Oleh: Yuyun Isbanah, S.E.,M.SM. ANALISIS SWOT Oleh: Yuyun Isbanah, S.E.,M.SM.
Definisi Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats terlibat dalam suatu proyek atau dalam bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman.
Tujuan analisis SWOT Untuk mengenali/mengetahui tingkat kapasitas suatu Organisasi/Badan melalui pengkajian atas faktor-faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) serta faktor- faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman/Tantangan) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Organisasi/Badan tersebut
SWOT Strenghts (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau sebuah program. 2) Weaknesses (Kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
SWOT 3) Opportunity (kesempatan) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat. 4) Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program. Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.
Langkah Analisis SWOT Identifikasi aspek-aspek yang akan dinilai dalam suatu organisasi. Tetapkan sekup analisis, menyeluruh atau parsial. Susun instrumen untuk melakukan assessment/pembobotan. Lakukan pembobotan berdasarkan kondisi seobjektif mungkin. Hitung bobot keseluruhan, tarik kesimpulan dan susun langkah berdasarkan hasil analisis
Cara menghitung hasil assessment ? Jumlahkan total poin masing-masing komponen: strength, weakness, opportunity dan threath. Seluruh poin strength yang bernilai positif dijumlahkan dengan poin weakness yang bernilai negatif. Hitung nilai akhirnya, diperoleh skor positif atau negatif. Tentukan letak daerah analisisnya berdasarkan kuadran analisis, apakah berada pada sumbu positif atau sumbu negatif. Seluruh poin opportunity yang bernilai positif dijumlahkan dengan poin threath yang bernilai negatif. Hitung nilai akhirnya. Selanjutnya lakukan langkah seperti pada penghitungan poin strength. Hasil perhitungan pada kedua sumbu kuadran, merupakan letak daerah hasil analisis. Ambil keputusan berdasarkan letak daerah hasil analisis tersebut. Lihat gambar di bawah ini
Gambar Daerah Hasil Analisis
Daerah Hasil Analisis CANCEL: Rencana sebaiknya dibatalkan karena tidak ada daya dukung yang memungkinkan organisasi dapat sukses menjalankan organisasi tersebut. Terlalu besar kelemahan ketimbang kekuatan, dan terlalu banyak ancaman ketimbang peluang. RECOUNT: Pertimbangkan kembali. Rencana bisa dilaksanakan, jika sejumlah kelemahan dan ancaman bisa diantisipasi atau diperbaiki. Atau, bisa juga pelaksanaan rencana tersebut ditunda atau dibatalkan sama sekali jika waktu dan potensi yang ada tidak memungkinkan buat melakukan perbaikan.
Daerah Hasil Analisis GO: Jalankan rencana sesuai agenda/program yang telah disusun. Kekuatan dan peluang yang dimiliki organisasi relatif lebih besar ketimbang kelemahan dan ancaman yang ada, sehingga kemungkinan sukses terbuka lebar. HELP: Lakukan penguatan terlebih dahulu sebelum rencana dilaksanakan. Perbaiki kelemahan yang ada, dan susun terlebih dahulu rencana antisipasi ancaman dengan lebih baik. Jika ini bisa dilakukan, baru rencana bisa dilaksanakan
Diagram analisis SWOT
KUADRAT I: merupakan situasi yang sangat menguntungkan KUADRAT I: merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. ( Growth oriented strategy) KUADRAN II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa) KUADARAN III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. KUADRAN IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Analisis ETOP (Environmental Threat and Opportunity Profile) Analisa ETOP dipergunakan untuk mempertimbangkan aspek peluang dan ancaman lingkungan ekstern. Dengan ETOP penyusun menganalisis masing-masing faktor lingkungan dengan cara memberi bobot pada tiap-tiap faktor dan pengaruh kekuatan tiap faktor lingkungan. Sampai pada tahap tersebut, gambaran perusahaan yang diperoleh masih sebatas pada aspek kualitatif. Oleh karena itu, kadangkala sebagai usaha memperjelas, ada upaya melakukan kuantifikasi, sekalipun tidak dapat meninggalkan peran pendapat manajemen . Salah satu bentuk upaya kuantifikasi adalah dengan menyusun matriks ETOP
