PROSEDUR PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS OLEH PPS DAN PRM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
29/10/2006Ricky G & Ega T. Berman1 Penempatan DAN PEMERIKSAAN Refrigerator Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT Ega T. Berman, S.Pd.
Advertisements

PERSIAPAN PASIEN UNTUK PENGAMBILAN SPECIMEN PEMERIKSAAN MIKROBA
PEDOMAN PENGISIAN KUESIONER PENYAKIT MENULAR TUBERKULOSIS PARU (TB)
SAMPEL BLOK SENSUS MALARIA-TB
RISKESDAS 2010 MANAJEMEN LOGISTIK DRG. TINI SURYANTI SUHANDI, MKES
Informasi Pelaksanaan Ujian nasional.
Petunjuk Diskusi Kelompok Rapat Kordinasi Teknis Riset Fasilitas Kesehatan 2011 Tingkat Provinsi.
PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II.
Standar Prosedur Kerja Meliputi :
Pengamatan Morfologi Protista
PENGAMBILAN, PENYIMPANAN dan PENGIRIMAN BAHAN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIK RINI R. KADIR.
SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi
PEDOMAN PENGGUNAAN STIKER. Stiker pada Riskesdas 2010 dicetak sbb:  Tiap lembar berisi 20 baris berbeda dan tiap baris terdiri dari 15 kolom/seri yang.
PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS RISKESDAS 2010
PENGENALAN ALAT DASAR LABORATORIUM
SIMULASI PENGUMPULAN SPESIMEN MALARIA DAN TB
KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUNGAI SALAK
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
Transpirasi Tumbuhan Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi.
KUESIONER RUMAH TANGGA Blok V
MANAJEMEN DATA RISKESDAS 2010.
Materi Riskesdas Kuesioner Rumah Tangga (RKD10.RT)
Riset Kesehatan Dasar 2010 PENGORGANISASIAN LAPANGAN
MANAJEMEN LOGISTIK RISKESDAS 2010.
PRAKTIKUM KIMIA DASAR MEMBUAT LARUTAN BAKU.
Pertemuan ke-3 Identifikasi formulir Cara mengerjakan
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
PEMERIKSAAN SPESIMEN DAHAK
METODOLOGI R ISET K ESEHATAN D ASAR 2010 (RISKESDAS 2010)
MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
PEDOMAN PENGISIAN FORMULIR-FORMULIR
Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan
LUKA BAKAR.
IDENTIFIKASI BAKTERI Zainab, M.Si., Apt.
Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi FKIK Unsoed
M6 Penyimpanan dan Pengadministrasian Alat serta Bahan Praktik IPA
BALAI LABORAORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAN TAHUN 2013
PEMERIKSAAN SAMPEL MAKANAN
M2 Desain, Perlengkapan, Tata Ruang dan Pengelolaan Lab IPA
Ukuran DNA dapat ditentukan dengan Elektroforesis Gel Agarosa
STANDAR PELAYANAN LABORATORIUM PEMERIKSA HEPATITIS B DAN C
DARAH KAPILER Bersihkan tempat itu memakai alkohol 70 % dan biarkan sampai kering Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan.
Billyardi Ramdhan, S.Pd. UMMI
MASA PERDARAHAN.
Rudi Heri Marwan, S. Sn., M. Des
BAHAN HABIS DAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
Pewarnaan kuman.
HITUNG ERITROSIT.
TERAPI LINTAH (Hirudotherapy)
PENGAMBILAN CONTOH MAKANAN JADI
KOMPOS DARI SAMPAH KELUARGA
Sesi II Explorasi Biologi.
PEMERIKSAAN BAKTERI DENGAN PEWARNAAN
NAMA : AKHMAD ASYROFI KELAS : XI Tkj 1 MAPEL :TUGAS PRODUKTIF.
Tata Cara Pengemasan Dahak
Praktikum mikrobiologi
SOSIALISASI PICK UP POINT (PUP) TB RO
PH METER : PROSEDUR KALIBRASI PEMELIHARAAN TROUBLE SHOOTING
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
Penggudangan Dalam Industri Modern
Identifikasi Bentuk Bakteri dengan Metode Pewarnaan Negatif.
PEMPROSESAN ALAT.
Dekontaminasi Alat – Alat Kesehatan/ Instrument dan Cleaning di CSSD oleh : MM Wisni Suryandari,SKp 13/11/2018.
Infiltrasi, embedding, dan sectioning
PERMENKES RI NO. 37 TAHUN 2012 dr. Melinda Wilma Dinas Kesehatan Kota Padang 17 Oktober 2019 KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS.
LIMBAH MEDIS PROSES PENGELOLAAN By Masayu Delta,SST.M.Kes.
Transcript presentasi:

