FILSAFAT ILMU DAN ETIKA AKADEMIK IG. Krisnadi
BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DAN ETIKA AKADEMIK 1.Pengertian Filsafat Ilmu Filsafat (Etimologi) -Philosophia (Bhs. Yunani) Philos: Suka/Cinta Sophia: Kebijaksanaan/Pengetahuan Philosophia : Mencintai Kebijaksanaan/Pengetahuan
Definisi Filsafat Pra-Socrates: - Filsafat mempertanyakan arche (Asal mula alam semesta) – berusaha dijawab dengan menggunakan logos/ratio dan bukan mitos. - Filsafat berupaya memahami hakekat alam dan realitas “ada” dengan mengandalkan akal budi.
2. Plato: - Filsafat : IP yg senantiasa berupaya meraih kebenaran yg asli/murni. - Filsafat: Penyelidikan sebab-sebab dan asas-asas paling akhir dari sgl sesuatu yg “ada”. 3. Aristoteles: Filsafat: IP yg senantiasa berupaya cari prinsip-prinsip & penyebab-penyebab dari realitas “ada”. Filsafat: IP berupaya pelajari perihal “ada” selaku perihal “ada” (being as being) atau perihal “ada” sebagaimana “ada”nya.
4. Rene Descartes: Filsafat: Himpunan sgl pengetahuan dgn pangkal penyelidikan segala sesuatu yg “ada dan mungkin “ada”. 5. William James (Filsuf Pragmatik AS): Filsafat: Upaya luar biasa hebat untuk berpikir jelas dan terang. 6. RF. Berling: Filsafat: Upaya ajukan pertanyaan tentang hakekat, asas, prinsip dari seluruh kenyataan. Filsafat: Berupaya capai akar (radix) kenyataan dunia wujud, akar pengetahuan tentang diri sendiri.
Obyek Filsafat: Material: - Sgl sesuatu yg “ada” dan mungkin “ada” tentang hakekat kenyataan dunia wujud. - Hakekat: - Umum - Abstrak - Mutlak. 2. Formal: - Cara pandang yg dilakukan thd obyek matareialnya dan asas-asas yg digunakannya dgn tinjauan terarah kpd unsur umum yg secara pasti tdpt dalam ilmu-ilmu dan kelanjutannya berusaha mencari hubungan-hubungan diantara konsep-konsep dasar yg dipahami setiap ilmu. Konsep dasar: . Kimia: Substansi (zat) . Geometri: Space/Ruang . Mekanika: Motion/Gerak.
Filsafat Sebagai Induk IP (Mater Scientiarum) Pengetahuan-pengetahuan lain yg bukan filsafat merupakan penjabaran dari pengetahuan inti (Filsafat). Pengetahuan-pengetahuan lain jika tidak dapat memecahkan persoalannya, akan minta bantuan filsafat untuk memecahkan persoalannya, sehingga muncul berbagai filsafat dari masing-masing ilmu seperti: filsafat Hukum, filsafat bahasa, filsafat Sejarah, dsb.
Cabang-cabang Filsafat Metafisika: - pelajari hakekat sgl sesuatu di balik alam nyata yg mendasarkan penyelidikan tdk terbatas dunia empirik, melainkan sejauh kemampuan akal budi. 2. Logika: - Persoalkan cara berpikir yg benar dan cara berpikir salah menurut pertimbangan akal; 3. Etika: - Persoalkan bagaimana berbuat baik dan buruk menurut norma-norma yang berlaku di masyarakat; 4. Estetika: - Persoalkan karya seni (art) dan keindahan (beauty) menurut penilaian manusia;
5. Epistemologi: episteme (pengetahuan) dan logos (pengetahuan sistematik). Epistemologi berarti pengetahuan sistematik tentang pengetahuan (Pranarka, 1987:3). Persoalkan apakah yg menjadi sumber dan dasar pengetahuan? apakah pengetahuan itu berasal dari pengamatan, pengalaman atau akal budi? apakah pengetahuan itu adalah kebenaran yang pasti ataukah hanya merupakan dugaan? (Rapar, 1995:33-92). Menurut Pranarka, - Sbg pengetahuan dasar untuk mempelajari Filsafat ilmu;
Filsafat tentang berbagai disiplin ilmu; segala persoalan yg tdk dpt terpecahkan setiap ilmu, harus dimintakan jawaban kpd filsafat. Setiap disiplin ilmu mempunyai filsafat, sehingga muncul filsafat hukum, filsafat pendidikan, filsafat sejarah, filsafat bahasa, dsb;
Definisi Filsafat Ilmu Lewis White Beck Pertanyakan + menilai metode-metode pemikiran ilmiah + mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sbg suatu keseluruhan. 2. A. Cornelius Benjamin: Telaah sistematik sifat dasar ilmu (metode, konsep, praanggapan) + letaknya dalam kerangka umum dari cabang-cabang ilmu. 3. Michael V. Berry: - Telaah tentang metode-ilmiah sbg upaya pemerolehan kebenaran ilmiah dari masing-masing ilmu.
