258 GROUP TECHNOLOGY(GT). 259 Teknologi Kelompok (Group Technology) suatu konsep untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan mengelompokkan komponen.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT PROBLEM)
Advertisements

Perancangan Sistem Produksi
PERETEMUAN VIII gambar 8.1 METODE PETA KARNAUGH
Kekonvergenan barisan tak hingga
Sistem Persamaan Linier Penulisan Dalam Bentuk Matriks
MATRIKS.
Analisa kekuatan dan kelemahan perusahaan
Sistem Persamaan Linier
design by budi murtiyasa 2008
KEAMANAN KOMPUTER ADITYO NUGROHO,ST TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN PERTEMUAN 14 – KRIPTOGRAFI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
DETERMINAN.
Graf Berarah PART 5 DOSEN : AHMAD APANDI, ST.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Teknologi Kelompok & Manufaktur Selular

Sistem Persamaan Linier
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Pertemuan 25 Matriks.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT PROBLEM)
PERANCANGAN KASUS UJI.
PERENCANAAN TATA LETAK
Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Pertemuan 12 Tujuan Instruksional Umum : Sistem Persamaan Linier Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu.
PENUGASAN (ASSIGMENT)
MANAJEMEN PRODUKSI Presented by Muji.
Analisis Pemindahan Bahan dan Ongkos
 Rangka masalah: P = Performance I = Informasi E = Efisiensi C = Control E = Economy S = Service P I E C E S.
Tata Letak Fasilitas/Pabrik
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
Sistem Persamaan Linier Oleh : Sudaryatno Sudirham
PERSAMAAN LINEAR MATRIK.
Teknologi Kelompok Dan Tataletak Fasilitas
LAYOUT DAN MATERIAL HANDLING
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
BAB III-V Penentuan HPP(harga pokok produk) dalam lingkungan pemanufakturan maju, pengambilan keputusan dalam pemanufakturan maju,pengukuran kinerja dan.
Teknologi Kelompok & Manufaktur Selular
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
STRUCTURING THE MANUFACTURING DATABASE 2
Definisi Matriks Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan.
Assignment (Penugasan)
persediaan di pabrik atau ritel; dan berbagai aspek lain dari operasi
MODUL 08 – 1/ 18 MODUL 08 PERSEDIAAN (1/3) 1. FUNGSI PERSEDIAAN
Quality Function Deployment, Value Engineering and Target Costing, an Integrated Framework in Design Cost Management: A Mathematical Programming Approach.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
“PETA DARI KE ONGKOS PENANGANAN BAHAN”
FUNGSI PRODUKSI YUYUN ISBANAH.
strategi desain proses manufaktur
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
MANAJEMEN INDUSTRI Ir. UMAR MUHAMMAD, MT..
Kelas XII Program IPA Semester 1

AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PERSAINGAN GLOBALISASI
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Sistem Persamaan Aljabar Linear
ANALISA ALIRAN BAHAN Ir. Sritomo Wignjosoebroto, MSc
Masalah Penugasan (Assignment Problem)
MATRIKS.
Persediaan Untuk Permintaan Dependen (MRP)
PRINSIP-PRINSIP JUST-in-TIME
Cara menentukan lay out
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU ( JUST IN TIME -JIT).
APLIKASI BIAYA PRODUKSI
ANALISIS CLUSTER Part 1.
Area Allocation & Type Layout
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Pengujian White Box Kustanto 11/16/2018 Pengujian white box.
K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING
AKUNTANSI JUST IN TIME 1. JUST IN TIME Just in time adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. JIT dikembangkan.
Transcript presentasi:

258 GROUP TECHNOLOGY(GT)

259 Teknologi Kelompok (Group Technology) suatu konsep untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan mengelompokkan komponen atau produk berdasarkan kesamaan dalam disain dan/atau proses produksi

260 Tantangan Sistem Manufaktur 1.Industri Manufaktur dalam tekanan karena persaingan pasar global Siklus hidup produk yang pendek Time-to-market yang pendek Permintaan konsumen yang beragam 2.Hal ini menantang pemanufaktur untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dari kegiatan produksinya

261 Keuntungan memanfaatkan kesamaan komponen/produk  Mengurangi pemborosan waktu dalam perpindahan antar kegiatan yang berbeda  Dengan standarisasi  menghilangkan duplikasi  Mengurangi ‘search time’ bila sewaktu-waktu membutuhkan informasi

262 GT dapat diterapkan dalam :  Disain  berdasarkan kesamaan bentuk  Manufaktur  berdasarkan kesamaan proses

263 Aplikasi GT dalam sistem manufaktur :  Memanfaatkan kesamaan tugas yang terdapat dalam proses design manufacturing sales  Terdiri dari mesin-mesin atau proses yang berbeda (dissimilar) yang berada dalam lokasi yang berdekatan  Yang diproduksi berupa part family

264 Keuntungan:  Menyederhanakan perencanaan dan penjadwalan  Menyederhanakan aliran komponen dan tool  Mengurangi ongkos set up  Mengurangi ongkos produksi  Material handling yang lebih efisien  Mengurangi throughput time  Produktivitas lebih tinggi  Meningkatkan kepuasan kerja operator