PROSEDUR PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS OLEH PPS DAN PRM RISKESDAS 2010

Personal Lapangan Tim Enumerator Petugas Pengumpul Spesimen Laboratorium PRM

BAGAN MEKANISME PEMERIKSAAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TB RDT Bekas pakai Ambil dahak (pagi & sewaktu) Gejala Panas dalam 2 hari terakhir? Tidak Ya Lab rujukan: TB: Pemeriksaan apusan dahak (sesuai kriteria SOP). Malaria: Pemusnahan RDT bekas pakai, pewarnaan sediaan apus darah tebal. Pengemasan sediaan apus darah, sediaan apus dahak & form malaria- TB. Negatif Positif Distribusi pot dahak (p,s) dan tablet GG 1 tablet/ART Sediaan apus darah tebal Dirujuk ke PKM setempat utk mendapat pengobatan Informed consent Semua umur (kriteria inklusi) ≥15 th specimen TB Form MT1 Pemeriksaan dan Penanganan Spesimen TB dan Malaria RDT Malaria Form M1 Form M2 Form M3 Form. T1 RDT PPS Form T2 Puslitbang BMF Badan Litbangkes, Jakarta Form. M4&T3 Form MT2 PJT Kab /PJO; Pengemasan dan pengiriman: Form MT1, M1, M2, M3, T1, T2 dan MT2 Sediapus darah tebal malaria Sed apus dahak TB BAGAN MEKANISME PEMERIKSAAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TB

PETUGAS PENGUMPUL SPESIMEN PPS adalah Petugas P2M atau laboratorium dari Puskesmas Satelit atau PRM PPS direkomendasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. PPS sebagai penghubung antara Tim Enumerator dan PRM

TUGAS PPS Berkoordinasi dengan Tim puldata Riskesdas (Enumerator, Mandat, PJT kab, PJO dan PRM) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengumpulan dahak. 3. Mengambil Formulir MT1 yang sudah terisi beserta paket malaria yang berisi RDT bekas pakai, dengan atau tanpa sediaan apus darah tebal, sampah biomedis dan formulir M1, M2 dan M3 bila ada dari Tim Enumerator. 4. Mengidentifikasi ART yang dahaknya perlu dikumpulkan (kriteria inklusi dan eksklusi)

Tugas PPS (lanjutan) 5. Mengumpulkan pot dahak pagi dan sewaktu. berdasarkan formulir MT1. Apabila dahak sewaktu belum terkumpul maka PPS dapat mendampingi ART mengeluarkan dahak. 6. Mengisi Formulir T1 sampai dengan bagian B. 7. Mengirimkan pot dahak yang terkumpul ke PRM beserta formulir T1 dan paket malaria

Hal-hal yang perlu dikoordinasikan… Jadwal (waktu , tempat, dan frekuensi) bertemu dengan Tim Enumerator untuk mendapatkan Formulir MT1 dan paket malaria Jadwal (waktu , tempat, dan frekuensi) penyerahan paket TB (dahak pagi, dahak sewaktu, formulir T1) dan paket malaria Solusi permasalahan di lapangan (kualitas dan kuantitas dahak, logistik)

Alat dan Bahan PPS PPS mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan: Cool box; ice gel ; Kotak plastik (20cm x 10cm x 7cm); Antiseptik Cair; Klip plastik; Parafilm. Ice gel direndam dalam air selama 20 menit kemudian dibekukan di dalam freezer. ice gel disusun sebagai berikut: 3 ice gel di bagian dasar cool box; 1 ice gel masing-masing di samping kiri dan kanan kotak plastik; dan 2 ice gel di bagian atas kotak plastik. Bila tidak ada freezer dapat menggunakan es batu

