KARAKTER GENERASI CERDAS, GENERASI PEMIMPIN Oleh Maman Kh Pendahuluan “Jika ada persoalan yang terlalu sulit bagiku, aku pergi ke mesjid dan berdoa, memohon kepada Yang Maha Pencipta agar pintu yang telah tertutup bagiku dibukakan dan apa yang tampaknya sulit menjadi sederhana. Biasanya, saat malam tiba, aku kembali ke rumah, menghidupkan lampu dan menenggelamkan diri dalam bacaan dan tulisan…” (Ibnu Sina dalam Hoodbhoy, 1996:193)
Ibnu Sina hafal AL-Qur’an dengan sempurna di usia 10 tahun menjadi dokter yang mapan di usia 17 tahun karya utamanya Al-Qanun menjadi teks standard bidang kedokteran sampai lahirnya kedokteran modern minatnya menjangkau bidang kedokteran, filsafat, dan logika
Terdapat lebih dari 500 orang ilmuwan besar sekaliber Ibnu Sina, dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika, kimia, fisika, dan geografi yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu di dunia barat modern Sistem Pendidikan Islam melahirkan generasi cerdas, generasi pemimpin; mengubah generasi jahili (bodoh/rusak) menjadi yang mumpuni
Gambar 1: Ilustrasi generasi cerdas, generasi pemimpin SYAKSIYAH ISLAMIYAH TSAQOFAH ISLAM ILMU KEHIDUPAN Gambar 1: Ilustrasi generasi cerdas, generasi pemimpin
Gambaran generasi cerdas, generasi pemimpin Pertama, berkepribadian Islam (Syakhsiyah Islamiyah) Memiliki keimanan kuat terhadap Islam (Aqidah Islam) Menjadikan aqidah sebagai landasan dan standar berfikir (aqliyah) dan bersikap (nafsiyah) Menata dan menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan berdasarkan petunjuk Islam (syariah islam) Memiliki gaya hidup (way of life) yang khas, segala aktivitasnya didasarkan pada aqidah islam Proaktif melakukan perubahan di masyarakat menuju kehidupan yang islami Menjadi teladan dan motor perjuangan islam di tengah masyarakat
Kedua, berjiwa pemimpin Memiliki rasa tanggung jawab dan kepemimpinan Memperjuangkan tegaknya syariah islam hingga menyinari seluruh alam Menjadi teladan dan mengajak umat manusia untuk mengambil jalan Islam Memiliki tanggung jawab terhadap segala aktivitas dalam kehidupannya Memahami bahwa hidupnya sarat dengan amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada sang Kholiq. Allah SWT “Dan Amir itu adalah pemimpin yang mengurusi urusan ummat, dan dia bertanggung jawab dengan segala urusannya” (HR Muslim) “Sesungguhnya Allah akan menanyakan kepada mereka apa yang telah mereka lakukan” (HR Muslim)
Ketiga, mampu menjawab tantangan perkembangan jaman Mampu mengarungi medan kehidupan dangan penuh keberanian Tidak ada yang ditakuti kecuali murka Allah Hidupnya hanya diabdikan kepada Allah Tidak pernah menyerah pada problem atau konflik yang melanda kehidupannya
Pemimpin ideal yang terlahir dari generasi cerdas Berpegang pada syariah islam sebagai amanah Memiliki budi pekerti luhur Memiliki jiwa kepemimpinan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin menurut Taqiyyuddin An-Nabhani ialah : (1) memiliki quwwah ( kekuatan); (2) bertakwa; (3) lemah lembut terhadap rakyatnya (Ar-rifqu birroiyyah)
Lemah lembut terhadap rakyatnya Kekuatan Kekuatan pola fakir (aqliyah) dan pola sikap (nafsiyah), yakni memiliki kepribadian oslam ( syaksiyah islamiyah) yang kuat Cerdas, memiliki kemampuan berfikir yang tinggi Memiliki kekuatan jiwa (nafsiyah), tidak mengikuti hawa nafsu Bertakwa Kewaspadaan terhadap siksa hari akhir, ketika ia mengerjakan perbuatan atau meninggalkan suatu perbuatan Lemah lembut terhadap rakyatnya Bergaul santun dengan rakyatnya Memperhatikan keluhan dan perderitaan rakyat Tidak menggunakan kekuasaan untuk mendzalimi rakyat Tidak memperkaya diri Tidak bersifat tamak “Siapa saja yang diberi kekuasaan oleh Allah untuk mengurusi urusan umat islam, kemudian ia tidak memperhatikan kepentingannya, kedukaan, dan kemiskinan mereka, maka Allah tidak