4.May Brodbeck: Analisis netral secara netral dan falsafati, pendeskripsikan dan penjelasan tentang landasan-landaan ilmu. 5.Stephen R. Toulmin: Menjelaskan unsur-unsur yg terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah, prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode perhitungan, praanggapan-2 metafisik. Menilai landasan-2 bagi keabsahan dari sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis dan metafisika.
6. C.A. Van Peursen: Membahas sgl persoalan yg muncul terkait kegiatan ilmiah. Tidak memiliki kewenangan thd masing-2 produk ilmu, melainkan memiliki kewenangan melakukan analitis-kritis thd kegiatan ilmiah, maksudnya tentang pengertian-2 hakiki yg menjadi ukuran untuk melakukan kritik thd kegiatan ilmiah. Berkecimpung pd analisis-kritis yg berkisar pd aspek de yure dari ilmu. Hasil kritik tsb menjadi kegiatan ilmiah.
ETIKA: – Ethos + Ethikos (Bhs Yunani) Ethos: sifat, watak, kebiasaan, tempat yg biasa Ethikos: susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan baik. Jan Hendrik Rapar + Hasbullah Bakry: Etika sbg cabang filsafat membahas baik, buruk atau benar-tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia serta membahas kewajiban-2 manusia. Etika mempersoalkan bagaimana manusia seharusnya berbuat atau bertindak.
AKADEMIK: Sbg sesuatu hal terkait dgn pengamatan, penelitian, penalaran, berpikir rasional dan metodologik atau terkait dgn berbagai kegiatan ilmiah lainnya untuk pengembangan ilmu. Orang yg berkecimpung dgn dunia ilmu seringkali disebut akademisi, peneliti, intelektual, ilmuwan atau cendekiawan.
Siman Hadi Widya Prakosa: Seorang akademisi dalam berbagai kegiatan ilmiah (pengembang-an ilmu) senantiasa berpegang teguh pada kode etik akademik dgn menunjukkan sikap jujur, bersedia menerima ilmu apa adanya, bijaksana, rasional-logik, metodologik, terbuka dan sanggup menerima kritik, menjadikan ilmu sbg kepribadian dan kehidupan.
FILSAFAT ILMU DAN ETIKA AKADEMIK: - Membahas sgl persoalan hakiki untuk melaku-kan kritik thd kegiatan ilmiah dgn berpegang teguh pada kode etik akademik.
RUANG LINGKUP FIL. ILMU + ETIKA AKADEMIK Menyangkut berbagai persoalan hakiki tentang: Apakah pengetahuan itu? Apakah yg menjadi sumber dan dasar pengetahuan? Apakah pengetahuan itu memiliki kebenaran yg pasti atau hanya sekedar dugaan saja? Bagaimanakah sifat pengetahuan yang mendasari suatu ilmu?
Apakah yg dimaksud dgn ilmu? Bagaimanakah proses terjadinya ilmu? Bagaimanakah struktur ilmu? Bagaimana sifat dasar dan struktur teori ilmiah? Apakah ilmu itu bebas nilai atau bukan? Apakah yang dimaksud dengan etika keilmuan?