Ice gel direndam dalam air selama 20 menit kemudian dibekukan di dalam freezer. ice gel disusun sebagai berikut: 3 ice gel di bagian dasar cool box; 1 ice gel masing-masing di samping kiri dan kanan kotak plastik; dan 2 ice gel di bagian atas kotak plastik. Bila tidak ada freezer dapat menggunakan es batu

Kriteria Inklusi Eksklusi TB Kriteria Inklusi 1. ART berusia ≥ 15 tahun 2. Menandatangani Informed consent Kriteria Eksklusi Penderita sakit berat seperti stroke, kesadaran menurun dan sulit berkomunikasi

Menggunakan sarung tangan dan masker Mengumpulkan pot dahak pagi dan sewaktu, Membimbing ART mendahak jika dahak sewaktu belum ada Memastikan kesesuaian stiker di pot dengan Formulir MT1 dan T1 Memberi parafilm pada pot dahak Memasukkan pot dahak ke plastik berklip

Tata Cara Mengumpulkan Pot Dahak Menggunakan sarung tangan dan masker Mengumpulkan pot dahak pagi dan sewaktu, Memastikan kesesuaian label di pot dengan Formulir MT1 dan T1 Membimbing ART mendahak jika dahak sewaktu belum ada Mengisi Formulir T1 Mengemas pot sputum sesuai prosedur

Pemberian parafilm Pot dalam plastik Kotak Plastik

Mengisi keterangan pot dahak yang menyusul pada Form MT1 Melepaskan sarung tangan dan masker (plastik biohazard). Memasukkan kotak plastik berisi pot sputum ke dalam cool box Menggunakan antiseptik untuk membersihkan tangan.

Pengiriman Pot Dahak ke PRM Pot dahak yang sudah dikumpulkan harus segera di kirim ke PRM dengan coolbox yang sudah diisi ice gel. Masukkan ke dalam cool box yang sudah berisi ice/gel pack atau es batu. Pastikan spesimen dalam posisi tegak tidak terbalik Bawa coolbox beserta formulir MT1 dan T1 serta paket malaria ke PRM

Puskesmas Rujukan Mikroskopis PRM adalah: Puskesmas yang memiliki fasilitas untuk melakukan pemeriksaan mikroskopis BTA, mulai dari fiksasi, pewarnaan hingga pembacaan sediaan apus BTA. PRM direkomendasikan oleh Dinkes Kab/ Kota setempat.

Tugas Petugas Laboratorium PRM Berkoordinasi dengan PPS, Enumerator ,PJT dan PJO Kab Melakukan pewarnaan Giemsa pada sediaan apus darah tebal Melengkapi formulir T1(bagian C) Membuat fiksasi, pewarnaan dan pembacaan sediaan apus BTA Mengisi formulir T2 6. Mengelompokkan formulir MT1, T1, T2, M1, M2 dan M3 berdasarkan rumah tangga dan memasukkan ke dalam map plastik

Tugas Petugas Laboratorium PRM (lanj…) 7. Melakukan sampling terhadap slide negatif 8. Mengisi Formulir MT2 9.PJT Kab bersama Petugas PRM mengemas sediaan apus TB dan malaria serta formulir MT1,M1,M2,M3 dan MT2 untuk dikirim ke Jakarta. 10. Petugas PRM melakukan komunikasi dengan Penanggung Jawab Teknis (PJT) untuk mengambil formulir T1 dan T2 untuk dientri.

Hal-hal yang perlu dikoordinasikan PPS-PRM… 1. Jadwal penyerahan spesimen dan formulir 2. Permasalahan yang terjadi di lapangan

Prosedur Pewarnaan Sediaan Apus Darah Tebal Tabung Lar stock Giemsa Lar buffer Pipet Rak pewarnaan Alat dan bahan pewarnaan sediaan darah

Penyiapan larutan Giemsa 5 % Dgn pipet ukur, ambil 19 unit vol (mis 9,5 ml) lar buffer/air mineral dan masukkan ke dlm tabung pengencer . Dgn cara yg sama, ambil 1 unit vol (mis 0,5 ml) lar stok Giemsa dan tambah kan ke tabung yang ber- Isi lar buffer/ air mineral dan kocok hingga rata.

