KATEKESE ANALISIS SOSIAL
DASAR PEMIKIRAN Sikap, tindakan dan Tutur kata Tuhan Yesus dalam karya pewartaanya tidak terlepas dari struktur sosial kemasyarakatan. Gereja Katolik melalui Dokumen konsili Vatikan II, mengatakan situasi kehidupan masyarakat, baik suka maupun duka, ikut dirasakan oleh gereja.
Perlukah Katekese Analisis Sosial ? Mengevaluasi secara tepat dalam terang iman, perubahan-perubahan sosiologis dan kebudayaan dalam masyarakat sekarang. Menjelaskan masalah-masalah masa kini dalam hal agama dan moral. Artinya Katekese hedaknya dapat menjawab tantangan kehidupan social yang sedang dihadapi oleh umat beriman.
Katekese harus memancarkan terangnya pada hubungan-hubungan antara tugas duniawi dan tugas gerejani. Katekese mengembangkan dasar-dasar rasional dari iman : Artinya katekese harus semakin memajukan pengertian yang tepat mengenai iman. Sehingga memberikan keyakinan bahwa apa yang dijalankan itu tidak bertentangan dengan ajaran kitab suci. Untuk mewujudkan hal demikian maka Katekese harus selalu menujukan bahwa injil selalu kontenporer dan relevan.
1.1. Fakta masyarakat: dijumpai adanya kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Kemiskinan : situasi dimana orang tidak menguasai sarana-sarana fisik secukupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, untuk mencapai tingkat minimum kehidupan yang masih dapat dinilai manusiawi Penyebab Kemiskinan : Ketidakadilan struktural, yag berpengaruh pada segi kehidupan manusia : yakni ekonomi, politik, sosial budaya dan ideologi.
Katekese sebagai salah satu upaya untuk mendorong terjadinya perubahan ke arah masyarakat yang lebih manusiawi Kita sebagai murid Kristus adalah kelompok orang yang dipanggil dan diutus. Maka suatu proses katekese seharusnya dapat membantu orang mengalami panggilannya sebagai murid Kristus dalam menjalankan perutusannya sehari-hari di tengah masyarakat. Katekese diharapkan dapat menjadi suatu proses komunikasi iman yang terarah pada pembaharuan hidup dan keterlibatan setiap murid Kristus dalam pengembangan masyarakat. (Yakobus 2:14-26) Iman seharusnya menjadi iman yang "hidup dan terlibat".
Yesus peduli dengan masalah-masalah bangsaNya. Upaya katekese sosial sejalan dengan teladan hidup Yesus, cita-cita Gereja dan perkembangan katekese saat ini Yesus peduli dengan masalah-masalah bangsaNya. Yesus pelindung dan pembela kemanuisiaan (Mat 25:44 ) Pentingnya membantu sesama secara bertanggungjawab. (Lukas 10 : 25-37) Yesus juga bergaul dengan orang-orang yang dipandang rendah dan hina. Bagi Yesus setiap manusia memiliki martabat yang luhur dan harus dihargai.
Keberpihakan Gereja pada orang miskin dan tersingkir Seperti Yesus yang juga memiliki perhatian pada kaum papa/miskin, demikian juga halnya dengan Gereja dipanggil untuk peduli pada kaum miskin dan tertindas. Gereja dituntut mampu memupuk upaya solidaritas dengan kaum miskin dan tersingkir, demi mengusahakan pembebasan mereka yang seutuhnya. Gereja sebagai Umat Allah yang diharapkan ikut ambil bagian dalam keprihatinan Allah dan rencana karya penyelamatanNya bagi seluruh umat manusia. Peran Gereja adalah membuat dunia ini semakin sesuai dengan kehendak Allah, semakin adil, dan semakin ditandai oleh persaudaraan dan solidaritas
Seperti Yesus yang mengambil rupa "hamba" dalam pelayanan-Nya di tengah umat manusia (Flp.2:6-7) dan rela "menjadi miskin" (2Kor.8:9), demikian juga diharapkan Gereja mampu dan berani menjadi pelayan, menjadi miskin dalam menunaikan misi penyelamatan Konsili Vatikan II menegaskan : "Kegembiraan dan harapan. duka dan kecemasan. manusia dewasa ini, terutama yang miskin dan terlantar, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus pula (GS. Art.1 )
Ajaran sosial Gereja Ajaran sosial Gereja merupakan ungkapan bagi keterarahan Gereja pada dunia, sejak disadari, bahwa iman mesti mendapat wujudnya dalam hidup manusia yang nyata dan bahwa Gereja mesti mendapat identitasnya dalam dialog dengan dunia yang profan " (Kieser, 1992:86). Melalui ajaran sosialnya, Gereja menjalankan tugas pewartaannya. Ajaran sosial Gereja itu mengandung unsur praktis. Tujuannya adalah menawarkan panduan moral dan spiritual kepada orang dan kelompok orang yang sedang menghadapi masalah-masalah sosial, ekonomi, politik" (Kristiyanto, 2003:219)
Katekese sosial sebagai salah satu model dan upaya dalam menjawab tantangan bidang katekese/ pewartaan zaman ini Dalam pewartaan melalui katekese sosial diharapkan dapat menjadi pewartaan yang menggembirakan dan membebaskan, karena umat dihantar untuk merasakan kehadiran Allah yang menyelamatkan kehidupan umat manusia. Tiga langkah penting yang perlu ada dalam proses katekese Ansos (Analisa sosial) adalah : Adanya kepedulian pada masalah masyarakat Belajar dari Sabda Allah sebagai pengalaman umat beriman yang juga bergulat dengan masalah imannya di tengah kehidupan masyarakat pada zamannya Memahami masalah masyarakat (masalah sosial) yang ada di zaman sekarang ini dalam terang Sabda Tuhan.
APA DAN BAGAIMANA KATEKESE ANALISIS SOSIAL Analisa sosial sebagai sarana pendukung Katekese Sosial Apa yang dimaksud dengan Analisa Sosial (Ansos) serta tujuannya Analisa sosial adalah salah satu unsur dalam ilmu-ilmu sosial dimana kita hendak meneliti situasi secara ilmiah, dengan maksud untuk memperdalam, memperluas, serta mempertajam pengamatan atau refleksi bersama Tujuan cita-cita Ansos : Mempelajari struktur sosial (termasuk budaya) yang telah mengakibatkan ketidakadilan sosial. Ansos adalah usaha nyata untuk menegakkan keadilan. Cita-cita Ansos adalah: perubahan masyarakat kearah yang lebih manusiawi.
Model/kerangka berpikir Ansos Model konsensus Struktur sosial dipandang sebagai hasil konsensus bersama anggota masyarakat Setiap masyarakat pada hakekatnya teratur dan stabil Masalah sosial dinilai sebagai penyimpangan dari nilai/norma bersama yang sudah disepakati Penyelesaian masalah sosial selalu diusahakan dalam kerangka tata sosial yang sudah ada (tata sosial tidak dipersoalkan). Model konflik Struktur sosial yang ada sebagai hasil pemaksaan sekelompok kecil anggota masyarakat terhadap mayoritas warga masyarakat Struktur sosial sebagai dominasi sekelompok kecil dan kepatuhan sebagian besar warga masyarakat atas dominasi kelompok kecil yang ada. Hukum dan undang-undang dalam masyarakat sebagai ciptaan sekelompok kecil orang yang ditujukan untuk segelintir orang. Perubahan dan konflik merupakan hal yang positif bagi perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik, sehingga selalu mempertanyakan struktur sosiail/budaya yang sudah ada