langkah-langkah dalam menyusun matriks ETOP (Freddy Rangkuty (2000;39)) Pertama, melakukan identifikasi variabel lingkungan yang menjadi peluang dan hambatan perusahaan berdasarkan salah satu pendekatan yang tersedia. Kedua, memberikan bobot pada masing-masing variabel dari 0 (yang paling tidak penting) sampai dengan 100 (terpenting). Bobot ini mencerminkan peran masing-masing variabel setelah dilakukan evaluasi, sesuai dengan pendekatan yang dipakai. Ketiga, masing-masing diberi nilai dari 0,0 (rendah), 0,5 (sedang) sampai dengan 1,0 (tinggi). Pemberian nilai tidak harus kaku berdasarkan jarak (rentangan) tertentu. Bisa saja, misalnya memberikan jarak antara 1 sampai dengan 5 atau antara 1 sampai dengan 10 dan sebagainya. Yang lebih diperlukan adalah konsistensi pemberian jarak tersebut dan tafsir yang terkandung didalamnya. keempat, bobot dan nilai yang diberikan pada masing-masing variabel dikalikan, untuk memperoleh nilai tertimbang yang merupakan nilai akhir dari masing-masing variabel. langkah terakhir, seluruh nilai tertimbang sebagai hasil perkalian yang didapat dari langkah keempat dijumlahkan. Jumlah inilah yang menggambarkan analisa ETOP.
Analisis ETOP
USAHA SPEKULATIF Adalah bisnis yang memiliki peluang sukses yang besar tapi resiko gagalnya sangat tinggi, jika bisnis ini berhasil akan mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi sebaliknya jika gagal akan berakibat fatal. USAHA DEWASA Bisnis yang resiko gagalnya rendah dan mempunyai peluang sukses yang rendah pula, artinya jika perusahaan gagal menjalankan bisnisnya akibatnya tidak fatal dan tidak menderita kerugian yang berarti. USAHA IDEAL Bisnis ini memiliki peluang sukses yang tinggi dan resiko gagal yang rendah. Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan. USAHA GAWAT Dalam bisnis ini resiko gagalnya tinggi dan tidak punya peluang untuk sukses. Posisi ini merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Analisis SAP (Strategic Advantage Profile) Analisis ini dilihat dari sudut pandang kompetensi dengan segala faktor-faktor internal yang dimilikinya. Faktor ini dibandingkan dengan lingkungan industri dimana ia berada dan atas dasar itu diterjemahkan pada manajemen perusahaan.
Penentuan analisis SAP oleh Augusty T. Ferdinand (1995) Perusahaan dapat menempati salah satu posisi persaingan strategik dalam bisnis mereka: 1. Persaingan Unggul (Dominant) posisi perusahaan ditandai oleh : kemampuan perusahaan dalam mengendalikan kegiatan pesaing yang kuat kemampuan perusahaan menguasai pilihan alternatif strategik yang cukup luas. 2. Kuat (Strong) Perusahaan ini mampu bertindak bebas tanpa membahayakan posisi jangka panjang pasar walaupun pesaing berbuat apa saja yang mereka kehendaki atau bertindak aktif. 3. Aman (Favourable) Pada posisi ini perusahaan memiliki kekuatan tertentu, yang dapat dipakai pada stretegi tertentu dan dapat memperbaiki kondisi diatas rata-rata.
Penentuan analisis SAP oleh Augusty T. Ferdinand (1995) 4. Bertahan (Tenable) Perusahaan ditandai dengan ciri-ciri memiliki potensial yang cukup untuk mempunyai kekuatan untuk menjamin kelangsungan usaha. Kemampuan laba hanya pada tingkat marjinal, akan tetapi peluang memeperbaiki posisi dibawah rata-rata. 5. Lemah (Weak) Posisi ini ditandai dengan hasil dan kinerja yang kurang memuaskan tetapi ada peluang untuk memperbaiki posisi, mempunyai peluang memperbaiki posisi asal dapat mengamati kekuatan untuk mengahadapi kelemahan sekarang. 6. Tidak ada harapan (Avoid) Peforma saat ini sama sekali tidak memberikan peluang sama sekali untuk bisa bertahan. Dengan mengetahui posisi strategik ini maka kita dapat mengetahui peluangpeluang sukses perusahaan khususnya dihubungkan dengan daur siklus hidup perusahaan.