Prosedur pewarnaan Letakkan sediaan darah di rak pewarnaan dan pastikan rak berada di tempat yg rata; dgn pipet teteskan lar Giemsa ke tiap sed darah hingga seluruh permukaan sediaan tertutup. Pasang timer utk 45 menit dan stlh timer berdering, bilas sediaan dgn mengalirkan air pembilas dn perlahan ke ujung sediaan; perhatikan: lar Giemsa tdk boleh dibuang dulu baru dibilas.

Penyimpanan dan pengemasan sediaan apus darah tebal Sediaan darah dibiarkan mengering di udara terbuka. Setlh kering, sediaan darah dimasukkan ke dlm kotak sediaan dan disimpan. Tutup slide box, → di sisi luar penutup tulis identitas wlyh: prov, kab, kec, NKS, dan siap dikirimkan bersama formulir- formulir dgn pengantar formulir MT2.

TAHAPAN SAMPEL DAHAK PENGUMPULAN DAHAK (FORMULIR T1) PREPARASI FIKSASI PEWARNAAN PEMBACAAN APUSAN FORMULIR T2

Persiapan Pembuatan Sediaan Apus BTA Gunakan masker dan sarung tangan Beri label nomer identitas pada slide sesuai dengan identitas pada pot dahak. Ambil pot dahak dan kaca sediaan yang beridentitas sama dengan pot dahak. Buka pot di dalam tempat khusus /Bio Safety Cabinet dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya tumpahan dahak

SOP Fiksasi Spesimen Dahak Buka pot dahak, hindari tumpahan dahak Panaskan ose diatas nyala api spiritus sampai merah dan biarkan sampai dingin Ambil sedikit dahak dari bagian yang kental dan kuning kehijau-hijauan (purulen) menggunakan ose yang telah disterilkan di atas.

4. Oles dahak secara merata dengan gerakan spiral kecil dari dalam keluar (jangan terlalu tebal dan terlalu tipis) pada kaca sediaan dengan ukuran 2 x 3 cm pada 1/3 bagian tengah kaca sediaan.

5. Masukkan ose ke dalam botol yang berisi pasir alkohol 70%, kemudian digoyang goyangkan untuk melepaskan partikel yang melekat pada ose

7.Keringkan sediaan di udara terbuka, 6. Kemudian bakar ose sampai membara. 7.Keringkan sediaan di udara terbuka, jangan terkena sinar matahari langsung atau diatas api, biasanya sekitar 15 – 30 menit, sebelum difiksasi

8.Lewatkan sediaan apus yang sudah kering di atas api spiritus sebanyak 3 kali (3-5 detik) untuk fiksasi, bagian yang berlabel menghadap ke atas

SOP Pewarnaan BTA Letakan sediaan dahak yang telah difiksasi pada rak dengan hapusan dahak menghadap keatas. Beri Jarak antara tiap sediaan. Teteskan larutan Carbol Fuchsin 0,3% pada hapusan dahak sampai menutupi seluruh permukaan sediaan dahak.

Lalukan nyala api spiritus dibawah kaca sediaan sampai keluar uap, pertahankan uap selama 3-5 menit dengan cara menggerakkan api beberapa kali. Singkirkan api spiritus. Diamkan sediaan selama sekurang-kurangnya 5 menit.

Bilas sediaan dengan air mengalir pelan sampai zat warna merah yang bebas terbuang. Buang sisa air yang ada diatas kaca sediaan.

Genangi permukaan kaca sediaan dengan asam alkohol (HCL alkohol 3 %), diamkan 3 menit kemudian buang. Bila warna merah masih tampak diatas kaca sediaan, ulangi atau beri asam alkohol kembali sampai tidak tampak warna merah lagi

Bilas dengan air mengalir Buang sisa air yang ada diatas kaca sediaan. Genangi seluruh permukaan kaca sediaan dengan larutan Methylen Blue 0.3%.

Diamkan 10 – 20 detik. Bilas dengan air mengalir pelan. Buang sisa air yang ada diatas kaca sediaan. Keringkan sediaan diatas rak pengering diudara terbuka.