265 Kerugian :  Utilitas mesin yang rendah  Memungkinkan terjadinya duplikasi mesin  Kurang fleksibel dibandingkan dengan job shop  Biaya cukup tinggi untuk realokasi mesin  Membutuhkan disiplin tinggi  ada kemungkinan part diproses di sel yang salah

266 Cluster Analysis Method (Production Flow analysis)  Pengelompokan objek ke dalam kelompok yang homogen (cluster) berdasarkan feature objek tersebut

267 Formulasi dengan metode analisis klaster(1): 1. Matrix Formulation  berdasarkan matriks insiden mesin-komponen  Rank Order Cluster  Direct Clustering Tehnique  Similarity Coefficient Methods  Sorting Based Algorithm  Bond Energy Algorithm  Cluster Identificati0n Algorithm (CIA)  Extended Cluster Indenfication Algorithm

268 2.Matematical Programming Formulation  The p-median Model  Quadratic Programming Model 3.Graph Formulation  Bipartie Graph  Transition Graph  Boundary Graph Formulasi dengan metode analisis klaster(2):

269 Langkah-langkah :  Melakukan pembobotan secara biner untuk setiap baris pada matriks part mesin dimulai pada kolom terakhir pada setiap baris (bobotnya 2 0 ), kolom ke-2 terakhir (2 1 ), dst. Kalikan setiap bobot biner dengan nilai pada tiap baris matrik tersebut  Menyusun baris pada matriks part-mesin secara menurun berdasarkan jumlah bobot biner setiap baris Metode Rank Order Clustering (ROC)

270  Mengulangi ke-2 langkah di atas untuk setiap kolom  Jika matriks part-mesin yang baru tidak berubah dari matriks sebelumnya, hentikanalgoritma, sedangkan jika masih berubah ulangi dari langkah pertama

271 Rumus bobot biner untuk baris dan kolom : Row i : Columm j :

272 Contoh : Part (p) Mac hine (m) Mac hine (m) step 1. Pemberian bobot pada tiap barisstep 2. Susun baris menurun

273 Part (p) Mc (m) Mc (m) step 3. Pemberian bobot pada tiap kolom Rearranged matriks

274 Part (p) Mc (m) Mc (m) step 4. Pemberian bobot pada tiap baris (menguji apakah matriks dapat berubah) Matrik akhir

275 Direct Cluster Algorithm(DCA)  Menentukan jumlah bilangan 1 untuk setiap baris dan kolom pada matriks part-mesin  Menyusun baris pada matriks part-mesin secara increasing berdasarkan jumlah bilangan 1-nya  Menyusun kolom pada matriks part-mesin secara menurun berdasarkan jumlah bilangan 1-nya  Jika matriks part-mesin yang baru tidak berubah dari matriks sebelumnya hentikan algoritma, sedangkan jika masih berubah ulangi dari langkah pertama

276 Contoh : Part (p) Mc (m) Mc (m) step 1. Pemberian bobot pada tiap barisstep 2. Susun baris menurun

277 Part (p) Mc (m) Mc (m) step 3. Pemberian bobot pada tiap kolomMatrik akhir

278 Performance Measurement 1.Grouping Efficiency : Nilai w yang dianjurkan adalah 0,5 suku pertama adalah rasio jumlah 1 dalam blok diagonal terhadap jumlah semua entri, sedangkan suku ke-2 adalah rasio jumlah 0 di luar blok diagonal terhadap semua entri di luar blok diagonal

279 2.Grouping Efficacy : Grouping efficacy tidak berpengaruh terhadap besarnya matriks. Efficacy = 0 berarti semua 1 diluar blok diagonal. Efficacy =1 berarti menunjukkan tidak ada exceptinal element dan void. Perubahan dalam jumlah exceptional elemen memiliki pengaruh yang lebih besar dari perubahan jumlah void

280 Keterangan Notasi : M = jumlah mesin P = jumlah part e = jumlah exceptional elemen (banyaknya angka satu di luar kelompok part mesin) o = jumlah angka satu dalam matriks v = jumlah void (banyaknya angka nol di dalam kelompok part-mesin)

281 Job Shop Manufacturing (Black [13])

282 Flow Line Manufacturing

283 Cellular Manufacturing (Black[1])

284 Latihan 1.Kebutuhan mesin masing-masing part adalah sbb : Part A : M4, M5 Part B : M4, M6 Part C : M1, M2, M3, M4 Part D : M1, M2, M3 Part E : M4, M6 Part F : M1, M5 Part G : M2, M3, M6

285 Part H : M2, M4, M6 Part I : M1, M5 Part J : M1, M3 Part K : M1, M2, M3, M4, M5, M6 Part L : M1, M4, M6 a. Buat matriks part mesinnya b. Bentuk sel GT dengan clustering menggunakan metode ROC dan DCA c. Tentukan metode yang terbaik untuk kasus ini