Bagaimana melahirkan pemimpin ideal dari generasi cerdas harus sinergi antara keluarga, masyarakat, sekolah, partai politik, dan negara keluarga merupakan institusi pertama yang melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap anak. Disanalah dasar-dasar keislaman ditanamkan Masyarakat sebagai kontrol sosial terwujudnya generasi ideal sekolah mengajarkan fikih politik (fiqhu siyasi), hak dan kewajiban penguasa dan rakyat, pengaturan perekonomian, politik luar negeri, dll Partai politik mempertajam kepekaan dan wawasan politik generasi
Negara Menerapkan syariah Islam untuk mengatur interaksi di masyarakat Mengatur suguhan yang ditayangkan media Menindak perilaku penyimpangan yang berdampak buruk pada masyarakat, dll Mencukupi segala sarana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan umat secara layak Memenuhi kebutuhan asasi rakyat dalam hal pendidikan melalui pengajaran ilmu yang diperlukan individu dalam setiap bidang kehidupan Dalam hal kurikulum, negara wajib menjadikan aqidah islam sebagai landasan untuk menyusun kurikulum pendidikan Negara wajib menyediakan tenaga-tenaga pendidik yang handal
TEGAKNYA SISTEM KEHIDUPAN ISLAM Tatanan berdasarkan syariah NEGARA TEGAKNYA SISTEM KEHIDUPAN ISLAM Tatanan berdasarkan syariah Ekonomi Politik Masyarakat Tata Sosial pendidikan Budaya Partai politik Sekolah/kampus keluarga
- RUMAH + + + + + MASYARAKAT SEKOLAH/KAMPUS (+) + + -
SISTEM KEHIDUPAN SEKULERISTIK Tata sosial individualistik Ekonomi kapitalistik Politik oportunistik Pendidikan Materialistik Budaya Hedonistik
KRISIS KEHIDUPAN MULTIDIMENSIONAL Kemiskinan Pengangguran Tingginya anak yang putus sekolah Kebodohan Fenomena anak jalanan Bunuh diri di kalangan anak Biaya pendidikan yang sangat mahal
Menurut laporan UNDP tahun 2003 Menurut laporan UNDP tahun 2003. Indonesia berada pada urutan 12 dari 175 negara di dunia dalam mencapai Human Development Index (HDI), dengan tida indikator utama, yakni: a) tingkat pendidikan, pengetahuan, angak melek huruf(AMH), dan rata-rata-rata lam sekolah (RLS) b) indeks kesehatan atau usia harapan hidup, dan c) indeks daya beli (ekonomi) Pada jenjang pendidikan dasar, data World Bank (1998) menunjukkan randahnya kemampuan mambaca (reading ability) siswa SD dibanding anak-anak Hongkong, Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina. Di sisi lain, data TIMSS (1997) menunjukkan tendahnya prestasi matematika dan sains siswa SLTP kita dibanding siswa lainnya yang berasal dari 40-an negara khusus untuk Jawa Barat, rata-rata lama sekolah pada tahun 2002 baru mencapai 7,2 tahun atau rata-rata kelas 1 SMP, walaupun untuk Bogor, Bandung, Sukabumi, Bekasi dan cirebon relatif lebih tinggi ( Pikiran Rakyat, 2 Desember 2003)
Orientasi Pendidikan Sekuler SYAKSIYAH ISLAMIYAH TSAQOFAH ISLAM ILMU KEHIDUPAN
Orientasi Pendidikan Islam Integralistik SYAKSIYAH ISLAMIYAH TSAQOFAH ISLAM ILMU KEHIDUPAN
GAGAL MEMANUSIAKAN MANUSIA Gagal membentuk manusia sesuai dengan Kelemahan Paradigma GAGAL MEMANUSIAKAN MANUSIA Gagal membentuk manusia sesuai dengan visi dan misi penciptaannya Faktual KELEMAHAN ASAS Sekularistik Akar masalah TUJUAN/ARAH Manusia materialistik individualistik
Sinergi sekolah/kampus-keluarga PENDIDIKAN ISLAM ASAS TUJUAN/ARAH SOLUSI SYAKSIYAH TSAQOFAH ILMU KEHIDUPAN IPTEK KETERAMPILAN AQIDAH ISLAM KONTINUITAS TK-PT Sinergi sekolah/kampus-keluarga
Faktual Paradigma pendidikan yang salah Kelemahan pada unsur pendidikan kurikulum, guru, proses belajar mengajar, lingkungan sekolah/ kampus, dll Beban kontraproduktif antara sekolah/ kampus dengan keluarga Faktual
Solusi Kurikulum paradigmatik Guru/dosen yang kafah, amanh dan qudwah hasanah Proses belajar mengajar yang islam Minimalisasi pengaruh negatif yang ada pada keluarga dan lingkungan masyarakat Optimasi proses belajar mengajar Berlakukan konsep Islamisasi kampus Solusi
sistem pengajaran islami sarana prasarana memadai kurikulum paradigmatik sistem pengajaran islami sarana prasarana memadai guru/dosen profesional budaya kampus/sekolah islami Preparasi
HASIL PENDIDIKAN ISLAMI SYAKSIYAH ISLAMIYAH ILMU KEHIDUPAN TSAQOFAH ISLAM