Hasil pewarnaan yang baik Di bawah mikroskop

SOP Pembacaan Sediaan BTA Perhatikan: Kualitas dahak Ukuran sediaan ( 2 X 3 cm ) Kerataan sediaan apus Ketebalan Pewarnaan sediaan apus Kebersihan sediaan apus

SOP Pembacaan Sediaan BTA Letakkan sediaan di atas meja spesimen mikroskop Cari lapang pandang dengan objektif 10X Tetes minyak imersi diatas hapusan dahak tidak boleh menyentuh kaca sediaan Periksa dengan menggunakan lensa okuler 10X dan objek 100X

Cari Basil Tahan Asam (BTA) yang berbentuk batang warna merah Periksa paling sedikit 100 lapang pandang dalam waktu ± 10 menit, dengan cara menggeserkan sediaan menurut arah seperti gambar dibawah ini ;

Pembacaan Sesuai Kemenkes/IUATLD Yang di Lihat Yang di Laporkan Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapangan pandang BTA negatif 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang Tulis jumlah BTA yang ditemukan /100 lapang pandang 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang 1+ 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, periksa min 50 lapang pandang 2+ Lebih dari 10 BTA dalam 1 lapang pandang, periksa min 20 lapang pandang 3+ Union Against Tuberculosis and Lung Diseases ( IUATLD )

Mikroskopik BTA

Catat hasil pemeriksaan BTA pada formulir T2 Kaca sediaan yang telah diperiksa kemudian diletakkan terbalik diatas kertas tissue beberapa lapis yang telah disusun di sebuah baki, diamkan selama 1 malam. Bersihkan lensa mikroskop dengan kapas yang telah dibasahi dengan eter alkohol. Simpan sediaan kedalam box sediaan selesai dibaca Jangan lupa melakukan dekontaminasi untuk limbah dahak

SAMPLING SEDIAAN NEGATIF Cara I (Susunan sediaan) Pisahkan sediaan positif dan negatif, susun berdasarkan nomor urut , dimulai dengan kode P dan diikuti S pada setiap nomornya. Hitung jumlah 10% sediaan negatif Tentukan interval sediaan negatif Misal total sediaan negatif 100 10% = 10 Tentukan sediaan negatif pertama tanpa melihat Misal : sediaan ke 2 dengan no 11-00001 S Maka sediaan berikutnya yang terpilih adalah 2+10 = sediaan ke-12 Misal : sediaan ke 12 no 11-00007P

Cara II (dengan Log Book) Pisahkan log book sediaan BTA positif dan negatif Hitung jumlah 10% sediaan negatif Tentukan interval sediaan negatif Misal total sediaan negatif 100 10% = 10 Tentukan sediaan negatif pertama tanpa melihat Misal : sediaan ke 2 dengan no 11-00001 S Maka sediaan berikutnya yang terpilih adalah 2+10 = sediaan ke-12 Misal : sediaan ke 12 no 11-00007P

Contoh Log book No No Stiker Hasil 1 5300001P Neg 2 5300001S 3 4 5300002S 5 5300003P 6 5300003S 7 5300004P 8 5300004S 9 5300005P 10 5300005S 11 5300006P 12 5300006S 13 5300007P 14 5300007S

SOP Pengepakan Sediaan Apus Malaria dan TB serta Formulir-formulir Semua apusan BTA positif ditata rapi dalam sediaan box 10 % apusan negatif (dari sistematik random sampling) ditata rapi dalam sediaan box terpisah dari apusan BTA positif Simpan dalam sediaan box, berdasarkan nomor urut stiker dan P,S. Semua sediaan apus darah tebal ditata rapi dalam sediaan box terpisah dengan apusan BTA Agar tidak terjadi guncangan tambahkan kertas tissue ke dalam sediaan box untuk memadatkannya Tulis nama provinsi, kabupaten, kecamatan, NKS di tutup sediaan box Tutup sediaan box, lakban Masukkan dalam dus bersama sediaan box TB dan formulir-formulir MT1, M1, M2, M3, T1, T2, MT2

Penyusunan sediaan apus BTA

Kemudian kardus di lakban. Beri label alamat yang dituju pada sisi luar kanan dan kiri

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Contoh Label Alamat PEMERIKSAAN LABORATORIUM Kepada: Bagian Penerimaan Spesimen Malaria-TB Riskesdas 2010 Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Litbang Kesehatan Jalan Percetakan Negara 29 Jakarta Pusat 10560 Telp: 021-4261088 pswt 309 & 510 Pengirim: Nama PJT Kab...................... Alamat.................................... Kab.…………………………. Prov……................................ Telp:……….……………….... FRAGILE/ Mudah Pecah

TERIMA KASIH