26153, 748 2 6 1 5 3 7 4 10 1110 0110 1011, 1111 00102 = 2C6B,F216 2 C 6 B F 2

Contoh 1.4: Konversi dari Octal dan Hexadecimal ke biner 673,1248 = 110 111 011 001 010 1002 6 7 3 1 2 4 306,D16 = 0011 0000 0110 11012 3 0 6 D

2. COMPLEMENT ARITHMETIC

a. Binary 1’s complement for substraction To take the 1’s complement of binary number, Sweply change each bit. The 1’s complement of 1 is 0 and vice versa. The 1’s complement of 1001010 is 0110101. To substract 1’s complement : 1. Take the 1’s complement of the substrahend ( bottom number ) 2. Add the 1’s complement to the minu end ( top number ) 3. Overflow indicated that the answers is positive. Add the overflow to the least significant bit. This operation is called end – around carry ( EAC ).

Lanjutan … 4.If there is no overflow then the answers is negatif. Take the 1’s complement of the original addition to obtain the true magnitude of the answer.

Contoh. 2.1 Substract 110012 – 100012 Jawab : 11001 11001 -10001 + 01110 1 00111 00111 + 1 1000 Jawabannya adalah : +1000 Periksa : 2510 – 1710 = 810 EAC - + + Overflow

Contoh. 2-1 ( Lanjutan ) 2. Substract 100002 – 111012 Jawab : 10000 10000 11101 00010 10010 - 01101 Jawabannya adalah : - 1101 Periksa : 1610 – 2910 = -1310 1’s Complement - + No overflow

Binary 2’s complement for subtraction the 2’s complement is 1’s complement and then add 1. The 2’s complement of 10110 is 01001+1= 01010 To subtract using 2’s complement idem 1’s complement Contoh. 1. 10112 – 1002 = Jawab. 1011 1011 - 0100 + 1100 overflow 10111 + 111 Jadi 10112 – 1002 = + 1112

Lanjutan ….. 2. 100102 – 110002 = ……….. 2 Jawab. 10010 10010 - 11000 + 01000 11010 101 + 1 110 Jadi 100102 – 11002 = - 1102 2’s comp No overflow

b. Operasi adder/subtracter bilangan signed 2’sc Jawaban adder/subtracter diindikasikan oleh bit sign, jika jawaban positif maka bit lainnya merupakan true magnitude dan jika negatif maka bit lainnya merupakan bentuk 2’sc. Contoh ! 1. add untuk bilangan 8 bit 2’sc 01011001 + 10101101 Jawab. 01011001 (+89) + 10101101 (-83) 1 00000110 (+ 6) Jadi true mag = +6 Ignore overflow Sign +

3. Subtract bilangan 8 bit signed 2’sc 01011011 11100101 (+91) (-27) 2. Add 11011001 + 10101101 Jawab. 1011001 (- 39) + 10101101 (- 83) 1 10000110 (-122) jadi true mag 10000110 1111010(-122) 3. Subtract bilangan 8 bit signed 2’sc 01011011 11100101 (+91) (-27) Ignore overflow Sign - 2’sc

Jawab. 01011011 01011011 - 11100101 + 00011011 01110110 jadi true mag 01110110 (+118) 4. Subtract 10001010 11111100 Jawab. 10001010 10001010 - 11111100 + 00000100 10001110 jadi true mag 10001110 01110010(-114) No overflow Sign bit + 2’sc Sign bit -

2. Rubah 10010011 kedalam bilangan decimal menggunakan sistem signed 2’sc. Jawab. 1 0010011 Sign bit 64 32 16 8 4 2 1 = 64+32+8+4+1 1 1 0 1 1 0 1 = 99 true magnitude Jadi true magnitude = -99

3. Tunjukkan -7810 sebagai bilangan 8 bit signed 2’sc. Jawab 3. Tunjukkan -7810 sebagai bilangan 8 bit signed 2’sc. Jawab. 7810 = 0 1 0 0 1 1 1 0 128 64 32 16 8 4 2 1 true magnitude 01001110 2’sc 10110010 jadi -7810 = 10110010 (signed 2’sc).

3. BINARY CODE

Pada Binary Code Decimal ( BCD ) setiap digit decimal direpresentasikan dengan empat bit biner. Contoh 2-2 Konversi bilangan decimal ke BCD 390610 = ….. BCD Jawab : 3 9 0 6 0011 1001 0000 0110 396010 = 0011100100000110 BCD

Lanjutan ….. 2. 543710 = ….. BCD Jawab : 5 4 3 7 0101 0100 0011 0111 543710 = 0101010000110111 BCD

BCD (Binary Code to Desimal) No Bilangan Desimal BCD 1 0000 2 0001 3 0010 4 0011 5 0100 6 0101 7 0110 8 0111 9 1000 10 1001

4. OTHER DECIMAL CODES 1. BCD, 2421, EXCESS–3(XS-3), 84-2-1 2 4. OTHER DECIMAL CODES 1. BCD, 2421, EXCESS–3(XS-3), 84-2-1 2. Gray Codes 3. ASCII character code 5. ERROR DETECTING CODE Untuk mendeteksi error pada komunikasi dan prosessing data indikasi deteksi error untuk setiap karakter informasi / ASCII ditambah 1 bit parity (even, add) Contoh. ASCII A = 1000001 01000001 11000001 T = 1010100 11010100 01010100 Even parity odd parity

Kode Gray No Desimal Biner Gray 1 0000 2 0001 3 0010 0011 4 5 0100 0000 2 0001 3 0010 0011 4 5 0100 0110 6 0101 0111 7 8 No Desimal Biner Gray 9 8 1000 1100 10 1001 1101 11 1010 1111 12 1011 1110 13 14 15 16

Kode ASCII X3X2X1X0 X6X5X4 010 011 100 101 110 111 0000 SP @ P p 0001 @ P p 0001 ! 1 A Q a q 0010 “ 2 B R b r 0011 # 3 C S c s 0100 $ 4 D T d t 0101 % 5 E U e u 0110 & 6 F V f v 0111 ‘ 7 G W g w 1000 ( 8 H X h x 1001 ) 9 I Y i y 1010 * : J Z j z 1011 + ; K k 1100 , < L l 1101 - = M m 1110 . > N n 1111 / ? O o

6. BINARY STORAGE AND REGISTER Bilangan signed 2’s complement indikasi bilangan decimal diletakkan pada Most Significant Bit atau MSB dan bit sisanya sebagai true magnitude. Untuk sign bit 0 true magnitude positif 1 true magnitude negatif Contoh ! 1. Rubah 00101101 kedalam bilangan decimal menggunakan sistem signed 2’s C. 0 0 1 01101 0432168421 32 + 8 + 4 +1 = 45 Jadi true magnitude adalah +45 Sign bit 

Soal latihan. 1. Tunjukkan bilangan biner 8 bit signed 2’sc untuk : a Soal latihan ! 1. Tunjukkan bilangan biner 8 bit signed 2’sc untuk : a. -75 c. -150 b. +47 d. +93 2. Add bilangan 8 bit signed 1’sc dan 2’sc a. 00011110 + 00111001 b. 00110011 + 11001000 3. Subtract bilangan 8 bit signed 1’sc dan 2’sc a. 00111001 – 11001110 b. 10101010 - 10011011